Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pernahkah Anda mengalami mata merah, terasa lelah, atau mata terasa perih setelah seharian menatap layar HP? Jika pernah, bisa jadi Anda terkena Computer Vision Syndrome (CVS).

Istilah lain dari sindrom ini adapula yang menyebutnya digital eye strain. Kenapa sih mata merah karena hp? Apa itu Computer Vision Syndrome? Baca penjelasan lengkapnya di artikel IEC Eye Care kali ini ya.

Apa Itu Computer Vision Syndrome?

Computer Vision Syndrome adalah kondisi di mana mata mengalami kelelahan akibat penggunaan perangkat digital dalam jangka waktu yang lama. Gejalanya bisa berupa mata merah, kering, penglihatan kabur, sakit kepala, bahkan nyeri pada leher dan bahu. 

CVS bukanlah masalah yang bisa dianggap sepele karena jika dibiarkan bisa menyebabkan kerusakan mata yang lebih serius. 

Hal ini pernah dijelaskan dalam data yang dirilis American Optometric Association (AOA) mengenai adanya sekitar 50% hingga 90% orang yang bekerja di depan komputer mengalami setidaknya satu gejala CVS.

Jumlah penderita mata merah karena HP semakin hari semakin meningkat di era digital seperti sekarang, mengingat banyaknya aktivitas yang sudah dilakukan secara digital, mulai dari sekolah dari, kursus online, mengerjakan tugas sekolah, hingga bekerja di depan layar HP atau laptop.

Kenapa HP Bisa Menyebabkan Mata Merah?

Penggunaan HP yang berlebihan bisa menyebabkan mata merah karena beberapa faktor, yaitu:

1. Menatap Layar Secara Berlebihan

Saat Anda menatap layar hp yang berukuran kecil dalam waktu yang lama, mata akan bekerja lebih keras untuk fokus pada teks dan gambar. 

Intensitas kerja mata seperti ini membuat mata menjadi tegang, kering, dan akhirnya menyebabkan mata merah. Terutama kalau Anda juga jadi jarang berkedip.

2. Cahaya Biru dari Layar

Cahaya biru yang dipancarkan layar ponsel dan komputer berisiko merusak mata. Cahaya biru ini menyebabkan mata lelah lebih cepat dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada retina.

3. Posisi dan Jarak Layar ke Mata 

Penggunaan perangkat digital dengan posisi yang tidak ergonomis dapat menyebabkan leher, bahu, dan mata tegang. Jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh dari layar juga dapat memperburuk gejala CVS.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Ophthalmology menunjukkan paparan cahaya biru dari perangkat digital bisa menyebabkan kerusakan sel retina, yang bisa berujung pada kondisi mata yang lebih serius seperti degenerasi makula.

Gejala Mata Merah Karena HP

Gejala CVS sering kali diabaikan karena mirip dengan masalah mata ringan. 

Namun, jika Anda sering mengalami beberapa gejala berikut setelah menggunakan perangkat digital, terutama sering mengalami mata merah karena hp, bisa jadi Anda mengalami CVS:

  • Terlalu intens menatap layar membuat mata menjadi tegang, kelembabannya berkurang, dan akhirnya Anda mengalami mata kering dan mata merah.
  • Ketegangan mata yang berlebihan bisa menyebabkan sakit kepala, terutama di sekitar dahi dan pelipis.
  • Menatap layar hp yang berkepanjangan dan menghabiskan waktu lama tanpa henti bisa membuat fokus mata menjadi tidak stabil. Akibatnya penglihatan Anda menjadi kabur.
  • Posisi tubuh yang salah saat menggunakan perangkat digital menyebabkan ketegangan otot di leher dan punggung.

Dampak CVS bagi Kesehatan Mata

Generasi Z adalah kelompok yang paling rentan terhadap CVS. Menurut data dari Harvard Medical School, Gen Z menghabiskan rata-rata 7-10 jam per hari di depan layar, baik untuk belajar, bekerja, atau bermain. 

Kebiasaan ini, jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan masalah mata jangka panjang seperti:

  • Penggunaan layar digital yang berlebihan sejak usia muda dapat memperburuk kondisi miopia atau rabun jauh.
  • Ketegangan mata yang terus menerus dapat menyebabkan masalah penglihatan yang lebih serius, termasuk kelelahan mata kronis, bahkan bisa menyebabkan tekanan pada mata yang menyebabkan glaukoma.
  • Paparan cahaya biru dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada retina, yang berpotensi menyebabkan degenerasi makula.

Cara Mencegah dan Mengatasi Mata Merah Karena HP

Berbagai studi dan survei telah menunjukkan dampak buruk dari penggunaan layar digital atau menggunakan HP yang berlebihan. 

Salah satu studi yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information (NCBI) menemukan ada sekitar 65% pengguna perangkat digital mengalami gejala mata kering dan tegang setelah penggunaan selama lebih dari dua jam. 

Sementara itu, survei yang dilakukan WebMD mengungkapkan bahwa hampir 60% dari pengguna komputer menderita beberapa bentuk ketegangan mata digital. 

Dari data ini sudah bisa menjadi bukti kalau banyak permasalahan dan gangguan kesehatan mata akibat kebiasaan penggunaan gadget yang berlebihan. 

Maka untuk mencegah dan mengatasi mata merah karena Hp atau meminimalkan risiko Computer Vision Syndrom (CVS), ada baiknya Anda melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Atur Jarak dan Sudut Pandang

Mengatur jarak dan sudut pandang yang tepat saat menggunakan HP atau komputer sangat penting untuk mengurangi risiko mata merah dan meningkatkan kenyamanan visual. 

Jarak ideal antara mata dan layar sebaiknya berkisar antara 50 hingga 70 cm (sekitar 20-28 inci), dan layar harus berada sedikit di bawah level mata. Ini cara terbaik yang membuat mata jadi tak perlu terlalu bekerja keras saat menatap layar.

2. Gunakan Filter Cahaya Biru

Cahaya biru memiliki panjang gelombang pendek yang dapat menembus lebih dalam ke mata. Sudah banyak penelitian menunjukkan kalau paparan cahaya biru yang berlebihan, terutama pada malam hari, dapat menyebabkan ketegangan mata digital.

Selain itu, paparan cahaya biru juga menjadi penyebab mata merah karena hp, mata kering, sakit kepala, bahkan gangguan tidur dengan menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.

Untuk mengurangi paparan cahaya biru dari layar ponsel maupun layar gadget jenis lainnya, Anda bisa memanfaatkan filter cahaya biru, yang sering disebut sebagai night mode atau blue light filter.

Kedua filter tersebut umumnya sudah tersedia di banyak perangkat modern, seperti smartphone, komputer, dan tablet. Fitur ini dirancang untuk mengurangi jumlah cahaya biru yang dipancarkan layar, sehingga mata Anda tidak cepat lelah atau menjadi merah.

3. Lakukan Teknik 20-20-20

Teknik ini sangat sederhana dan bisa Anda terapkan tanpa harus mengganggu aktivitas Anda. Cara melakukannya:

  • Bekerja atau beraktivitas di depan layar selama 20 menit.
  • Lalu, istirahatkan mata Anda dengan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter).
  • Tatap objek jauh tersebut selama 20 detik. 

Setelahnya Anda bisa kembali bekerja atau beraktivitas di depan layar. Namun tetap ulangi langkah-langkah di atas setiap 20 menit sekali. Ini menjadi solusi terbaik yang dapat membantu mata Anda jadi lebih rileks dan mengurangi risiko terjadinya mata merah.

4. Berkedip Lebih Sering

Ketika menatap layar komputer, tablet, atau smartphone dalam waktu lama, frekuensi kedipan mata cenderung menurun dari rata-rata 15-20 kali per menit, menjadi hanya sekitar 5-7 kali per menit. 

Penurunan frekuensi kedipan ini dapat menyebabkan air mata menguap lebih cepat. Inilah yang kemudian menyebabkan mata merah, mata menjadi kering, perih, dan iritasi yang dikenal sebagai sindrom mata kering atau dry eye syndrome

Oleh karena itu, ingatkan diri Anda untuk lebih banyak berkedip demi menjaga permukaan mata tetap lembap, mengurangi risiko mata merah, mata kering, hingga menurunkan tingkat ketegangan mata.

5. Gunakan Kacamata Khusus Komputer

Jika Anda banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di depan komputer atau sering menggunakan HP, alangkah lebih baik kalau Anda mulai mempertimbangkan penggunaan kacamata khusus. 

Mata merah karena HP menjadi ancaman nyata di era digital yang tak boleh diabaikan. Sebab, mata merah bisa jadi menjadi pertanda munculnya masalah gangguan penglihatan lainnya atau malah menjadi gejala awal penyakit tertentu. 

Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata juga sangat disarankan kalau Anda sering berhadapan dengan layar gadget. 

Dengan rutin memeriksakan kondisi mata, Anda bisa mendeteksi berbagai masalah sedini mungkin dan bisa langsung mengambil tindakan terbaik untuk mengatasinya.