Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Generasi Z yang sangat akrab dengan penggunaan gadget seringkali mengalami keluhan mata, seperti mata lelah, penglihatan buram, bahkan mata minus. 

Dalam kasus yang lebih parah, banyak pula yang sudah mengalami mata silinder di usia sekolah, antara 12-18 tahun. Ini sangat disayangkan, mengingat jika tak ditangani segera, permasalahan pada mata bisa semakin memburuk.

Itulah sebabnya, pemeriksaan mata seharusnya dilakukan secara rutin. Tidak hanya untuk Anda yang memiliki masalah penglihatan, bahkan dalam kondisi mata yang baik-baik saja pun tetap perlu diperiksa. Tujuan agar permasalahan pada mata bisa terdeteksi sehingga Anda bisa sekaligus melakukan berbagai pencegahan. 

Cari tahu, yuk, berbagai jenis pemeriksaan mata, manfaatnya, dan perbedaan melakukan pemeriksaan mata di optik dengan periksa mata di dokter.

7 Jenis Pemeriksaan Mata

1. Tes Ketajaman Penglihatan (Visual Acuity Test)

Visual acuity test adalah pemeriksaan mata paling umum untuk mengetahui seberapa jelas Anda melihat dalam berbagai jarak pandang. 

Alat yang digunakan pada pemeriksaan mata ini adalah tabel Snellen, yaitu daftar berisi huruf-huruf dengan ukuran yang bervariasi.

Nah, kemudian Anda akan diminta membaca huruf yang ada di papan Snellen dari jarak tertentu untuk mengidentifikasi kondisi mata Anda. 

Apakah memiliki mata normal, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Anda bisa melakukan tes ketajaman penglihatan ini di optik maupun di dokter mata.

2. Tes Tekanan Intraokular (Tonometri)

Tonometri adalah pemeriksaan mata untuk mengukur tekanan di dalam mata (tekanan intraokular). 

Jika ditemukan tekanan tinggi di dalam mata, ini bisa menjadi indikasi adanya glaukoma, yaitu kondisi gangguan pada mata yang dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani segera.

Alat yang digunakan pada pemeriksaan mata ini dikenal dengan nama tonometer. Alat khusus ini memang berguna untuk mengukur tekanan mata melalui hembusan udara atau kontak langsung dengan permukaan mata.

Ada berbagai jenis tonometri, salah satunya yang sering digunakan oleh dokter mata adalah applanation tonometry, yaitu metode pemeriksaan tekanan intraokuler di dalam mata dengan cara menekan permukaan kornea menggunakan tonometer.

3. Tes Refraksi (Refraction Test)

Refraction test adalah pemeriksaan mata yang berfokus untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah refraksi pada mata Anda, seperti miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), astigmatisme (mata silinder), atau presbiopi (mata tua).

Pemeriksaan mata dalam tes ini menggunakan alat khusus, yaitu phoropter dan retinoskop untuk mengukur bagaimana cahaya dibiaskan oleh mata Anda. 

Nantinya hasil tes refraksi akan digunakan dokter menentukan perlu tidaknya Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak demi mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

4. Tes Lapang Pandang (Visual Field Test)

Visual field test atau tes lapang pandang merupakan pemeriksaan mata untuk mengetahui seberapa luas Anda dapat melihat benda-benda di sekitar tanpa menggerakkan mata. 

Hal ini penting untuk mendeteksi adanya kerusakan pada saraf optik atau area di otak yang mengontrol penglihatan. 

Selain untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada saraf optik yang menyebabkan gangguan penglihatan tepi, umumnya visual field test juga digunakan untuk memonitor pasien yang memiliki glaukoma.

5. Pemeriksaan Retina (Ophthalmoscopy) 

Pemeriksaan retina menggunakan ophthalmoscope untuk melihat bagian dalam mata, termasuk retina, pembuluh darah, dan saraf optik. 

Pemeriksaan mata jenis ini sangat berguna dalam mendeteksi berbagai masalah kesehatan mata, seperti degenerasi makula, retinopati diabetik, dan masalah lain yang mungkin tidak Anda sadari ada karena hampir tidak menunjukkan gejala.

6. Tes Warna (Color Vision Test) 

Color vision test merupakan pemeriksaan mata untuk mengetahui kemampuan mata Anda mengenali dan membedakan warna. 

Masalah pada persepsi warna seringkali disebabkan oleh faktor keturunan dan biasanya diidentifikasi pada masa kanak-kanak. Tujuan dari tes ini biasanya berfokus pada ada tidaknya buta warna.

7. Tes Keratometri (Keratometry)

Keratometri digunakan untuk mengukur kelengkungan kornea, bagian depan mata yang transparan dan bertanggung jawab memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. 

Tes ini penting bagi Anda yang memiliki astigmatisme, berencana menggunakan lensa kontak, atau akan menjalani operasi mata tertentu, seperti Lasik.

Manfaat Pemeriksaan Mata Rutin

Pemeriksaan mata bukan hanya tentang memperbarui resep kacamata atau lensa kontak Anda. Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh dari pemeriksaan mata rutin, antara lain:

1. Deteksi Dini Penyakit Mata

Beberapa penyakit mata, seperti glaukoma atau degenerasi makula, tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Begitu pun pemeriksaan mata untuk mendeteksi katarak dan retinopati diabetik. 

Semakin dini Anda mengetahui berbagai penyakit mata tersebut, Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang efektif dan meminimalkan potensi kerusakan permanen pada penglihatan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan American Academy of Ophthalmology. Di dalam penelitian tersebut disebutkan kalau pemeriksaan mata rutin dapat mengurangi risiko kehilangan penglihatan permanen hingga 90%. 

Hal yang sama juga tercantum dalam hasil studi yang diterbitkan National Eye Institute, yang menyatakan deteksi dini glaukoma dapat menurunkan risiko kebutaan hingga 50%.

2. Pencegahan Komplikasi Akibat Penyakit Lain

Mata adalah indera yang penting dan menjadi modal utama untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Itulah sebabnya, mata juga disebut sebagai jendela dunia yang memungkinkan Anda menikmati alam sekitar dan beraktivitas dengan nyaman.

Melalui pemeriksaan mata, Anda bahkan dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit sistemik, seperti diabetes, hipertensi, dan bahkan kanker. 

Misalnya, retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang dapat menyebabkan kebutaan, dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata .

3. Peningkatan Kualitas Hidup

Penglihatan yang buruk dapat memengaruhi kinerja Anda di sekolah atau tempat kerja, serta membatasi aktivitas sehari-hari. 

Dengan rutin melakukan pemeriksaan mata, Anda dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang berhubungan dengan mata dan penglihatan secara keseluruhan supaya kualitas hidup Anda tetap terjaga dengan baik.

4. Memantau Kondisi Mata yang Sudah Ada 

Jika Anda sudah memiliki kondisi mata tertentu, pemeriksaan rutin memungkinkan dokter memantau perkembangan penyakit dan menyesuaikan pengobatan yang diperlukan.

Contohnya, dokter jadi tahu kacamata atau lensa kontak yang cocok dengan derajat miopia yang Anda alami, dan sebagainya.

Beda Periksa Mata di Optik dengan Periksa Mata di Dokter Mata

Seringkali, orang bingung antara melakukan pemeriksaan mata di optik dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter mata. Meski keduanya berfokus pada kesehatan mata, ada beberapa perbedaan signifikan yang perlu Anda ketahui.

1. Pemeriksaan Mata di Optik

Optik adalah tempat yang biasanya Anda kunjungi untuk memeriksa ketajaman penglihatan dan mendapatkan kacamata atau lensa kontak. 

Pemeriksaan di optik biasanya dilakukan oleh optometrist, seorang profesional kesehatan mata yang terlatih dalam memeriksa ketajaman penglihatan dan meresepkan alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak.

Pemeriksaan di optik umumnya lebih berfokus pada gangguan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. 

Meski demikian, optometrist tidak berwenang mendiagnosis atau mengobati penyakit mata yang lebih serius, seperti glaukoma atau katarak. 

Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah yang lebih kompleks atau memerlukan diagnosis mendalam, Anda akan dirujuk ke dokter mata.

Kelebihan periksa mata di optik:

  • Proses lebih cepat dan praktis.
  • Biaya lebih terjangkau.
  • Tersedia layanan langsung untuk memilih dan membeli kacamata.

Kekurangan memeriksakan mata di optik, antara lain jenis pemeriksaannya terbatas hanya untuk mendeteksi ketajaman penglihatan berkaitan dengan penggunaan lensa kontak atau kacamata. 

Hal berikutnya yang membuat pemeriksaan mata di optik berbeda dengan di dokter adalah tidak semua optik memiliki peralatan lengkap, seperti tonometri atau ophthalmoscopy.

2. Periksa Mata di Dokter Mata

Dokter mata, atau oftalmologis, adalah spesialis medis yang telah menjalani pelatihan ekstensif dalam menetapkan diagnosis, pengobatan, dan pembedahan penyakit mata. 

Pemeriksaan mata oleh dokter mata jauh lebih komprehensif dan mencakup evaluasi seluruh mata, termasuk retina, lensa, kornea, dan saraf optik.

Dokter mata dapat melakukan berbagai tes yang lebih mendetail, seperti OCT (Optical Coherence Tomography), angiografi fluorescein, dan pemeriksaan slit lamp untuk mendeteksi penyakit mata yang tidak dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan biasa di optik. 

Penting untuk Anda tahu, hanya dokter dengan kualifikasi medis tertentu yang berwenang melakukan tindakan medis, seperti operasi katarak atau Lasik

Kelebihan memeriksakan mata ke dokter mata, yaitu:

  • Anda bisa mendapatkan pemeriksaan mata secara menyeluruh dan lengkap.
  • Dapat menangani kondisi medis yang kompleks.
  • Memiliki akses ke teknologi dan peralatan canggih.

Hanya saja memang, Anda perlu menyiapkan biaya yang lebih banyak kalau ingin periksa mata di dokter mata, apalagi ke dokter spesialis mata. Kadang juga Anda perlu menunggu antrian kalau kebetulan dokternya memiliki banyak pasien.

Keputusan untuk memeriksakan mata di optik atau dokter mata tergantung pada kebutuhan dan kondisi mata. Jika Anda hanya membutuhkan pemeriksaan dasar untuk resep kacamata, optik adalah pilihan yang cepat dan murah. Namun, jika Anda memiliki gejala seperti sakit mata, penglihatan ganda, atau ada riwayat keluarga dengan penyakit mata tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata untuk pemeriksaan yang lebih lengkap. Langsung kontak IEC Eye Care jika butuh membuat janji untuk pemeriksaan mata ya.