dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Dr Hadi Prakoso menyelesaikan pendidikan dokter umum pada tahun 1977 di FKUI. Setelah menunaikan wajib kerja sarjana di Propinsi Maluku selama 7 tahun, ia melanjutkan pendidikan dokter spesialis mata di alma maternya pada tahun 1985 -1989. Wajib kerja sarjana sebagai dokter spesialis mata dilaksanakan di Bali selama hampir 2 tahun dan melayani RSUD Wangaya (Denpasar), RSUD Tabanan dan RSUD Klungkung. Kembali dari Bali di tahun 1992, ia membaktikan diri sebagai tenaga pengajar di Bagian Ilmu Kesehatan Mata FKUI sebagai staf sub bagian Strabismus.

Keinginannya untuk selalu menambah pengetahuan membawanya ke Training on Public Health Ophthalmology di Khorat (Thailand) pada tahun 1993. Hal ini sejalan dengan aktivitasnya sebagai Perencana dan Pengendali Operasional Proyek Katarak Perdami – Yayasan Dharmais (1989-1999). Seiring dengan tugasnya mengajar di FKUI, Hadi Prakoso menambah wawasannya dengan menjalani training singkat Low Vision Aid di Juntendo University Hospital (Tokyo) dan National Rehabilitation Centre for the Disabled (Tokorozawa), pada tahun 1995. Yang kemudian dilanjutkan dengan fellowship Strabismus, dan Oculoplastic di Royal Victorian Eye and Ear Hospital, University of Melbourne (Australia) pada tahun 1995-1996.

Kembali dari Melbourne, di saat mengajar Strabismus di FKUI, Hadi belajar melakukan operasi katarak metode fakoemulsifikasi dan bedah refraktif secara autodidak. Kemahirannya dalam bedah katarak dan bedah refraktif terus diasah dengan mengikuti banyak sekali didactic course di pertemuan internasional tahunan seperti European Society of Cataract and Refractive Surgeon (ESCRS) dan American Society of Cataract and Refractive Surgery. Kemampuannya dalam bedah refraktif membuat Hadi Prakoso menjadi International Trainer for Custom Vue VisX Lasik (2007) dan international trainer untuk Artisan and Artiflex Phakic IOL (2007).

Pengalaman Hadi Prakoso sebagai ahli bedah mata sangat luas dan beragam, karena selama 35 tahun karirnya ia telah mengerjakan lebih dari 500 operasi strabismus (juling), lebih dari 40.000 operasi katarak dan lebih dari 7000 operasi lasik serta 5-600 operasi penanaman lensa tanam phakic (untuk mengatasi kelainan refraksi berat). Sebagai ahli bedah senior, Hadi dikenal piawai dalam menangani kasus sulit dan penanaman lensa tanam (IOL) premium seperti Multi /Tri focal IOL serta Toric IOL.

Hadi Prakoso juga salah seorang pionir dalam bedah mata di Indonesia. Di awal karirnya , ia merupakan dokter mata pertama di Bali yang melakukan operasi katarak dengan penanaman lensa intra okular. Bersama almarhum Professor Dr Istiantoro, Hadi Prakoso menjadi dokter mata yang memulai era penanaman lensa intra okular pada kasus katarak di bayi ataupun balita (pediatric cataract). Ia juga menjadi orang pertama yang melakukan operasi Lasek (di Indonesia, 2005), Artisan phakic toric (pertama di Asia Tenggara, 2006), Epi-Lasik dan banyak hal lainnya termasuk operasi SILK (2024).

Pengalamannya yang luas membawanya ke kancah internasional, membuat seorang Hadi Prakoso diundang berkali-kali sebagai pembicara dan instruktur di berbagai pertemuan antar bangsa seperti APAO (Asia Pacific Academy of Ophthalmology), WOC (World Ophthalmology Congress), APACRS (Asia Pacific Association of Cataract and Refractive Surgery Society) di berbagai kota dunia (Sydney, Busan, Tokyo,Berlin, Beijing, Singapore, Abu Dhabi, San Diego dll). Pada tahun 2011, ia didaulat untuk mendemonstrasikan secara “live” di depan ribuan peserta konggres APAO, teknik bedah katarak metode fakoemulsifikasi. Bahkan Hadi menjadi satu-satunya dokter mata yang dipilih untuk ikut kontes tip and tricks bedah TOP GUN cataract surgery di konggres APACRS sebanyak 5 kali. Keikutseertaannya itu membuahkan 1 kali juara pertama dan 2 kali runner up, sementara yang dua yang tersisa diminta videonya untuk diputar untuk materi pendidikan di Milan (Video Cataracta Refractiva congress, Milan, 2022) dan Taipei (2023).

Selain pengalaman klinisnya, Hadi Prakoso juga aktif dalam organisasi profesi. Ia menjabat sebagai sekretaris Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) selama 2 periode (1996-2003). Ia juga merupakan pendiri dan ketua 2 Periode dari Seminat Pediatric Ophthalmology dan Strabismus Indonesia (sekarang bernama INAPOS). Dan saat ini menjabat sebagai ketua INASCRS (Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery) untuk periode kedua. Selain itu ia pun menjadi member dari APAO, APACRS, ESCRS.

dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Eko Firdianto Karim, Sp.M(K) saat ini bekerja di IEC Eye Care Jakarta dan juga konsultan tamu di Rumah Sakit Hermina Jatinegara Jakarta. Subspesialisasinya adalah Vitreoretina dan Katarak. Beliau merupakan lulusan Universitas Indonesia sebagai dokter spesialis mata di 2001.

Menyelesaikan pelatihan fakoemulsifikasi di Universitas Indonesia pada tahun 2002. Beliau melanjutkan fellowship Vitreoretinal di Universitas Indonesia pada tahun 2003 dan Jakarta Eye Center pada tahun 2004. Beliau mengikuti fellowship Vitreoretinal di Lions Eye Institute (LEI), Perth, Western Australia, pada tahun 2004 hingga 2006 dan European Vitreoretinal Training School di Bremen, Jerman pada tahun 2007. Beliau juga merupakan bagian dari Tim Kompetensi (P2KB) PERDAMI Jaya dan INAVRS, Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia, dan Ikatan Dokter Indonesia

dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

dr. Muhammad Edrial, SpM(K), MARS

Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun di bidang oftalmologi, dr. Muhammad Edrial, SpM(K), MARS adalah spesialis mata yang ahli dalam menangani katarak dan bedah refraktif, termasuk SILK, LASIK, PRK, dan Phakic IOL. Beliau aktif sebagai anggota berbagai organisasi profesional, seperti Satgas Penanggulangan Buta Katarak Perdami Jaya (2019–2022), Board Member INASCRS (2019–sekarang), serta anggota P2KB PP Perdami (2021–sekarang). Saat ini, dr. Edrial juga menjabat sebagai Kepala Diklat Perdami sejak 2024. Dengan dedikasi dan keahliannya, beliau berkomitmen memberikan layanan kesehatan mata terbaik bagi para pasiennya.

dr. Novita Eka Sukma Putri, SpM (K)

dr. Novita Eka Sukma Putri, SpM(K)

Sebagai dokter mata dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, dr. Novita Eka Sukma Putri, SpM(K) adalah dokter spesialis mata yang memiliki keahlian di bidang katarak dan bedah refraktif, termasuk di dalamnya metode SILK, LASIK, PRK, dan Phakic IOL. Sebagai Phaco Trainer Consultant untuk program residensi oftalmologi di Universitas Indonesia, beliau juga aktif sebagai anggota organisasi profesional, seperti Indonesian Pediatric Ophthalmology and Strabismus Society (INAPOSS), Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (INASCRS), dan Asia Pacific Association of Cataract and Refractive Surgeons (APACRS). Komitmen beliau adalah memberikan perawatan kesehatan mata terbaik dengan dedikasi dan standar internasional.

dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

dr. Nelandriani Yudapratiwi, Sp.M

Dengan pengalaman luas dalam bidang bedah katarak, glaukoma, dan berbagai penyakit mata lainnya, dr. Nelandriani Yudapratiwi, Sp.M, merupakan salah satu dokter spesialis mata yang saat ini berpraktik di IEC Eye Care Thamrin, Brawijaya Hospital Saharjo, dan RS Pertamina Jaya. Selain itu, dr. Nelandriani juga aktif berpartisipasi dalam pelatihan internasional, termasuk kursus mengenai MIGS dan kongres glaukoma dunia, serta telah mempublikasikan beberapa penelitian terkait kesehatan mata. Beliau juga merupakan anggota dari berbagai organisasi profesi seperti Indonesian Glaucoma Society (IGS) dan Asia Pacific Association of Cataract and Refractive Surgeons (APACRS).

dr. Yessica Wilanda, SpM

dr. Yessica Wilanda, SpM

Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, dr. Yessica Wilanda, SpM adalah dokter spesialis mata yang memiliki keahlian dalam menangani glaukoma, katarak, dan bedah refraktif dengan metode SILK, LASIK, PRK, dan Phakic IOL. Selama kariernya, beliau telah menangani kurang lebih 10.000 operasi katarak dan 100 operasi glaukoma. Sebagai anggota aktif berbagai organisasi profesional, termasuk Asia Pacific Glaucoma Society (APGS), Indonesian Glaucoma Society (IGS), Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (INASCRS), dan Asia Pacific Association of Cataract and Refractive Surgeons (APACRS), dr. Yessica berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan mata terbaik dengan standar internasional.