Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata minus, atau miopia, adalah kondisi di mana mata tidak dapat melihat objek jauh dengan jelas. 

Hal ini terjadi karena bentuk bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu melengkung. Akibatnya, cahaya yang masuk tidak berfokus langsung pada retina, melainkan di depan retina. 

Cara mengatasi mata minus bisa dengan menggunakan kacamata, lensa kontak, dan cara lainnya. Baca ulasan lengkapnya di artikel ini, yuk.

Tips & 7 Cara Mengatasi Mata Minus

Menjaga kesehatan mata itu sangat penting karena tanpa mata yang sehat akan sulit bagi kita untuk beraktivitas dengan baik. Sayangnya, banyak orang yang abai mengenai hal ini sampai akhirnya mengalami mata minus.

Kalau sudah terlanjur, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi mata minus? Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

1. Menggunakan Kacamata atau Lensa Kontak

Menggunakan kacamata atau lensa kontak adalah solusi pertama dan paling umum untuk mengatasi mata minus. 

Kacamata bekerja dengan cara membelokkan cahaya yang masuk ke mata sehingga cahaya tersebut dapat difokuskan tepat pada retina, memungkinkan Anda melihat lebih jelas. 

Sementara penggunaan lensa kontak, yang dipakai langsung di permukaan mata, juga memiliki fungsi sama, namun memberikan kenyamanan dan kebebasan bergerak lebih baik dibandingkan kacamata. 

Penggunaan kacamata atau lensa kontak yang tidak sesuai dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sakit kepala, dan bahkan memperburuk kondisi mata minus Anda.

Sementara menggunakan kacamata atau lensa kontak dengan resep yang tepat akan memberikan beberapa manfaat: 

  • Mendapatkan koreksi penglihatan yang optimal.
  • Menjaga kualitas penglihatan dan mencegah penurunan penglihatan lebih lanjut. 
  • Membantu Anda melihat lebih jelas dan menjaga kesehatan mata.

2. Operasi Refraktif (LASIK)

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di American Academy of Ophthalmology, LASIK terbukti efektif dan aman dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Banyak pasien melaporkan peningkatan signifikan dalam penglihatan setelah menjalani prosedur ini.

Operasi refraktif LASIK atau Laser-Assisted In Situ Keratomileusis adalah salah satu metode paling populer untuk mengoreksi mata minus. Prosedur ini menggunakan laser untuk membentuk kembali kornea mata, yaitu bagian transparan di depan mata yang berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. 

Dengan membentuk ulang kornea, cahaya yang masuk dapat difokuskan tepat pada retina, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak. 

Tahapan dalam proses LASIK, kurang lebih seperti ini:

  • Dimulai dengan pembuatan flap tipis pada kornea.
  • Kemudian menggunakan laser mengikis sebagian kecil jaringan kornea. 
  • Penempatan flap yang dibuat sebelumnya ke posisi semula. 
  • Proses memakan waktu kurang dari 30 menit untuk kedua mata.

Namun sama seperti prosedur medis lainnya, tetap ada efek samping yang bersifat sementara dari LASIK, seperti mata kering, silau, dan penglihatan ganda. Maka sebelum melakukan prosedur ini, berkonsultasilah dengan dokter mata yang berpengalaman ya.

3. Orthokeratology (Ortho-K)

Orthokeratology (Ortho-K) adalah metode non-bedah yang menggunakan lensa kontak khusus. Lensa kontak ini dirancang secara khusus dan perlu Anda gunakan saat tidur agar secara perlahan membentuk ulang kornea mata. 

Pada pagi hari, setelah lensa dilepas, kornea yang telah diratakan memungkinkan cahaya masuk ke mata dan difokuskan dengan benar pada retina, sehingga penglihatan menjadi lebih jelas tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak. 

Efek dari penggunaan lensa kontak khusus ini bisa Anda rasakan sepanjang hari sehingga selama melakukan aktivitas harian penglihatan Anda jadi lebih baik. Tetapi untuk mendapatkan efek yang sama setiap hari, ya berarti Anda harus menggunakan lensa khusus tersebut setiap malam.

Metode ini tak hanya berguna sebagai cara mengatasi mata minus, tetapi juga bisa membantu anak-anak dan remaja yang mengalami miopia progresif, sekaligus memperlambat perkembangan minus. 

Selain itu, Anda juga perlu mengikuti berbagai instruksi yang diberikan dokter mata dalam penggunaan metode Ortho-K untuk memastikan lensa yang digunakan sesuai dengan kondisi mata, aman untuk pemakaian jangka panjang, dan mencegah infeksi mata atau komplikasi lainnya. 

4. Terapi Mata

Dalam buku berjudul Better Eyesight Without Glasses karya Dr. William Bates dan di situs Detik Health pernah diulas mengenai terapi mata.

Jadi menggunakan metode tersebut, Anda perlu melakukan latihan otot mata dengan serangkaian teknik, seperti gerakan mata yang berulang, fokus pada objek jarak dekat dan jauh, serta latihan relaksasi untuk mengatasi stres pada mata.

Selain itu, terdapat teknik relaksasi dan latihan penglihatan yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan mata secara keseluruhan, antara lain:

  • Palming, yaitu menutupi mata dengan telapak tangan untuk mengatasi stres.
  • Shifting, Anda perlu menggerakkan mata secara perlahan dari satu objek ke objek lainnya. 
  • Central fixation, fokuskan penglihatan pada detail kecil untuk meningkatkan ketajaman penglihatan.

Meskipun metode Bates ini cukup terkenal, masih banyak perdebatan di kalangan medis. Hanya saja, seluruh teknik tersebut bisa Anda coba, minimal dapat membantu mengatasi ketegangan mata dan memberikan perasaan mata yang lebih nyaman. 

5. Menghindari Penggunaan Layar Berlebihan

Paparan layar komputer, ponsel, dan televisi yang berlebihan dapat memperburuk kondisi mata minus. Maka untuk mengatasi mata minus, Anda bisa melakukan latihan mata rutin dengan menggunakan metode 20-20-20.

Cara melakukannya: setiap 20 menit menatap layar gadget, Anda dianjurkan untuk beristirahat selama 20 detik dengan melihat objek yang berjarak sekitar 20 kaki (enam meter). 

Istirahat singkat ini memberikan kesempatan bagi mata untuk rileks dan mengatasi ketegangan yang disebabkan fokus yang terus-menerus pada objek dekat, seperti layar komputer atau ponsel.

6. Pola Makan Sehat

Penelitian dari National Eye Institute menunjukkan kalau berbagai nutrisi yang cukup dapat mengatasi risiko penurunan penglihatan terkait usia, seperti degenerasi makula dan katarak.

Sementara dalam studi AREDS atau Age-Related Eye Disease Study, juga ada penjelasan kalau mengonsumsi berbagai makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan zinc dapat memperlambat perkembangan degenerasi makula pada orang yang berisiko tinggi.

Ini artinya untuk menjaga kesehatan mata, termasuk mengatasi mata minus,  Anda bisa mulai dengan menerapkan pola makan sehat. 

Pastikan secara rutin mengonsumsi makanan yang akan akan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti:

  • Makanan yang mengandung vitamin A, C, E, dan mineral, seperti zinc, dapat membantu melindungi mata dari berbagai masalah kesehatan. 
  • Sayuran hijau seperti bayam dan kale, wortel, ubi jalar, dan ikan berlemak seperti salmon adalah beberapa contoh makanan yang sangat baik untuk mata. 
  • Vitamin A, misalnya, dikenal karena perannya dalam menjaga kesehatan retina dan membantu penglihatan dalam kondisi cahaya rendah. Vitamin C dan E adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas, sementara zinc membantu metabolisme vitamin A dan mendukung fungsi retina.

7. Pemeriksaan Mata Rutin

Rutin memeriksa mata ke dokter bisa memantau kesehatan mata secara keseluruhan, sekaligus dapat mendeteksi adanya gangguan pada mata. Jika ditemukan kondisi mata Anda ternyata mengalami minus, maka dokter bisa meresepkan kacamata atau kontak lensa yang tepat. 

Pentingnya melakukan pemeriksaan mata ini juga cukup sering diulas di website American Academy of Ophthalmology, yang merekomendasikan orang dewasa sebaiknya melakukan pemeriksaan mata lengkap setidaknya setiap dua tahun sekali, atau lebih sering jika Anda memiliki risiko tinggi atau kondisi mata tertentu.

Apakah Mata Minus Bisa Sembuh?

Dari seluruh penjelasan mengenai cara mengatasi mata minus di atas, seharusnya Anda bisa menjawab pertanyaan ini.

Namun pada prinsipnya, mata minus tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Ada berbagai metode yang perlu dilakukan untuk mengoreksi kondisi mata, seperti penggunaan kacamata, lensa kontak, atau operasi refraktif, seperti LASIK.Nah, daripada harus mengobati, sebaiknya mulailah menjaga kesehatan mata sedini mungkin. Mencegah lebih baik daripada mengobati, kan? Untuk itu, baca juga artikel Cara Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital.