Artikel direview oleh dr. Yessica Wilanda, SpM
Tahukan Anda bahwa tekanan bola mata menjadi salah satu indikator penting dalam menjaga kesehatan mata? Banyak orang tidak menyadari pentingnya menjaga tekanan bola mata tetap normal, padahal hal tersebut bisa memengaruhi fungsi penglihatan dan bisa menyebabkan gangguan serius seperti glaucoma.
Pengertian Tekanan Bola Mata
Tekanan bola mata merupakan tekanan yang diberikan oleh cairan di dalam mata untuk menjaga fungsi dan bentuk bola mata tetap normal.
Tekanan bola mata merujuk pada keseimbangan produksi dan pembuangan cairan (aqueous humor) yang diukur dalam satuan mmHg (millimeter merkuri).
Berapa Tekanan Bola Mata yang Normal?
Tekanan bola mata normal berada pada rentang 10-21 mmHg. Tekananan bola mata di luar angka tersebut, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mata, misalnya hipertensi ocular dan glaucoma.
Untuk mengetahui tekanan bola mata normal, dokter akan melakukan pemeriksaan khusus menggunakan alat tonometer guna mendeteksi nilai tekanan bola mata dan oftalmoskopi untuk mencari ada tidaknya kerusakan saraf mata.
Tekanan Bola Mata Tidak Normal: Ini Gejala Penyakit Apa?
Tekanan bola mata tidak normal menyebabkan terjadinya aliran cairan di dalam mata terhambat.
Ketika aliran terhambat maka mata akan menjadi bengkak. Beberapa kondisi yang berhubungan dengan tekanan bola mata tinggi, antara lain:
1. Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata yang dikenal sebagai pencuri penglihatan diam-diam karena hampir tidak menimbulkan gejala sebelum benar-benar parah.
Pada penderita glaucoma, tekanan mata mereka di atas 21 mmHg. Penyakit glaukoma terdiri dari 2 jenis, yaitu glaukoma akut yang lebih mudah terdeteksi dan glaukoma kronik.
a. Glaukoma Akut
Pada glaukoma akut, bagian kornea yang berwarna hitam berwarna keruh, mata kemerahan disertai dengan nyeri hebat seperti akan terlepas.
Selain itu, penderita mengalami mual dan muntah dan merasa pusing ketika berpindah dari tempat terang ke tempat gelap dan sakitnya akan sembuh ketika kembali ke tempat terang.
Ciri glaukoma akut dapat terlihat dengan bantuan senter. Adapun penyebab glaukoma akut antara lain karena anatomi mata yang lebih kecil dari mata normal, diameter lensa lebih kecil hingga pengguna kacamata lensa plus.
Selain itu emosi yang meluap-luap, faktor usia, penggunaan obat-obatan, lensa yang menggendut hingga pencahayaan yang redup, juga bisa menyebabkan glaukoma.
b. Glaukoma Kronik
Pada glaukoma kronik, mata terlihat normal namun kerusakan saraf terjadi secara perlahan. Penyakit mata yang satu ini membutuhkan deteksi sedini mungkin.
Sementara itu, beberapa faktor risiko glaukoma kronik, antara lain:
- Faktor keturunan.
- Pengguna kacamata lensa minus berat.
- Penderita penyakit hipertensi dan hipotensi, diabetes melitus.
- Menderita penyakit vaskuler dan migren.
Bila terdeteksi lebih awal, glaukoma kronik bisa diobati dengan obat-obatan yang berfungsi menurunkan tekanan bola mata. Namun jika obat sudah tidak berhasil, biasanya dokter akan menyarankan terapi laser ataupun operasi untuk membuka saluran sebagai jalan keluar cairan.
2. Hipertensi Okular
Hipertensi okular adalah kondisi di mana tekanan bola mata tinggi tanpa kerusakan saraf optik. Hal ini terjadi saat humor akuos tidak mengalir dengan lancar.
Penyakit hipertensi okular memang tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, Anda perlu waspada dengan penyakit ini karena kondisi yang tidak ditangani bisa menyebabkan saraf rusak dan mengarah pada glaukoma.
3. Hipotensi Mata
Seseorang yang menderita hipotensi mata memiliki tekanan bola mata rendah sehingga menyebabkan pandangan kabur atau kerusakan struktur mata.
Hipotensi mata terjadi ketika tekanan bola mata berada di bawah 5 mmHg. Penyakit ini terjadi karena beberapa hal, seperti trauma yang menyebabkan kebocoran, berkurangnya produksi humor akuos dan lain sebagainya.
Gejala Tekanan Bola Mata Tidak Normal
Bila tekanan bola mata Anda tidak normal, biasanya akan memberi beberapa gejala misalnya:
- Nyeri di sekitar mata.
- Pandangan kabur atau kehilangan penglihatan secara bertahap.
- Melihat lingkaran cahaya (halos) di sekitar lampu.
- Sakit kepala, khususnya di area dahi atau pelipis.
Tips Menjaga Tekanan Bola Mata
Tekanan bola mata yang tidak normal dapat menyebabkan glaukoma yang membuat penderitanya terancam kehilangan penglihatan. Untuk menjaga tekanan bola mata tetap normal, Anda bisa melakukan tips di bawah ini:
- Olahraga secara teratur sebagai upaya menghindarkan tubuh dari penyakit diabetes dan hipertensi yang bisa mengarah pada glaukoma. Pasalnya penyakit tersebut menyebabkan tekanan bola mata tinggi. Anda bisa memilih aerobic yang bisa melancarkan peredaran darah pada retina dan saraf di sekitar mata.
- Periksa mata secara rutin karena gejala penyakit hipertensi okular yang bisa menyebabkan glaukoma tidak terdeteksi. Terlebih jika Anda berusia di atas 40 tahun dan mengidap penyakit diabetes dan darah tinggi.
- Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur berwarna gelap yang kaya akan karotenoid yang bisa melindungi mata dari berbagai gangguan.
Menjaga tekanan bola mata tetap normal adalah salah satu kunci untuk mencegah gangguan mata serius seperti glaukoma. Jangan lupa, terapkan juga pola hidup sehat, dan rutin memeriksakan diri ke dokter untuk menjaga tekanan bola mata.