Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM
Mata minus telah menjadi masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan saat ini, layaknya epidemi yang diam-diam mengubah cara generasi yang lebih muda melihat dunia. Setiap tahun jumlah penderita mata minus terus bertambah, mempengaruhi tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak di usia yang semakin muda.
Menurut National Eye Institute, prevalensi miopia telah mengalami lonjakan dramatis, meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1971. Statistik ini mencerminkan perubahan gaya hidup dan lingkungan memiliki dampak yang besar pada kesehatan mata, termasuk mata minus.
Jadi, kalau saat ini mata minus terus bertambah, baik secara kondisi perkembangan yang dialami penderita, maupun bertambahnya jumlah penderita mata minus, pencegahan perlu dilakukan segera.
Langkah pertama, mari kenali dulu penyebab mata minus bertambah berikut ini.
8 Faktor Utama Penyebab Mata Minus Bertambah
1. Mekanisme Mata Minus
Mata bekerja seperti kamera canggih yang membutuhkan fokus sempurna. Pada mata normal, cahaya yang masuk akan terfokus tepat pada retina.
Namun, pada mata minus, bola mata yang terlalu panjang atau kornea yang terlalu cembung menyebabkan cahaya jatuh di depan retina. Kondisi ini tidak statis dan dapat berkembang seiring waktu, terutama tanpa penanganan yang tepat.
2. Faktor Genetik & Keturunan
Genetika memainkan peran besar dalam perkembangan mata minus. Anak-anak dengan satu orang tua bermata minus memiliki risiko tiga kali lipat mengalami kondisi serupa.
Risiko ini meningkat menjadi enam kali lipat jika kedua orang tua memiliki mata minus. Meskipun faktor genetik kuat, ini bukan berarti nasib yang tidak bisa diubah.
3. Dampak Teknologi Layar Digital
Era digital telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia secara fundamental. Mata, yang evolusinya dirancang untuk aktivitas jarak jauh di alam terbuka, kini dipaksa fokus pada layar digital berjarak dekat selama berjam-jam. Intensitas penggunaan perangkat digital pada akhirnya menciptakan tekanan berkelanjutan pada sistem penglihatan, mempercepat pertambahan mata minus.
4. Hubungan Aktivitas Indoor dan Outdoor
Penelitian terbaru menunjukkan waktu yang dihabiskan di luar ruangan memiliki efek protektif terhadap perkembangan mata minus. Cahaya alami dan fokus pada objek jarak jauh membantu perkembangan mata yang sehat. Sayangnya, gaya hidup modern telah mengurangi waktu outdoor secara signifikan, terutama pada anak-anak dan remaja.
5. Peran Nutrisi dan Kesehatan Umum
Kesehatan mata tidak bisa dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, omega-3, dan mineral zinc dapat mempengaruhi kesehatan mata. Kondisi seperti diabetes juga dapat mempercepat perubahan pada mata, termasuk pertambahan minus.
6. Kebiasaan Sehari-hari yang Mempengaruhi
Postur saat membaca, jarak pandang ke layar, dan durasi aktivitas jarak dekat tanpa jeda memiliki dampak langsung pada kesehatan mata.
Kebiasaan buruk seperti membaca dalam posisi berbaring atau pencahayaan yang tidak memadai dapat memaksa mata bekerja lebih keras, mempercepat pertambahan minus.
7. Stress dan Kelelahan Mata Modern
Mata Anda tidak dirancang untuk fokus intensif jarak dekat dalam waktu lama. Digital eye strain atau kelelahan mata digital telah menjadi fenomena umum yang dapat memicu pertambahan minus. Gejala seperti mata kering, penglihatan kabur, dan sakit kepala sering menjadi tanda bahwa mata mengalami stress berlebih.
8. Pola Istirahat
Seperti otot tubuh yang membutuhkan waktu pemulihan setelah latihan, mata juga memerlukan istirahat regular.
Aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, lihat objek berjarak 20 kaki selama 20 detik) menjadi panduan penting dalam memberikan jeda yang dibutuhkan mata.
Pada akhirnya bisa disimpulkan bahwa saat ini sangat penting untuk mulai mengendalikan pertambahan mata minus. Program pencegahan yang dimulai sejak usia sekolah, termasuk pengaturan waktu screen time, ergonomi yang tepat, dan aktivitas outdoor secara teratur, dapat membantu memperlambat progresivitas minus.
Mata minus yang tidak terkendali dapat mengarah pada komplikasi serius seperti ablasio retina, glaukoma, dan katarak prematur.
Mulai sekarang, lakukan pencegahan sedini mungkin dengan rutin memeriksakan kesehatan mata ke dokter atau klinik mata agar bisa mendeteksi segera jika timbul masalah. Ingat, pencegahan dan penanganan dini adalah kunci untuk mengendalikan pertambahan mata minus dan menjaga kualitas penglihatan kamu untuk tahun-tahun mendatang.