fbpx Skip to content

Minus Mata Paling Rendah dan Ukuran Minus Mata yang Lengkap

mata minus

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Apakah Anda pernah merasa pandangan kabur saat melihat ke kejauhan? Jika iya, itu bisa menjadi tanda awal minus mata atau miopia. Minus mata adalah kondisi di mana penglihatan sulit melihat objek jauh secara jelas.

Hal tersebut kemudian membuat orang sering bertanya-tanya, “Sebenarnya, berapa sih ukuran minus pada mata yang paling rendah?” Jawabannya adalah -0,25 dioptri. 

Yuk, ketahui lebih dalam tentang ukuran minus mata terendah hingga yang tertinggi! Dengan pemahaman ini, nantinya Anda akan bisa memilih kacamata yang pas untuk pandangan yang lebih baik.

Minus Mata Paling Rendah

Ukuran minus mata paling rendah adalah -0,25 dioptri (D). Dioptri merupakan satuan yang menunjukkan tingkat keparahan minus mata. Semakin tinggi nilai dioptri, artinya semakin parah kondisi minusnya. 

Pada level awal ini, penglihatan Anda mungkin tidak terlalu terganggu. Mata baru mulai buram saat melihat objek jauh, tetapi masih cukup jelas untuk aktivitas sehari-hari. 

Namun, jangan sepelekan! Minus mata, sekecil apapun, mampu berkembang jika tidak tertangani dengan tepat. 

Ukuran Mata Minus dari Paling Rendah Hingga Parah

Ukuran mata minus terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari minus ringan hingga sangat berat. Penderita mata minus perlu mencermati hal ini agar bisa menjaga kesehatan mata dengan baik. 

Lebih lanjut, berikut penjelasan lengkap mengenai kategori ukuran mata minus!

1. Miopia Ringan

Nilai miopia rendah berkisar antara -02,5 hingga di bawah -3,00 dioptri. Pada tahap ini, penglihatan masih relatif baik untuk aktivitas sehari-hari seperti membaca dan bekerja di depan laptop, tapi mulai kesulitan saat melihat objek jauh. 

Kacamata belum menjadi kebutuhan mendesak. Namun, jika mata sering merasa kelelahan saat berusaha melihat jauh, sebaiknya Anda mempertimbangkan penggunaannya.  

2. Miopia Sedang

Miopia sedang, dengan kisaran antara -3,00 hingga -6,00 dioptri, menyebabkan penglihatan jauh dan dekat semakin kabur. 

Di tahap ini, Anda mulai benar-benar membutuhkan kacamata, karena tanpa alat bantu tersebut aktivitas seperti membaca dan berkendara akan terasa lebih sulit dan cepat melelahkan.

3. Miopia Berat

Mata minus masuk kategori miopia berat ketika nilainya berada di atas -6,00 hingga -10,00 dioptri. Pada level ini, penglihatan jarak jauh sangat kabur, membuat Anda akan sangat bergantung pada kacamata dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Tanpa kacamata, melihat objek dari jarak jauh hampir tidak mungkin Anda lakukan. 

4. Miopia Sangat Berat

Miopia dianggap sangat berat ketika nilainya melebihi -10,00 dioptri, yang sering disebut pula sebagai “batas mental”. Kasus ini termasuk langka dan biasanya hanya terjadi pada miopia patologis atau penyakit mata serius. 

Miopia sangat berat membutuhkan perhatian ekstra dan perawatan intensif dari dokter mata untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pasalnya, penderita miopia ini mengalami kesulitan untuk melihat dengan jelas meskipun menggunakan kacamata. 

Kenapa Mata Bisa Minus?

Apa sebenarnya penyebab mata minus? Mata minus terjadi karena bentuk bola mata yang tidak normal, yaitu ukurannya lebih panjang dari seharusnya, sehingga mata bekerja terlalu keras.

Akibatnya, cahaya yang masuk tidak bisa jatuh pada titik fokus di retina, membuat objek jauh terlihat buram atau kabur. 

Nah, berikut adalah faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya mata minus!

1. Genetik

Jika orang tua memiliki miopia, kemungkinan besar mereka akan menurunkan struktur bola mata yang lebih panjang kepada anaknya secara genetik. Ini membuat risiko anak mengidap miopia semakin tinggi. 

2. Kebiasaan Melihat Dekat

Kebiasaan melihat objek dekat, seperti membaca dan menatap layar dalam waktu lama akan membuat otot mata bekerja keras untuk menyesuaikan fokus. Jika terus-menerus, bola mata bisa tumbuh lebih panjang, mengakibatkan cahaya tidak bisa berfokus dengan tepat ke retina. 

3. Kurangnya Paparan Sinar Matahari

Sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D3 yang penting untuk perkembangan mata. Kekurangan paparan sinar matahari dapat mengurangi produksi vitamin D3, yang dapat menyebabkan bola mata tumbuh tidak normal dan meningkatkan risiko miopia.

4. Komplikasi Penyakit

Penyakit seperti diabetes bisa menyebabkan perubahan bentuk mata atau ketegangan pada otot-otot mata. Kondisi ini mengganggu kemampuan retina untuk menangkap cahaya dengan tepat. 

5. Kekurangan Nutrisi

Nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, omega-3, dan zinc sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mata. Kekurangan nutrisi-nutrisi ini dapat memengaruhi perkembangan bola mata dan meningkatkan risiko gangguan penglihatan, termasuk miopia.

Tes Mata untuk Tahu Mata Anda Minus atau Tidak

Cara terbaik untuk memastikan apakah Anda mengalami mata minus atau tidak, yakni dengan melakukan tes mata secara rutin. Berikut beberapa jenis tes mata yang bisa Anda lakukan!

1. Pemeriksaan Fisik Mata

Prosedur ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap keadaan fisik mata Anda. Dokter akan memeriksa kelopak mata, kornea, hingga retina untuk memastikan tidak ada masalah tersembunyi yang mengarah ke mata minus.

2. Pinhole Test

Tes ini menggunakan alat dengan lubang kecil (pinhole) untuk membantu menentukan apakah keburaman penglihatan Anda disebabkan oleh kelainan refraksi, seperti mata minus. 

Pinhole berfungsi mengurangi penyebaran cahaya dan memberikan gambaran apakah masalah penglihatan bisa diperbaiki dengan lensa korektif. 

3. Slit Lamp

Slit lamp adalah alat yang memungkinkan dokter mata untuk melihat struktur mata Anda dengan sangat detail. Dari kornea, iris, hingga lensa, semuanya bisa diperiksa untuk mendeteksi adanya kelainan mata atau infeksi. 

4. Tes Ketajaman Penglihatan

Tes ini merupakan prosedur standar yang menggunakan tabel huruf atau angka yang harus Anda baca dari jarak tertentu. Melalui tes ini, Anda bisa mengetahui seberapa tajam penglihatan dan seberapa baik mata bisa mengenali detail dari jarak jauh.   

5. Retinoskopi

Retinoskopi adalah tes yang membantu dokter mengetahui refraksi (pembiasan) mata Anda dengan melihat bagaimana cahaya memantul di retina. Tes ini sangat penting untuk menentukan resep kacamata atau lensa kontak yang cocok untuk mata Anda. 

Mata minus, yang ditandai dengan ukuran tertentu dan disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, kebiasaan melihat dekat, dan kurangnya paparan sinar matahari, memang bisa menjadi tantangan. 

Namun, dengan penanganan yang tepat dan pemeriksaan rutin, Anda dapat mengelola situasi ini dengan baik. Tes mata seperti retinoskopi dan pinhole membantu dokter menentukan resep kacamata atau lensa yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Jangan tunda lagi, jadwalkan pemeriksaan mata Anda hari ini untuk menjaga penglihatan tetap optimal!