Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Rabun dekat, atau istilah medisnya hipermetropia, adalah kondisi mata yang tidak bisa melihat objek dengan jelas, baik objek itu berada di jarak dekat maupun jauh. Penderita rabun dekat bisa melihat semua objek yang jaraknya jauh dengan lebih jelas dibandingkan objek dekat. 

Gangguan penglihatan ini terjadi akibat cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan tepat pada retina, melainkan jatuh di belakangnya. 

Kalau Anda mengalami gangguan mata rabun dekat, maka bisa jadi Anda akan mengalami kesulitan saat membaca buku, menjahit, atau membaca tulisan di ponsel. Anda terpaksa harus menjauhkan ponsel demi bisa membaca apa yang tertulis di layar.

Di masa lalu, rabun dekat dianggap sebagai gangguan penglihatan bagi orang yang berusia 40 tahun ke atas. Padahal ternyata anak-anak maupun remaja juga bisa mengalaminya. 

Lalu, bagaimana keadaan mata seseorang yang mengalami rabun dekat? Apa akibatnya Jika seseorang rabun dekat? Apa saja ciri-ciri yang perlu diwaspadai? Bagaimana cara mencegahnya? Solusi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Untuk menjawab semua pertanyaan ini, simak ulasan lengkapnya di dalam artikel ini.

Bagaimana Keadaan Mata Seseorang yang Menderita Rabun Dekat?

Penyebab rabun dekat terjadi karena adanya kelainan refraksi mata di mana bentuk bola mata terlalu pendek atau kornea mata kurang melengkung. 

Padahal untuk bisa melihat dengan jelas, cahaya yang masuk ke mata akan melalui lensa mata dan kornea dan kemudian cahaya difokuskan tepat di retina sehingga objek bisa terlihat jelas.

Nah pada penderita rabun dekat, cahaya yang masuk tidak terfokus dengan baik pada retina  dan malah jatuh di belakang retina. Inilah yang membuat penglihatan pada objek dekat menjadi buram, objek jadi tidak jelas, atau malah berbayang.

Apa Akibatnya Jika Seseorang Rabun Dekat?

Ketika Anda mengalami rabun dekat, maka tak hanya penglihatan saja yang terganggu lho, tetapi Anda juga akan tidak nyaman dalam beraktivitas sehari-hari hingga bisa memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Rabun dekat bisa membuat Anda kesulitan saat membaca, menulis, bekerja di depan layar untuk waktu yang lama, bahkan bisa kesulitan saat perlu melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus pada objek berjarak dekat. Jika bekerja jadi terasa sulit, otomatis produktivitas pun bisa mengalami penurunan.

Dalam salah satu hasil penelitiannya, American Academy of Ophthalmology bahkan menyebutkan kalau orang yang menderita rabun dekat memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kecelakaan kerja maupun kecelakaan lalu lintas. 

Lalu apa yang harus dilakukan? Lanjutkan membaca untuk mengenali ciri-ciri rabun dekat sehingga Anda bisa melakukan pencegahan.

Gejala Awal dan Ciri-Ciri Mata Akan Mengalami Rabun Dekat

Rabun dekat dapat berkembang secara perlahan dan seringkali tidak Anda sadari hingga akhirnya kondisi menjadi parah dan butuh upaya lebih keras untuk mengatasinya. 

Alih-alih membiarkan kondisi penglihatan terganggu, lebih baik kenali dulu gejala awal dan ciri-ciri rabun dekat dari penjelasan di bawah ini:

1. Mata Mudah Merasa Lelah dan Sering Mengalami Pusing

Mata yang mudah lelah dan sering mengalami pusing menjadi gejala awal dari rabun dekat atau hipermetropia. Biasanya gejala ini Anda rasakan ketika harus melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus intens, seperti membaca atau bekerja di depan layar komputer dalam waktu tertentu. 

Fokus yang intens membuat mata bekerja lebih keras dan otot-otot di sekitar mata menjadi tegang. Bahkan menurut penelitian dari National Institutes of Health (NIH), inilah yang kemudian menimbulkan ketegangan pada mata dan membuat Anda merasa pusing di sekitar dahi dan pelipis.

Sayangnya, kebanyakan orang menganggap gejala tersebut akibat bekerja terlalu keras dan mengabaikan kemungkinan adanya gangguan pada penglihatan. Akibatnya, kondisi mata semakin buruk dan masalah gangguan penglihatan jadi semakin meningkat. 

Jadi kalau Anda yang saat ini tidak menggunakan kacamata atau belum pernah terdeteksi adanya gangguan pada mata, kemudian mengalami ciri-ciri mata rabun dekat, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter mata ya untuk dicari tahu penyebab pusing yang Anda rasakan.

2. Sulit Melihat Benda Berjarak Dekat Secara Jelas

Jika Anda mulai merasa kesulitan untuk melihat objek yang berjarak dekat, seperti membaca teks di ponsel atau melihat detail kecil pada objek, ini bisa jadi tanda awal rabun dekat. 

Sederhananya bisa Anda amati dari kebiasaan membaca teks di ponsel. Kalau Anda mulai menjauhkan posisi ponsel hanya demi bisa membaca teks atau melihat detail objek pada layar, lebih baik segera periksakan mata Anda. 

Karena jika dibiarkan, rabun dekat cenderung memburuk kondisinya seiring bertambahnya usia. Menurut American Academy of Ophthalmology, hal ini karena perubahan alami pada lensa mata yang menjadi lebih keras dan kurang fleksibel.

Informasi tersebut diperkuat pula oleh literatur dari EyeWiki yang menyebutkan kalau Anda sudah menemukan adanya ciri-ciri rabun dekat dan tidak langsung memeriksakan diri, bisa jadi gangguan penglihatan yang Anda alami akan semakin memburuk.

3. Penglihatan Kabur & Seperti Ada Awan Menutupi Mata

Ketika katarak mulai muncul dan mempengaruhi penglihatan Anda, lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh. 

Hal ini membuat cahaya yang masuk ke mata tersebar dan tidak terfokus dengan baik ke retina. Dampak berikutnya, penglihatan Anda pun menjadi buram, seperti melihat melalui jendela yang berembun atau berkabut. 

Kondisi ini dapat terjadi secara bertahap, dan banyak orang awalnya tidak menyadari bahwa mereka mengalami penurunan penglihatan. 

Dalam ulasan salah satu artikel di Mayo Clinic ada penjelasan mengenai gejala ini sering kali memburuk di malam hari atau dalam kondisi pencahayaan yang kurang, karena lensa yang keruh membuat cahaya yang redup sulit difokuskan dengan jelas​.

4. Mata Sering Terasa Perih dan Mudah Berair

Jangan abaikan mata yang sering terasa perih atau mudah berair. Begitulah peringatan yang ada dalam artikel di WebMD. 

Mata yang sering terasa perih dan mudah berair bisa merupakan indikasi kalau mata Anda sedang berusaha keras berfokus pada objek dekat.

Banyak kasus yang menyebutkan kalau penderita awalnya sudah menemukan gejala ini, namun mereka salah mengartikannya sebagai kelelahan biasa. 

Padahal sebenarnya mata yang sering mengeluarkan air mata bisa jadi merupakan tanda adanya masalah refraksi.

Nah, sekarang Anda sudah tahu bagaimana kondisi mata ketika mengalami rabun dekat, akibatnya, hingga gejala awal dan ciri-ciri mata rabun dekat yang perlu diwaspadai. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka melakukan pemeriksaan mata rutin bisa jadi cara pencegahan terbaik. Cara lain, Anda bisa membaca penjelasannya pada artikel berjudul: Cara Mencegah Rabun Dekat dan Solusi untuk Mengatasinya.