Skip to content

Mata Merah Tapi Tidak Sakit dan Gatal Bisa Jadi Anda Terkena Konjungtivitis

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Anda menyepelekan mata merah hanya karena tidak disertai rasa sakit atau gatal? Sebaiknya jangan! Sebab, ini bisa jadi cara tubuh memberi peringatan bahwa ada yang tidak beres dengan mata Anda.   

Jadi, jangan biarkan pesan tersebut berlalu tanpa perhatian. Penting untuk mencari tahu penyebab mata merah tapi tidak sakit dan gatal, agar Anda bisa menanganinya dengan tepat, serta menghindari resiko lebih serius di kemudian hari. 

Karena itu, mari telusuri berbagai penyebab mata merah tanpa rasa sakit atau gatal, dan langkah-langkah untuk mengatasinya!

Penyebab Mata Merah Tidak Sakit dan Gatal yang Umum

Apa penyebab mata merah tapi tidak sakit? Secara medis, mata merah terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah di konjungtiva, selaput tipis transparan yang melapisi bagian depan mata. Pelebaran ini biasanya merupakan respon tubuh terhadap alergi, infeksi, atau iritasi. 

Mata merah dapat muncul tanpa sakit mata atau gatal, namun tetap perlu Anda waspadai karena bisa menjadi tanda masalah yang serius. Berikut beberapa penyebab umum mata merah tapi tidak sakit dan gatal:

1. Alergi

Bayangkan Anda sedang bersepeda di siang hari yang cerah, menikmati angin sepoi-sepoi, tiba-tiba mata Anda terasa berat dan tampak merah. Tanpa Anda sadari, itu bisa menjadi tanda adanya alergi.

Alergi mata sering kali dipicu oleh debu, polusi, atau bahkan bulu hewan yang Anda temui sehari-hari. Alergi juga diketahui menjadi penyebab umum mata merah tanpa rasa sakit dan gatal. 

Ketika mata terpapar oleh zat asing (alergen), sistem imun tubuh akan bereaksi dengan melepaskan hormon histamin. Ini adalah hormon yang membuat pembuluh darah mata membesar, yang menyebabkan mata terlihat memerah. 

2. Kurang Tidur & Habis Begadang

Apakah Anda sering begadang atau kurang tidur? Ternyata, kebiasaan ini dapat membuat mata menjadi merah. Ketika tidak cukup tidur, tubuh akan mengalami stres dan mata  kelelahan, yang membuat pembuluh darah kecil di mata melebar. 

Pelebaran pembuluh darah di mata menyebabkan peningkatan aliran darah, yang membuat mata tampak lebih merah dari biasanya. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan mata terasa kering dan tidak nyaman.

Jadi, pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan mata, dan upayakan tidur selama 7-8 jam setiap hari!

3. Iritasi Karena Kosmetik atau Lensa Kontak

Ketika kosmetik seperti maskara atau eyeliner masuk ke mata, bahan kimia dan partikel di dalamnya dapat merangsang sel-sel permukaan mata, memicu tubuh untuk melepaskan zat inflamasi seperti histamin. 

Zat inflamasi ini menyebabkan pembuluh darah kecil di mata melebar, sehingga mata tampak merah. Hal yang sama terjadi ketika Anda menggunakan kontak lensa yang kotor, bakteri atau partikel asing pada lensa juga dapat memicu respon inflamasi serupa.

Dalam dua kasus ini, iritasi memicu peradangan ringan di mata, yang menyebabkan pembuluh darah mata melebar dan membuat mata tampak merah.

4. Mata Kering

Mata kering terjadi saat air mata tidak cukup untuk menjaga kelembaban mata. Penyebabnya bermacam-macam, seperti terlalu sering berada di ruangan ber-AC atau kurang minum air.

Mata kering bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, dan tentunya membuat mata terlihat merah. Kenapa? Ketika mata kekurangan cairan, permukaan mata menjadi lebih rentan terhadap iritasi. 

Seperti yang sudah dijelaskan, iritasi dapat memicu tubuh untuk melepaskan zat histamin. Akibatnya pembuluh darah di lapisan mata melebar, menyebabkan mata tampak merah. 

Selain itu, mata yang kering cenderung memproduksi banyak udara mata sebagai respons terhadap iritasi, yang bisa memperbesar kemungkinan mata semakin merah.

5. Terlalu Lama Melihat Layar

Dalam era digital, menatap layar komputer, smartphone, atau televisi terlalu lama adalah hal biasa. Namun, saat menatap layar, mata justru berkedip lebih jarang dari seharusnya; membuatnya jadi kering dan lelah.

Saat mata lelah, pembuluh mata akan melebar dan membuat mata terlihat merah. Kelelahan mata karena terlalu lama menatap layar dikenal sebagai Computer Vision Syndrome (CVS). Banyak penelitian yang mengkaji tingkat prevalensi CVS, baik dalam maupun luar negeri.

Salah satunya penelitian tahun 2023 yang berjudul: Gambaran Prevalensi Computer Vision Syndrome pada Siswa dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Hasilnya menunjukkan bahwa, prevalensi CVS pada mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, UBK Bandung, mencapai 66%.

Mata Merah Karena Konjungtivitis

Mata merah juga bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami konjungtivitis. Meskipun konjungtivitis ini tidak selalu menyebabkan rasa sakit, tetap saja perlu Anda waspadai karena bisa menular, terutama jika penyebabnya adalah infeksi bakteri atau virus. 

Mengutip artikel Epidemiologi Konjungtivitis dari situs Alomedika.com, secara global, penyebab konjungtivitis paling banyak adalah bakteri dan virus. Kemudian, setiap tahun, sebanyak 135 orang per 10 ribu populasi di Amerika serikat diperkirakan mengalami konjungtivitis karena bakteri. 

1. Apa Itu Konjungtivitis & Gejalanya

Lantas, apa itu konjungtivitis? Konjungtivitis adalah peradangan atau infeksi pada konjungtiva, yaitu lapisan tipis transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian putih mata.

Penyebabnya beragam, namun umumnya diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama: infeksi bakteri dan virus, reaksi alergi, atau iritasi. Sementara, gejalanya bisa berupa:  

  • Mata merah
  • Keluar cairan dari mata
  • Kadang disertai rasa terbakar atau gatal
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Kelopak mata bengkak
  • Belekan

2. Jenis-Jenis Konjungtivitis

Konjungtivitis ada jenisnya, masing-masing dengan penyebab dan gejala yang berbeda. Memahaminya dengan baik dapat membantu Anda menangani dan mencegah konjungtivitis dengan efektif.

Secara umum, ada dua jenis konjungtivitis yang perlu Anda ketahui, yakni:

  • Konjungtivitis Infeksi: Disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Sering disertai cairan lengket yang membuat kelopak mata sulit dibuka di pagi hari. Infeksi ini mudah menular, sehingga penting untuk menjaga kebersihan tangan dan mata untuk mencegah penyebarannya.
  • Konjungtivitis Non-Infeksi: Disebabkan oleh alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan kimia. Infeksi ini tidak menular, tetapi tetap menyebabkan mata merah, berair, dan gatal. Cara mengatasinya biasanya dengan menghindari pemicu dan menggunakan obat tetes mata.

Tips Mengatasi Mata Merah Tapi Tidak Sakit dan Gatal

Mata merah, meski kadang tidak disertai rasa sakit atau gatal, tetap saja mengganggu, terutama jika Anda harus tampil percaya diri di depan banyak orang. Berikut beberapa tips praktis untuk mengatasi mata merah:

  • Kompres Dingin: Tempelkan kain bersih yang sudah direndam air dingin pada mata Anda selama beberapa menit. Ini bisa membantu mengurangi peradangan dan membuat mata terasa segar.
  • Jangan Mengucek Mata: Meskipun gatal, tahan keinginan untuk mengucek mata. Mengucek mata hanya akan memperparah iritasi.
  • Gunakan Tetes Mata: Tetes mata bisa membantu melembabkan mata kering dan mengurangi kemerahan. Pastikan Anda memilih tetes mata yang sesuai dengan kebutuhan.
  • Istirahatkan Mata: Saat bekerja di depan layar, cobalah untuk mengalihkan pandangan setiap 20 menit dan fokuskan pada objek yang jauh selama beberapa detik. Ini membantu mata Anda untuk beristirahat.
  • Konsultasikan dengan Dokter: Jika mata merah tidak kunjung membaik atau disertai gejala lain seperti penglihatan kabur, gatal, dan sakit, segera periksakan ke dokter mata.

Mata merah, meski tidak sakit dan gatal, tetap perlu perhatian khusus karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan mata. Pahami penyebabnya dengan baik, apakah karena alergi, kurang tidur, atau kelelahan.

Jika mata merah tak kunjung sembuh meski sudah diatasi dengan kompres dingin atau obat tetes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Ingat, mata adalah jendela dunia, jadi rawatlah dengan baik!