Skip to content

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata kunang-kunang dan kepala pusing adalah dua kondisi yang sering terjadi secara bersamaan dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Misalnya, saat Anda sedang bekerja atau berolahraga, bisa saja tiba-tiba Anda mengalami pandangan jadi kabur, mata berkunang-kunang, dan disertai rasa pusing.

Kondisi mata berkunang-kunang dan sakit kepala bisa jadi gejala kelelahan, stres, gangguan pada retina, indikasi adanya gangguan penglihatan, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, mata kunang-kunang juga bisa karena adanya gangguan aliran darah ke retina yang dipicu tekanan darah rendah, dehidrasi, atau ketidakseimbangan kadar gula darah.

Secara lengkap, baca artikel ini sampai selesai untuk tahu pemicu mata kunang-kunang dan kepala pusing serta cara mengatasinya dengan efektif dan aman.

Kondisi Mata Kunang-kunang Itu Seperti Apa?

Mata kunang-kunang atau sering disebut dengan phosphenes adalah fenomena visual berupa kilatan cahaya yang muncul tanpa adanya sumber cahaya eksternal. 

Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kelelahan mata hingga kondisi medis tertentu. Meskipun banyak orang menganggap kondisi ini wajar sehingga menyepelekannya, sebaiknya Anda tetap waspada. Sebab, gejala sesepele apapun bisa saja merupakan pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera mendapatkan penanganan khusus.

Penyebab Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing Beserta Solusi untuk Mengatasinya

1. Penurunan Tekanan Darah yang Terlalu Rendah

Menurut data dari World Health Organization (WHO), tekanan darah yang terlalu rendah atau hipotensi cenderung menyebabkan mata kunang-kunang dan pusing. 

Hal ini terjadi karena tekanan darah yang turun membuat aliran darah ke otak berkurang. Inilah yang kemudian menimbulkan rasa pusing dan pandangan mata Anda menjadi kabur atau berkunang-kunang.

Penurunan tekanan darah umumnya terjadi pada saat Anda bangun dari posisi duduk atau berbaring terlalu cepat. Bisa pula terjadi ketika Anda melakukan perubahan posisi secara cepat dan mendadak, misalnya ketika sedang melakukan gerakan olahraga tertentu.

Solusi

  • Jika rentan terhadap hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat perubahan posisi), maka Anda perlu melakukan gerakan tertentu secara perlahan. Cara ini membantu tubuh menyesuaikan aliran darah secara bertahap dan mengurangi pusing.
  • Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk mendeteksi dini adanya tekanan darah rendah, serta mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Dehidrasi  

Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah dalam tubuh berkurang, yang berdampak pada aliran darah ke otak. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing serta mata kunang-kunang.

Penelitian yang pernah Mayo Clinic lakukan menunjukkan dehidrasi dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan peningkatan kelelahan, yang sering diikuti oleh gejala pusing.

Solusi:

  • Minum minimal 8 gelas air per hari untuk menjaga volume darah dan aliran ke otak.
  • Jika Anda banyak beraktivitas di bawah matahari atau sedang berolahraga, minumlah lebih banyak air.
  • Konsumsi makanan yang kaya air seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

3. Stress & Migrain

Migrain adalah kondisi neurologis yang dapat menyebabkan sakit kepala parah, disertai dengan gejala visual seperti mata kunang-kunang serta aura (gangguan penglihatan) berupa kilatan cahaya atau muncul bintik hitam pada mata.

Pemicunya sering kali karena stres, kurang tidur, atau faktor genetik. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda migrain yang diresepkan dokter.

Selain itu, Anda perlu mengelola stres, menghindari pemicu migrain, dan memastikan waktu tidur Anda cukup setiap malam. 

National Sleep Foundation bahkan menyarankan agar orang dewasa mendapatkan 7-9 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan mata dan otak. 

4. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Ketika kadar gula darah turun drastis dan menjadi terlalu rendah, tubuh bisa merespon dengan gejala, seperti keringat dingin, pusing, dan penglihatan berkunang-kunang. 

Kondisi ini sering terjadi pada orang yang memiliki pola makan tidak teratur atau penderita diabetes yang tidak mengelola gula darah dengan baik.

Solusi:

  • Segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula saat menyadari gula darah Anda turun, seperti permen atau jus buah.
  • Pastikan selalu membawa camilan atau makanan ringan jika Anda memiliki risiko gula darah rendah.
  • Mengatur pola makan agar teratur, mengonsumsi makanan yang cukup karbohidrat, serta protein, bisa membantu menjaga kadar gula darah stabil.

5. Mata Kering & Kelelahan Mata

Penggunaan gadget, seperti smartphone, laptop, dan tablet, semakin meningkat di era digital. Paparan cahaya dari layar gadget yang berkepanjangan dan terus menerus menyebabkan mata kering dan kelelahan. 

Apalagi kalau Anda juga lebih sering berada di ruangan ber-AC atau sering membaca dalam ruangan dengan penerangan kurang. Semua aktivitas seperti ini pada akhirnya memicu mata kunang-kunang dan kepala pusing. 

Ketika kekeringan mata semakin meningkat akibat produksi air mata berkurang, maka bisa menyebabkan iritasi lho. 

Solusi untuk mengatasi mata kunang-kunang dan kepala pusing akibat mata kering dan lelah, Anda bisa menerapkan beberapa hal berikut:

  • Gunakan tetes mata khusus mata kering atau artificial tears yang dapat membantu melembapkan mata.
  • Hindari paparan udara kering atau berangin, dan istirahatkan mata.
  • Mengatur frekuensi penggunaan gadget dan memastikan jarak mata ke layar antara 30-40 cm.
  • Gunakan kacamata anti radiasi atau pelindung mata jika harus bekerja dalam waktu lama dan sering di depan laptop.
  • Rutin menerapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik).

6. Anemia  

Kekurangan zat besi atau vitamin B12 bisa menyebabkan anemia, yang berdampak pada berkurangnya pasokan oksigen ke organ tubuh, termasuk otak. 

Kekurangan oksigen ini bisa menyebabkan pusing dan mata berkunang-kunang, terutama saat beraktivitas berat atau bergerak tiba-tiba.

Untuk mengatasi anemia, pastikan Anda mengonsumsi nutrisi yang seimbang dan kata akan zat besi, seperti daging merah, ikan berlemak, sayuran berdaun hijau, bayam, kacang-kacangan, atau suplemen zat besi sesuai anjuran dokter. 

Ini bahkan sangat dianjurkan bagi wanita yang berada pada periode menstruasi dan rentan terhadap anemia.

Bagus lagi kalau Anda juga mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin A, C, dan E, serta mineral (magnesium dan potasium), dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah pusing.

7. Miopia, Hipermetropia, Presbiopia, dan Astigmatisme

Miopia, hipermetropia, presbiopia, dan astigmatisme merupakan gangguan penglihatan yang membuat Anda akan mengalami penglihatan kabur, berkunang-kunang, dan kepala pusing. 

Pemeriksaan di dokter spesialis mata akan membantu Anda memastikan jenis penyakit mata yang Anda derita, sekaligus solusi untuk mengatasinya. 

Misalnya dengan penggunaan lensa kontak, kacamata, maupun melakukan operasi untuk mengoreksi kelainan refraksi mata.

8. Retina Rusak (Degenerasi Makula)

Degenerasi makula adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada bagian tengah retina (makula) yang berfungsi untuk penglihatan tajam. 

Kerusakan pada makula dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang disertai mata berkunang-kunang maupun sakit kepala.

Solusi:

  • Segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
  • Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti wortel, bayam, dan buah beri untuk mendukung kesehatan retina.
  • Konsumsi suplemen, seperti vitamin C, E, dan beta-karoten dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ini. 
  • Konsultasikan ke dokter untuk penanganan lanjutan.

9. Amblyopia (Mata Malas)

Penyebab amblyopia atau mata malas biasanya karena satu mata tidak berkembang dengan baik sehingga menyebabkan penglihatan buram dan pusing pada satu sisi.

Untuk mengatasinya, Anda memerlukan terapi mata, seperti menutup mata yang kuat agar mata malas bekerja lebih baik. 

Namun penanganan terbaik tetap harus berdasarkan saran dokter. Itulah sebabnya, Anda perlu memeriksakan mata Anda terlebih dahulu.

10. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah kecil di retina. Kerusakan ini akan membuat Anda sering merasa pusing, mata berkunang-kunang atau penglihatan kabur.

Solusi yang bisa Anda ambil untuk mengatasinya, antara lain mengontrol kadar gula darah dengan diet yang tepat dan pengobatan diabetes yang teratur. 

Cara berikutnya yang perlu dilakukan dalam kondisi tertentu, bisa jadi Anda membutuhkan perawatan laser atau injeksi obat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada retina.

11. Vertigo (Gangguan Keseimbangan)

Vertigo adalah gangguan keseimbangan yang dapat disertai dengan gejala pusing dan penglihatan kabur atau mata berkunang-kunang. 

Anda perlu melakukan latihan keseimbangan yang direkomendasikan oleh ahli fisioterapi untuk mengatasi masalah mata kunang-kunang dan kepala pusing. Bisa juga mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter untuk mengurangi gejala vertigo.

12. Kerusakan Saraf Optik

Kerusakan saraf optik bisa terjadi akibat cedera atau penyakit lain, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan yang termasuk mata berkunang-kunang.

Solusi

  • Segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
  • Jika kerusakan terjadi akibat kondisi medis tertentu, dokter akan merekomendasikan perawatan berdasarkan kondisi tersebut untuk mengurangi gejala.

13. Gangguan Sirkulasi Darah

Gangguan aliran darah ke otak, seperti pada kasus tekanan darah rendah atau masalah jantung, dapat menyebabkan pusing dan mata berkunang-kunang.

Solusi:

  • Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari stres.
  • Menghindari perubahan posisi tubuh yang cepat, terutama saat bangun tidur atau berdiri dari posisi duduk.

Mata berkunang-kunang dan kepala pusing bisa disebabkan berbagai faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan secara umum, termasuk adanya gangguan penglihatan. 

Meskipun beberapa penyebabnya sederhana dan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, ada juga kondisi medis yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut. 

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan gejala dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.