Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)
Banyak penderita mata katarak yang ingin melakukan operasi, namun mereka masih ragu terhadap prosedur operasi katarak berapa lama. Anda tak perlu cemas, karena durasi operasi katarak tergolong singkat. Baca yuk artikel di bawah ini untuk mendapat penjelasan lengkapnya!
Operasi Katarak Berapa Lama?
Prosedur operasi katarak umumnya berlangsung selama 15-30 menit, menyesuaikan dengan kompleksitas kasus pasien. Durasi yang singkat membuat penderita katarak bisa langsung pulang begitu tindakan selesai.
Prosedur Operasi Katarak yang Anda Lalui
Dalam operasi katarak, dokter akan mengganti lensa yang keruh dengan lensa intraokular (IOL). Lensa IOL merupakan lensa buatan yang bersifat permanen yang akan menggantikan fungsi lensa alami. Dokter akan melakukan beberapa tindakan, yang dimulai dari pemberian obat tetes mata, menyuntikkan anestesi lokal kemudian masuk pada tindakan operasi.
1. Pemberian Obat Tetes Mata
Sebelum menjalankan prosedur operasi katarak, dokter biasanya melakukan USG pada mata untuk memperkirakan bentuk dan ukuran lensa buatan yang akan dipakai untuk menggantikan lensa yang terkena katarak. Dalam hal ini lensa dibedakan menjadi 3 yaitu lensa monofokal, multifocal dan torik.
Lensa monofokal untuk penglihatan fokus jarak jauh. Lensa multifokal dipakai untuk mengatasi ketergantungan pada kacamata.
Selanjutnya dokter akan menggunakan alat khusus untuk menghancurkan lensa mata pasien yang sudah keruh. Kemudian mata akan diberi obat tetes khusus yang berguna untuk memperbesar pupil agar mempermudah prosedur selanjutnya.
2. Anestesi Lokal
Pemberian anestesi lokal akan dilakukan setelah pupil mata melebar. Bagi pasien yang cemas, dokter biasanya memberikan obat penenang.
Jika pasien mengalami katarak pada kedua mata, maka operasi dilakukan pada salah satu mata terlebih dahulu. Bergantian dengan sisi lain dalam jeda kurang lebih 8 minggu atau ketika kondisi mata sebelumnya sudah membaik.
3. Tindakan
Setelah pupil mata melebar, prosedur operasi akan dilakukan. Selama prosedur, pasien dalam keadaan sadar dengan kondisi mata terbuka. Setelah operasi selesai, dokter akan memberikan alat pelindung yang akan menjaga mata dari kotoran.
Adapun jenis tindakan operasi katarak ada 4 macam, yaitu:
- Fakoemulsifikasi.
- Dengan bantuan laser.
- Ekstrakapsular.
- Intrakapsular.
Pada operasi katarak fakoemulsifikasi, penghancuran lensa yang keruh dilakukan dengan alat yang dimasukkan setelah dokter menyayat tepi kornea.
Alat ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang bisa menghancurkan lensa. Lensa yang hancur akan dikeluarkan lewat alat lain untuk digantikan dengan lensa buatan.
Selanjutnya operasi yang menggunakan sinar laser, baik saat membuat sayatan maupun untuk menghancurkan lensa dan menggantinya.
Pada kasus katarak yang lebih berat, lensa tidak bisa diganti menggunakan dua teknik sebelumnya. Maka, dokter akan memakai tindakan ekstrakapsular, yaitu pengangkatan semua lensa mata yang hanya menyisakan kapsul belakang yang nantinya akan menjadi tempat untuk memasang lensa buatan.
Terakhir yaitu teknik intracapsular dimana akan mengangkat seluruh bagian lensa beserta kapsulnya. Pada teknik ini, pemasangan lensa akan dilakukan di tempat yang sama dengan lensa asli maupun diletakkan di posisi lain menyesuaikan kondisi pasien.
Tingkat Keamanan dan Risiko Operasi Katarak
Usai menjalani operasi katarak, pasien mungkin akan mengalami rasa tidak nyaman di area mata. Hal ini merupakan kondisi yang wajar. Anda hanya perlu mematuhi aturan dari dokter dan melakukan kontrol sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Penglihatan pasien yang melakukan operasi katarak umumnya membaik dalam beberapa hari pasca operasi. Namun kondisi bisa berlangsung lama, terutama jika pasien memiliki penyakit lain misalnya diabetes dan darah tinggi. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan konsultasi guna mengetahui waktu yang tepat melaksanakan prosedur operasi katarak.
Setiap tindakan operasi biasanya memiliki risiko, tak terkecuali pada operasi katarak. Beberapa risiko yang mungkin akan dihadapi oleh pasien operasi katarak antara lain infeksi, peradangan, perdarahan, dislokasi lensa buatan, glaucoma, kelopak mata terkulai, ablasi retina, katarak sekunder hingga kehilangan penglihatan.
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena operasi ini tergolong aman dan mayoritas efek samping tersebut umumnya bisa diatasi. Selain itu, operasi katarak tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan. Kecanggihan teknologi juga mendukung keberhasilan operasi katarak.
Terkadang, operasi katarak gagal karena ada kondisi lain yang mendasari, misalnya pasien glaukoma dan degenerasi macula. Maka, penting untuk mengobati terlebih dahulu keluhan tersebut sebelum menjalankan prosedur operasi katarak.
Sebelum melakukan prosedur operasi, sebaiknya pasien mengatakan kepada dokter mengenai penyakit yang diidap, obat yang dikonsumsi dan puasa sehari sebelum operasi.
Risiko yang lebih besar justru bisa terjadi jika penderita katarak tidak melakukan operasi. Ada banyak aktivitas yang terpengaruh oleh penglihatan. Beberapa risiko tersebut misalnya kecelakaan akibat penglihatan yang buram, kesulitan membaca, penglihatan yang terbatas pada malam hari, hingga risiko kehilangan penglihatan ketika katarak sudah terlanjur parah.
Katarak merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan jalan satu-satunya melalui operasi. Katarak yang dibiarkan bisa merugikan pasien. Sementara itu, penggunaan obat-obatan maupun obat tetes mata pada pasien katarak hanya memperlambat keparahan dan bukan menyembuhkannya. Maka, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.