fbpx Skip to content

Konjungtivitis Mata: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Tanpa Panik

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Apakah saat ini Anda merasakan gatal pada mata, lalu bagian putih mata berwarna kemerahan, dan rasanya sangat tidak nyaman? 

Betul, mata Anda sedang mengalami iritasi. Namun jangan mengira keadaan mata yang seperti ini bisa sembuh sendiri ya. 

Anda perlu mengenali penyebabnya, agar bisa mengambil solusi yang paling tepat untuk mengatasinya. Simak yuk penjelasan lengkapnya di artikel ini!

Apa Itu Konjungtivitis Mata?

Konjungtivitis mata, atau dikenal juga sebagai pink eye, adalah peradangan atau infeksi pada konjungtiva, yaitu lapisan tipis transparan yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata Anda.

Peradangan ini biasanya menyebabkan mata terlihat merah atau merah muda, gatal, dan terkadang mengeluarkan cairan lengket.

Ada tiga jenis utama konjungtivitis:  

  • Konjungtivitis mata yang disebabkan infeksi bakteri, seperti Staphylococcus aureus atau Haemophilus influenzae.  
  • Umumnya terkait dengan infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu, juga bisa menyebabkan Anda mengalami konjungtivitis mata
  • Untuk penderita alergi, mengalami mata merah bukan lagi hal aneh. Penyebab alerginya bisa karena debu, serbuk bunga, bulu hewan, konsumsi jenis makanan dan minuman tertentu, dan sebagainya.

Konjungtivitis sering terjadi dan bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. 

Anda perlu mengenali penyebab dan gejalanya terlebih dahulu. Sebab, masing-masing jenis memerlukan pendekatan yang berbeda. Oleh karena itu, penting lho Anda cari tahu dulu penyebab pastinya.

Penyebab Konjungtivitis Mata

Mengetahui penyebab konjungtivitis mata sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk pencegahan maupun pengobatan. 

Setiap penyebab memiliki faktor risiko dan cara penanganan yang berbeda, sehingga memahami detailnya dapat membantu Anda menjaga kesehatan mata lebih baik.

1. Infeksi Bakteri

Bakteri penyebab konjungtivitis sering menyebar melalui kontak langsung, misalnya menyentuh mata dengan tangan yang kotor, berbagi handuk dengan orang lain, atau dari kosmetik yang terkontaminasi.

Menurut hasil penelitian American Academy of Ophthalmology, jenis paparan bakteri patogen yang sering menyebabkan konjungtivitis mata, antara lain Staphylococcus aureus atau Haemophilus influenzae.

2. Infeksi Virus

Virus seperti adenovirus sering menjadi penyebab utama konjungtivitis, terutama di musim flu. Biasanya gejalanya akan muncul bersamaan dengan infeksi saluran pernafasan atas. Jadi ketika Anda mengalami flu, maka Anda juga berpotensi mengalami mata merah.

Penelitian dari Journal of Clinical Virology bahkan menemukan bahwa adenovirus sangat mudah menyebar melalui droplet dari batuk atau bersin, serta kontak tangan dengan permukaan yang terkontaminasi.

3. Alergi

Jika Anda sering mengalami mata merah dan gatal saat musim tertentu, kemungkinan besar ini adalah konjungtivitis alergi. Pemicu utamanya adalah serbuk bunga, bulu hewan, atau polusi udara.

4. Paparan Zat Kimia

Bahan kimia seperti klorin di kolam renang atau produk pembersih rumah tangga dapat menyebabkan iritasi pada konjungtiva. 

Hal ini disebut sebagai konjungtivitis iritan dan biasanya tidak menular. Maka ada baiknya Anda menggunakan pelindung mata saat berenang atau saat harus bersentuhan dengan bahan kimia tersebut.

5. Penyakit Mata Tertentu

Beberapa kondisi mata juga memiliki gejala mata merah, seperti:

  • Blefaritis atau radang kelopak mata adalah peradangan pada kelopak mata yang sering dikaitkan dengan pertumbuhan bakteri berlebih di sekitar bulu mata.
  • Keratitis (radang kornea) dapat meningkatkan risiko terjadinya konjungtivitis, terutama pada pengguna lensa kontak yang kurang menjaga kebersihan.
  • Radang lapisan tengah mata atau uveitis juga dapat menyebabkan gejala yang menyerupai konjungtivitis, seperti mata merah dan nyeri.

Jika benar Anda mengalami uveitis, lebih baik memeriksakan diri ke dokter ya. Karena biasanya uveitis sering dikaitkan dengan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.

6. Lensa Kontak Kotor

Penggunaan lensa kontak yang tidak bersih atau terlalu lama dapat menjadi sarang bakteri atau virus penyebab infeksi.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 20% kasus konjungtivitis serius pada pengguna lensa kontak disebabkan oleh kelalaian dalam membersihkan lensa atau terlalu lama menggunakannya.

7. Penurunan Sistem Imun

Orang dengan daya tahan tubuh lemah dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, terutama pada penderita diabetes, HIV/AIDS, atau yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap infeksi termasuk konjungtivitis.  

Gejala Konjungtivitis yang Perlu Anda Tahu

Konjungtivitis biasanya memiliki gejala yang cukup khas, seperti:  

  • Mata merah atau berwarna merah muda (pinkish).
  • Gatal pada mata, terkadang terasa sangat mengganggu.
  • Sensasi seperti ada benda asing di mata.
  • Keluar cairan bening, putih, atau kuning dari mata.
  • Mata terasa lengket, terutama saat bangun tidur.
  • Kelopak mata bengkak dan terkadang sulit dibuka.

Namun, jika mulai merasakan nyeri hebat atau penglihatan kabur, ini bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius dan memerlukan pemeriksaan dokter segera.  

Waspadai Gejala & Kunjungi Dokter Segera

Meskipun sebagian besar kasus konjungtivitis tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang memerlukan perhatian medis, yaitu:  

  • Gejala tidak membaik setelah 2-3 hari.
  • Mata terasa sangat nyeri atau penglihatan menjadi kabur.
  • Keluar cairan dari mata berwarna hijau, kuning, atau sangat banyak.
  • Jika konjungtivitis terjadi setelah terkena zat kimia tertentu.

Dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk konjungtivitis bakteri atau merekomendasikan pengobatan lain sesuai dengan jenis infeksi Anda.

Cara Mencegah Konjungtivitis Mata

Jargon kesehatan seperti mencegah lebih baik daripada mengobati ada benarnya dan juga berlaku jika membicarakan tentang kesehatan mata. 

Apalagi mata adalah anggota tubuh yang sangat penting dan mendukung aktivitas harian Anda. Tak terbayangkan rasanya kalau sampai kehilangan penglihatan akibat tidak melakukan pencegahan sebelumnya, kan?

Untuk itu, lakukan beberapa tips mencegah konjungtivitis mata berikut ini demi menjaga kesehatan mata:

  • Cuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, terutama sebelum menyentuh wajah atau mata.
  • Hindari kebiasaan menyentuh mata secara langsung demi mencegah bakteri dan virus di tangan Anda berpindah ke mata.
  • Jika Anda bekerja di lingkungan yang berdebu atau menggunakan bahan kimia, gunakan kacamata pelindung untuk menghindari iritasi mata.
  • Sarung bantal, guling, sprei, bahkan selimut dapat menjadi tempat berkumpulnya bakteri atau debu, jadi pastikan untuk menggantinya secara berkala.
  • Jangan berbagi barang, seperti alat makeup mata, handuk, atau lensa kontak dengan orang lain.

Konjungtivitis mata memang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi kondisi ini umumnya bisa diatasi dengan perawatan yang tepat. 

Mengenali penyebab dan gejalanya adalah langkah awal untuk mengatasi masalah ini. Jangan lupa, jika gejala tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter mata.