fbpx Skip to content

Yuk, Kenali Penyebab Mata Merah: Penyebab Umum, Peradangan, atau Karena Cedera

Yuk, Kenali Penyebab Mata Merah: Penyebab Umum, Peradangan, atau Karena Cedera

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pernahkah Anda memperhatikan mata Anda menjadi merah dan bertanya-tanya ada apa? Mata merah bisa membuat khawatir, tetapi sebenarnya tidak selalu menandakan hal yang serius.

Artikel ini akan membantu Anda memahami apa yang menyebabkan mata merah, apakah karena penyebab umum, akibat adanya peradangan, atau karena cedera. Yuk, baca artikelnya sampai selesai.

Penyebab Utama Mata Merah

Mata merah merupakan kondisi yang kompleks dengan berbagai faktor penyebab. Setiap penyebab memiliki mekanisme dan karakteristik yang berbeda. Faktor-faktor ini dapat berasal dari lingkungan eksternal, kondisi kesehatan internal, atau interaksi antara keduanya.

Ketika mata menjadi merah, sebenarnya sedang terjadi proses yang melibatkan sistem pertahanan tubuh. 

Pembuluh darah di sekitar mata melebar, meningkatkan aliran darah ke area tersebut sebagai respons terhadap rangsangan atau cedera.Berikut penyebab utama yang paling sering mengakibatkan mata merah:

1. Alergi

Alergi adalah salah satu penyebab tersering mata merah. Debu, serbuk sari, bulu binatang, atau polusi dapat memicu reaksi alergi yang membuat mata jadi memerah, gatal, dan berair. 

Ciri-ciri mata alergi, meliputi rasa gatal yang intens, mata berair berlebihan, pembengkakan ringan, hingga ada sensasi terbakar.

2. Sindrom Mata Kering

Mata Anda membutuhkan pelumasan yang tepat untuk tetap sehat. Ketika produksi air mata terganggu, mata akan menjadi kering, merah, dan tidak nyaman. Kondisi ini sering dialami oleh orang-orang yang masuk dalam kategori berikut: 

  • Orang yang sering bekerja di depan komputer sehingga frekuensi berkedip jadi kurang. Inilah yang menyebabkan lapisan air mata tidak terdistribusi dengan baik, mengakibatkan penguapan yang cepat, dan membuat mata jadi kering.
  • Pengguna lensa kontak juga rentan mengalami mata kering akibat penggunaan lensa kontak dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena bahan lensa kontak menyerap cairan mata, mengurangi produksi air mata alami dan meningkatkan risiko sindrom mata kering. 
  • Wanita yang mengalami perubahan hormonal, memasuki periode menstruasi, kehamilan, dan menopause, mengalami ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi komposisi air mata. 
  • Penurunan estrogen khususnya dapat menurunkan produksi air mata dan mengubah kualitas lapisan air mata, membuat mata lebih rentan terhadap sindrom mata kering.

Mata Merah Akibat Peradangan

Konjungtivitis atau yang lebih dikenal sebagai mata merah jamak adalah peradangan pada selaput mata yang dapat disebabkan virus, bakteri atau bisa juga karena reaksi alergi.

Kondisi ini sangat menular, terutama jenis virus dan bakteri. Anda bisa menularkannya melalui kontak langsung atau berbagi barang pribadi. Nah beberapa penyebab peradangan yang juga bisa jadi penyebab mata merah, antara lain:

1. Bakteri Berlebih di Kelopak Mata

Permukaan kelopak mata normalnya memiliki mikrobioma yang seimbang. Namun, ketika keseimbangan bakteri terganggu, beberapa spesies bakteri dapat berkembang berlebihan.

Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes adalah contoh bakteri yang dapat menyebabkan peradangan jika jumlahnya tidak terkendali. 

Pertumbuhan berlebih ini memicu respons imun yang menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan iritasi pada kelopak mata. Faktor seperti kebersihan yang buruk, kondisi kulit, atau gangguan sistem kekebalan dapat mempercepat proliferasi bakteri berbahaya.

2. Tersumbatnya Kelenjar Minyak

Kelenjar meibom di tepi kelopak mata berperan kritis dalam memproduksi minyak yang melindungi lapisan air mata. Ketika kelenjar tersumbat, produksi minyak terganggu, menyebabkan penguapan air mata yang cepat dan iritasi permukaan mata. 

Penyumbatan dapat terjadi akibat penumpukan sel-sel mati, produksi minyak yang abnormal, atau kondisi kulit seperti dermatitis. 

3. Infestasi Tungau Mikro

Demodex folliculorum dan Demodex brevis adalah tungau mikroskopis yang secara alami hidup di folikel rambut dan kelenjar minyak wajah, termasuk di sekitar bulu mata. Dalam kondisi normal, populasi tungau ini terkendali. 

Namun, peningkatan signifikan jumlah tungau dapat menyebabkan kerusakan pada folikel rambut mata dan kelenjar minyak. Tungau ini memakan sel-sel mati dan minyak, meninggalkan kotoran dan memicu respons peradangan. 

Faktor sepert usia lanjut, gangguan sistem imun, atau kondisi kulit tertentu dapat meningkatkan populasi tungau, memperparah peradangan kelopak mata yang bisa memicu mata merah.

Cedera dan Iritasi Mata

Ketika mata mengalami cedera, pembuluh darah di sekitar area yang terluka akan melebar, meningkatkan aliran darah ke wilayah tersebut. Sistem imun mengirimkan sel-sel khusus untuk membantu proses perbaikan dan melawan potensi infeksi. Peningkatan aliran darah ini menyebabkan warna merah yang terlihat, sementara jaringan mata berupaya memulihkan diri.

Kompleksitas respons mata terhadap cedera melibatkan berbagai mekanisme biologis, termasuk pelepasan mediator inflamasi, aktivasi sel-sel kekebalan, dan proses regenerasi jaringan. 

Setiap jenis cedera dapat memicu respons yang berbeda, tergantung pada sifat dan tingkat kerusakan yang dialami. Misalnya karena gesekan benda asing, paparan bahan kimia, benturan ringan, hingga penggunaan lensa kontak yang tidak tepat

Mencegah mata Merah

Untuk melakukan pencegahan agar tidak mengalami mata merah, lakukan beberapa hal berikut:

  • Cuci tangan secara teratur.
  • Hindari mengucek mata.
  • Gunakan kacamata pelindung.
  • Istirahatkan mata dari layar elektronik.
  • Gunakan pelembab mata buatan.
  • Hindari asap rokok dan polusi.

Jangan abaikan tanda-tanda mata merah, tetapi juga jangan terlalu cepat panik. Sebagian besar kasus mata merah dapat diatasi dengan baik.