Mitos dan Fakta Medis Mata Kiri Kedutan yang Wajib Anda Tahu

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Ada banyak mitos dan fakta medis mata kiri kedutan yang beredar di masyarakat. Mungkin sebagian besar sudah ada tahu ya. Tapi pastinya ada juga yang belum Anda tahu, makanya Anda menemukan artikel ini. 

Mata kedutan memang fenomena yang umum terjadi dan seringnya menimbulkan rasa tidak nyaman. Tak hanya mengganggu penglihatan, tetapi mata yang terus berkedut bisa membuat Anda jadi sulit berkonsentrasi dalam belajar atau bekerja.

Untuk bisa mengatasi mata kiri kedutan dengan efektif, cari tahu secara lengkap mengenai mata kedutan di artikel IEC Eye Care ini, yuk.

Mitos Seputar Mata Kiri Kedutan

Walaupun sudah banyak literatur, referensi, hingga artikel yang beredar di internet menjelaskan tentang kenapa mata kiri bisa kedutan, tetap saja masih banyak orang yang percaya berbagai mitos berkaitan dengan mata kedutan.

Bahkan di setiap negara juga memiliki mitosnya sendiri-sendiri, seperti di Indonesia banyak yang menganggap kalau mata kiri kedutan berarti akan mendapatkan kabar baik.

Hal yang sama juga terjadi di China, yang menganggap mata kiri kedutan itu menandakan akan datang keberuntungan.

Tetapi berbeda dengan di India. Orang yang mengalami mata kiri kedutan dianggap akan mengalami hal-hal buruk dalam waktu dekat. Agar tak simpang siur, berikut beberapa mitos yang umum mengenai mata kedutan:

1. Kabar Buruk Akan Datang

Jika di atas tadi Anda mendapatkan informasi mengenai mata kiri kedutan sebagai pertanda baik, namun ternyata cukup banyak pula masyarakat di daerah tertentu di Indonesia yang menganggap sebagai pertanda buruk atau akan mendapat musibah.

Hal yang sama berlaku di dalam masyarakat Afrika. Mereka masih percaya kalau kelopak mata bawah sebelah kiri terus berkedut artinya orang tersebut akan menangis.

Sementara di Hawaii, ada mitos yang sangat kuat mengenai kedutan mata kiri berarti akan ada kematian di dalam keluarga. 

2. Kesialan, Hal Buruk, dan Tamu Tak Diundang

Di wilayah Karibia, masih ada kepercayaan tentang mata kiri kedutan sebagai pertanda ada orang lain yang sedang membicarakan Anda di belakang.

Lalu di wilayah tertentu di negara India, wanita yang mengalami kedutan di mata kirinya dipercayai akan segera mendapatkan kesialan. Tapi banyak pula dari negara lain yang beranggapan akan ada tamu yang tak diundang datang ke rumah Anda.

Percaya tidaknya mitos-mitos di atas tergantung Anda sendiri sebenarnya, bahkan coba saja perhatikan saat mengalami mata kedutan, mitos mana yang akhirnya terjadi. 

Di saat yang sama, ketika mengalami mata kedutan, ada baiknya Anda juga waspada dan segera mencari penyebab mengapa kedutan tersebut bisa terjadi.

Fakta Medis tentang Mata Kiri Kedutan

Untuk lebih mudah memahami berbagai fakta medis terkait mata kiri kedutan, pembahasan pada bagian ini akan dibagi menjadi penyebabnya, berbahaya atau tidak, durasi terjadinya, hingga tanda lain yang perlu diwaspadai. Yuk, lanjutkan membaca.

Nah, menurut Cleveland Clinic, mata kedutan umumnya disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

1. Kelelahan atau Kurang Tidur

Di otak ada bahan kimia yang dikenal sebagai neurotransmitter. Fungsinya untuk mengirimkan informasi dari otak ke saraf yang mengontrol gerak pada tubuh Anda.

Ketika Anda mengalami kelelahan dan stres akibat banyak begadang atau kurang tidur, sudah tentu akan mempengaruhi cara kerja neurotransmitter

Inilah yang kemudian membuat otot di sekitar mata Anda berkedut dan akhirnya jadi mata kedutan.

2. Konsumsi Kafein Berlebihan

Ketika mengalami mood yang buruk, merasa kurang bersemangat, atau ketika tekanan deadline yang sangat tinggi, apa yang pertama Anda cari dalam kondisi ini?

Ya, kebanyakan orang akan mencari kopi. Dalam segelas kopi mengandung kafein yang bisa menjadi stimulan dan dipercaya bisa membuat otak berpikir lebih aktif.

Masalahnya, kalau Anda minum terlalu banyak minuman yang mengandung kafein, tentunya akan merangsang gerakan otot yang berakhir menjadi kedutan, termasuk kedutan pada mata kiri.

Dalam banyak kasus mata kiri kedutan, memang tidak ada yang benar-benar berbahaya. Bahkan dalam situs Cedar Sinai disebutkan mata kedutan tak perlu ada treatment khusus karena bisa berhenti sendiri. Apalagi kalau tidak ada gejala gangguan penglihatan lainnya yang mengikuti.

3. Kekurangan Vitamin

Pola makan yang buruk dan ketidakseimbangan nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi juga bisa menyebabkan gangguan otot dan saraf, termasuk yang berada di sekitar mata.

Selain itu, kekurangan asupan vitamin, seperti vitamin B kompleks, vitamin D, kalsium, dan magnesium, bisa menyebabkan otot tubuh yang melemah, atau sebaliknya terjadi kontraksi otot yang tak bisa Anda kendalikan.

4. Iritasi & Mata Kering

Terjadi iritasi pada mata, atau kondisi mata yang terlalu kering, bisa juga menjadi pemicu terjadinya mata kiri kedutan.

Umumnya, mata kering bisa Anda alami karena kebiasaan menatap layar ponsel atau laptop dalam waktu yang lama. 

Situasi ketika Anda menatap layar tanpa jeda tersebut membuat Anda tanpa sadar jadi jarang berkedip. Inilah yang kemudian membuat mata menjadi kering. 

Kalau dibiarkan dan tak segera diatasi, ya bisa memicu gangguan saraf dan otot di sekitar mata, dan akhirnya menyebabkan mata mengalami kedutan.

5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Ada orang-orang yang sedang menderita penyakit tertentu dan harus mengkonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, seperti obat golongan anti psikotik dan antiepileptic.

Mau tidak mau ketika mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami mata kedutan, baik di mata kiri maupun mata kanan, lebih baik berkonsultasi saja dengan dokternya.

Lebih praktis lagi kalau Anda menggunakan layanan treatment mata yang ada di IEC Eye Care. Konsultasi bisa Anda lakukan melalui email atau Whatsapp lho.

Mata kiri kedutan telah lama menjadi subjek berbagai mitos dan kepercayaan. Namun, dari sudut pandang medis, fenomena ini umumnya tidak berbahaya dan sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelelahan, stres, atau iritasi mata. 

Namun kalau mata kedutan berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mengganggu, lebih baik lakukan pemeriksaan ke dokter mata saja ya. Yuk, jaga selalu kesehatan mata Anda untuk hidup yang lebih berkualitas.

Panduan Aman Memilih Obat Tetes Mata untuk Masalah Sehari-hari

Panduan Aman Memilih Obat Tetes Mata untuk Masalah Sehari-hari

Artikel direview oleh dr Yessica Wilanda, SpM

Bayangkan mata Anda kering setelah seharian di depan layar komputer, atau tiba-tiba memerah karena iritasi, perih, dan gatal. Anda pasti mencari solusi cepat, bukan? Obat tetes mata adalah salah satu pilihan terbaik, tapi tahukah Anda bahwa jenisnya sangat beragam dan penggunaannya harus disesuaikan dengan kondisi mata?

Menurut American Academy of Ophthalmology, obat tetes mata yang tepat bisa meredakan gejala dengan cepat. Namun, tidak semua obat tetes cocok untuk semua kondisi. Mulai dari mata kering hingga infeksi, setiap masalah membutuhkan jenis obat yang berbeda.

Berikut ini adalah tetes mata yang dapat dijual bebas yang mungkin dapat membantu meredakan gejala yang Anda alami:

Artificial Tears (Air Mata Buatan / Pelumas Mata)

Obat tetes mata lubrikan (artificial tears) digunakan untuk mengatasi mata kering. Mata kering dapat menyebabkan gejala seperti gatal, perih, berair, hingga nyeri. Untuk setiap gejala pada mata, sangat aman jika kita menggunakan artificial tears terlebih dahulu sebelum memutuskan mencoba obat lain.

Berikut beberapa jenis tetes mata untuk mata kering yang sering digunakan:

Air mata buatan tanpa pengawet (lebih aman untuk penggunaan sering):

  • Cocok untuk mata sensitif atau penggunaan pascaoperasi mata.

Contoh produk:

  • Cendo Hyalub Monodose
  • Cendo Eye Fresh Monodose
  • Hylo-Comod

Air mata buatan dengan pengawet yang aman untuk mata (untuk penggunaan sesekali):

Contoh produk:

  • Insto Dry Eyes
  • Rohto Cool
  • Cendo Lyters

Dengan kandungan khusus (lebih kental):

  • Untuk mata kering yang lebih berat (seperti sindrom Sjögren).

Contoh:

  • Systane Ultra/Balance
  • Hialid

Gels atau salep mata (digunakan malam hari):

  • Memberikan pelumasan lebih tahan lama, biasanya digunakan sebelum tidur.

Contoh:

  • Cendo Oculenta Gel

Antihistamin atau Dekongestan

Obat tetes mata ini digunakan untuk mata merah yang sering disebabkan oleh alergi, debu, atau polusi. Gejala dari konjungtivitis alergi adalah mata merah, gatal, berair, kelopak mata bengkak, hingga keluar kotoran mata. Obat tetes mata dengan kandungan antihistamin atau dekongestan seperti Insto, Visine, atau Vasacon-A dapat membantu meredakan gejala ini. Produk ini aman digunakan dalam jangka pendek, namun jika gejala tidak membaik dalam tiga hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Antibiotik

Mata merah dan keluar kotoran mata yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi. Untuk masalah infeksi mata seperti konjungtivitis bakterial, obat tetes yang mengandung antibiotik dapat membantu. Namun, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Antibiotik tidak boleh digunakan sembarangan karena dapat menimbulkan resistensi bakteri atau efek samping serius.

Tips Aman Menggunakan Obat Tetes Mata

  • Selalu cuci tangan sebelum menggunakan obat.
  • Jangan biarkan ujung botol menyentuh mata untuk menghindari kontaminasi.
  • Ikuti petunjuk pada kemasan atau resep dokter dengan cermat.
  • Jika menggunakan lebih dari satu jenis obat, beri jeda 5-10 menit antar penggunaan.

Kesimpulan

Obat tetes mata bisa menjadi penyelamat saat mata Anda bermasalah, tetapi harus digunakan dengan bijak. Untuk gejala ringan seperti mata kering, mata merah, gatal, atau alergi, produk yang dijual bebas seperti air mata buatan dan antihistamin cukup efektif. Namun, untuk kondisi yang lebih serius seperti infeksi mata atau gejala yang tidak berkurang setelah pemberian obat tetes mata, selalu konsultasikan dengan dokter mata di IEC Eye Care untuk penanganan yang tepat. Ingat, kesehatan mata Anda adalah investasi jangka panjang.

Mengenal Anatomi dan Bagian-bagian Mata, Fungsinya, dan Cara Kerja Mata

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Bayangkan sebuah kamera canggih yang mampu menangkap jutaan warna, beradaptasi dengan berbagai tingkat cahaya, dan mentransmisikan gambar secara real time. 

Kini, bayangkan kamera tersebut hanya berukuran sekitar 2,5 cm dan bekerja tanpa henti selama lebih dari 80 tahun. Inilah keajaiban mata manusia, organ kecil namun luar biasa kompleks yang memungkinkan Anda menikmati indahnya dunia.

Penasaran tidak sih bagian-bagian mata dan fungsi tiap bagiannya tersebut seperti apa? Jika penasaran, langsung baca saja penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Bagian-bagian Mata Luar

1. Tulang Tulang Orbita

Tulang Orbita adalah rongga tulang yang melindungi dan mengelilingi bola mata. Struktur ini berbentuk seperti buah pir dan terbentuk dari beberapa tulang wajah. 

Tulang Orbita tidak hanya melindungi bola mata, tetapi juga berfungsi menampung otot-otot mata, saraf, pembuluh darah, dan kelenjar air mata.

2. Kelopak Mata

Kelopak mata berfungsi melindungi permukaan mata dari benda asing dan menyebarkan air mata secara merata di permukaan mata. Bagian dalam kelopak mata dilapisi selaput lendir yang disebut konjungtiva.

3. Bulu Mata

Bulu mata membantu melindungi mata dari debu dan partikel kecil lainnya. Selain itu, bulu mata juga berperan dalam estetika wajah.

4. Alis

Alis mata membantu mengalihkan keringat dan air dari mata, serta memberikan perlindungan tambahan dari sinar matahari dan benda asing.

Anatomi & Bagian Mata Dalam

1. Sklera

Sklera, atau yang lebih dikenal sebagai bagian putih mata, adalah lapisan luar yang keras dan berfungsi untuk melindungi struktur internal mata. 

Fungsi sklera untuk menutupi hampir seluruh permukaan bola mata dan memberikan bentuk serta struktur pada mata.

2. Kornea

Kornea adalah bagian depan mata yang transparan dan melengkung. Fungsi utama kornea, yaitu:

  • Melindungi bagian dalam mata seperti kaca depan mobil.
  • Memfokuskan cahaya yang masuk ke mata.
  • Membantu mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

Kornea juga berperan penting dalam proses penglihatan karena sekitar 70% dari kemampuan fokus mata berasal dari kornea.

3. Konjungtiva

Konjungtiva adalah selaput tipis dan transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan permukaan sklera. 

Fungsi utamanya adalah melindungi mata dari infeksi, membantu proses produksi air mata, dan memungkinkan pergerakan mata yang lancar

4. Iris

Iris adalah bagian berwarna mata yang terlihat di sekitar pupil. Fungsi utama iris untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengubah ukuran pupil.

Selain itu, iris juga sangat berguna dalam memberi warna pada mata. Kalau Anda lihat mata tiap orang yang Anda temui, maka Anda akan menemukan ada mata yang berwarna coklat, biru, hijau, hitam, atau hazel.

5. Pupil

Pupil adalah lubang hitam di tengah iris yang berfungsi sebagai jalan masuk cahaya ke dalam mata. Otot-otot di iris mengontrol ukuran pupil, memperbesar atau memperkecilnya sesuai dengan intensitas cahaya di lingkungan.

6. Lensa

Lensa mata adalah struktur transparan yang terletak di belakang iris. Fungsi utama lensa mata, antara lain:

  • Memfokuskan cahaya ke retina.
  • Membantu mata fokus pada objek dekat dan jauh melalui proses yang disebut akomodasi.

Lensa mata dapat berubah bentuk dengan bantuan otot siliaris. Bentuk lensa mata akan memipih untuk melihat objek jauh, sementara akan menjadi lebih tebal ketika perlu melihat objek dekat.

7. Vitreous Humor

Vitreous humor adalah cairan gel yang mengisi ruang antara lensa dan retina. Fungsinya meliputi:

  • Mempertahankan bentuk bola mata.
  • Membantu menjaga retina tetap menempel pada dinding belakang mata.
  • Menyerap goncangan untuk melindungi struktur internal mata.

8. Retina

Retina adalah lapisan tipis jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata. Fungsi utama retina adalah:

  • Menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik
  • Mengirim informasi visual ke otak melalui saraf optik

Retina terdiri dari dua jenis sel fotoreseptor:

  • Sel batang (rods), yang fungsinya bertanggung jawab untuk penglihatan pada cahaya redup dan penglihatan perifer
  • Sel kerucut (cones), bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan detail

9. Makula

Makula adalah area kecil di retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Fungsi utama makula, meliputi:

  • Memungkinkan penglihatan detail yang diperlukan untuk membaca, mengenali wajah, dan melihat warna.
  • Memberikan penglihatan tajam untuk aktivitas sehari-hari.

10. Saraf Optik

Saraf optik adalah bundel serat saraf yang menghubungkan retina dengan otak. Saraf optik ini memiliki peran penting dalam mengirim sinyal visual dari retina ke otak, serta memungkinkan otak untuk menginterpretasikan informasi visual.

Cara Kerja Mata

Ketika menemukan artikel ini, sesungguhnya Anda bisa jadi penasaran bagaimana cara kerja mata sehingga bisa memproses semua hal yang ada di sekitar, dan membantu Anda mengenali setiap benda dan peristiwa.

Nah berikut ini penjelasan lengkap mengenai proses dan cara kerja mata yang meliputi beberapa tahap:

1. Masuknya Cahaya

Cahaya memasuki mata melalui kornea, yang membelokkan cahaya ke arah pupil. Pupil, yang dikendalikan oleh iris, mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

2. Pemfokusan Cahaya

Setelah melewati pupil, cahaya melewati lensa. Lensa berubah bentuk untuk memfokuskan cahaya dengan tepat ke retina. Proses ini disebut akomodasi.

3. Konversi Cahaya menjadi Sinyal Listrik

Cahaya yang terfokus jatuh pada retina, di mana sel-sel fotoreseptor (batang dan kerucut) mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.

4. Pengiriman Sinyal ke Otak

Sinyal listrik ini kemudian dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan.

5. Interpretasi oleh Otak

Otak menginterpretasikan sinyal-sinyal ini, menciptakan gambar visual yang kita persepsikan sebagai penglihatan.

Mata adalah organ yang luar biasa kompleks dan penting. Memahami anatomi, fungsi, dan cara kerja mata tidak hanya menarik dari segi ilmiah, tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan mata. 

Harapannya setelah Anda paham bagian-bagian mata itu apa saja, termasuk cara mata bekerja, Anda jadi lebih menghargai kemampuan mata yang begitu luar biasa, dan akhirnya rutin melakukan pemeriksaan mata demi menjaga kesehatannya.

9 Penyebab Mata Bintitan, Jenis, dan Cara Menghilangkannya

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Novita Eka Sukma Putri, SpM (K)

Mata bintitan, atau dalam istilah medis disebut hordeolum, adalah benjolan kecil yang muncul di kelopak mata akibat infeksi bakteri, biasanya Staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi pada kelenjar minyak di tepi kelopak mata, yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Meskipun biasanya tidak berbahaya, mata bintitan dapat memengaruhi penampilan, menurunkan kepercayaan diri, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, jenis, serta cara mengatasinya agar Anda dapat kembali beraktivitas dengan nyaman.

Jenis-Jenis Mata Bintitan

Mata bintitan terbagi menjadi dua jenis utama:

Hordeolum Eksternal

Terjadi di bagian luar kelopak mata, biasanya lebih mudah terlihat.

Hordeolum Internal

Terjadi di bagian dalam kelopak mata, seringkali lebih sulit dideteksi secara visual.

Selain itu, ada kondisi lain yang mirip dengan bintitan, yaitu kalazion. Kalazion adalah benjolan non-infeksi yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata.

Penyebab Mata Bintitan

Berikut adalah beberapa penyebab umum mata bintitan:

Infeksi Bakteri

Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang masuk ke kelenjar minyak atau folikel bulu mata.

Kebersihan Mata yang Kurang Baik

Menyentuh mata dengan tangan kotor atau tidak membersihkan make-up mata dapat meningkatkan risiko infeksi.

Make-up Mata yang Tidak Bersih

Menggunakan riasan yang sudah kedaluwarsa atau tidak membersihkan make-up sebelum tidur.

Blefaritis

Peradangan kronis di tepi kelopak mata yang dapat meningkatkan risiko mata bintitan.

Kelelahan atau Stres

Faktor ini dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

Kondisi Kulit Tertentu

Seperti rosacea atau dermatitis seboroik yang membuat kulit lebih mudah teriritasi atau terinfeksi.

Cara Menghilangkan Mata Bintitan

Untuk membantu pemulihan mata bintitan, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Kompres Hangat

Aplikasikan kompres hangat pada mata yang terkena selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari.

Menjaga Kebersihan

Bersihkan area mata secara lembut menggunakan air hangat dan sabun bayi. Hindari penggunaan make-up selama penyembuhan.

Antibiotik Topikal

Jika diperlukan, dokter mungkin meresepkan salep atau tetes mata antibiotik untuk melawan infeksi bakteri.

Hindari Memencet Benjolan

Jangan memencet atau memecahkan bintitan karena dapat menyebarkan infeksi.

Konsultasi dengan Dokter

Jika bintitan tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera temui dokter apabila:

Gejala tidak membaik setelah 1-2 minggu.

Bintitan sangat besar dan mengganggu penglihatan.

Terjadi demam atau gejala lain yang mengkhawatirkan.

Mata bintitan terjadi berulang kali.

Kesimpulan

Mata bintitan umumnya dapat sembuh sendiri dengan perawatan yang tepat. Namun, jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengunjungi klinik mata IEC Eye Care. Anda dapat membuat janji temu terlebih dahulu secara online untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Apakah Femto Lasik Sakit? Ini Penjelasan Lengkapnya

Bedah Refraktif - SILK

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Apakah Femto Lasik sakit? Prosedur Femto Lasik tidak menyebabkan rasa sakit karena Anda sudah mendapatkan anestesi topikal yang berbentuk tetes mata. 

Untuk mengetahui apa itu Femto Lasik, prosedurnya dan seperti apa yang akan dirasakan pasien selama proses Femto Lasik, Anda perlu membaca artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Femto LASIK?

Femto LASIK adalah versi terbaru dari prosedur LASIK konvensional. Prosedur ini menggunakan dua jenis laser, yaitu:

  1. Laser femtosecond untuk membuat flap tipis pada kornea
  2. Laser excimer untuk mereskulptur jaringan kornea di bawahnya

Penggunaan laser femtosecond jauh lebih baik dibandingkan LASIK konvensional yang menggunakan microkeratome (pisau bedah) untuk membuat flap kornea. Flap yang dibuat dengan laser femtosecond lebih presisi, tipis, dan stabil.

Apakah Prosedur Femto LASIK Menyakitkan?

Jawaban singkatnya adalah tidak. Femto LASIK dirancang sebagai prosedur yang nyaman dan relatif bebas rasa sakit bagi pasien. Berikut beberapa alasan mengapa Femto LASIK umumnya tidak menyakitkan:

1. Penggunaan Anestesi Lokal

Sebelum memulai prosedur Femto LASIK, dokter mata akan meneteskan tetes mata anestesi untuk menghilangkan rasa sakit pada permukaan mata.

Tetes mata ini sangat efektif dalam menghilangkan sensasi pada kornea dan konjungtiva, sehingga Anda tidak akan merasakan sakit selama prosedur berlangsung.

2. Prosedur Cepat

Prosedur Femto LASIK akan berlangsung sangat cepat. Biasanya hanya memakan waktu sekitar 10-20 detik untuk kedua mata. 

Waktu penggunaan laser sendiri umumnya hanya berlangsung beberapa detik per mata. Singkatnya durasi prosedur ini membantu meminimalkan ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan pasien.

3. Teknologi Laser Presisi Tinggi

Penggunaan laser femtosecond dan excimer yang dipandu komputer memungkinkan prosedur dilakukan dengan sangat presisi. 

Hal ini mengurangi trauma pada jaringan mata dan meminimalkan risiko komplikasi yang dapat menyebabkan rasa sakit pasca operasi.

4. Tidak Ada Sayatan

Berbeda dengan LASIK konvensional yang menggunakan pisau bedah, Femto LASIK sepenuhnya menggunakan laser untuk membuat flap kornea. Tidak adanya sayatan mekanis membantu mengurangi trauma dan rasa sakit.

5. Pemantauan Gerakan Mata

Sistem pelacakan mata atau eye tracking yang canggih memantau posisi mata lebih dari 1000 kali per detik selama prosedur. 

Ini memastikan laser tetap tepat sasaran bahkan jika ada sedikit pergerakan mata, sehingga mengurangi risiko komplikasi yang dapat menyebabkan rasa sakit.

Apa yang Dirasakan Pasien Selama Prosedur?

Anda pasti penasaran ya, apa sih yang akan Anda rasakan selama dokter menjalankan prosedur Femto LASIK di mata Anda? 

Untuk menjawab rasa penasaran ini, berikut beberapa sensasi yang akan Anda rasakan selama prosedur berlangsung:

1. Tekanan Ringan

Saat alat penahan mata (speculum) dipasang dan suction ring digunakan untuk menstabilkan mata, pasien mungkin merasakan sedikit tekanan. Namun, ini tidak menyakitkan.

2. Penglihatan Kabur

Selama prosedur, penglihatan pasien akan menjadi kabur atau gelap untuk sementara. Ini normal dan tidak menyebabkan rasa sakit.

3. Suara Laser

Pasien akan mendengar suara ticking dari laser saat bekerja. Meskipun ini mungkin terdengar menakutkan, suara tersebut tidak menimbulkan rasa sakit.

4. Bau Khas

Beberapa pasien melaporkan mencium bau seperti rambut terbakar selama prosedur. Ini disebabkan oleh laser excimer yang menghilangkan jaringan kornea, namun tidak menimbulkan rasa sakit.

Bagaimana dengan Rasa Sakit Pasca Operasi?

Rata-rata tindakan medis berupa operasi akan berakhir dengan rasa sakit begitu efek bius dari anestesi hilang. Bagaimana dengan pasca operasi Femto LASIK? Ini penjelasannya.

  • Beberapa jam setelah selesai menjalani prosedur Femto LASIK, Anda bisa jadi akan merasakan ada sesuatu di mata, seperti sensasi pasir di mata.
  • Air mata jadi lebih banyak keluar dari mata. Efek ini sama seperti saat mata Anda sedikit mengalami tertekan, pastinya akan membuat mata berair, kan?
  • Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang selama beberapa hari atau malah mengalami penglihatan yang kabur.
  • Mata terasa sangat kering.

Jangan panik jika mengalami berbagai gejala di atas karena biasanya dokter pun sudah meresepkan obat tetes mata untuk mengatasi hal tersebut.

Namun jika kondisi tidak nyaman terasa sangat mengganggu, boleh juga Anda berkonsultasi lagi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Selain itu, dokter mata juga akan membekali Anda dengan beberapa instruksi perawatan pasca operasi yang bisa Anda lakukan sendiri, seperti:

  • Penggunaan tetes mata antibiotik dan antiinflamasi untuk mencegah infeksi serta kemungkinan terjadi radang.
  • Tetes mata yang mengandung air mata buatan untuk mengatasi mata kering. 
  • Penggunaan kacamata pelindung ketika berada di luar ruangan untuk mencegah mata terpapar debu, dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata.
  • Untuk kondisi tertentu, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri.

Kapan Pasien Dapat Kembali Beraktivitas Normal?

Salah satu keunggulan Femto LASIK adalah waktu pemulihan yang relatif cepat. Urutan waktunya dari selesainya operasi hingga boleh beraktivitas, kurang lebih sebagai berikut:

  • 4-6 jam setelah prosedur, ketidaknyamanan yang awalnya terasa sangat mengganggu, berangsur-angsur mulai berkurang.
  • 24 jam setelahnya, cukup banyak pasien yang sudah menjalani Femto LASIK memberikan pendapat kalau mereka sudah bisa melihat dengan baik, bisa kembali bekerja, bahkan sudah mulai mengemudi mobil sendiri.
  • Setelah satu minggu, penglihatan Anda menjadi lebih stabil dan aktivitas harian sudah bisa kembali normal, seperti sebelum Anda melakukan prosedur Femto LASIK.
  • Mata Anda sudah pulih sepenuhnya setelah 1 bulan (dengan catatan tidak ada indikasi medis lainnya yang muncul pasca operasi Lasik).

Hasil di atas adalah yang umum terjadi dan sudah banyak pasien Femto LASIK yang melaporkannya. Tetapi hasil untuk masing-masing orang bisa saja berbeda, tergantung banyak faktor.

Pada prinsipnya, pastikan Anda mengikuti semua instruksi dokter dan melakukan pemeriksaan pasca operasi secara rutin untuk memastikan proses penyembuhan berjalan optimal.

Penutup

Femto LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang aman dan umumnya tidak menyakitkan. Meskipun beberapa pasien bisa jadi mengalami ketidaknyamanan ringan selama beberapa jam atau hari pertama setelah prosedur, tingkat rasa sakit yang dialami jauh lebih rendah dibandingkan dengan prosedur Lasik konvensional.

Jika Anda mempertimbangkan untuk menjalani Femto LASIK, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter mata berpengalaman untuk mengevaluasi apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk prosedur ini.

SILK Elita : Apa Itu, Benefit, Cara Kerja, dan Biayanya

Bedah Refraktif - SILK

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kesehatan mata terus mengalami perkembangan, termasuk dalam hal operasi mata refraktif. 

Salah satu metode terbaru yang semakin populer adalah SILK Elita . Prosedur ini menawarkan solusi yang lebih canggih dan presisi untuk memperbaiki gangguan refraksi mata, seperti miopi, hipermetropi, dan astigmatisme.

Apakah Anda pernah mendengar tentang metode ini? Jika belum, artikel ini akan membahas lengkap mengenai apa itu SILK Elita , manfaatnya, cara kerjanya, serta biaya yang mungkin perlu Anda siapkan jika tertarik menjalani prosedur ini.

Apa Itu SILK Elita ?

SILK Elita  adalah teknologi tercanggih dan terbaru dalam operasi mata yang bertujuan memperbaiki masalah penglihatan, seperti miopi, hipermetropi, dan astigmatisme

Jika sebelumnya Anda sudah familiar dengan istilah Laser-Assisted in Situ Keratomileusis (LASIK), maka SILK Elita  adalah versi yang lebih canggih dengan beberapa keunggulan.

Istilah SILK Elita sendiri merujuk pada prosedur yang lebih lembut dan akurat dibandingkan dengan metode  biasa. Dalam banyak kasus, SILK Elita  menawarkan pemulihan yang lebih cepat, hasil yang lebih presisi, dan minim invasif.  

Teknologi ini juga memungkinkan dokter bedah untuk melakukan koreksi penglihatan tanpa perlu membuat flap pada kornea, yang sering kali menjadi bagian yang paling menakutkan dalam prosedur .

Apakah  SILK aman? Menurut data dari Centre for Sight, SILK Elita  memiliki akurasi yang tinggi dalam memperbaiki refraksi mata, dengan risiko komplikasi yang lebih rendah daripada metode  konvensional. 

Hal ini menjadikan SILK Elita  sebagai salah satu pilihan operasi mata yang aman dan nyaman bagi generasi muda, termasuk Gen Z, yang mengutamakan kepraktisan dan efisiensi.

Benefit dan Manfaat Operasi Mata SILK Elita 

Mengapa Anda harus mempertimbangkan operasi mata dengan metode SILK Elita  sebagai solusi untuk masalah penglihatan? Berikut beberapa manfaatnya:

1. Prosedur Minim Invasif

Jika dibandingkan dengan metode  tradisional, SILK Elita  menggunakan teknologi laser dengan low power high pulse sehingga hasil lebih presisi dan sangat akurat. 

Artinya, prosedur operasi mata yang satu ini tidak memerlukan sayatan besar, dan minim pemotongan jaringan mata. Tentunya prosedur seperti ini akan jauh lebih aman dan nyaman bagi Anda sebagai pasien.

2. Pemulihan Lebih Cepat

Keunggulan SILK Elita  dibandingkan prosedur operasi mata lainnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca operasi sangat singkat. 

Pasien umumnya bisa kembali ke aktivitas normal dalam waktu beberapa jam setelah operasi. Hal ini karena tidak ada luka besar pada kornea dalam recovery.

Sementara metode operasi mata lainnya, termasuk  konvensional, membutuhkan waktu lebih lama untuk pasien bisa langsung beraktivitas kembali, atau mendapatkan penglihatan yang lebih jernih.

3. Risiko Komplikasi Lebih Rendah

Salah satu kekhawatiran terbesar pasien ketika melakukan operasi mata adalah risiko komplikasi. SILK Elita  mengurangi kemungkinan komplikasi, seperti mata kering atau penglihatan berbayang, berkat teknik operasi flapless yang lebih presisi dan penggunaan laser low power high pulse.

Hal ini sejalan dengan hasil studi dari Eye7 Hospitals, yang menyatakan bahwa risiko infeksi setelah operasi SILK Elita  sangat rendah, kurang dari 0,1%, yang menjadikannya prosedur yang sangat aman.

4. Penglihatan Lebih Baik

Cukup banyak penelitian dan hasil studi yang menunjukkan SILK Elita  mampu memberikan hasil penglihatan yang lebih tajam dan lebih jelas dibandingkan metode lain. 

Bahkan survei yang dilakukan American Academy of Ophthalmology, menunjukkan ada sekitar 95% pasien yang menjalani SILK Elita  merasa puas dengan hasil yang mereka dapatkan setelah operasi.

5. Tingkat Kenyamanan Tinggi dan Penglihatan Lebih Tajam

Alasan lain banyak orang enggan melakukan operasi mata adalah rasa takut terhadap rasa sakit. Namun, SILK Elita  menawarkan pengalaman operasi yang sangat minim rasa sakit. 

Teknologi yang digunakan sangat halus dan akurat, sehingga pasien hampir tidak merasakan ketidaknyamanan selama prosedur.

Di saat yang sama, tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam mengoreksi masalah refraksi ternyata memberi hasil dengan kualitas penglihatan yang menjadi lebih tajam. 

Hal ini dibuktikan dari data yang dirilis SILK Elita Vision, yaitu kurang lebih 98% pasien yang menjalani SILK Elita  melaporkan peningkatan penglihatan jadi lebih tajam dan tidak lagi bergantung pada alat bantu penglihatan, seperti kacamata maupun lensa kontak. 

Cara Kerja SILK Elita 

Proses operasi SILK Elita  cukup sederhana dan biasanya tidak memakan waktu lama. Berikut tahapan dan prosedur SILK Elita :

1. Persiapan Pasien di Tahap Awal 

Sebelum ada pernyataan operasi mata SILK Elita  bisa dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh.

Tujuannya untuk memastikan Anda adalah kandidat yang tepat dan memang bisa menjalani prosedur SILK Elita

Pemeriksaan mata pada tahap ini, meliputi ketebalan kornea, tes refraksi mata, dan kesehatan mata secara keseluruhan.

2. Proses Operasi SILK Elita 

Setelah semua tes selesai dan Anda dinyatakan cocok menjalani operasi SILK Elita , dokter akan menggunakan laser berteknologi tinggi untuk memperbaiki bentuk kornea. Proses ini laser ini hanya memerlukan waktu sekitar 10-15 detik saja. 

3. Pemulihan

Setelah operasi, Anda akan diberi petunjuk tentang perawatan pasca operasi. Biasanya, Anda dapat merasakan hasilnya dalam waktu 24 jam, meskipun beberapa pasien melaporkan pemulihan yang lebih cepat.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan American Academy of Ophthalmology pada tahun 2022, pasien yang menjalani operasi mata dengan metode SILK Elita  memiliki tingkat kepuasan hingga 95%, dengan 85% pasien melaporkan penglihatan mereka membaik dalam waktu kurang dari seminggu setelah operasi. 

Maka bisa dikatakan kalau SILK Elita  merupakan terobosan baru dalam operasi mata yang menawarkan banyak keuntungan, mulai dari prosedur yang minim invasif hingga pemulihan yang lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah. Bagi Anda yang memiliki masalah penglihatan dan ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak, SILK Elita  bisa menjadi solusi yang patut dipertimbangkan. Yuk, lakukan pemeriksaan dan konsultasi untuk bisa menjalani prosedur ini dengan menghubungi Kontak IEC Eye Care.

13 Penyebab Kelopak Mata Atas Bengkak dan Apa yang Harus Dilakukan?

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Kelopak mata bengkak bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Anda. Kondisi ini sering kali membuat tidak nyaman, mengganggu penampilan, bahkan dalam beberapa kasus dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. 

Terutama bagi Anda yang aktif di media sosial atau memiliki kegiatan yang padat, kelopak mata bengkak bisa mengganggu performa dan kepercayaan diri. Mari pahami secara lebih lengkap penyebab kelopak mata atas bengkak dan apa yang harus dilakukan jika kelopak mata bengkak.

Ini 13 Penyebab Kelopak Mata Atas Bengkak & Solusi untuk Mengatasinya

1. Alergi

Alergi adalah salah satu penyebab paling umum yang bisa membuat kelopak mata atas mengalami bengkak. 

Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat yang dianggap berbahaya (alergen) sehingga melepaskan histamin. 

Beberapa alergen penyebab alergi dan bisa membuat kelopak mata atas bengkak, antara lain serbuk sari, debu, bulu hewan, produk kecantikan, jenis makanan atau minuman tertentu, dan sebagainya. Gejala lainnya meliputi gatal, kemerahan, dan berair. 

Solusi yang bisa Anda lakukan:

  • Kompres mata dengan handuk dingin.
  • Hindari paparan alergen. 
  • Gunakan obat tetes mata antihistamin untuk membantu meredakan gejala.
  • Jika alergi Anda cukup parah, dokter mungkin akan meresepkan obat steroid.

2. Infeksi Mata (Konjungtivitis)

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, lapisan tipis yang melapisi bagian depan mata. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau alergi. 

Salah satu gejala konjungtivitis adalah kelopak mata yang bengkak dan merah. Selain bengkak pada kelopak mata, biasanya akan diikuti dengan mata berair dan ada rasa nyeri pada mata.

Apa yang harus dilakukan jika kelopak mata bengkak akibat infeksi mata? 

Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat berdasarkan penyebab infeksinya.

Di saat yang sama, jaga kebersihan mata dan hindari kontak langsung dengan orang lain untuk mencegah penyebaran infeksi.

3. Kalazion

Kalazion adalah kondisi ketika kelenjar meibom yang terletak di kelopak mata tersumbat dan menyebabkan muncul benjolan kecil di kelopak mata. 

Meskipun tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak terlalu berbahaya, tetap saja kelopak mata atas atau bawah bisa menjadi bengkak. Bahkan jika dibiarkan, bengkaknya bisa menjadi besar lho.

Hal penting yang perlu Anda lakukan ketika mengalami kalazion, antara lain:

  • Mengompres mata dengan air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari untuk mengurangi pembengkakan.
  • Jika kalazion tidak kunjung sembuh, Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut, seperti suntikan kortikosteroid atau bahkan pembedahan kecil.

4. Bintitan (Hordeolum)

Bintitan adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata yang menyebabkan benjolan merah, terasa menyakitkan, dan membuat kelopak mata atas bengkak. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.

Solusi untuk mengatasi bintitan:

  • Kompres hangat selama 5-10 menit beberapa kali sehari untuk mengurangi pembengkakan. 
  • Hindari memencet bintitan karena dapat memperparah infeksi. 
  • Menggunakan salep khusus bintitan yang bisa dibeli di apotik.
  • Jika bintitan tidak sembuh dalam waktu 48 jam atau semakin parah, segera periksa mata Anda ke dokter mata.

5. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan pada tepi kelopak mata yang sering disebabkan oleh bakteri, kulit terlalu berminyak, masalah pada kelenjar minyak di area sekitar mata, atau kondisi kulit tertentu, seperti rosacea atau dermatitis seboroik. Blefaritis dapat menyebabkan kelopak mata atas bengkak, merah, dan terasa gatal.

Apa yang harus dilakukan jika kelopak mata bengkak karena blefaritis? Anda bisa membersihkan kelopak mata dengan air hangat dan sabun bayi yang lembut untuk membantu mengatasi blefaritis. 

Cara lain, coba berkonsultasi dan memeriksakan kondisi mata Anda ke dokter mata. Biasanya dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik untuk meredakan peradangan.

6. Cidera Mata

Benturan, pukulan, goresan, atau jenis trauma lainnya yang terjadi di area sekitar mata dapat menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata. 

Cidera ini bisa ringan atau berat, tergantung pada seberapa parah dampaknya. Selain pembengkakan, bisa juga muncul memar dan nyeri pada area yang terkena benturan.

Sebaiknya begitu mengalami cidera, langsung lakukan kompres dengan es yang dibungkus kain selama 15-20 menit untuk mengurangi pembengkakan. 

Hindari menekan atau menggosok area yang terluka. Jika gejala memburuk atau disertai perdarahan, segera konsultasikan ke dokter.

7. Gigitan Serangga

Gigitan serangga, seperti nyamuk, lebah, semut, dll, dapat menyebabkan reaksi peradangan yang membuat kelopak mata bengkak. Ini biasanya terjadi karena reaksi alergi lokal terhadap gigitan.

Anda bisa melakukan kompres dengan es pada area gigitan untuk mengurangi pembengkakan. Boleh juga mengoleskan minyak kayu putih pada titik gigitan yang menyebabkan gatal dan bengkak. Biasanya, bengkak karena gigitan serangga bisa sembuh dengan sendirinya.

8. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah reaksi alergi atau iritasi pada kulit akibat kontak dengan zat tertentu, seperti produk kecantikan, yang dapat menyebabkan kelopak mata bengkak.

Jika bengkak pada kelopak mata terjadi akibat penggunaan krim atau zat tertentu, segera cuci bersih dengan air dan sabun bayi yang lembut untuk menghilangkan zat tersebut dari kelopak mata. Kemudian, Anda bisa menggunakan krim anti inflamasi atau krim kortikosteroid.

9. Retensi Cairan

Retensi cairan di dalam tubuh, misalnya akibat konsumsi garam berlebihan atau masalah ginjal, dapat menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata, terutama pada pagi hari.

Apa yang Harus Dilakukan saat kelopak mata bengkak akibat retensi cairan? Berikut beberapa cara mengatasinya:

  • Upayakan untuk mengurangi asupan garam.
  • Minum banyak air.
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dapat membantu mengurangi retensi cairan. 
  • Jika Anda sering mengalami retensi cairan, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

10. Hipertiroidisme

Kondisi tiroid yang terlalu aktif, atau hipertiroidisme, dapat menyebabkan penumpukan jaringan lemak di belakang mata yang mendorong kelopak mata ke depan dan menyebabkan pembengkakan.

Solusinya, Anda perlu melakukan perawatan hipertiroidisme, pengobatan, atau terapi radioaktif untuk mengontrol kadar hormon tiroid. Dalam beberapa kasus, bisa pula dokter menyarankan untuk melakukan pembedahan.

11. Menangis Berlebihan

Menangis menyebabkan peningkatan aliran darah ke mata, yang bisa mengakibatkan pembengkakan kelopak mata. 

Hal ini sering disebabkan oleh akumulasi cairan di jaringan mata. Jika kelopak mata bengkak setelah Anda banyak menangis, langsung lakukan kompres mata dengan air dingin untuk mengurangi pembengkakan.

12. Trombosis Sinus Cavernosus

Kondisi langka ini terjadi ketika ada penggumpalan darah di sinus cavernosus, yaitu pembuluh darah besar di belakang mata. Gejalanya meliputi pembengkakan kelopak mata, sakit kepala, dan demam.

Tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi pembengkakan mata akibat trombosis sinus cavernosus ini kecuali mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.  Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik dan antikoagulan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

13. Infeksi Herpes Simpleks

Virus herpes simpleks dapat menyerang mata dan menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata atas. Gejala lainnya termasuk lepuhan kecil, mata merah, dan berair.

Pengobatan antivirus direkomendasikan untuk mengatasi infeksi ini. Jangan menyentuh atau menggosok mata, dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran.

Kelopak mata bengkak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi medis ringan hingga yang lebih serius. Penting untuk mengenali penyebabnya agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat. Jika kelopak mata Anda bengkak dan tidak kunjung sembuh atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter mata.

Mau Operasi Lasik? Cek Dulu di Sini Prosedur, Harga, dan Alternatif Pembayaran

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Kacamata dan lensa kontak sering kali menjadi solusi bagi banyak orang yang memiliki masalah penglihatan, seperti rabun jauh atau dekat. Namun, seiring berkembangnya teknologi, Laser-Assisted In Situ Keratomileusis atau Lasik menjadi salah satu pilihan populer untuk mengoreksi penglihatan secara permanen.

Operasi Lasik membuat Anda jadi bisa terbebas dari keharusan menggunakan kacamata dan lensa kontak. Tentunya hal ini akan meningkatkan produktivitas, memudahkan dalam beraktivitas harian, dan meningkatkan kualitas hidup.

Namun sebelum memilih menjalani operasi Lasik, cari dulu informasi tentang prosedur Lasik, manfaat, harga operasi Lasik, hingga hal penting lainnya untuk menguatkan keputusan Anda, termasuk alternatif pembayaran yang bisa Anda gunakan.

Apa Itu Operasi Lasik?

Operasi Laser-Assisted In Situ Keratomileusis atau operasi Lasik adalah prosedur bedah mata yang menggunakan teknologi laser untuk membentuk ulang kornea mata sehingga cahaya dapat difokuskan dengan lebih baik ke retina.

Prosedur operasi Lasik biasanya dipilih untuk mengoreksi gangguan penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. Meskipun dalam prosesnya melibatkan perubahan bentuk kornea, namun tindakan medis ini minim rasa sakit, pemulihan lebih cepat, dan pasien yang menjalani operasi Lasik berpotensi mendapatkan penglihatan 20/20 atau penglihatan yang jernih.

Manfaat dan Risiko Operasi LASIK yang Perlu Anda Pertimbangkan

Seperti prosedur medis lainnya, operasi Lasik memiliki risiko dan manfaat yang perlu Anda pertimbangkan. 

Manfaat utama dari LASIK adalah peningkatan kualitas hidup karena Anda tidak lagi tergantung pada kacamata atau lensa kontak. Selain itu, prosedur ini cepat, biasanya selesai dalam waktu kurang dari 15 menit, dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.

Namun, ada juga risiko yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Meskipun jarang, beberapa pasien mengalami komplikasi pasca operasi, seperti mata kering, silau, atau penglihatan ganda setelah menjalani operasi Lasik. Komplikasi ini biasanya bersifat sementara. Tetapi dalam beberapa kasus, bisa berlanjut dalam jangka panjang.
  • Pada beberapa kasus, hasil operasi Lasik mungkin tidak sempurna dan memerlukan prosedur tambahan untuk memperbaiki penglihatan.
  • Operasi Lasik dilakukan memang untuk mengoreksi penglihatan dan membuat Anda terbebas dari keharusan menggunakan kacamata. Namun seiring bertambahnya usia, tetap ada kemungkinan Anda memerlukan kacamata baca saat usia lanjut karena adanya perubahan alami pada mata.

Prosedur Operasi Lasik

Prosedur LASIK dilakukan dalam beberapa tahap yang melibatkan teknologi canggih dan keahlian dari dokter spesialis mata. Berikut prosedur operasi Lasik:

1. Persiapan Awal

Sebelum prosedur dimulai, dokter mata akan memeriksa kondisi mata Anda secara menyeluruh demi memastikan Anda adalah kandidat yang cocok untuk menjalani operasi Lasik.

Pemeriksaan mata yang umumnya dilakukan, meliputi pengukuran ketebalan kornea, refraksi, dan kondisi mata secara umum.

2. Anestesi Topikal

Sebelum memulai operasi Lasik, dokter akan meneteskan obat anestesi ke mata untuk memastikan Anda tidak merasa sakit.

3. Pembuatan Flap Kornea

Langkah pertama dalam prosedur operasi Lasik, dokter akan memulai pembuatan flap tipis di kornea menggunakan laser femtosecond. Flap ini kemudian diangkat untuk membuka bagian dalam kornea yang akan dibentuk ulang.

4. Pembentukan Ulang Kornea

Setelah flap diangkat, dokter mata akan menggunakan laser excimer untuk membentuk ulang kornea sesuai dengan kebutuhan koreksi penglihatan Anda. 

Laser ini bekerja dengan sangat presisi dan hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk menyelesaikan tahap ini.

5. Penutupan Flap

Setelah pembentukan ulang kornea mata selesai, flap kornea yang tadinya diangkat akan dikembalikan ke posisinya semula tanpa perlu jahitan. Flap akan menempel secara alami dan proses penyembuhan akan terjadi dengan sendirinya.

6. Pemulihan Pasca Operasi

Setelah prosedur selesai, Anda mungkin akan merasakan mata sedikit berair, merah, atau tidak nyaman. Dokter akan memberikan obat tetes mata untuk mencegah infeksi dan membantu proses pemulihan. Penglihatan Anda akan membaik secara bertahap dalam beberapa hari.

Berapa Biaya Operasi Lasik?

Biaya operasi Lasik di Indonesia bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti jenis prosedur yang dilakukan, lokasi klinik atau rumah sakit, dan pengalaman dokter. Secara umum, biaya Lasik berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per mata. 

Biaya tersebut biasanya mencakup konsultasi awal, prosedur Lasik, dan follow-up, tetapi belum termasuk biaya tambahan, misalnya kebutuhan obat-obatan pasca operasi atau perawatan lanjutan lainnya. 

Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai biaya operasi Lasik, Anda bisa langsung menghubungi IEC Eye Care.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Operasi Lasik

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi harga atau biaya operasi Lasik. Nah, beberapa faktor tersebut, antara lain:

1. Teknologi yang Digunakan

Klinik dengan teknologi laser yang lebih canggih, Elita Silk biasanya memang memiliki harga yang lebih tinggi. Harga tersebut sebanding dengan hasil yang lebih presisi dan meminimalkan risiko komplikasi .

2. Pengalaman Dokter

Semakin berpengalaman dokter bedah mata yang melakukan operasi, akan memberikan hasil yang lebih baik. 

Selain itu, klinik yang memiliki reputasi baik dan dengan banyak dokter ahli di dalamnya, sudah tentu memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan klinik yang baru berdiri.

3. Lokasi Klinik

Klinik yang berada di kota-kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya cenderung memiliki harga lebih tinggi dibandingkan klinik di daerah lain. Hal ini disebabkan oleh biaya operasional yang lebih tinggi dan permintaan yang juga lebih besar di kota besar.

Alternatif Pembayaran untuk Operasi Lasik

Mengingat biaya Lasik yang cukup tinggi, Anda mungkin bertanya-tanya tentang opsi pembiayaan yang tersedia. 

Berikut beberapa alternatif pembayaran yang bisa Anda pertimbangkan dan membantu Anda mengambil keputusan untuk menjalani operasi Lasik:

1. Pembayaran Tunai atau Kartu Kredit

Banyak klinik mata menawarkan program cicilan 0% menggunakan kartu kredit dari bank tertentu. Misalnya, beberapa klinik bekerja sama dengan bank besar, seperti BCA, Mandiri, atau BNI untuk memberikan opsi cicilan hingga 12 bulan tanpa bunga.

2. Asuransi Kesehatan

BPJS Kesehatan tidak menanggung biaya operasi Lasik karena dianggap sebagai prosedur kosmetik. 

Namun beberapa asuransi kesehatan swasta ada lho menawarkan coverage untuk operasi ini, terutama jika disertai alasan medis yang jelas. Anda perlu memeriksa polis asuransi Anda atau menanyakan langsung ke penyedia asuransi.

3. Pinjaman Kesehatan

Selain kartu kredit, Anda juga bisa mempertimbangkan pinjaman kesehatan yang ditawarkan oleh beberapa bank. Pinjaman ini dirancang khusus untuk membiayai prosedur medis, termasuk Lasik, dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan pinjaman konsumtif biasa.

4. Klinik dengan Skema Pembiayaan Sendiri

Beberapa klinik juga menyediakan skema pembiayaan internal yang memungkinkan pasien mencicil biaya operasi dengan jangka waktu yang fleksibel. Pastikan untuk bertanya langsung ke klinik mata pilihan Anda tentang opsi pembiayaan ini.

Pilihan Operasi Mata Lainnya Selain Lasik

Jika masih ragu atau tidak memenuhi syarat untuk menjalani prosedur operasi Lasik, ada beberapa alternatif lain yang bisa Anda pertimbangkan untuk memperbaiki penglihatan, misalnya:

1. Photorefractive Keratectomy (PRK)

PRK adalah salah satu alternatif LASIK yang sering dipilih oleh pasien dengan kornea tipis. Prosedur ini mirip dengan Lasik, namun tanpa pembuatan flap kornea. Waktu pemulihan PRK sedikit lebih lama, tetapi hasilnya tetap memuaskan.

2. Implantable Collamer Lens (ICL)

ICL adalah lensa implan yang dipasang di dalam mata, tepat di depan lensa alami Anda. Prosedur ini direkomendasikan untuk pasien dengan kelainan refraksi tinggi yang tidak bisa dikoreksi dengan Lasik atau PRK.

3. SILK Elita

Teknologi terbaru ini menawarkan prosedur yang lebih minim invasif dibandingkan Lasik, dengan waktu pemulihan yang lebih cepat. Meski harganya cenderung lebih mahal, banyak pasien memilih SILK Elita karena tingkat kenyamanannya.

Operasi Lasik bisa menjadi solusi terbaik bagi Anda yang ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak. Namun, pastikan Anda memahami prosedurnya, biaya yang dibutuhkan, serta alternatif pembiayaan yang tersedia sebelum memutuskan. 

Selain itu, pertimbangkan juga kondisi mata Anda dan konsultasikan dengan dokter spesialis mata untuk memastikan operasi Lasik adalah pilihan yang tepat.

Pemeriksaan Mata: Jenis, Manfaat, dan Beda Periksa Mata di Optik dengan Dokter

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Generasi Z yang sangat akrab dengan penggunaan gadget seringkali mengalami keluhan mata, seperti mata lelah, penglihatan buram, bahkan mata minus. 

Dalam kasus yang lebih parah, banyak pula yang sudah mengalami mata silinder di usia sekolah, antara 12-18 tahun. Ini sangat disayangkan, mengingat jika tak ditangani segera, permasalahan pada mata bisa semakin memburuk.

Itulah sebabnya, pemeriksaan mata seharusnya dilakukan secara rutin. Tidak hanya untuk Anda yang memiliki masalah penglihatan, bahkan dalam kondisi mata yang baik-baik saja pun tetap perlu diperiksa. Tujuan agar permasalahan pada mata bisa terdeteksi sehingga Anda bisa sekaligus melakukan berbagai pencegahan. 

Cari tahu, yuk, berbagai jenis pemeriksaan mata, manfaatnya, dan perbedaan melakukan pemeriksaan mata di optik dengan periksa mata di dokter.

7 Jenis Pemeriksaan Mata

1. Tes Ketajaman Penglihatan (Visual Acuity Test)

Visual acuity test adalah pemeriksaan mata paling umum untuk mengetahui seberapa jelas Anda melihat dalam berbagai jarak pandang. 

Alat yang digunakan pada pemeriksaan mata ini adalah tabel Snellen, yaitu daftar berisi huruf-huruf dengan ukuran yang bervariasi.

Nah, kemudian Anda akan diminta membaca huruf yang ada di papan Snellen dari jarak tertentu untuk mengidentifikasi kondisi mata Anda. 

Apakah memiliki mata normal, rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. Anda bisa melakukan tes ketajaman penglihatan ini di optik maupun di dokter mata.

2. Tes Tekanan Intraokular (Tonometri)

Tonometri adalah pemeriksaan mata untuk mengukur tekanan di dalam mata (tekanan intraokular). 

Jika ditemukan tekanan tinggi di dalam mata, ini bisa menjadi indikasi adanya glaukoma, yaitu kondisi gangguan pada mata yang dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani segera.

Alat yang digunakan pada pemeriksaan mata ini dikenal dengan nama tonometer. Alat khusus ini memang berguna untuk mengukur tekanan mata melalui hembusan udara atau kontak langsung dengan permukaan mata.

Ada berbagai jenis tonometri, salah satunya yang sering digunakan oleh dokter mata adalah applanation tonometry, yaitu metode pemeriksaan tekanan intraokuler di dalam mata dengan cara menekan permukaan kornea menggunakan tonometer.

3. Tes Refraksi (Refraction Test)

Refraction test adalah pemeriksaan mata yang berfokus untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah refraksi pada mata Anda, seperti miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), astigmatisme (mata silinder), atau presbiopi (mata tua).

Pemeriksaan mata dalam tes ini menggunakan alat khusus, yaitu phoropter dan retinoskop untuk mengukur bagaimana cahaya dibiaskan oleh mata Anda. 

Nantinya hasil tes refraksi akan digunakan dokter menentukan perlu tidaknya Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak demi mendapatkan penglihatan yang lebih baik.

4. Tes Lapang Pandang (Visual Field Test)

Visual field test atau tes lapang pandang merupakan pemeriksaan mata untuk mengetahui seberapa luas Anda dapat melihat benda-benda di sekitar tanpa menggerakkan mata. 

Hal ini penting untuk mendeteksi adanya kerusakan pada saraf optik atau area di otak yang mengontrol penglihatan. 

Selain untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada saraf optik yang menyebabkan gangguan penglihatan tepi, umumnya visual field test juga digunakan untuk memonitor pasien yang memiliki glaukoma.

5. Pemeriksaan Retina (Ophthalmoscopy) 

Pemeriksaan retina menggunakan ophthalmoscope untuk melihat bagian dalam mata, termasuk retina, pembuluh darah, dan saraf optik. 

Pemeriksaan mata jenis ini sangat berguna dalam mendeteksi berbagai masalah kesehatan mata, seperti degenerasi makula, retinopati diabetik, dan masalah lain yang mungkin tidak Anda sadari ada karena hampir tidak menunjukkan gejala.

6. Tes Warna (Color Vision Test) 

Color vision test merupakan pemeriksaan mata untuk mengetahui kemampuan mata Anda mengenali dan membedakan warna. 

Masalah pada persepsi warna seringkali disebabkan oleh faktor keturunan dan biasanya diidentifikasi pada masa kanak-kanak. Tujuan dari tes ini biasanya berfokus pada ada tidaknya buta warna.

7. Tes Keratometri (Keratometry)

Keratometri digunakan untuk mengukur kelengkungan kornea, bagian depan mata yang transparan dan bertanggung jawab memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. 

Tes ini penting bagi Anda yang memiliki astigmatisme, berencana menggunakan lensa kontak, atau akan menjalani operasi mata tertentu, seperti Lasik.

Manfaat Pemeriksaan Mata Rutin

Pemeriksaan mata bukan hanya tentang memperbarui resep kacamata atau lensa kontak Anda. Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh dari pemeriksaan mata rutin, antara lain:

1. Deteksi Dini Penyakit Mata

Beberapa penyakit mata, seperti glaukoma atau degenerasi makula, tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Begitu pun pemeriksaan mata untuk mendeteksi katarak dan retinopati diabetik. 

Semakin dini Anda mengetahui berbagai penyakit mata tersebut, Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang efektif dan meminimalkan potensi kerusakan permanen pada penglihatan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan American Academy of Ophthalmology. Di dalam penelitian tersebut disebutkan kalau pemeriksaan mata rutin dapat mengurangi risiko kehilangan penglihatan permanen hingga 90%. 

Hal yang sama juga tercantum dalam hasil studi yang diterbitkan National Eye Institute, yang menyatakan deteksi dini glaukoma dapat menurunkan risiko kebutaan hingga 50%.

2. Pencegahan Komplikasi Akibat Penyakit Lain

Mata adalah indera yang penting dan menjadi modal utama untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Itulah sebabnya, mata juga disebut sebagai jendela dunia yang memungkinkan Anda menikmati alam sekitar dan beraktivitas dengan nyaman.

Melalui pemeriksaan mata, Anda bahkan dapat mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit sistemik, seperti diabetes, hipertensi, dan bahkan kanker. 

Misalnya, retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang dapat menyebabkan kebutaan, dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata .

3. Peningkatan Kualitas Hidup

Penglihatan yang buruk dapat memengaruhi kinerja Anda di sekolah atau tempat kerja, serta membatasi aktivitas sehari-hari. 

Dengan rutin melakukan pemeriksaan mata, Anda dapat mengidentifikasi berbagai masalah yang berhubungan dengan mata dan penglihatan secara keseluruhan supaya kualitas hidup Anda tetap terjaga dengan baik.

4. Memantau Kondisi Mata yang Sudah Ada 

Jika Anda sudah memiliki kondisi mata tertentu, pemeriksaan rutin memungkinkan dokter memantau perkembangan penyakit dan menyesuaikan pengobatan yang diperlukan.

Contohnya, dokter jadi tahu kacamata atau lensa kontak yang cocok dengan derajat miopia yang Anda alami, dan sebagainya.

Beda Periksa Mata di Optik dengan Periksa Mata di Dokter Mata

Seringkali, orang bingung antara melakukan pemeriksaan mata di optik dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter mata. Meski keduanya berfokus pada kesehatan mata, ada beberapa perbedaan signifikan yang perlu Anda ketahui.

1. Pemeriksaan Mata di Optik

Optik adalah tempat yang biasanya Anda kunjungi untuk memeriksa ketajaman penglihatan dan mendapatkan kacamata atau lensa kontak. 

Pemeriksaan di optik biasanya dilakukan oleh optometrist, seorang profesional kesehatan mata yang terlatih dalam memeriksa ketajaman penglihatan dan meresepkan alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak.

Pemeriksaan di optik umumnya lebih berfokus pada gangguan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme. 

Meski demikian, optometrist tidak berwenang mendiagnosis atau mengobati penyakit mata yang lebih serius, seperti glaukoma atau katarak. 

Oleh karena itu, jika Anda mengalami masalah yang lebih kompleks atau memerlukan diagnosis mendalam, Anda akan dirujuk ke dokter mata.

Kelebihan periksa mata di optik:

  • Proses lebih cepat dan praktis.
  • Biaya lebih terjangkau.
  • Tersedia layanan langsung untuk memilih dan membeli kacamata.

Kekurangan memeriksakan mata di optik, antara lain jenis pemeriksaannya terbatas hanya untuk mendeteksi ketajaman penglihatan berkaitan dengan penggunaan lensa kontak atau kacamata. 

Hal berikutnya yang membuat pemeriksaan mata di optik berbeda dengan di dokter adalah tidak semua optik memiliki peralatan lengkap, seperti tonometri atau ophthalmoscopy.

2. Periksa Mata di Dokter Mata

Dokter mata, atau oftalmologis, adalah spesialis medis yang telah menjalani pelatihan ekstensif dalam menetapkan diagnosis, pengobatan, dan pembedahan penyakit mata. 

Pemeriksaan mata oleh dokter mata jauh lebih komprehensif dan mencakup evaluasi seluruh mata, termasuk retina, lensa, kornea, dan saraf optik.

Dokter mata dapat melakukan berbagai tes yang lebih mendetail, seperti OCT (Optical Coherence Tomography), angiografi fluorescein, dan pemeriksaan slit lamp untuk mendeteksi penyakit mata yang tidak dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan biasa di optik. 

Penting untuk Anda tahu, hanya dokter dengan kualifikasi medis tertentu yang berwenang melakukan tindakan medis, seperti operasi katarak atau Lasik

Kelebihan memeriksakan mata ke dokter mata, yaitu:

  • Anda bisa mendapatkan pemeriksaan mata secara menyeluruh dan lengkap.
  • Dapat menangani kondisi medis yang kompleks.
  • Memiliki akses ke teknologi dan peralatan canggih.

Hanya saja memang, Anda perlu menyiapkan biaya yang lebih banyak kalau ingin periksa mata di dokter mata, apalagi ke dokter spesialis mata. Kadang juga Anda perlu menunggu antrian kalau kebetulan dokternya memiliki banyak pasien.

Keputusan untuk memeriksakan mata di optik atau dokter mata tergantung pada kebutuhan dan kondisi mata. Jika Anda hanya membutuhkan pemeriksaan dasar untuk resep kacamata, optik adalah pilihan yang cepat dan murah. 

Namun, jika Anda memiliki gejala seperti sakit mata, penglihatan ganda, atau ada riwayat keluarga dengan penyakit mata tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata untuk pemeriksaan yang lebih lengkap. Langsung kontak IEC Eye Care jika butuh membuat janji untuk pemeriksaan mata ya.

Mata Sembab Tak Cuma Karena Menangis. Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Mata Sembab Tak Cuma Karena Menangis. Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata sembab adalah kondisi yang sering dialami banyak orang. Anda mungkin pernah mengalami mata sembab setelah menangis, yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah dan penumpukan cairan di sekitar mata. 

Namun, tahukah Anda kalau mata sembab terjadi tak cuma karena habis menangis lho. Ada banyak faktor lain yang bisa membuat mata Anda terlihat bengkak dan sembab. 

Mari baca penjelasan lengkap tentang penyebab mata sebab selain karena menangis dan cara menghilangkan mata sembab.

Kenapa Menangis Menyebabkan Mata Sembab?

Menangis adalah respon alami tubuh saat Anda merasakan emosi yang kuat, seperti sedang merasa sangat sedih, patah hati, bahkan saat bahagia pun Anda bisa saja menangis. Kelamaan menangis sering kali menyebabkan mata sembab.

Pembengkakan pada mata karena menangis terjadi akibat air mata emosional mengandung lebih banyak air dan sedikit garam, dibandingkan air mata basal atau air mata yang dihasilkan untuk menjaga kelembapan mata. 

Ketika Anda menangis, tubuh memproduksi air mata lebih banyak dan mengalirkan air tersebut keluar dari kelenjar lakrimal. 

Aliran air mata ini menyebabkan cairan menumpuk di jaringan sekitar mata, sehingga menyebabkan mata menjadi sembab dan bengkak. 

Inilah yang kemudian memunculkan anggapan penyebab mata sembab karena kebanyakan menangis. Padahal faktanya, ada penyebab lain yang juga bisa membuat mata sembab. Apa saja? Lanjutkan membaca ya untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya.

Penyebab Mata Sembab Selain Karena Menangis

Selain menangis, ada berbagai faktor lain yang dapat menyebabkan mata sembab, mulai dari kondisi kesehatan hingga kebiasaan sehari-hari. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Alergi

Alergi adalah salah satu penyebab umum mata sembab. Reaksi alergi dapat terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen, seperti debu, serbuk bunga, bulu hewan, atau makanan tertentu. 

Reaksi ini menyebabkan tubuh melepaskan histamin yang dapat memicu pembengkakan pada jaringan sekitar mata. 

Biasanya juga disusul dengan munculnya gejala alergi lainnya, mulai dari mata merah, terasa gatal, mata berair, wajah bengkak, muncul bentol-bentol, dan sebagainya.

2. Salah Posisi Tidur

Posisi tidur yang tidak tepat, seperti tidur dengan kepala terlalu rendah atau rata, dapat menyebabkan cairan tubuh mengalir dan terkumpul di jaringan sekitar mata, yang kemudian membuat mata terlihat sembab atau bengkak ketika bangun di pagi hari. 

Saat seseorang tidur dalam posisi datar, gravitasi tidak dapat membantu mengalirkan cairan dari wajah, sehingga cairan tersebut cenderung menumpuk di area mata. 

Kondisi ini diperburuk oleh perubahan aliran darah selama tidur yang dapat menyebabkan retensi cairan.

Retensi cairan tubuh juga bisa terjadi kalau Anda memiliki kecenderungan alami untuk bengkak atau telah mengonsumsi makanan tinggi garam sebelum tidur. 

Agar mata tidak sembab, coba terapkan posisi tidur yang baik, yaitu dengan sedikit mengangkat kepala menggunakan bantal tambahan untuk menghindari penumpukan cairan di area mata.

3. Kurang Tidur

Kurang tidur atau tidur tidak berkualitas juga bisa menjadi penyebab mata sembab. Saat Anda tidak cukup tidur, aliran darah di sekitar mata meningkat dan menyebabkan pembuluh darah melebar. Hal ini mengakibatkan mata tampak lebih gelap dan bengkak. 

Sudah banyak penelitian yang dirilis dan menyebutkan kalau orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-9 jam per malam untuk mengurangi risiko mata sembab dan masalah kesehatan lainnya.

4. Konjungtivitis

Konjungtivitis atau yang dikenal sebagai mata merah, adalah peradangan pada konjungtiva mata yang dapat menyebabkan mata sembab.

Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau alergi. Gejala lain dari konjungtivitis termasuk mata merah, gatal, sensasi terbakar, dan keluarnya cairan lengket.

5. Kalazia & Bintil

Kalazia dan bintil adalah benjolan kecil yang muncul pada kelopak mata akibat penyumbatan pada kelenjar minyak. 

Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang membuat mata terlihat sembab. Biasanya, kalazion dan bintil tidak menyakitkan, tetapi bisa menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan.

6. Masalah Tiroid

Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti penyakit Graves, dapat menyebabkan mata sembab. Penyakit Graves adalah gangguan autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan pembengkakan di sekitar mata. 

Gejala lain yang menyertai termasuk perubahan pada penglihatan, mata menonjol, dan ketidaknyamanan di area mata.

7. Pra Menstruasi

Perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan, termasuk di area sekitar mata. 

Retensi cairan ini dapat menyebabkan mata sembab, terutama pada wanita yang mengalami sindrom pra menstruasi (PMS).

Cara Menghilangkan Mata Sembab

Beberapa metode di bawah ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan membuat mata Anda terlihat segar kembali. Simak langkah-langkahnya dan pilih yang paling sesuai untuk Anda!

1. Kompres Dingin

Kompres dingin adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi mata sembab. Dinginnya kompres dapat membantu mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan. 

Gunakan kain bersih yang telah dibasahi dengan air dingin atau kantung es yang dibungkus dengan handuk tipis, lalu tempelkan pada area mata selama 10-15 menit.

2. Irisan Mentimun

Irisan mentimun sering digunakan untuk mengatasi mata sembab. Mentimun mengandung antioksidan dan flavonoid yang dapat membantu mengurangi iritasi dan pembengkakan pada mata. Letakkan irisan mentimun yang telah didinginkan di atas mata dan biarkan selama 10-15 menit.

3. Kantung Teh

Kantung teh, terutama teh hijau atau teh hitam, mengandung kafein dan antioksidan yang dapat membantu mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi bengkak. 

Rendam dua kantung teh dalam air panas selama beberapa menit, lalu dinginkan di dalam lemari es. Setelah dingin, tempelkan kantung teh pada mata Anda selama 10-15 menit.

4. Oles Eye Cream

Eye cream yang mengandung bahan-bahan seperti kafein, vitamin C, atau retinol dapat membantu mengencangkan kulit di sekitar mata dan mengurangi sembab. 

Oleskan eye cream secara teratur, terutama sebelum tidur, untuk hasil yang maksimal.

5. Atur Pola Makan

Pola makan yang tidak seimbang, terutama konsumsi garam yang berlebihan, dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan, termasuk di area sekitar mata. 

Penelitian banyak yang menyebutkan diet tinggi garam dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada mata. 

Sebaliknya, mengonsumsi makanan kaya potasium, seperti pisang, alpukat, dan kentang, dapat membantu mengurangi retensi cairan dan mata sembab.

6. Pijat Lembut Area Mata

Pijatan lembut di area mata dapat membantu melancarkan aliran darah dan cairan, sehingga mengurangi sembab. 

Gunakan jari manis untuk memijat area sekitar mata dengan gerakan melingkar kecil selama 1-2 menit. Hindari tekanan berlebihan agar tidak menyebabkan iritasi.

7. Gunakan Obat Tetes Mata

Obat tetes mata dapat membantu meredakan mata sembab akibat iritasi atau alergi. Pilih obat tetes mata yang sesuai dengan kondisi Anda dan gunakan sesuai petunjuk. 

Jika mata sembab terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Mata sembab bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari menangis, alergi, hingga gangguan kesehatan tertentu. Semoga setelah mengetahui berbagai penyebab mata sembab di atas, juga sudah tahu cara menghilangkan mata sembab, Anda jadi bisa lebih peduli dengan kesehatan mata Anda.