Tips & Cara Ampuh Menjaga Kesehatan Mata Anak Sedini Mungkin

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Memiliki anak dengan mata yang sehat pastinya idaman banyak orang tua. Sayangnya di era penggunaan gadget seperti saat ini, Anda bisa melihat betapa banyak anak yang masih sangat kecil sudah terpaksa harus menggunakan kacamata akibat gangguan penglihatan.

Kebayang tidak kalau anak masih berusia sekitar 5 tahun sudah menggunakan kacamata dengan ukuran tertentu, berapa ukuran kacamata yang digunakannya ketika dia sudah berusia remaja atau sudah dewasa? Apakah selamanya anak akan menjadi pengguna kacamata?

Alih-alih membiarkan anak jadi pengguna kacamata sejak dini, lebih baik lakukan antisipasi dan mulailah menerapkan cara menjaga kesehatan mata anak yang akan diulas lengkap dalam artikel IEC Eye Care kali ini.

7 Kiat Efektif Menjaga Mata Anak Tetap Sehat Sejak Dini

Anak-anak sangat bergantung pada penglihatan mereka untuk belajar dan menjelajahi dunia. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan sekitar 19 juta anak di seluruh dunia menderita gangguan penglihatan. 

Lalu lebih dari 12 juta di antaranya disebabkan oleh kondisi yang sebenarnya dapat dicegah. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan kebiasaan sehari-hari anak untuk melindungi kesehatan mata mereka. Caranya:

1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak yang Mendukung Kesehatan Mata

Makanan yang anak konsumsi setiap hari dapat mempengaruhi kesehatan mata mereka. Nutrisi yang kaya akan vitamin A, C, dan E, Omega-3, B kompleks, serta berbagai mineral, seperti zinc, dapat membantu menjaga kesehatan mata. 

Contoh makanan yang baik untuk kesehatan mata antara lain:

  • Vitamin A dan beta-karoten yang dapat mencegah anak terkena rabun senja dan menjaga sel-sel mata tetap sehat. Sumber vitamin A, antara lain worte, ubi, bayam, sayuran berdaun hijau lainnya, telur.
  • Vitamin C bermanfaat untuk membantu mencegah katarak dan degenerasi makula. Anda bisa memberikan kepada anak, seperti jeruk, kiwi, dan stroberi kaya akan vitamin C
  • Omega-3, yaitu asam lemak esensial yang bisa Anda dapatkan dari ikan berlemak, seperti salmon dan tuna.

Menurut sebuah penelitian di National Institutes of Health (NIH), Omega-3 membantu mencegah mata kering pada anak-anak. 

Selain itu kandungan Lutein dan Zeaxanthin di dalamnya dapat membantu melindungi retina dari kerusakan akibat cahaya biru.

Sementara ada pula penelitian dari Journal of the American Medical Association (JAMA) yang menyebutkan anak-anak yang memiliki kadar vitamin A dan E yang cukup dalam tubuh mereka memiliki risiko lebih rendah mengalami degenerasi mata di kemudian hari.

2. Batasi Waktu Layar Anak Secara Bijak

Bukan rahasia lagi, anak-anak kini menghabiskan banyak waktu di depan layar, baik itu dengan menggunakan tablet, TV, atau ponsel. 

Padahal, menurut American Academy of Ophthalmology (AAO), waktu layar yang berlebihan bisa memicu Digital Eye Strain atau sindrom penglihatan komputer pada anak-anak.

Selain itu, anak yang terus menerus terpapar gadget, walau dengan alasan lebih bisa membuat anak tenang, berpotensi besar menyebabkan anak mengalami kelelahan mata, miopia (rabun jauh), bahkan sindrom mata kering.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan agar mata anak tetap sehat hingga nanti mereka dewasa? Nah, situs American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan batasan waktu layar hanya 1 jam sehari untuk anak usia 2-5 tahun.

Selain itu, ada juga bisa menerapkan beberapa cara berikut ini untuk menjaga kesehatan mata anak:

  • Ajar anak Anda untuk mengistirahatkan mata mereka setiap 20 menit dengan melihat sesuatu yang berjarak 20 kaki selama 20 detik. Aturan 20-20-20 ini dapat mengurangi ketegangan mata.
  • Anda bisa memilih layar yang memiliki fitur filter cahaya biru atau gunakan pelindung layar khusus untuk mengurangi paparan cahaya biru.
  • Pastikan anak tidak terlalu dekat saat menonton televisi atau menggunakan gadget. Idealnya sekitar 30-40 cm.
  • Atur cahaya layar agar tidak terlalu terang dan kontrasnya sesuai, serta ajak anak untuk lebih sering menggunakan mode malam (dark mode) di perangkat.
  • Sediakan ruang atau waktu tertentu, seperti saat makan atau sebelum tidur, di mana seluruh anggota keluarga tidak memegang dan menggunakan gadget.
  • Berikan alternatif kegiatan untuk anak selain menyentuh gadget, seperti bermain di luar atau olahraga ringan. Selain bisa mengalihkan perhatian mereka dari layar, kegiatan ini juga lebih bagus untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak.

3. Perbanyak Aktivitas di Luar Ruangan

Aktivitas di luar ruangan tidak hanya baik untuk perkembangan motorik anak, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mata. 

Paparan sinar matahari yang cukup dapat membantu menstimulasi pertumbuhan mata anak dan mencegah rabun jauh. Misalnya pada pagi atau sore hari.

Jika Anda membaca penelitian yang dirilis di Journal of the American Medical Association (JAMA), maka Anda akan menemukan data kalau anak-anak yang sering beraktivitas di luar ruangan memiliki risiko yang lebih rendah terkena miopia (rabun jauh). 

Hal ini karena sinar matahari alami membantu menjaga bentuk mata dan mencegah memanjang secara berlebihan, yang bisa menyebabkan rabun jauh.

Namun, pastikan anak tidak terlalu lama terkena paparan sinar matahari langsung. Gunakan pelindung mata atau topi untuk melindungi mata mereka dari sinar UV yang berbahaya. 

Contoh aktivitas seru yang bisa dimainkan bersama anak di luar ruangan, seperti bermain bola, berenang, main sepeda, petak umpet, mengenalkan permainan tradisional, dan sebagainya.

4. Hindari Kebiasaan Membaca di Tempat yang Gelap atau Terlalu Dekat

Kebiasaan membaca dengan jarak yang sangat dekat atau di tempat yang kurang terang dapat memperburuk kesehatan mata. Kebiasaan ini sering kali tidak disadari oleh anak, terutama saat mereka membaca di gawai atau buku cerita.

Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua perlu mengajarkan kepada anak bagaimana kebiasaan membaca yang baik itu, seperti:

  • Jaga jarak minimal 30 cm antara mata dengan buku yang sedang dibaca anak.
  • Ajak anak untuk duduk tegak saat membaca, bukan membaca sambil berbaring.
  • Pastikan ruangan memiliki pencahayaan yang cukup, terutama di bagian meja belajar anak, atau tempat anak biasa membaca.
  • Ajarkan anak untuk mengistirahatkan mata setelah 20-30 menit membaca agar tidak terlalu lelah.

Kebiasaan membaca dengan posisi dan pencahayaan yang baik dapat mencegah gangguan mata, seperti miopia dan astigmatisme sejak usia dini.

5. Ajari Anak Melindungi Mata Sejak Dini

Melindungi mata dari potensi cedera adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan mata. Selain itu ketika bermain, anak-anak sering tidak menyadari bahaya yang ada di sekitar mereka. 

Nah di sinilah dibutuhkan peran Anda sebagai orang tua untuk mengajari anak cara melindungi mata sedini mungkin.

Anda bisa mulai dengan memberitahu anak tentang paparan sinar ultraviolet (UV) tidak hanya merusak kulit, tetapi juga berdampak pada kesehatan mata. 

Maka ajari anak untuk menggunakan kacamata pelindung atau topi berpinggiran lebar saat bermain atau berolahraga di bawah sinar matahari.

Jangan lupa, bangun kebiasaan rajin cuci tangan sebelum menyentuh area wajah dan mata untuk menghindari bakteri atau kuman masuk ke dalam mata. 

Hindari juga kebiasaan menggosok mata terlalu keras atau mengucek mata ketika mata terasa gatal. Ini bisa menyebabkan iritasi, infeksi, bahkan kalau terlalu sering bisa juga menyebabkan retina mata lepas.

6. Pastikan Pencahayaan yang Baik di Rumah

Pencahayaan yang tidak memadai, baik terlalu terang maupun terlalu redup, bisa menyebabkan mata anak cepat lelah. 

Mata anak yang sering dipaksa bekerja dalam pencahayaan yang buruk dapat meningkatkan risiko mata lelah dan ketegangan mata.

Tips pencahayaan ruangan yang baik, misalnya:

  • Gunakan lampu yang cukup terang, terutama saat anak belajar atau membaca.
  • Pastikan lampu tidak mengarah langsung ke mata anak, tetapi menyebar merata ke seluruh ruangan.
  • Sesuaikan kecerahan layar gawai yang anak gunakan agar tidak terlalu kontras dengan pencahayaan ruangan.

7. Rutin Periksa Kesehatan Mata Anak

Banyak masalah mata pada anak yang tidak terdeteksi akibat jarangnya orang tua membawa anak memeriksa mata secara rutin. 

Hasilnya ya seperti yang terdapat dalam data World Health Organization (WHO), ada kurang lebih 19 juta anak di dunia mengalami gangguan penglihatan, termasuk miopia, hipermetropia, dan astigmatisme. 

Padahal kalau orang tua rutin memeriksakan mata anak sedini mungkin, masalah atau gangguan penglihatan bisa segera terdeteksi. Hal ini jadi berkali lipat lebih penting kalau di dalam keluarga Anda memiliki riwayat masalah penglihatan.

Jadi, kapan sebaiknya mengajak anak periksa mata? Berikut rekomendasinya: 

  • Sebelum anak berusia 3 tahun, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan dasar. Umumnya dokter anak pun sudah melakukan hal ini pada saat pemeriksaan kesehatan rutin. Namun kalau ingin hasilnya lebih akurat, Anda bisa membawa anak ke dokter spesialis mata.
  • Ketika anak berusia antara 3-5 tahun, sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan mata yang mengarah pada deteksi dini masalah penglihatan.
  • Saat anak sudah mulai sekolah, lakukan pemeriksaan minimal 1 tahun sekali supaya bisa mendeteksi dini masalah mata, seperti miopia, astigmatisme, atau amblyopia (mata malas). Semakin dini masalah terdeteksi, maka dapat meningkatkan peluang pemulihan yang lebih baik.

Melindungi mata anak dari gangguan kesehatan sejak dini adalah bentuk investasi terbaik yang dapat Anda berikan. Mata adalah jendela dunia bagi mereka, dan dengan menjaga kesehatan mata, Anda turut membuka peluang untuk masa depan mereka yang lebih cerah dan lebih baik. Terapkan tips-tips di atas dalam kehidupan sehari-hari dan jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan rutin demi kesehatan mata anak.

Sebelah Mata Anda Bengkak? Tenang, Ini Cara Mengatasinya

mata bengkak

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan mata bengkak sebelah, seperti karena alergi, infeksi ringan, gigitan serangga, dehidrasi, dan lainnya.

Ketika mendapati mata Anda mengalami bengkak hanya sebelah mata, kondisi ini memang bikin tak nyaman dan mengganggu penampilan. 

Tapi jangan panik ya, berikut 9 cara mengatasi mata bengkak sebelah.

9 Kiat Ampuh & Cara Mengatasi Mata Bengkak Sebelah

Cara mengatasi mata bengkak sebelah dapat Anda lakukan dengan berbagai cara, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. 

Metode penanganan dan pengobatan yang tepat dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Beberapa penanganan mata bengkak sebelah di bawah ini bisa Anda lakukan sendiri di rumah sebelum mencari pertolongan medis.

1. Kompres Dingin

Cara mengatasi mata bengkak sebelah yang pertama dan bisa Anda lakukan segera adalah melakukan kompres dingin. 

Suhu dingin dari kompresan yang Anda gunakan dapat membantu menyempitkan pembuluh darah di area sekitar mata, sehingga mengurangi pembengkakan dan peradangan. 

Bahkan kalau ada nyeri, maka kompres dingin bisa mengurangi rasa nyeri tersebut karena rasa dingin dari handuk yang Anda gunakan atau dari es batu akan sedikit mengurangi sensitivitas saraf untuk sementara waktu.

Cara melakukan kompres dingin untuk mengatasi mata bengkak sebelah, yaitu:

  • Ambil handuk bersih atau sapu tangan, basahi dengan air dingin.
  • Tempelkan pada bagian mata yang bengkak selama 10-15 menit.
  • Ulangi beberapa kali dalam sehari hingga bengkak reda.

Tips berikutnya, Anda bisa menggunakan es batu yang dibungkus dengan sapu tangan, kemudian mengompreskannya ke mata yang bengkak. 

Bisa juga menggunakan kantung teh celup yang sudah Anda basahi, kemudian Anda dinginkan di kulkas. Kandungan tanin di dalam teh cukup membantu mengurangi peradangan dan bengkak pada mata.

2. Kompres Hangat

Jika bengkak mata sebelah yang Anda alami karena hordeolum (bintitan) atau chalazion yang biasanya meradang, berisi nanah, dan menimbulkan rasa sakit, maka Anda bisa menerapkan kompres hangat.

Kompres hangat sangat efektif untuk mengatasi penyumbatan kelenjar minyak yang bisa jadi penyebab pembengkakan pada mata, mengempeskan bengkak, dan membantu membuat otot-otot mata lebih relaks.

Cara melakukan kompres hangat mirip seperti melakukan kompres dingin, yaitu dengan membasahi handuk atau kain dengan air hangat. 

Kemudian kompreskan pada mata yang bengkak kurang lebih 15 menit. Ulangi beberapa hari dalam sehari sesuai kebutuhan. 

3. Hindari Garam Berlebih agar Cairan Tidak Menumpuk

Asupan garam yang berlebihan bisa menyebabkan retensi cairan di dalam tubuh, termasuk di area mata. Inilah yang kemudian bisa menyebabkan mata bengkak sebelah.

Untuk mengatasinya, tentu saja Anda perlu mengurangi asupan makanan asin atau makanan yang tinggi kadar garamnya, terutama di malam hari.

4. Jaga Kebersihan

Cara mengatasi mata bengkak sebelah berikutnya adalah dengan menjaga kebersihan tempat tidur. Apalagi kalau Anda sering mendapati mata bengkak karena gigitan serangga atau karena alergi.

Bersihkan tempat tidur secara teratur, semprot kamar dengan semprotan pembasmi nyamuk, dan ganti seprai secara teratur.

Selain itu, jaga pula kebersihan tangan dan hindari mengucek mata. 

5. Penuhi Kebutuhan Cairan

Dehidrasi bisa juga menjadi penyebab mata bengkak sebelah. Itulah sebabnya, Anda perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya minimal 8 gelas.

Sering lupa minum? Coba gunakan reminder yang ada di ponsel untuk mengingatkan. Selain itu, siapkan air minum di meja kerja menggunakan botol berukuran besar.

6. Gunakan Krim atau Gel Mata dengan Kandungan Kafein

Beberapa krim mata yang mengandung kafein dapat membantu mengencangkan kulit dan mengurangi pembengkakan. 

Hal ini karena kafein bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah, sehingga mempercepat proses pengempesan mata bengkak.

Namun saat memilih produk krim mata atau gelnya, pastikan yang aman, terdaftar BPOM, dan sesuai dengan jenis kulit Anda.

7. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Bengkak pada mata seringkali terjadi akibat gravitasi yang menyebabkan cairan menumpuk di area wajah saat tidur. 

Untuk mengatasi ini, coba atur posisi tidur dengan kepala sedikit lebih tinggi dari posisi tubuh. 

Anda bisa menggunakan bantal ekstra agar kepala lebih tinggi posisinya sehingga cairan tidak terkumpul di sekitar mata dan wajah Anda.

8. Gunakan Obat Tetes Mata Antibiotik atau Antihistamin

Jika sudah melakukan beberapa cara di atas dan bengkak pada mata masih belum membaik, Anda bisa menggunakan obat tetes mata atau salep khusus untuk infeksi bakteri. 

Bisa pula menggunakan antihistamin yang tersedia dalam bentuk oral maupun tetes mata. Tetapi menggunakan kedua jenis obat ini sebaiknya setelah Anda melakukan pemeriksaan ke dokter mata ya.

9 Periksa ke Dokter Mata

Jika bengkak pada mata tidak juga berkurang setelah beberapa hari, atau bahkan disertai dengan nyeri dan kemerahan, ini mungkin menjadi tanda infeksi atau kondisi yang lebih serius. 

Infeksi mata seperti konjungtivitis atau blefaritis bisa menyebabkan pembengkakan pada mata, dan memerlukan perawatan medis

Pencegahan Mata Bengkak Sebelah

Sering mengalami mata bengkak, baik pada satu mata atau pada kedua mata? Jika iya, sebaiknya Anda menerapkan beberapa langkah pencegahan, seperti:

  1. Jaga kebersihan tangan dan wajah.
  2. Hindari kebiasaan mengucek mata.
  3. Gunakan pelindung mata saat beraktivitas berisiko.
  4. Bersihkan peralatan makeup secara teratur.
  5. Hindari penggunaan makeup saat mata sedang bermasalah.

Kapan Harus ke Dokter?

Meski sebagian besar kasus mata bengkak sebelah dapat membaik dengan perawatan di rumah, adakalanya kondisi ini memerlukan penanganan medis profesional. 

Mengenali tanda-tanda yang mengharuskan Anda melakukan pemeriksaan mata ke dokter sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Berikut beberapa kondisi yang mengharuskan Anda segera memeriksakan mata Anda:

  1. Pembengkakan yang semakin parah.
  2. Nyeri yang tidak tertahankan.
  3. Gangguan penglihatan.
  4. Demam tinggi.
  5. Keluar cairan atau nanah.
  6. Pembengkakan yang tidak membaik setelah 24-48 jam.
  7. Kesulitan menggerakkan bola mata.

Mata bengkak sebelah bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga serius. Penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi. 

Jika gejala tidak membaik dengan perawatan di rumah atau disertai gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

9 Cara Menghilangkan Mata Bengkak dengan Cepat & Praktis

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pernahkan ketika berkaca di pagi hari selepas bangun tidur, mata Anda tiba-tiba bengkak? Padahal Anda harus segera beraktivitas ke luar rumah dan bertemu banyak orang. Rasanya pasti menyebalkan, bukan?

Tenang! Hal tersebut sebenarnya umum dialami banyak orang. Mata bengkak terjadi karena jaringan di sekitar area mata menyimpan cairan secara berlebih. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari kurang tidur, infeksi, sampai menangis semalaman.

Nah, penasaran tidak, bagaimana cara agar mata bengkak cepat kempes? Yuk, simak terus artikel ini!

1. Konsumsi Makanan Tinggi Kalium

Cobalah pergi ke dapur, dan temukan makanan tinggi kalium di sana! Contohnya pisang, alpukat, kentang, dan bayam.

Kalium adalah zat yang dapat membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh–termasuk di area mata–sehingga bisa mengurangi pembengkakan atau edema. 

Jadi, saat mengalami mata bengkak, tambahkan makanan tinggi kalium ke menu harian Anda. Lalu lihat hasilnya, Anda akan merasakan bengkak di sekitar mata akan cepat kempes! 

2. Kompres Hangat

Kompres hangat bisa menjadi solusi jitu bagi Anda yang ingin cepat-cepat menghilangkan mata bengkak. Bagaimana caranya? Sangat gampang! 

Ambil handuk atau kain kecil yang bersih, rendam di air hangat, peras, lalu tempelkan di mata selama 10-15 menit. Jika ingin lebih praktis, Anda juga bisa memakai kantong teh hangat.

Air hangat bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah di area mata. Nah, saat aliran darah lebih lancar, cairan berlebih yang tertahan di jaringan sekitar mata akan bergerak dan didistribusikan kembali ke sistem sirkulasi tubuh. 

Yang terjadi kemudian, akumulasi cairan yang menyebabkan mata bengkak, perlahan akan berkurang. Tak hanya itu, air hangat juga mampu merelaksasi otot-otot di sekitar mata, yang seringkali tegang akibat kelelahan atau stres. 

3. Gunakan Obat Tetes Mata yang Mengandung Tetrahydrozoline

Kalau Anda memiliki obat tetes mata yang mengandung tetrahydrozoline, ini bisa jadi penyelamat mata bengkak di saat darurat. Obat ini bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di area mata. 

Ketika pembuluh darah menyempit, otomatis aliran darah dan cairan ke jaringan yang bengkak berkurang. Kondisi ini secara langsung juga akan mengurangi volume cairan yang menyebabkan mata bengkak. 

Anda bisa mendapatkan obat ini di apotek terdekat, tapi pastikan untuk membaca petunjuk pemakaiannya. Jangan lupa, gunakan sesuai dosis yang dianjurkan supaya hasilnya maksimal. 

Catatan Penting: Efek dari tetrahydrozoline hanya bersifat sementara. Obat ini efektif mengurangi pembengkakan mata secara cepat, tapi tidak menyembuhkan penyebab mendasar dari pembengkakan, seperti alergi atau infeksi. 

4. Jaga Kebersihan Area Mata yang Bengkak

Mata adalah salah satu bagian tubuh yang sangat sensitif. Oleh sebab itu penting untuk menjaga kebersihannya, terutama saat mata dalam kondisi bengkak. 

Jadi, pastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh area mata. Dan hindari mengucek mata dengan tangan, karena bisa memperparah bengkak. 

Bila perlu, bersihkan area sekitar mata dengan handuk atau kapas yang dibasahi air hangat. Ini membantu mencegah infeksi dan membuat proses penyembuhan mata bengkak lebih cepat.

Anda tentu masih ingat, air hangat dapat melancarkan sirkulasi darah yang dapat membantu mengurangi pembengkakan mata.  

5. Lakukan Pijatan Lembut

Pijatan lembut juga bisa membantu mengurangi bengkak di mata. Caranya, pijat secara lembut area sekitar mata dengan gerakan melingkar menggunakan jari manis. Lakukan ini selama 2–3 menit setiap pagi. 

Pijatan lembut di area mata tidak hanya membantu melancarkan sirkulasi darah, tapi juga membantu meregangkan otot-otot di sekitar mata sehingga mata terasa lebih rileks dan segar.  

Pro Tips: Gunakan minyak kelapa atau gel lidah buaya agar kulit di sekitar mata tetap lembab saat dipijat. 

6. Kompres Dingin

Seandainya Anda tidak sempat memanaskan air, ambil es batu dari kulkas dan lakukan kompres dingin. Bungkus es batu tersebut dengan handuk atau kain, lalu tempelkan di mata selama 10–15 menit. 

Jika menginginkan cara yang lebih praktis, kompres mata menggunakan kantong teh atau sendok logam yang sudah didinginkan terlebih dahulu di kulkas. Namun, pastikan kantong teh dan sendok logam tersebut dalam kondisi bersih. 

Kompres dingin mampu memberikan efek seperti tetrahydrozoline yang terdapat dalam obat tetes mata. Yakni menyempitkan pembuluh darah, sehingga aliran darah dan cairan yang mengalir ke jaringan sekitar mata berkurang. 

7. Kompres dengan Bahan Alami

Apabila Anda termasuk orang yang menyukai bahan-bahan alami, kompres mata bengkak dengan kentang, bengkoang, atau mentimun. Kentang dan bengkoang mengandung air dan pati. Keduanya dapat memberikan efek dingin yang bisa menyempitkan pembuluh darah.

Sementara mentimun, selain kaya akan air yang dapat mendinginkan mata, juga mengandung flavonoid dan tanin yang bersifat antiinflamasi atau anti peradangan. 

Bagaimana mengompres mata dengan bahan alami? Iris tipis bahan alami–kentang, mentimun, atau bengkoang–lalu tempelkan pada mata selama 10-15 menit. Dengan cara ini, tak hanya bengkak yang akan berkurang, tapi mata juga lebih segar dan sehat. 

Oh ya, ada tips tambahan untuk Anda. Dinginkan bahan alami di kulkas sebelum dikompreskan ke mata untuk mendapatkan efek dingin yang lebih kuat. 

8. Hindari Penggunaan Kosmetik & Lensa Kontak

Mata bengkak bisa disebabkan oleh iritasi atau infeksi. Jadi, sebaiknya Anda menghindari penggunaan kosmetik dan lensa kontak sampai bengkak di area mata benar-benar reda. 

Penggunaan kosmetik bisa menyumbat pori-pori di sekitar mata dan memperparah iritasi. Sedangkan lensa kontak bisa memperparah infeksi apabila tidak steril. 

Jadi, saat mata bengkak, biarkan mata Anda istirahat terlebih dahulu dari make up dan lensa kontak, ya.

9. Kunjungi Dokter Mata

Ketika semua cara di atas belum juga efektif menyembuhkan mata bengkak, waktunya Anda konsultasi ke dokter mata. Terkadang, bengkak di mata merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih serius.

Sebagai tenaga profesional, dokter bisa melakukan diagnosis dan memberikan penangan yang sesuai. Dengan begitu, mata bengkak yang Anda alami akan lebih cepat sembuh karena mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Mata bengkak memang bisa bikin panik, tapi tidak perlu khawatir. Dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mengatasi masalah ini dengan cepat dan praktis. Seperti mengubah pola makan, kompres, hingga konsultasi ke dokter mata. 

Mulai saat ini, saat mata bengkak, atasi dengan cara-cara yang sudah dijelaskan di artikel ini. Kemudian ucapkan selamat tinggal pada mata bengkak! 

7 Rekomendasi Vitamin untuk Mata Minus yang Bisa Dibeli di Apotik

21+ Vitamin untuk Mata Tak Cuma Vitamin A. Ini Daftar Lengkapnya!

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Hasil studi dari Brien A. Holden dkk, yang diterbitkan dalam jurnal Ophthalmology, memperkirakan bahwa pada tahun 2050, mata minus atau miopia akan mempengaruhi kehidupan hampir setengah dari populasi dunia.

Mata minus adalah kondisi mata seseorang yang tidak dapat melihat objek jarak jauh dengan jelas. Jika tak ditangani dengan baik, mata minus bisa memburuk dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti degenerasi retina atau glaukoma. 

Tapi jangan khawatir! Ada banyak langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata minus. Salah satunya dengan rutin mengonsumsi vitamin yang tepat untuk mata. 

Ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana vitamin bisa menjadi pelindung mata? Baca artikel ini sampai selesai; Temukan juga rekomendasi suplemen vitamin yang bagus untuk mata minus!

Mengapa Penting Konsumsi Vitamin untuk Penderita Mata Minus?

Vitamin punya peranan penting dalam menjaga kesehatan mata secara menyeluruh. Misal, vitamin A berkontribusi dalam produksi rhodopsin, sebuah pigmen yang membantu mata beradaptasi dalam kondisi cahaya rendah. 

Kemudian, vitamin C dan E merupakan antioksidan kuat yang mencegah sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas. Tak kalah penting adalah vitamin B komplek, terutama vitamin B2 atau riboflavin, yang berperan dalam menjaga saraf mata dan mengurangi resiko kelelahan mata akibat terlalu sering menatap  layar laptop dan ponsel.

Memang, vitamin tidak dapat mengatasi, apalagi mengobati mata minus secara langsung. Jangan percaya dengan berbagai mitos mata minus ya. Tapi setidaknya, dengan mengonsumsi vitamin, Anda dapat menjaga kesehatan mata secara umum, serta membantu mencegah kerusakan mata minus lebih lanjut. 

7 Pilihan & Rekomendasi Vitamin untuk Mata Minus

Esensinya, asupan vitamin untuk mata harus selalu terpenuhi, baik dalam kondisi mata normal maupun pada mata minus. Oleh karena itu, konsumsilah vitamin yang tepat untuk mata agar fungsinya selalu maksimal.  

Nah, berikut adalah 7 rekomendasi vitamin yang dapat Anda konsumsi sehari-hari yang efektif dalam merawat dan mencegah penurunan fungsi mata! Selain itu, vitamin-vitamin ini bisa Anda dapatkan dengan mudah di apotik-apotik terdekat. 

1. Optimax

Optimax mengandung berbagai vitamin dan antioksidan penting yang dapat melindungi dan merawat mata dengan optimal. Di antaranya adalah: vitamin C, vitamin A, zinc, beta-karoten, lutein, zeaxanthin, dan ekstrak buah blueberry.

Cara mengonsumsi Optimax sangat mudah, cukup minum satu kapsul setiap hari sesudah makan. Namun, penting untuk dicatat, suplemen ini sebaiknya tidak Anda konsumsi bersamaan dengan obat antasida atau antikoagulan atau pengencer darah. 

2. Eyevit

Eyevit merupakan suplemen yang dilengkapi dengan berbagai nutrisi penting untuk mendukung kesehatan dan fungsi penglihatan. Seperti ekstrak buah bluberry kering, vitamin E, zinc, selenium, retinol (vitamin A), beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin.

Eyevit dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dari berbagai usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karena itu, suplemen ini tersedia dalam 2 bentuk, yakni sirup dan kapsul. 

Dosis untuk sirup; anak-anak cukup 15 ml dan orang dewasa sebanyak 25 ml. Sedangkan untuk kapsul, orang dewasa bisa mengonsumsinya 2-3 kali sehari. 

3. Vitamin A IPI

Vitamin A IPI adalah suplemen mata yang memiliki kandungan 2.000 IU vitamin A per kapsulnya. Fungsi dari suplemen ini untuk membantu memenuhi kebutuhan harian vitamin A tubuh, terutama mata. 

Minumlah Vitamin A IPI satu tablet per hari setelah makan. Suplemen ini aman bagi orang dewasa dan anak-anak. Namun, ibu hamil dan menyusui yang ingin mengonsumsinya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. 

4. Blackmores Vision Support

Blackmores Vision Support diproduksi khusus untuk Anda, yang sering terpapar blue light dan ingin mempertajam penglihatan mata. Suplemen ini berisi bahan:

  • Lutein yang diekstrak dari bunga marigold, yang efektif dalam meningkatkan kepadatan pigmen makula (pusat retina).
  • Selenium, antioksidan kuat yang dapat mencegah kerusakan makula akibat radikal bebas. 

Blackmores Vision Support harus Anda konsumsi setelah makan dengan dosis 1 kapsul dalam sehari. Sementara dosis untuk anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, harus sesuai petunjuk dokter.

5. Nature’s Plus Natural Beta Carotene

Nature’s Plus Natural Beta Caroten tinggi akan beta-karoten yang bersumber dari ganggang laut. Tanaman ini mampu menghasilkan beta-karoten 10 ribu kali lebih banyak daripada wortel. 

Beta-karoten berperan dalam menjaga kesehatan mata dan mencegah permasalahan mata seperti katarak dini dan rabun senja. 

Cukup dengan mengonsumsi satu kapsul per hari, Anda bisa merasakan manfaat Nature’s Plus Natural Beta Caroten yang luar biasa. Untuk wanita, suplemen ini bahkan bisa membantu menurunkan risiko terjadinya kista ovarium. 

6. Biovision

Biovision kaya akan ekstrak buah bilberry, beta-karoten, vitamin C, dan vitamin B12. Kombinasi berbagai bahan aktif ini dapat membantu mengurangi ketegangan pada mata, mendukung kesehatan pembuluh darah di sekitar mata, serta melindungi mata dari kerusakan akibat radikal bebas. 

Cukup konsumsi 1 kapsul per hari, baik sebelum atau sesudah makan. Namun ingat, beberapa orang yang mengonsumsi suplemen ini mungkin akan mengalami efek samping berikut: mual, perut tidak nyaman, gula darah menurun, yang bisa menyebabkan hipoglikemia. 

7. Lanavision

Bahan aktif dalam Lanavision terdiri dari ekstrak buah bilberry, chromium, lecithin, glutamine, cysteine, selenium, vitamin A, serta zinc. Tak hanya untuk menjaga kesehatan mata, suplemen ini juga efektif dalam mencegah beberapa permasalahan mata serius, mulai dari rabun senja, katarak, hingga glaukoma. 

Dosis Lanavision yang dianjurkan adalah 3 kapsul dalam sehari. Harga suplemen ini sangat terjangkau, sehingga bisa jadi solusi praktis dan ekonomis bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan mata dengan budget terbatas. 

Efektivitas Penggunaan Vitamin untuk Mata Minus

Masalah utama mata minus sebenarnya terletak pada bentuk bola mata yang tidak normal, seperti terlalu panjang atau kornea yang melengkung. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus tepat di retina. 

Fakta ini kemudian menunjukkan bahwa untuk mengatasi masalah mata minus, tidak bisa hanya dengan mengonsumsi makanan tertentu atau obat-obatan yang mengandung berbagai vitamin yang baik untuk mata. 

Sebab kenyataannya, vitamin hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata secara menyeluruh, baik untuk mata normal maupun mata minus. Serta membantu mencegah kondisi mata minus agar tidak semakin memburuk.  

Cara yang Benar Mengobati Mata Minus

Cara yang efektif untuk mengatasi dan mengobati mata minus adalah dengan menggunakan kacamata yang diresepkan oleh dokter. Jika Anda membutuhkan pengobatan yang lebih permanen, bedah refraktif bisa menjadi pilihan. 

Bedah refraktif bertujuan untuk memperbaiki bentuk kornea agar cahaya yang masuk dapat jatuh tepat pada retina. Beberapa jenis bedah refraktif yang bisa Anda pertimbangkan antara lain:

  • LASIK: melibatkan pembuatan flap tipis pada permukaan kornea menggunakan laser. Flap tersebut kemudian dilipat ke belakang untuk memberikan akses ke jaringan di bawahnya, yang dibentuk ulang dengan laser. Setelah itu, flap dikembalikan ke posisi semula tanpa perlu dijahit.
  • LASEK: lapisan epitel kornea dilonggarkan menggunakan larutan alkohol, lalu digeser ke samping. Laser kemudian digunakan untuk membentuk ulang jaringan di bawah epitel, setelahnya lapisan epitel dikembalikan ke tempatnya.
  • PRK: mirip dengan LASEK, tetapi dalam PRK, lapisan terluar kornea (epitel) diangkat sepenuhnya sebelum jaringan di bawahnya dibentuk ulang dengan laser. Epitel akan tumbuh kembali secara alami setelah beberapa hari.
  • SMILE: prosedur bedah refraktif di mana laser digunakan untuk membuat potongan berbentuk lentikula (piringan kecil) di bawah permukaan kornea. Lentikula tersebut kemudian dikeluarkan melalui sayatan kecil di kornea, tanpa memerlukan flap.
  • SILK Elita: prosedur bedah mirip Lasik, namun menggunakan teknologi laser femtosecond paling canggih dan presisi. Hasilnya lebih bagus, minim invasif dan ampuh untuk mengatasi mata minus.

Masing-masing prosedur tersebut dapat memberikan hasil yang permanen, meskipun ada kemungkinan untuk menimbulkan komplikasi atau mata minus kambuh lagi. 

Mata minus bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, tapi dengan perawatan yang tepat dan konsumsi vitamin yang sesuai, Anda bisa menjaga kesehatan mata dan mencegah kondisi mata minus bertambah parah. 

Mulailah dengan mengonsumsi vitamin yang direkomendasikan dalam artikel ini. Lalu lengkapi juga konsumsi buah dan sayur yang bagus untuk mata. Jika perlu, pertimbangkan opsi perawatan medis melalui bedah refraktif. Ingat, kesehatan mata masuk dalam investasi kesehatan jangka  panjang Anda!

Mata Bengkak? Ini Cara Ampuh Menghilangkannya Secara Alami dan Cepat

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata bengkak menjadi gangguan mata yang umum dan bisa dialami oleh siapa pun. Penyebabnya ya banyak faktor, mulai dari alergi musiman hingga karena infeksi.

Selain itu, bengkak di mata juga bisa terjadi akibat cidera, gejala penyakit tertentu, atau karena faktor gaya hidup yang kurang sehat dan sering begadang. 

Nah, apakah Anda sedang mengalami mata yang bengkak sehingga menemukan artikel ini? Jika iya, baca artikel ini sampai selesai untuk menemukan solusi simpel, aman, dan efektif mengatasi mata bengkak Anda!

Sifat Kelopak Mata yang Rentan

Biasanya, pembengkakan terjadi pada area kelopak mata. Hal ini karena ketebalan kulit kelopak mata kurang dari 1 milimeter.

Sifat bagian kelopak mata juga sangat elastis, sehingga rentan dan dapat membengkak dengan cepat saat terjadi retensi cairan atau inflamasi.

Selain terjadi pada kelopak mata, ada banyak kasus pembengkakan yang juga bisa terjadi pada bagian kantung mata, tergantung penyebabnya.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan penanganan yang tepat untuk mengatasi atau menghilangkan bengkak pada mata.

7 Cara Menghilangkan Bengkak di Mata

Untuk bisa menghilangkan mata bengkak, sebaiknya Anda cari tahu dulu berbagai penyebab mata bengkak. Apakah pembengkakan karena alergi, infeksi mata, atau karena kurang tidur? 

Lalu ada pula pembengkakan karena retensi cairan, terlalu lama menatap layar, karena habis menangis, dan sebagainya. Mengetahui penyebabnya memungkinkan Anda mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi bengkak tersebut.

Namun secara umum, ada beberapa cara ampuh menghilangkan mata bengkak yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Gunakan Kompres Dingin

Meskipun termasuk cara yang klasik, namun melakukan kompres dingin pada area yang bengkak termasuk ampuh dan hampir selalu berhasil mengempeskan pembengkakan.

Anda tinggal mengambil handuk kecil atau kain bersih. Kemudian rendam dalam air dingin. Jika kain sudah terasa dingin, angkat dan peras, lalu tempelkan pada mata yang bengkak selama 10-15 menit. 

Temperatur dingin membantu mengurangi pembengkakan dengan menyempitkan pembuluh darah di area tersebut.

Namun ingat, hindari menempelkan es batu langsung ke kulit atau ke mata Anda ya. Lebih baik bungkus dulu es batunya dengan handuk atau kain bersih.

2. Kantong Teh Dingin

Berdasarkan referensi dari Verywell Health, teh hijau atau teh hitam mengandung kafein dan antioksidan yang memiliki efek anti-inflamasi sehingga dapat membantu mengurangi peradangan. 

Untuk hasil yang efektif, celupkan kantong teh dalam air dingin terlebih dahulu. Boleh juga merendamnya dalam air es. 

Setelahnya, letakkan kantong teh di mata Anda yang bengkak selama 15 menit. Ulangi beberapa kali sehari sampai bengkak hilang.

3. Sendok Dingin & Irisan Mentimun

Cara menghilangkan bengkak di mata juga bisa menggunakan sendok lho. Jadi Anda ambil satu sendok makan. Masukkan sendok ke kulkas selama beberapa menit. 

Jika sendok sudah dingin, tempelkan bagian belakang sendok ke mata yang bengkak. Sensasi dingin dari sendok bisa membantu menghilangkan pembengkakan dengan cepat.

Begitupun kalau menggunakan mentimun. Selama ini mentimun terkenal kaya akan senyawa anti-inflamasi, seperti fisetin dan kurkuminoid yang dapat membantu mengurangi peradangan. 

Bagus lagi kalau mentimun yang Anda gunakan, adalah mentimun yang sudah disimpan dalam kulkas. Iris mentimun dingin tersebut, lalu tempelkan di mata selama 10-15 menit. 

4. Perbanyak Minum Air dan Kurangi Garam

Dehidrasi adalah salah satu penyebab retensi cairan. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan konsumsi air dalam jumlah cukup setiap harinya.

Kadar air yang cukup di dalam tubuh sangat penting karena dapat membantu tubuh mengeluarkan kelebihan garam dan cairan.

Di saat yang sama, Anda juga perlu melakukan diet tinggi garam agar tubuh menahan cairan lebih banyak. 

Caranya, mulailah dengan mengurangi makanan olahan, fast food, maupun makanan kaleng, lalu ganti dengan makanan segar untuk membantu mengurangi pembengkakan.

5. Gunakan Lidah Buaya

Lidah buaya atau aloe vera kaya akan berbagai kandungan enzim, seperti aloin dan bradikinin yang bersifat anti-inflamasi dan menenangkan.

Selain berbagai jenis enzim, lidah buaya juga mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin A, C, dan E, serta asam salisilat yang sudah terbukti ampuh untuk mengurangi peradangan, bengkak, kemerahan, hingga nyeri.

Anda bisa mendapatkan semua manfaat itu dari gel lidah buaya segar. Potong sedikit bagian lidah buaya. Cuci bersih dengan air. 

Kemudian ambil gel-nya dan oleskan pada bagian yang bengkak. Diamkan kurang lebih 10 menit, lalu bilas dengan air hangat.

6. Tidur dengan Posisi yang Benar

Posisi tidur mempengaruhi distribusi cairan di tubuh. Cobalah tidur dengan kepala sedikit terangkat menggunakan bantal tambahan agar cairan tidak terkumpul di area mata.

7. Berkonsultasi dengan Dokter

Jika mata bengkak Anda disebabkan infeksi atau alergi parah, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat, seperti obat tetes mata atau antihistamin.

Kapan Harus Bergegas ke Dokter Ketika Mata Bengkak?

Meskipun umumnya mata bengkak tidak berbahaya, ada beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan. Lalu ketika mendapati beberapa kondisi berikut segera kunjungi dokter mata:

  • Bengkak tidak kunjung hilang lebih dari 48 jam.
  • Anda merasakan nyeri hebat atau gangguan penglihatan.
  • Ada cairan kuning atau hijau keluar dari mata.
  • Anda mengalami demam tinggi.

Tips Mencegah Terjadinya Bengkak di Mata

Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Berikut beberapa tips agar mata Anda tetap sehat dan bebas dari bengkak:

  • Cuci wajah sebelum tidur untuk menghindari iritasi akibat kosmetik.
  • Gunakan produk hypoallergenic untuk mencegah reaksi alergi.
  • Tidur cukup setiap malam, idealnya 7-9 jam.
  • Hindari menggosok mata terlalu keras karena dapat menyebabkan iritasi.
  • Konsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran hijau, untuk menjaga kesehatan kulit di sekitar mata.

Semoga cara menghilangkan bengkak di mata yang baru Anda baca di artikel ini bisa membantu ya. Tapi ingat, penanganan yang lebih baik tetap berdasarkan penyebabnya. Contohnya, kalau pembengkakan terjadi di kelopak mata atas, mau tidak mau Anda harus mengenali penyebab kelopak mata atas bengkak dan apa yang harus dilakukan. Jika tak kunjung membaik, langsung kunjungi dokter dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Mata Sembab Gara-gara Apa? Ini Penjelasan & Cara Mengatasinya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Tahukah Anda kalau mata sembab tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan serius, seperti infeksi atau masalah ginjal?

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Verywell Health, pembengkakan di area mata bisa terkait dengan retensi cairan tubuh akibat kondisi medis tertentu. 

Jadi, kalau menemukan mata Anda dalam kondisi sembab, lebih baik segera cari tahu apa saja penyebab mata sembab, dan cara efektif mengatasinya? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini!

7 Penyebab Mata Sembab yang Wajib Anda Tahu

Pembengkakan di sekitar mata sering kali merupakan respons tubuh terhadap iritasi atau peradangan, tetapi bisa juga menjadi sinyal adanya kondisi yang lebih serius. 

Di saat yang sama, mata sembab bisa disebabkan berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga masalah kesehatan tertentu, di antaranya:

1. Kurang Tidur

Dalam literatur yang dijelaskan di situs Verywell Health dijelaskan kalau Anda kurang tidur atau sering begadang, maka pola pernapasan akan terganggu.

Seharusnya selama tidur normal, napas Anda akan teratur, meskipun siklus tidur Anda berganti-ganti antara tidur REM dan non-REM. 

Namun karena adanya gangguan pernapasan, akhirnya menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun. Akibat kehilangan asupan oksigen ini, pembuluh darah pun jadi melebar demi bisa mengalirkan lebih banyak darah ke jaringan.

Ketika jaringan halus pada kelopak mata terdampak, inilah yang kemudian menimbulkan pembengkakan dan menimbulkan mata sembab.

2. Alergi

Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu hewan, atau produk kosmetik tertentu dapat menyebabkan mata bengkak, merah, dan gatal. 

Paparan alergen memicu pelepasan histamin dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada mata.

Hal ini sesuai pula dengan penjelasan di situs Healthgrades bahkan reaksi alergi, termasuk penyakit asma yang kambuh adalah penyebab paling umum yang membuat mata sembab. 

3. Menangis Berlebihan

Menangis dalam waktu lama dapat menyebabkan pembuluh darah di sekitar mata melebar, sehingga cairan menumpuk dan menyebabkan mata sembab. 

Kok bisa ya hal tersebut terjadi? Mungkin pertanyaan ini yang terlintas dalam kepala Anda. Ya bisa, alasannya hampir sama seperti saat Anda mengonsumsi terlalu banyak garam yang bisa menyebabkan mata bengkak dan terlihat sembab.

Garam dalam air mata dapat menyebabkan retensi cairan di sekitar mata Anda. Jadi ketika Anda menangis terlalu banyak, apalagi dalam waktu lama, maka pembengkakan yang terjadi akan semakin parah.

4. Konsumsi Garam Berlebihan

Diet tinggi garam dapat menyebabkan tubuh menahan lebih banyak cairan, yang kemudian dapat menyebabkan pembengkakan di berbagai bagian tubuh, termasuk area mata.

Untuk memahami kok bisa konsumsi makanan tinggi garam bisa menyebabkan mata sembab, Anda perlu membaca penjelasan medisnya sebagai berikut:

Natrium yang biasanya bisa Anda dapatkan dari garam merupakan salah satu dari beberapa mineral yang mengatur pergerakan air keluar masuk sel. Jika kebutuhan natrium cukup, maka keseimbangan air di dalam sel akan terjaga dengan baik. 

Sebaliknya, ketika Anda mengonsumsi banyak makanan yang mengandung garam, maka akan terjadi penumpukan air di dalam sel dan terjadilah retensi air. Inilah yang kemudian bisa membuat wajah terlihat bengkak dan mata sembab.

Makanan tinggi garam yang sebaiknya Anda hindari, antara lain makanan cepat saji, terlalu banyak konsumsi daging, minuman berkarbonasi, saus dan bumbu, makanan kemasaan, minuman beralkohol, bahkan sup.

5. Penyakit Ginjal

Mata sembab, terutama saat bangun tidur, bisa menjadi salah satu tanda awal penyakit ginjal. Kondisi ini terjadi akibat tubuh gagal mengeluarkan cairan dengan efisien, sehingga cairan menumpuk di berbagai area tubuh, termasuk sekitar mata.

6. Hipotiroidisme

Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipotiroidisme, dapat menyebabkan retensi cairan dan pembengkakan di area wajah, termasuk di sekitar mata. 

Jika Anda mengalami gejala lain seperti lelah berlebihan atau berat badan bertambah tanpa sebab, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

7. Sindrom Nefrotik

Kondisi ini, yang sering berkaitan dengan masalah ginjal, ditandai oleh hilangnya protein dalam jumlah besar melalui urine. Salah satu gejalanya adalah pembengkakan pada wajah dan area mata, terutama di pagi hari.

7 Penanganan Awal dan Cara Mengatasi Mata Sembab

Setelah mengetahui penyebabnya, berikut beberapa tips yang dapat membantu mengurangi mata sembab:

1. Kompres Dingin

Mengompres mata dengan kain bersih yang direndam dalam air dingin selama 10–15 menit dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan menyempitkan pembuluh darah di area tersebut. 

2. Kompres dengan Kantong Teh

Mengompres mata sembab dengan kantong teh juga bisa membantu mengatasinya lho. Hal ini karena kandungan kafein dan antioksidan dalam teh dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan. 

Cara melakukannya, Anda perlu mendinginkan dulu kantong teh bekas di lemari es selama 20 menit. Setelahnya baru letakkan kantong teh tersebut di atas mata yang sembab selama 15–30 menit. 

3. Tidur dengan Posisi Kepala Lebih Tinggi

Menggunakan bantal tambahan untuk menjaga kepala tetap terangkat saat tidur dapat mencegah penumpukan cairan di sekitar mata. Hal ini membantu mengurangi risiko mata sembab saat bangun tidur.

4. Batasi Konsumsi Garam

Mengurangi asupan garam dalam diet harian dapat membantu mencegah retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan, termasuk di area mata. Pilih makanan rendah garam dan perhatikan kandungan sodium pada label makanan.

5. Pastikan Cukup Tidur

Usahakan untuk tidur selama 7–8 jam setiap malam untuk membantu tubuh melakukan regenerasi dan mencegah mata sembab akibat kelelahan. Rutinitas tidur yang baik juga berkontribusi pada kesehatan kulit secara keseluruhan.

6. Hindari Alergen

Jika Anda mengetahui alergen tertentu yang memicu reaksi pada mata, seperti debu atau serbuk sari, usahakan untuk menghindarinya dan jaga kebersihan lingkungan sekitar.

Menggunakan pembersih udara dan rutin membersihkan rumah dapat membantu mengurangi paparan alergen.

7. Konsultasi dengan Dokter

Jika mata sembab disebabkan oleh infeksi atau tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan di rumah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Saat ini sudah ada IEC Eye Care, klinik kesehatan mata yang bisa membantu Anda mengatasi berbagai permasalahan pada mata. 

Tinggal lakukan booking appointment dan dokter akan memastikan penyebab mata sembab yang Anda alami.

Mata sembab tak cuma karena menangis, tetapi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurang tidur hingga alergi. Ketahui penyebabnya terlebih dahulu akan membantu Anda mengimplementasikan cara yang tepat untuk mengatasinya. 

Jangan lupa, selalu perhatikan kesehatan mata Anda dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika masalah berlanjut.

Kenali Yuk 7 Jenis Benjolan di Kelopak Mata & Cara Mengatasinya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Apakah Anda sering menemukan ada benjolan di kelopak mata? Banyak sekali jenis benjolan yang bisa terjadi di mata, mulai karena bisulan, penumpukan lemak di mata, dan sebagainya.

Benjolan di kelopak mata memang bisa membuat Anda merasa tidak nyaman dan jadi khawatir mengenai berbahaya tidaknya benjolan tersebut.

Untuk itu, kenali yuk jenis benjolan yang biasanya ditemukan di kelopak mata, penyebab, dan cara mengatasinya secara aman dan efektif. 

1. Xanthelasma

Apa itu Xanthelasma?

Xanthelasma adalah plak kekuningan di kelopak mata yang terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kadar kolesterol tinggi, terutama pada individu dengan riwayat dislipidemia.

Benjolan yang dikenal dengan sebutan Xanthelasma ini biasanya muncul secara bertahap dan lebih sering ditemukan pada orang dewasa. 

Meski tidak menyebabkan rasa nyeri, keberadaannya bisa mengganggu estetika wajah, terutama jika ukurannya bertambah besar atau menyebar.

Gejala Xanthelasma

Untuk mengenali jenis benjolan di mata, Anda perlu memahami gejala yang muncul bersamaan dengan saat Anda menemukan adanya benjolan tersebut. Nah, gejala Xanthelasma, antara lain:

  • Plak kekuningan di sekitar kelopak mata.
  • Tidak menyebabkan rasa nyeri atau peradangan.
  • Biasanya muncul simetris di kedua sisi kelopak mata.

Cara Mengatasi Xanthelasma

Kalau menemukan benjolan dengan gejala seperti yang sudah dijelaskan di atas, cobalah langsung mengubah gaya dan pola hidup yang lebih sehat. 

Misalnya dengan mengatur pola makan rendah kolesterol dan olahraga teratur untuk menurunkan kadar kolesterol. Bagus lagi kalau Anda mengutamakan konsumsi makanan untuk kesehatan mata.

Namun setelah melakukan penanganan mandiri dan benjolan di kelopak mata tak kunjung hilang, maka daripada khawatir lebih baik Anda mencari tahu secara pasti apa sebenarnya jenis benjolan di mata yang Anda alami.

Untuk itu, Anda bisa membuat janji di IEC Eye Care untuk memeriksakannya ke dokter. Nantinya kalau memang jenis benjolan yang Anda alami di kelopak tersebut adalah Xanthelasma, dokter mungkin akan merekomendasikan laser, krioterapi, atau pembedahan kecil untuk menghilangkan plak.

2. Milia

Apa itu Milia?

Milia adalah kista kecil berisi keratin yang sering muncul di area sekitar mata, termasuk kelopak mata. Biasanya tidak berbahaya dan sering ditemukan pada bayi maupun orang dewasa.

Gejala Milia

Beberapa gejala yang muncul dan mengindikasikan benjolan di kelopak mata Anda adalah milia, antara lain: 

  • Benjolan kecil berwarna putih atau kuning.
  • Tidak nyeri dan tidak menyebabkan peradangan.
  • Bisa bertahan selama beberapa minggu hingga bulan.

Cara Menangani Benjolan di Kelopak Mata Jenis Milia

Sebenarnya Milia bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus, sama seperti milia yang sering muncul pada kulit bayi. 

Tetapi kalau sudah cukup lama dan benjolannya tidak kunjung hilang, berkonsultasilah dengan dokter mata atau dokter kulit untuk tindakan lebih lanjut. 

3. Papiloma

Apa itu Papiloma?

Papiloma adalah pertumbuhan jaringan yang bersifat jinak pada kelopak mata, sering kali disebabkan oleh infeksi virus seperti Human Papillomavirus (HPV). 

Benjolan ini dapat berbentuk kecil, datar, atau bahkan menyerupai kutil. Meskipun umumnya tidak menyebabkan nyeri, papiloma yang ukurannya besar dapat mengganggu penglihatan atau estetika. 

Infeksi ini juga bisa menyebar ke area lain di sekitar mata jika tidak segera ditangani dengan benar.

Gejala Papiloma

Umumnya beberapa gejala berikut akan Anda rasakan kalau mengalami jenis benjolan di kelopak mata bernama Papiloma, yaitu:

  • Benjolan kecil dengan permukaan kasar.
  • Biasanya tidak menyebabkan rasa nyeri.
  • Dapat mengganggu penampilan atau penglihatan jika ukurannya besar.

Cara Mengatasi Papiloma

Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghilangkan Papiloma selain dengan mengunjungi dokter. Nanti setelah berkonsultasi dan dokter sudah memastikan kalau benjolan di mata Anda adalah Papiloma, dokter akan menghilangkannya melalui prosedur bedah kecil atau laser.

4. Bintitan (Hordeolum)

Apa itu Bintitan?

Bintitan adalah infeksi pada kelenjar minyak di kelopak mata yang menyebabkan benjolan merah, nyeri, dan tampak seperti jerawat kecil. Biasanya, infeksi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Gejala Benjolan di Kelopak Mata Jenis Bintitan

Ada banyak penyebab mata bintitan dan hampir semuanya memiliki beberapa gejala bintitan berikut ini:

  • Benjolan merah kecil di tepi kelopak mata.
  • Nyeri saat disentuh.
  • Mata terasa berair atau sensasi mengganjal.
  • Terkadang, Anda akan merasakan mata bengkak dan gatal.

Cara Mengatasi Bintitan secara Mandiri di Rumah

Untuk mengatasi bintitan, Anda bisa melakukan pengobatan secara mandiri di rumah, dengan cara:

  • Lakukan kompres hangat, yaitu menempelkan kain atau handuk bersih yang sudah dibasahi air hangat pada area bintitan selama 10–15 menit dan lakukan berulang antara 3–4 kali sehari.
  • Jaga kebersihan mata dengan rutin membersihkan area mata secara lembut menggunakan air hangat dan sabun bayi.
  • Hindari menggunakan lensa kontak dan make-up selama bintitan belum sembuh ya.

Jika bintitan tidak membaik dalam beberapa hari atau bertambah besar, segera periksakan ke dokter.

5. Kalazion

Apa itu Kalazion?

Kalazion adalah benjolan di kelopak mata yang muncul akibat penyumbatan kelenjar meibom. Tidak seperti bintitan, kalazion berkembang perlahan dan tidak menyebabkan nyeri.

Gejala Kalazion

Beberapa pertanda dan gejala yang menunjukkan benjolan di kelopak mata Anda termasuk jenis kalazion, antara lain:

  • Benjolan kecil di bagian atas atau bawah kelopak mata.
  • Tidak menimbulkan rasa nyeri, namun bisa membuat kelopak mata terasa berat.
  • Jika membesar, dapat menekan bola mata dan mengganggu penglihatan.

Cara Mengatasi Kalazion

Cara terbaik yang bisa Anda lakukan ketika mendapati Kalazion tumbuh di mata Anda adalah melakukan kompres hangat secara rutin. Kompres hangat cukup membantu mengurangi benjolan.

Setelah kompres, cobalah melakukan pijatan lembut di area benjolan untuk membantu membuka sumbatan kelenjar. Lakukan perawatan di rumah ini secara rutin ya.

Andaipun setelah lewat beberapa minggu dan benjolan di mata Anda tidak kunjung sembuh, lebih baik berkonsultasi dan memeriksakannya ke dokter. Tindakan bedah kecil atau injeksi steroid perlu dilakukan untuk kalazion yang membandel.

6. Lipoma

Apa itu Lipoma?

Lipoma adalah benjolan lemak jinak yang bisa muncul di kelopak mata. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan berkembang perlahan, tanpa menimbulkan rasa sakit, dan ketika disentuh akan terasa lunak serta dapat bergerak sedikit di bawah kulit. 

Meski jarang menyebabkan masalah kesehatan, lipoma yang tumbuh besar atau berada di area yang sensitif bisa mengganggu fungsi kelopak mata atau estetika wajah, sehingga perlu mendapatkan perhatian medis.

Gejala Lipoma

Gejala yang umumnya muncul dan menunjukkan kalau benjolan di mata Anda adalah jenis lipoma, yaitu:

  • Benjolan lunak dan bergerak di bawah kulit.
  • Tidak menimbulkan rasa sakit.
  • Pertumbuhan lambat.

Cara Mengatasi Lipoma

Jika tidak mengganggu, lipoma bisa dibiarkan saja, karena nanti bisa hilang sendiri walau membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Namun kalau benjolan lipoma ini mengganggu fungsi mata atau menyebabkan estetika wajah jadi jelek, lebih baik kunjungi dokter sehingga dokter bisa melakukan prosedur bedah untuk mengangkat lipoma.

7. Keloid

Apa itu Keloid?

Keloid adalah jaringan parut yang tumbuh berlebihan setelah cedera atau operasi di area kelopak mata. Kondisi ini terjadi akibat produksi kolagen yang berlebihan selama proses penyembuhan luka. 

Biasanya, keloid muncul sebagai benjolan keras dan menonjol dengan warna merah atau ungu, yang dapat terus membesar seiring waktu. Pada kelopak mata, keloid dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti gatal atau bahkan nyeri. 

Jika tidak ditangani, keloid dapat mengganggu fungsi kelopak mata dan estetika, sehingga perlu mendapatkan perhatian medis yang tepat.

Gejala Keloid

Ketika menemukan benjolan di area mata, terutama di kelopak mata, coba Anda amati dulu bentuk benjolannya ya. Jika keloid, maka akan menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Benjolan keras dan menonjol dengan warna merah atau ungu.
  • Dapat menyebabkan rasa gatal atau n yeri.
  • Ukurannya bisa bertambah seiring waktu.

Cara Mengatasi Keloid

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keloid di area mata dan tentunya tetap perlu pertolongan dokter, seperti:

  • Untuk mengurangi ukuran dan peradangan, maka keloid bisa diatasi dengan suntikan steroid.
  • Dokter mungkin bisa merekomendasikan laser therapy untuk membantu mengurangi ukuran keloid.
  • Prosedur lainnya untuk mengangkat keloid bisa dengan pembedahan, meskipun ada risiko tumbuh kembali.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar benjolan di kelopak mata tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri. Namun, segera konsultasikan ke dokter jika:

  • Benjolan tidak membaik setelah beberapa minggu.
  • Benjolan terasa sangat nyeri atau membengkak parah.
  • Penglihatan terganggu.
  • Ada keluar nanah atau darah dari benjolan.
  • Anda sering mengalami benjolan berulang.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai jenis benjolan di kelopak mata? Coba baca juga artikel berjudul Ada Benjolan di Kelopak Mata, Apa Penyebab dan Apakah Berbahaya?

Menjaga kebersihan area mata dan menghindari kebiasaan menyentuh mata dengan tangan kotor dapat membantu mencegah munculnya benjolan. 

Jika memiliki kondisi kesehatan seperti kolesterol tinggi atau masalah kulit, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Tekanan Bola Mata Normal: Pengertian, dan Tips Menjaga Tekanan Bola Mata

Artikel direview oleh dr. Yessica Wilanda, SpM

Tahukan Anda bahwa tekanan bola mata menjadi salah satu indikator penting dalam menjaga kesehatan mata? Banyak orang tidak menyadari pentingnya menjaga tekanan bola mata tetap normal, padahal hal tersebut bisa memengaruhi fungsi penglihatan dan bisa menyebabkan gangguan serius seperti glaucoma.

Pengertian Tekanan Bola Mata

Tekanan bola mata merupakan tekanan yang diberikan oleh cairan di dalam mata untuk menjaga fungsi dan bentuk bola mata tetap normal. 

Tekanan bola mata merujuk pada keseimbangan produksi dan pembuangan cairan (aqueous humor) yang diukur dalam satuan mmHg (millimeter merkuri).

Berapa Tekanan Bola Mata yang Normal?

Tekanan bola mata normal berada pada rentang 10-21 mmHg. Tekananan bola mata di luar angka tersebut, bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mata, misalnya hipertensi ocular dan glaucoma. 

Untuk mengetahui tekanan bola mata normal, dokter akan melakukan pemeriksaan khusus menggunakan alat tonometer guna mendeteksi nilai tekanan bola mata dan oftalmoskopi untuk mencari ada tidaknya kerusakan saraf mata.

Tekanan Bola Mata Tidak Normal: Ini Gejala Penyakit Apa?

Tekanan bola mata tidak normal menyebabkan terjadinya aliran cairan di dalam mata terhambat. 

Ketika aliran terhambat maka mata akan menjadi bengkak. Beberapa kondisi yang berhubungan dengan tekanan bola mata tinggi, antara lain:

1. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata yang dikenal sebagai pencuri penglihatan diam-diam karena hampir tidak menimbulkan gejala sebelum benar-benar parah. 

Pada penderita glaucoma, tekanan mata mereka di atas 21 mmHg. Penyakit glaukoma terdiri dari 2 jenis, yaitu glaukoma akut yang lebih mudah terdeteksi dan glaukoma kronik.

a. Glaukoma Akut

Pada glaukoma akut, bagian kornea yang berwarna hitam berwarna keruh, mata kemerahan disertai dengan nyeri hebat seperti akan terlepas. 

Selain itu, penderita mengalami mual dan muntah dan merasa pusing ketika berpindah dari tempat terang ke tempat gelap dan sakitnya akan sembuh ketika kembali ke tempat terang. 

Ciri glaukoma akut dapat terlihat dengan bantuan senter. Adapun penyebab glaukoma akut antara lain karena anatomi mata yang lebih kecil dari mata normal, diameter lensa lebih kecil hingga pengguna kacamata lensa plus. 

Selain itu emosi yang meluap-luap, faktor usia, penggunaan obat-obatan, lensa yang menggendut hingga pencahayaan yang redup, juga bisa menyebabkan glaukoma.

b. Glaukoma Kronik

Pada glaukoma kronik, mata terlihat normal namun kerusakan saraf terjadi secara perlahan. Penyakit mata yang satu ini membutuhkan deteksi sedini mungkin. 

Sementara itu, beberapa faktor risiko glaukoma kronik, antara lain:

  • Faktor keturunan.
  • Pengguna kacamata lensa minus berat.
  • Penderita penyakit hipertensi dan hipotensi, diabetes melitus.
  • Menderita penyakit vaskuler dan migren.

Bila terdeteksi lebih awal, glaukoma kronik bisa diobati dengan  obat-obatan yang berfungsi menurunkan tekanan bola mata. Namun jika obat sudah tidak berhasil, biasanya dokter akan menyarankan terapi laser ataupun operasi untuk membuka saluran sebagai jalan keluar cairan.

2. Hipertensi Okular

Hipertensi okular adalah kondisi di mana tekanan bola mata tinggi tanpa kerusakan saraf optik. Hal ini terjadi saat humor akuos tidak mengalir dengan lancar. 

Penyakit hipertensi okular memang tidak menimbulkan gejala yang berarti. Namun, Anda perlu waspada dengan penyakit ini karena kondisi yang tidak ditangani bisa menyebabkan saraf rusak dan mengarah pada glaukoma.

3. Hipotensi Mata

Seseorang yang menderita hipotensi mata memiliki tekanan bola mata rendah sehingga menyebabkan pandangan kabur atau kerusakan struktur mata. 

Hipotensi mata terjadi ketika tekanan bola mata berada di bawah 5 mmHg. Penyakit ini terjadi karena beberapa hal, seperti trauma yang menyebabkan kebocoran, berkurangnya produksi humor akuos dan lain sebagainya.

Gejala Tekanan Bola Mata Tidak Normal

Bila tekanan bola mata Anda tidak normal, biasanya akan memberi beberapa gejala misalnya:

  • Nyeri di sekitar mata.
  • Pandangan kabur atau kehilangan penglihatan secara bertahap.
  • Melihat lingkaran cahaya (halos) di sekitar lampu.
  • Sakit kepala, khususnya di area dahi atau pelipis.

Tips Menjaga Tekanan Bola Mata

Tekanan bola mata yang tidak normal dapat menyebabkan glaukoma yang membuat penderitanya terancam kehilangan penglihatan. Untuk menjaga tekanan bola mata tetap normal, Anda bisa melakukan tips di bawah ini:

  • Olahraga secara teratur sebagai upaya menghindarkan tubuh dari penyakit diabetes dan hipertensi yang bisa mengarah pada glaukoma. Pasalnya penyakit tersebut menyebabkan tekanan bola mata tinggi. Anda bisa memilih aerobic yang bisa melancarkan peredaran darah pada retina dan saraf di sekitar mata.
  • Periksa mata secara rutin karena gejala penyakit hipertensi okular yang bisa menyebabkan glaukoma tidak terdeteksi. Terlebih jika Anda berusia di atas 40 tahun dan mengidap penyakit diabetes dan darah tinggi.
  • Mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur berwarna gelap yang kaya akan karotenoid yang bisa melindungi mata dari berbagai gangguan.

Menjaga tekanan bola mata tetap normal adalah salah satu kunci untuk mencegah gangguan mata serius seperti glaukoma. Jangan lupa, terapkan juga pola hidup sehat, dan rutin memeriksakan diri ke dokter untuk menjaga tekanan bola mata.

Ini 9 Penyebab Mata Sakit Saat Berkedip dan Tindakan Pencegahannya

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Banyak orang yang merasakan sakit mata saat berkedip namun mengabaikannya karena menganggap hal tersebut wajar dan bisa sembuh dengan sendirinya. Penyebab mata sakit saat berkedip memang beragam, mulai dari hal sepele seperti kebiasaan mengucek mata hingga tanda penyakit serius. Penting untuk mengetahui penyebabnya agar Anda bisa melakukan pencegahan dan melindungi kesehatan mata.

9 Penyebab yang Bikin Mata Sakit Saat Berkedip

Berkedip merupakan tindakan refleks yang tidak menimbulkan rasa sakit. Berkedip berguna untuk melumasi mata agar tidak kering. Namun, dalam kondisi tertentu bisa berlaku sebaliknya.

Mata yang terasa sakit saat berkedip biasa disebabkan karena alergi, mata kering ataupun kelelahan mata. Di luar itu, ada banyak penyebab lain yang memerlukan pertolongan medis.

1. Neuritis Optik

Mata memiliki saraf yang terhubung ke otak yang berguna untuk menerjemahkan objek yang ditangkap mata. Dalam kasus neuritis optic, saraf mengalami peradangan sehingga membuat kerjanya terganggu. 

Salah satunya, terasa sakit saat digunakan untuk berkedip. Memang, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, pada kejadian neuritis optic yang persisten, Anda perlu mendapatkan penanganan dokter.

2. Gejala Awal Bintitan

Bintitan menyebabkan tumbuhnya benjolan kecil sehingga membuat Anda merasa nyeri ketika digunakan berkedip. Penyakit mata yang tergolong umum ini disebabkan oleh bakteri yang berkembang di akar bulu mata. 

Untuk meringankan rasa nyeri yang muncul, Anda bisa menggunakan kompres air hangat. Selain rasa nyeri yang berkurang, cara ini dapat membuat bengkaknya berkurang. 

Hindari penggunaan riasan mata ataupun memakai lensa kontak sebelum bintitan benar-benar hilang.

3. Ulkus Kornea

Penyakit ulkus kornea muncul akibat infeksi bakteri, virus maupun jamur hingga terjadinya goresan pada kornea mata. Dalam kasus lain, ulkus kornea juga bisa muncul karena autoimun.

Ulkus kornea akan membuat mata terasa sakit, merah, gatal, berair dan muncul tanda putih. Gunakan kompres air dingin untuk meredakan rasa tidak nyaman dan segera periksa ke dokter.

4. Radang di Kelopak Mata (Blefaritis)

Blefaritis menyerang kelopak mata sehingga membuatnya bengkak, kemerahan dan terasa sakit saat berkedip. 

Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, bisa jadi karena infeksi bakteri di bagian kelopak mata dalam atau adanya penyumbatan pada kelenjar minyak.

5. Konjungtivitis Alergi

Debu, kotoran, serbuk sari yang masuk ke dalam mata dapat menyebabkan mata iritasi dan terasa gatal. Saat menderita konjungtivitis, bagian mata yang berwarna putih berubah warna menjadi merah. 

Penyakit ini membuat penderitanya mengalami nyeri dan mata terasa mengganjal saat berkedip. Anda bisa mengompres mata menggunakan air dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang muncul. Selain itu, gunakan obat tetes mata dan lindungi mata dari paparan allergen.

6. Skleritis

Sklera merupakan bagian mata yang berwarna putih dan berfungsi melindungi bola mata. Skleritis menyebabkan peradangan pada sklera yang membuat mata sakit ketika berkedip.

Pada kondisi lebih parah, penyakit ini bisa menyebabkan terganggunya gerakan bola mata. Bila tidak ditangani dengan baik, skleritis bisa membuat seseorang kehilangan penglihatan.

7. Keratitis

Merupakan infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang bisa disembuhkan dengan obat tetes mata. Namun pada kasus yang lebih berat, mungkin membutuhkan antibiotik.

Penyebab keratitis beragam, antara lain bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Stafilokokus aureus, virus herpes zoster yang menyerang mata hingga cedera pada kornea mata yang menyebabkan mikroorganisme masuk melalui luka.

8. Mata Terpapar Bahan Kimia

Bahan kimia seperti parfum, produk perawatan wajah bisa menyebabkan mata merah dan sakit saat berkedip. Maka, hindari paparan bahan kimia tersebut dan perhatikan instruksi penggunaan dengan baik agar tidak membahayakan mata.

9. Infeksi Saluran Air Mata

Mata akan terasa sakit saat berkedip ketika mengalami infeksi saluran air mata. Pada beberapa kasus, pembedahan dilakukan untuk menyembuhkannya. Namun pada kasus yang ringan, dokter biasanya akan meresepkan obat tetes mata.

Cara Mengatasi Mata Sakit Saat Berkedip

Meskipun beberapa kasus bisa sembuh dengan sendirinya, mata yang sakit saat berkedip perlu diatasi karena dapat mengganggu aktifitas. Inilah cara mencegah mata sakit  yang bisa Anda lakukan:

  • Anda perlu mengetahui gejala dan penyebabnya untuk menemukan pengobatan yang tepat.
  • Hindari menyentuh dan mengucek mata karena bisa memperparah kondisi.
  • Gunakan obat tetes mata sebagai pertolongan pertama.
  • Periksa mata ke dokter agar mengetahui kondisi secara pasti.
  • Kompres dengan air untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit.
  • Hindari berbagi barang dengan orang lain ketika Anda mengalami sakit mata. Selain itu, Anda juga perlu memisah barang yang dipakai untuk mata yang sakit dengan mata yang tidak sakit. Misalnya, tisu bekas yang digunakan sebagai penutup mata sakit sebaiknya tidak digunakan untuk mata yang sehat karena bisa meningkatkan risiko penularan.

Pengobatan sakit mata saat berkedip harus disesuaikan dengan penyebabnya. Segera periksakan diri ke dokter, terutama jika mata masih sakit lebih dari dua hari padahal sudah diberikan pertolongan pertama. Apalagi jika sakit mata Anda disertai rasa mual, penurunan kemampuan melihat dan mata yang tampak bengkak.

Ada Eye Floaters (Bintik Hitam di Mata) Jangan Dibiarkan. Ini Cara Mengatasinya

bintik hitam di mata

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Mengalami eye floaters sebenarnya tidak berbahaya karena dalam banyak kasus bintik hitam di mata tersebut bisa hilang dengan sendirinya. 

Tetapi tetap saja Anda perlu mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Karena kalau Anda mengalami robekan atau pelepasan retina tentu saja floaters bisa menyebabkan kebutaan.

Gejala Bintik Hitam di Mata yang Perlu Anda Waspadai

Berdasarkan hasil penelitian medis yang ditayangkan di situs Mayo Clinic, umumnya gejala kemunculan eye floaters atau bintik hitam di mata terjadi secara tiba-tiba.

Anda melihat dalam area pandang mata Andaterdapat bintik-bintik kecil, atau bisa berbentuk seperti benang, awan kecil, atau jaring laba-laba.

Warnanya tidak selalu hitam, bisa pula berwarna abu-abu, merah gelap, atau putih, dan bintik-bintik itu seolah mengapung di mata Anda.

Ketika Anda menggerakkan mata, bintik hitam di mata tersebut juga ikut bergerak. Bentuknya akan semakin terlihat jelas ketika Anda melihat bidang berwarna terang dan polos, seperti dinding putih, kertas putih atau langit biru.

7 Cara Mengatasi Bintik Hitam di Mata

Meskipun pada banyak kasus bintik hitam di mata bisa hilang dengan sendirinya. Namun kalau Anda merasa terganggu, maka ada beberapa cara untuk mengatasinya, antara lain:

1. Latihan Mata

Menurut situs WebMD, untuk beberapa jenis bintik hitam di mata, Anda bisa berusaha mengeluarkannya dari bidang pandang Anda.

Caranya, gerakkan mata ke atas, ke bawah, dan ke samping kiri serta kanan. Dengan cara ini Anda akan menggeser cairan mata dan membuat bintik hitam itu ikut bergeser.

2. Cukupi Nutrisi Harian untuk Mata

Mengonsumsi nutrisi yang kaya akan vitamin An akan sangat membantu menjaga kesehatan mata. Anda bisa mengonsumsi wortel, sayuran berdaun hijau, hati, susu, keju, bahkan telur.

Selain itu, mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung asam lemak omega-3 dan zinc juga akan membantu.

3. Berhenti Merokok

Jika selama ini Anda adalah perokok aktif, maka coba berhenti merokok. Kebiasaan merokok memiliki kontribusi besar lho memunculkan bintik hitam di mata.

4. Lindungi Mata dari UV

Paparan cahaya matahari langsung yang membuat mata Anda terpapar sinar UV juga bisa berkontribusi pada munculnya bintik hitam.

Maka alangkah baiknya Anda menggunakan kacamata hitam yang sudah dilengkapi perlindungan sinar UV untuk melindungi kerusakan mata akibat sinar matahari.

5. Vitrektomi

Vitrektomi adalah prosedur bedah yang lebih invasif untuk menghilangkan cairan vitreous bersama partikel di dalamnya. 

Meskipun cukup banyak penelitian yang menyebutkan cara ini efektif, namun umumnya menjadi pilihan terakhir karena risikonya lebih tinggi.

Hal ini juga dijelaskan dalam situs Very Well Health bahwa di masa lalu memang vitrektomi adalah satu-satunya pengobatan untuk mengatasi bintik hitam di mata. 

Prosedurnya biasanya dimulai dengan proses mengeluarkan cairan vitreous di mata, kemudian menggantinya dengan cairan steril yang jernih. 

Beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam perawatan ini, antara lain berpotensi terjadi ablasio retina dan infeksi mata yang cukup serius. 

Selain itu, ada pula risiko terjadi robekan pada retina, kemunculan lebih banyak bintik hitam di mata, hingga lensa mata menjadi keruh dan memperbesar peluang Anda mengalami katarak.

Akibat adanya risiko tinggi tersebut, dokter akan memberikan pilihan ini hanya sebagai pilihan terakhir berdasarkan penting tidaknya Anda menghilangkan floaters dari mata.

6. Vitreolysis Laser

Pengobatan lain dengan risiko lebih rendah adalah vitreolysis laser. Prosedur ini menggunakan laser untuk menghancurkan partikel vitreous.

Jadi, bintik hitam di mata akan dihancurkan menggunakan laser khusus, yang diarahkan melalui pupil yang melebar ke arah bayangan mengapung tersebut. 

Floaters pun akan pecah menjadi bagian-bagian kecil. Penelitian yang dirilis di Mayo Clinic maupun di National Eye Institute menunjukkan bahwa vitreolysis bisa mengurangi floaters secara efektif, meski memiliki risiko dan efek samping.

7. Konsultasi Rutin dengan Dokter Mata

Lakukan pemeriksaan mata secara berkala untuk memantau kesehatan mata Anda, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes atau riwayat operasi mata.

Selain itu, pastikan Anda langsung memeriksakan mata Anda ke dokter kalau mengalami peningkatan jumlah bintik hitam secara tiba-tiba, atau bintik ini disertai dengan kilatan cahaya.

Bintik hitam di mata tidak selalu menjadi tanda bahaya dan tidak juga akan membuat Anda mengalami kebutaan. 

Tetapi dalam kasus tertentu, kemunculan bintik hitam di mata bisa jadi tanda awal kondisi medis yang serius, seperti pendarahan di mata, robekan pada retina, atau retina lepas.