Arti Mata Minus 1.25 dan Penjelasan Lengkap Cara Baca Resep Kacamata

mata minus

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pernahkah Anda merasa kesulitan melihat objek dari kejauhan, tetapi tetap nyaman membaca atau melihat layar dekat? Jika iya, Anda mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai mata minus atau miopia. Salah satu tingkat miopia yang sering ditemui adalah -1.25. 

Mata Minus 1.25 artinya ada membutuhkan lensa korektif dengan kekuatan -1.25 dioptri untuk membantu fokus mata saat melihat objek jauh. Semakin besar angka minus, semakin kuat koreksi yang dibutuhkan.

Pada resep kacamata, angka -1.25 biasanya diikuti dengan istilah, seperti OD (mata kanan) atau OS (mata kiri), yang menunjukkan mata mana yang membutuhkan koreksi tersebut.

Apakah Minus 1.25 Berbahaya?  

Mata minus (atau miopia) dengan angka -1.25 masih merupakan kondisi yang ringan. 

Anda mungkin hanya mengalami kesulitan membaca tulisan di papan tulis atau rambu jalan yang letaknya cukup jauh dari posisi Anda berada, tetapi masih bisa membaca atau melihat objek dekat dengan jelas.

Meski termasuk kategori ringan, tetap saja Anda harus waspada dan perlu mempertimbangkan penggunaan lensa koreksi, baik berupa kacamata maupun lensa kontak, untuk menghindari mata tegang dan kelelahan karena harus dipaksa fokus melihat objek jauh. 

Selain itu, tetap ada risiko terjadi peningkatan pada angka minusnya kalau Anda aktif menggunakan gadget untuk waktu yang lama dan terus menerus.

Apakah Minus 1.25 Perlu Kacamata atau Lensa Kontak?

Keputusan memakai kacamata tergantung pada tingkat kenyamanan Anda. Jika sering kesulitan melihat benda jauh atau merasa mata cepat lelah, kacamata dapat membantu.

Bahkan untuk miopia ringan, penggunaan kacamata dapat meningkatkan kualitas hidup, terutama saat mengemudi atau menonton layar besar.

Tips Membaca Resep Kacamata dengan Mudah

Resep kacamata sering kali berisi istilah dan angka yang mungkin tampak membingungkan bagi orang awam. 

Nah, kalau Anda juga baru saja menerima resep kacamata dan ingin tahu cara membacanya, pahami dulu kalau ada komponen penting dalam resep kacamata, yaitu OD dan OS, SPH (Sphere), CYL (Cylinder), AXIS, ADD (Addition), dan PD (Pupillary Distance).

1. OD dan OS

Oculus Dexter atau OD mengacu pada mata kanan. Sementara Oculus Sinister (OS) artinya mata kiri. Kadang, Anda juga akan menemukan istilah Oculus Uterque (OU) yang berarti kedua mata.

2. SPH (Sphere)

Angka yang diikuti dengan kode SPH atau sphere ini menunjukkan kekuatan lensa yang diperlukan untuk mengoreksi rabun jauh / miopia (minus) atau rabun dekat / hipermetropi (plus). Jika tertulis -1.25, itu berarti Anda memiliki miopia ringan.

3. CYL (Cylinder)

CYL menunjukkan kekuatan lensa untuk mengoreksi astigmatisme, yang terjadi ketika kornea memiliki bentuk yang tidak merata. Jika tidak ada astigmatisme, kolom CYL biasanya kosong atau diisi dengan “Plano” atau “0.00”.

4. AXIS

AXIS merupakan kode yang mengarah pada orientasi astigmatisme, dengan angka antara 0° hingga 180°. Ini menunjukkan arah di mana lensa astigmatisme harus ditempatkan.

5. ADD (Addition)

ADD menjadi kode ada tidaknya tambahan kekuatan lensa untuk membantu membaca atau melihat benda dekat, biasanya untuk pengguna kacamata bifokal atau progresif.

6. PD (Pupillary Distance)

Merupakan komponen di dalam resep kacamata yang menunjukkan jarak antara pusat kedua pupil, diukur dalam milimeter. Ini penting untuk memastikan lensa sejajar dengan pusat pupil Anda atau untuk memastikan pembuatan kacamata yang presisi.  

Ketika menerima resep kacamata perhatikan simbol positif dan negatif yang tertera karena menentukan jenis lensa koreksi yang Anda butuhkan, apakah minus (miopia) atau plus (hipermetropi). 

Jika ada istilah atau angka yang tidak Anda pahami, lebih baik langsung tanyakan saja artinya kepada dokter mata atau optometrist.

Contoh Resep Kacamata

Agar bisa lebih memahami cara membaca resep kacamata, berikut contoh resep kacamata dan cara membacanya:

  • OD: -2.50 SPH / -1.00 CYL x 180 – artinya mata kanan memiliki rabun jauh -2.50, astigmatisme -1.00 dengan axis 180°.
  • OS: -2.00 SPH / -0.50 CYL x 90 – artinya mata kiri memiliki rabun jauh -2.00, astigmatisme -0.50 dengan axis 90°.
  • ADD: +1.50 – berarti Anda membutuhkan tambahan kekuatan lensa untuk membaca adalah +1.50 di kedua mata.
  • PD: 63 mm – Jarak antara pupil kanan dan kiri adalah 63 mm.

Mata minus 1.25 mungkin bukan kondisi yang serius, tetapi tetap memerlukan perhatian untuk mencegah kondisi yang bertambah parah. Jika akhirnya dokter menyarankan untuk menggunakan kacamata, tidak ada salahnya Anda mengikuti saran ini. 

Kenapa Mata Terasa Mengganjal? Ini Penyebab dan Penjelasan Medisnya

Anda lagi mengobrol dengan teman dan mata Anda baik-baik saja untuk beberapa waktu. Namun tiba-tiba terasa ada sesuatu yang mengganjal di mata, membuat mata jadi terasa sangat gatal, bahkan mengeluarkan air mata. 

Tapi ketika menggosok mata, Anda tidak menemukan apa pun. Pernah mengalami kondisi seperti ini? Kenapa mata terasa mengganjal? 

Secara medis, ada banyak faktor yang bisa membuat Anda merasakan sensasi seperti ada yang mengganjal di mata. 

Beberapa di antaranya karena kelelahan mata, terjadi iritasi, mata kemasukan debu atau partikel asing, bulu mata masuk ke mata, sindrom mata kering, atau bisa juga karena ada cedera di kornea.

Di artikel IEC Eye Care kali ini, Anda bisa menemukan penjelasan mengenai penyebab di mata terasa ada yang mengganjal. Yuk, langsung simak sampai selesai.

11 Penyebab Munculnya Sensasi Seperti Ada Sesuatu Mengganjal di Mata

1. Kelelahan Mata (Eye Strain)

Digital eye strain atau kelelahan mata akibat penggunaan perangkat digital yang terus menerus dan dalam durasi yang lama bisa menjadi salah satu penyebab mata terasa ada yang mengganjal.

Gejala awal yang muncul sebelum sensasi itu muncul  umumnya berupa mata yang terasa kering, lelah, ketegangan otot mata, atau dalam beberapa kasus bagian putih mata akan berwarna kemerahan.

Untuk mengatasinya, coba istirahatkan mata atau dengan memejamkan mata sejenak. Bangun juga kebiasaan untuk menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit bekerja di depan layar, lihatlah benda sejauh 20 kaki selama 20 detik.

2. Mata Kemasukan Debu atau Partikel Asing

Sering yang terjadi, debu, serbuk sari, bahkan bulu mata, bisa saja masuk ke mata tanpa Anda sadari. Inilah yang kemudian memunculkan rasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di mata. 

Hal ini sesuai dengan penjelasan di situs Healthline yang menyebutkan kalau partikel kecil yang masuk ke mata bisa saja menempel di kornea sehingga menyebabkan rasa mengganjal tersebut.

Untuk menghilangkannya, coba berkediplah beberapa kali atau gunakan tetes mata untuk membersihkannya. 

Jika sensasi tersebut tak kunjung hilang, bahkan lebih dari 1×24 jam, lebih baik periksa mata Anda ke dokter mata untuk memastikan tidak ada infeksi atau kerusakan pada mata.

3. Sindrom Mata Kering

Dalam artikel yang tayang di situs Very Well Health, disebutkan kalau banyak orang yang menderita sindrom mata kering sering merasa ada sesuatu di mata mereka. 

Penyebabnya, produksi air mata yang kurang membuat kelembapan mata ikut berkurang dan lapisan pelindung mata juga jadi lebih tipis. 

Inilah yang kemudian membuat Anda merasa seperti ada sesuatu di mata, bahkan kadang disertai rasa gatal.

4. Infeksi Mata

Menurut American Academy of Ophthalmology, begitu pula yang pernah diulas situs kesehatan Alodokter, menyebutkan kalau infeksi pada mata, seperti konjungtivitis (mata merah) atau blepharitis (peradangan pada kelopak mata), bisa menyebabkan sensasi mengganjal yang disertai dengan mata berair, gatal, atau merah.

Penyebab infeksi bisa karena bakteri, virus, reaksi alergi, atau bisa pula disebabkan jamur dari penggunaan lensa kontak yang kotor. 

Menangani peradangan pada mata seperti ini tidak bisa sembarangan. Anda butuh penanganan medis dari dokter spesialis mata. 

5. Iritasi Akibat Lensa Kontak

Bagi pengguna lensa kontak, memang lebih praktis menggunakan lensa kontak dibandingkan kacamata. 

Namun kalau penggunaannya salah dan terlama menggunakannya tanpa menjaga kebersihan, bisa menyebabkan iritasi pada mata.

Bahkan berdasarkan penjelasan yang ada di situs Medical News Today, lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menimbulkan iritasi pada mata, bahkan menyebabkan luka mikro pada permukaan mata.

Nah, agar sensasi mengganjal tak Anda alami, coba rajin-rajinlah membersihkan lensa kontak dan menggantinya sesuai dengan rekomendasi dokter atau petunjuk pemakaian.

6. Alergi

Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan mata terasa mengganjal. 

Alergi menyebabkan mata menjadi gatal, merah, dan berair, yang sering kali disertai dengan sensasi ada yang mengganjal. 

Penggunaan antihistamin atau tetes mata khusus alergi dapat membantu meredakan gejala ini. Selain itu, usahakan untuk menghindari alergen pemicu alergi ya. 

Lalu kalau gejala ini terlalu sering Anda alami, lebih baik berkonsultasi saja dengan dokter untuk tahu penyebab alerginya dan mendapatkan solusi yang tepat.

7. Kosmetik Berbahan Kimia

Kosmetik atau produk perawatan mata yang tidak cocok bisa menyebabkan iritasi pada mata, seperti maskara atau eyeliner yang mengandung bahan kimia keras, misalnya. 

Ketika terjadi iritasi di mata, maka gejala yang akan Anda rasakan bisa seperti ada yang mengganjal di mata diikuti rasa gatal. 

Kemudian saat mau membeli dan menggunakan produk kosmetik, coba cek dulu kandungan bahannya dan pastikan kosmetik tersebut tidak menggunakan bahan kimia keras atau bahan berbahaya lainnya.

8. Sindrom Sjögren

Kondisi medis tertentu, seperti Sindrom Sjögren, memengaruhi kelenjar penghasil air mata, yang dapat menyebabkan mata terasa kering dan rasa mengganjal di mata. Penanganan sindrom ini sebaiknya sesuai rekomendasi dokter.

9. Gejala Glaukoma

Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan di dalam mata meningkat, yang dapat merusak saraf optik. 

Meskipun glaukoma lebih sering dikaitkan dengan penurunan penglihatan, namun hasil survei yang dirilis situs Heartland Eye menemukan data tentang orang-orang yang akhirnya didiagnosis glaukoma, ternyata merasakan seperti ada sesuatu di mata mereka sebagai gejala awal.

Jadi kalau Anda merasakan sensasi tersebut disertai dengan gejala lain seperti kehilangan penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.  

10. Penyakit Autoimun atau Kondisi Sistemik Lainnya

Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan peradangan pada mata, yang memicu munculnya sensasi mengganjal. 

Mau tidak mau kalau Anda memang menderita penyakit autoimun atau kondisi sistemik, Anda harus mengelola penyakit tersebut dengan baik melalui pengobatan yang tepat dan konsultasi rutin dengan dokter.

11. Perubahan Hormon & Konsumsi Obat Tertentu

Perubahan hormon, terutama yang terjadi selama kehamilan atau menopause, bisa mempengaruhi produksi air mata. 

Wanita yang mengalami perubahan hormon seringkali mengeluhkan di matanya seperti ada sesuatu yang tak mau hilang, padahal tidak ada apa-apa. 

Kondisi mata mengganjal juga terjadi kalau Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat penurun tekanan darah atau obat anti depresi. 

Kedua jenis obat tersebut memiliki efek samping seperti bisa menyebabkan mata kering dan mengalami iritasi,

Apakah Anda sering merasa seakan ada sesuatu di mata, terutama setelah mulai menggunakan obat-obatan tertentu? Jika iya, bicarakan dengan dokter untuk mencari alternatif atau penyesuaian dosis.

Ada banyak penyebab yang dapat menjelaskan kenapa mata terasa mengganjal, mulai dari kondisi ringan, seperti kelelahan mata atau debu yang masuk ke mata, hingga masalah medis lebih serius, seperti glaukoma atau sindrom Sjögren

Mengidentifikasi penyebabnya sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.

7 Ciri-Ciri Mata Kering yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Terlambat

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Dry eye syndrome (DES) atau sindrom mata kering menurut National Library of Medicine merupakan gangguan penglihatan yang terjadi di permukaan mata akibat mata memproduksi air mata terlalu sedikit. 

Ada banyak penyebab yang bisa membuat mata Anda menjadi kering, mulai dari seringnya Anda berhadapan dengan layar ponsel atau perangkat elektronik lainnya hingga kurangnya perawatan kesehatan mata.

Padahal kondisi mata kering kalau dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, bisa memicu berbagai penyakit mata lainnya, yang akhirnya membuat masalah ini menjadi lebih sulit ditangani.

Kenapa Mata Bisa Kering?

Keberadaan air mata sangat penting untuk menjaga kelembapan mata, melindungi mata dari infeksi, hingga membuat penglihatan Anda menjadi lebih jelas. 

Sayangnya, faktor lingkungan maupun kebiasaan dari diri Anda sendiri membuat produksi air mata berkurang sehingga terjadilah sindrom mata kering, atau yang dikenal juga dengan istilah keratokonjungtivitis sicca (KCS).

Hasil penelitian dari American Academy of Ophthalmology menyebutkan faktor-faktor, seperti kebiasaan yang Anda lakukan sehari-hari, usia, hingga kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mata. Berikut detail yang perlu Anda tahu:

  • Kebiasaan untuk menatap layar ponsel, komputer, atau menonton televisi berlebihan membuat frekuensi mata berkedip jadi berkurang. Inilah yang membuat mata menjadi kering.
  • Udara kering, baik di dalam ruangan ber-AC maupun ruangan yang menggunakan pemanas, membuat penguapan air mata menjadi lebih cepat.
  • Data dari Cleveland Clinic menyebutkan kondisi mata kering lebih sering dialami oleh orang  yang sering bekerja di depan layar.
  • Seiring bertambah usia, produksi air mata memang bisa berkurang. Apalagi untuk wanita yang memasuki masa menopause. Otomatis dibutuhkan tindakan lain untuk membantu mata tetap lembap.
  • Beberapa penyakit, seperti diabetes, rheumatoid arthritis, atau masalah tiroid dapat mempengaruhi produksi air mata.

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada permukaan mata, bahkan menurunkan kualitas penglihatan Anda. 

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi ciri-ciri mata kering lebih dini agar dapat segera mengatasinya.

7 Ciri-ciri Mata Kering yang Perlu Anda Waspadai & Atasi Segera

1. Mata Sering terasa Gatal & Perih

Gatal dan perih adalah ciri pertama yang sering muncul pada mata kering, menurut American Academy of Ophthalmology

Hal ini terjadi karena produksi air mata berkurang, sehingga mata menjadi lebih rentan terhadap iritasi, debu, dan partikel asing lainnya.

Akibat berikutnya, mata pun jadi sering terasa gatal dan perih yang cukup mengganggu, terutama ketika Anda beraktivitas di depan layar gadget atau laptop untuk waktu yang lama.

2. Penglihatan Kabur

Dalam hasil penelitian lain yang dirilis di situs American Optometric Association disebutkan ada kurang lebih 63% orang yang bekerja di depan layar digital merasakan kabur sebagai efek mata kering.

Penglihatan yang kabur ini terjadi karena mata tidak cukup menghasilkan air mata yang membuat lapisan film air mata jadi tidak bisa melapisi permukaan mata secara merata.

Solusi sementara yang bisa Anda lakukan adalah berkedip lebih sering sehingga penglihatan menjadi jelas kembali. Meski begitu, tetap butuh tindakan yang tepat untuk lebih dulu mengatasi sindrom mata kering.

3. Mata Merah

Pada poin satu, Anda sudah tahu kalau mata yang kering membuat mata jadi lebih rentan terhadap iritasi. 

Nah, hasil studi yang dilakukan oleh National Eye Institute menyebutkan kalau permukaan mata yang iritasi akan menyebabkan peradangan, membuat pembuluh darah kecil di mata bisa membesar, dan akhirnya menyebabkan mata tampak kemerahan.

4. Mata Jadi Lebih Sensitif Terhadap Cahaya

Apakah mata Anda terasa silau saat terkena cahaya terang? Jika ya, bisa jadi ini tanda mata kering. Sensitivitas terhadap cahaya, atau yang dikenal dengan istilah fotofobia, terjadi karena lapisan pelindung mata yang menipis.

5. Sensasi Seperti Ada Sesuatu di Mata & Mata Berpasir

Salah satu tanda yang paling mengganggu dari mata kering adalah sensasi seperti ada pasir atau benda asing yang terjebak di dalam mata. 

Padahal, tidak ada apa-apa di dalamnya. Sensasi ini sering terjadi karena ketidakmampuan mata menghasilkan cukup air mata untuk menjaga kelembapan.

Mengenali ciri-ciri mata kering juga bisa Anda lakukan pada pagi hari sesaat setelah bangun tidur. Coba sentuh bagian pinggir mata dan rasakan. 

Jika Anda menemukan seakan banyak pasir di sekitar mata, sebaiknya langsung ambil tindakan preventif karena sudah bisa dipastikan hal tersebut merupakan pertanda mata kering.

6. Sakit Kepala dan Nyeri di Sekitar Mata

Ketika mata Anda kering, otot sekitar mata bisa menjadi tegang, sehingga membuat Anda sering mengalami sakit kepala, bahkan bisa disertai dengan rasa nyeri di sekitar mata. 

Rasa sakit akan semakin menjadi ketika Anda menggunakan mata Anda untuk fokus menatap sesuatu untuk waktu yang lama, misalnya bekerja di depan laptop atau membaca terlalu lama.

7. Sulit Menggunakan Lensa Kontak

Bagi Anda yang sehari-hari menggunakan lensa kontak, mata kering bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada mata atau bahkan memperburuk kondisi mata kering yang Anda rasakan.

Di saat yang sama, Anda juga jadi kesulitan memasang lensa kontak ke mata gara-gara permukaan mata yang kering membuat lensa kontak jadi tidak bisa langsung terpasang dengan baik.

Pertolongan Pertama untuk Mata Kering

Karena Anda sudah mengenali ciri-ciri mata kering dan bisa jadi memang mengalaminya, coba lakukan pertolongan pertama untuk mata kering di bawah ini:

  • Gunakan tetes mata artifisial bisa membantu menambah kelembapan di mata dan mengurangi ketidaknyamanan.
  • Kurangi menatap layar dan terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, lihat objek yang berada 20 kaki jauhnya selama 20 detik.
  • Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di rumah atau di ruangan kerja.
  • Konsumsi makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan salmon dan kacang kenari, untuk meningkatkan produksi air mata secara alami.
  • Perbanyak minum air, setidaknya 8 gelas setiap hari untuk menghidrasi tubuh, termasuk mata.
  • Rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata akan membantu Anda mengetahui kondisi mata lebih awal.

Jika pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari Anda banyak melibatkan penggunaan gawai, otomatis Anda perlu lebih memperhatikan kesehatan mata. 

Mengenali ciri-ciri mata kering yang sudah dijelaskan lengkap di artikel ini semoga bisa membantu Anda melakukan pencegahan dan lebih menjaga mata Anda agar tetap sehat.

Kantung Mata Mengganggu? Ini 7 Cara Efektif dan Cepat untuk Mengatasinya

Mata Sembab Tak Cuma Karena Menangis. Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Kantung mata adalah kondisi di mana area bawah mata Anda terlihat bengkak, kadang disertai dengan perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap sehingga mengganggu penampilan.

Umumnya, kantung mata akan dialami orang-orang yang sering begadang, bekerja di depan layar dalam jangka waktu lama dan terus menerus, atau mengalami stres. 

Tidak hanya itu, kantung mata juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan tidur atau dehidrasi.

Karena memang mengganggu penampilan dan membuat wajah terlihat tidak segar, maka banyak yang mencari cara mengatasi kantung mata. 

Mulai dari menggunakan krim mata yang mengandung retinol, injeksi filler hyaluronic acid, pijatan lembut di mata, mengubah kebiasaan jam tidur, mengompres mata, dll. 

Penyebab Kantung Mata

Pada artikel lain di situs web IEC Eye Care ini sebenarnya sudah ada artikel yang menjelaskan tentang penyebab kantung mata bengkak. Anda bisa membacanya di artikel berjudul “Mengapa Kantung Mata Bengkak? Ini Lho Penyebabnya”

Namun tidak ada salahnya kita mengulang sedikit pembahasan penyebab kantung mata di sini sebagai pengingat. Jadi, ada banyak faktor yang memicu munculnya kantung mata.

Hasil penelitian yang dilakukan American Academy of Ophthalmology (AAO) menyebutkan kalau kantung mata umumnya disebabkan oleh akumulasi cairan di sekitar area mata yang tidak bisa diserap oleh jaringan tubuh. 

Hal ini lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia karena kelemahan otot dan kulit yang mulai kendur. 

Penyebab lain munculnya kantung mata menurut American Academy of Ophthalmology, antara lain:

  • Proses penuaan yang menyebabkan penurunan kolagen dan elastin dan membuat jaringan serta otot di sekitar mata kehilangan elastisitasnya.
  • Faktor genetik yang diwariskan orang tua atau keluarga dekat.
  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti banyak begadang atau karena sering tidur tidak nyenyak.
  • Kebiasaan buruk, seperti merokok, konsumsi alkohol, atau diet yang tidak sehat dapat memengaruhi kualitas kulit Anda, termasuk area sekitar mata. 
  • Mengalami dehidrasi.

7 Cara Mengatasi Kantung Mata dengan Cepat dan Efektif

Survey yang dilakukan Vogue menemukan sekitar 80% responden merasa tidak percaya diri akibat penampilan yang terganggu oleh kantung mata. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama seperti para responden yang mengikuti survei ini? 

Sebenarnya sudah ada banyak referensi yang mengulas tentang cara mengatasi kantung mata. Salah satu artikelnya juga bisa Anda baca di situs IEC Eye Care berjudul “Kantung Mata Tebal dan Hitam? Ini Cara Menghilangkan Kantung Mata yang Alami dan Permanen”. 

Jika di dalam artikel tersebut kebanyakan caranya alami, masih ada beberapa cara lagi yang bisa Anda terapkan untuk menghilangkan kantung mata dengan cepat dan efektif, di antaranya:

1. Krim Mata dengan Retinol

Saat ini sudah banyak produk perawatan kulit yang berfokus pada area mata. Nah, Anda bisa memilih dan menggunakan krim mata yang mengandung retinol, misalnya. 

Retinol bekerja dengan mempercepat regenerasi kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Bahkan berdasarkan referensi dari situs Healthline, retinol memiliki banyak manfaat, seperti:

  • Membantu meningkatkan elastisitas kulit.
  • Mengurangi penumpukan cairan.
  • Membantu mengurangi tanda penuaan.
  • Dapat mengurangi pembengkakan di sekitar mata.
  • Retinol bagus juga untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat dan psoriasis.

Cara penggunaannya, cuci dulu wajah Anda dengan bersih. Lalu 30 menit kemudian, mulailah mengoleskan krim yang mengandung retinol ke kulit wajah, termasuk area di sekitar mata. Namun pastikan Anda tidak dalam kondisi hamil atau menyusui ya.

2. Gunakan Krim yang Mengandung Kafein

Selain krim yang mengandung retinol, Anda bisa juga memilih produk perawatan kulit wajah dan area sekitar mata yang mengandung kafein.

Menurut situs Johns Hopkins Medicine, kafein merupakan vasoconstrictor, yaitu bahan yang mampu menyempitkan pembuluh darah, sehingga dapat mengurangi pembengkakan di bawah mata.

3. Perawatan dengan Hyaluronic Acid

Hyaluronic acid adalah bahan yang sering digunakan dalam perawatan kulit karena kemampuannya dalam menghidrasi kulit, mengurangi produksi melanin di kulit, sehingga lebih mampu mengatasi kantung mata serta lingkaran hitam di bawah mata.

Tapi ingat, penggunaan produk yang mengandung hyaluronic acid sebaiknya hanya digunakan pada malam hari dan lebih baik di bawah pengawasan dokter kulit ya. 

Lalu selama penggunaan produk sebaiknya gunakan sunscreen dan hindari kulit dari paparan sinar matahari langsung.

4. Pijat Lembut Area Mata

Memijat area sekitar mata dengan lembut menggunakan jari atau alat khusus bisa membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi penumpukan cairan yang menyebabkan kantung mata.

Proses pemijatan ini bisa Anda lakukan sebelum mengaplikasikan krim perawatan mata yang Anda gunakan. 

Anda bisa menggunakan jari manis untuk melakukan pijatan ringan dari sudut dalam mata ke arah luar mata. Lakukan secara rutin setiap pagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

5. Tidur dengan Cara yang Benar

Survei dari Healthline menemukan fakta kalau ada sekitar 70% orang yang berusia di atas 50 tahun mengalami kantung mata sebagai bagian dari proses penuaan alami. 

Namun dalam survei yang sama juga menemukan kalau penyebab kantung mata pada orang yang lebih muda akibat kurang tidur atau stres.

Dengan kondisi ini, maka cara mengatasi kantung mata yang bisa Anda lakukan adalah menerapkan tidur yang benar. Nah, cara tidur yang benar itu, antara lain:

  • Hindari penggunaan gadget sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.
  • Atur jam tidur yang konsisten, dan usahakan tidur selama 7-8 jam setiap malam.
  • Atur posisi kepala lebih tinggi dari badan saat tidur untuk mengurangi penumpukan cairan yang jadi pemicu terjadinya kantung mata.
  • Pastikan suasana ruang tidur sejuk dan nyaman untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

6. Kompres Dingin

Menurut Mayo Clinic, suhu dingin dapat membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan pembengkakan pada kulit yang sensitif di bawah mata. 

Ini adalah solusi cepat dan mudah yang bisa Anda coba di rumah untuk mengurangi kantung mata.   

Untuk melakukan kompres dingin dengan benar agar hasilnya efektif, ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Cuci muka dengan air dingin terlebih dahulu.
  • Ambil kain bersih, bisa handuk kecil atau sapu tangan.
  • Rendam dengan air dingin atau letakkan beberapa potongan es batu di dalam kain.
  • Letakkan kompres dingin tersebut di bawah mata selama 10-15 menit.

7. Lakukan Perawatan Medis

Jika merasa kantung mata yang Anda alami terlalu mengganggu penampilan, bahkan sudah melakukan perawatan di atas pun tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan solusi yang tepat.

Anda bisa juga mempertimbangkan perawatan medis berdasarkan rekomendasi dokter untuk menghilangkan kantung mata, misalnya:

  • Filler treatment adalah prosedur non-bedah yang relatif cepat dan memiliki sedikit waktu pemulihan. Cara kerjanya, filler akan mengisi area di bawah mata yang cekung sehingga dapat mengatasi kantung mata.
  • Operasi menjadi solusi kalau kasus kantung mata Anda parah. Biasanya dokter akan menyarankan operasi kelopak mata atau prosedur blefaroplasti yang bertujuan untuk mengangkat kelebihan kulit dan lemak di sekitar mata.

Tetapi sekali lagi, alangkah baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis bedah kosmetik yang profesional sebelum memutuskan melakukan perawatan medis ya

Kantung mata memang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Untuk itu, Anda bisa menerapkan semua cara mengatasi kantung mata yang sudah diulas detail dengan lengkap di artikel ini. 

Faktor paling penting, coba lakukan perubahan gaya hidup, miliki waktu tidur yang cukup dan atur pola makan. Ini merupakan kunci untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus kesehatan mata. 

Jangan lupa, jadwalkan secara rutin untuk melakukan pemeriksaan mata supaya bisa mengidentifikasi kelainan mata sedini mungkin.

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata kunang-kunang dan kepala pusing adalah dua kondisi yang sering terjadi secara bersamaan dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Misalnya, saat Anda sedang bekerja atau berolahraga, bisa saja tiba-tiba Anda mengalami pandangan jadi kabur, mata berkunang-kunang, dan disertai rasa pusing.

Kondisi mata berkunang-kunang dan sakit kepala bisa jadi gejala kelelahan, stres, gangguan pada retina, indikasi adanya gangguan penglihatan, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, mata kunang-kunang juga bisa karena adanya gangguan aliran darah ke retina yang dipicu tekanan darah rendah, dehidrasi, atau ketidakseimbangan kadar gula darah.

Secara lengkap, baca artikel ini sampai selesai untuk tahu pemicu mata kunang-kunang dan kepala pusing serta cara mengatasinya dengan efektif dan aman.

Kondisi Mata Kunang-kunang Itu Seperti Apa?

Mata kunang-kunang atau sering disebut dengan phosphenes adalah fenomena visual berupa kilatan cahaya yang muncul tanpa adanya sumber cahaya eksternal. 

Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kelelahan mata hingga kondisi medis tertentu. Meskipun banyak orang menganggap kondisi ini wajar sehingga menyepelekannya, sebaiknya Anda tetap waspada. Sebab, gejala sesepele apapun bisa saja merupakan pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera mendapatkan penanganan khusus.

Penyebab Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing Beserta Solusi untuk Mengatasinya

1. Penurunan Tekanan Darah yang Terlalu Rendah

Menurut data dari World Health Organization (WHO), tekanan darah yang terlalu rendah atau hipotensi cenderung menyebabkan mata kunang-kunang dan pusing. 

Hal ini terjadi karena tekanan darah yang turun membuat aliran darah ke otak berkurang. Inilah yang kemudian menimbulkan rasa pusing dan pandangan mata Anda menjadi kabur atau berkunang-kunang.

Penurunan tekanan darah umumnya terjadi pada saat Anda bangun dari posisi duduk atau berbaring terlalu cepat. Bisa pula terjadi ketika Anda melakukan perubahan posisi secara cepat dan mendadak, misalnya ketika sedang melakukan gerakan olahraga tertentu.

Solusi

  • Jika rentan terhadap hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat perubahan posisi), maka Anda perlu melakukan gerakan tertentu secara perlahan. Cara ini membantu tubuh menyesuaikan aliran darah secara bertahap dan mengurangi pusing.
  • Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk mendeteksi dini adanya tekanan darah rendah, serta mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Dehidrasi  

Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah dalam tubuh berkurang, yang berdampak pada aliran darah ke otak. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing serta mata kunang-kunang.

Penelitian yang pernah Mayo Clinic lakukan menunjukkan dehidrasi dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan peningkatan kelelahan, yang sering diikuti oleh gejala pusing.

Solusi:

  • Minum minimal 8 gelas air per hari untuk menjaga volume darah dan aliran ke otak.
  • Jika Anda banyak beraktivitas di bawah matahari atau sedang berolahraga, minumlah lebih banyak air.
  • Konsumsi makanan yang kaya air seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

3. Stress & Migrain

Migrain adalah kondisi neurologis yang dapat menyebabkan sakit kepala parah, disertai dengan gejala visual seperti mata kunang-kunang serta aura (gangguan penglihatan) berupa kilatan cahaya atau muncul bintik hitam pada mata.

Pemicunya sering kali karena stres, kurang tidur, atau faktor genetik. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda migrain yang diresepkan dokter.

Selain itu, Anda perlu mengelola stres, menghindari pemicu migrain, dan memastikan waktu tidur Anda cukup setiap malam. 

National Sleep Foundation bahkan menyarankan agar orang dewasa mendapatkan 7-9 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan mata dan otak. 

4. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Ketika kadar gula darah turun drastis dan menjadi terlalu rendah, tubuh bisa merespon dengan gejala, seperti keringat dingin, pusing, dan penglihatan berkunang-kunang. 

Kondisi ini sering terjadi pada orang yang memiliki pola makan tidak teratur atau penderita diabetes yang tidak mengelola gula darah dengan baik.

Solusi:

  • Segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula saat menyadari gula darah Anda turun, seperti permen atau jus buah.
  • Pastikan selalu membawa camilan atau makanan ringan jika Anda memiliki risiko gula darah rendah.
  • Mengatur pola makan agar teratur, mengonsumsi makanan yang cukup karbohidrat, serta protein, bisa membantu menjaga kadar gula darah stabil.

5. Mata Kering & Kelelahan Mata

Penggunaan gadget, seperti smartphone, laptop, dan tablet, semakin meningkat di era digital. Paparan cahaya dari layar gadget yang berkepanjangan dan terus menerus menyebabkan mata kering dan kelelahan. 

Apalagi kalau Anda juga lebih sering berada di ruangan ber-AC atau sering membaca dalam ruangan dengan penerangan kurang. Semua aktivitas seperti ini pada akhirnya memicu mata kunang-kunang dan kepala pusing. 

Ketika kekeringan mata semakin meningkat akibat produksi air mata berkurang, maka bisa menyebabkan iritasi lho. 

Solusi untuk mengatasi mata kunang-kunang dan kepala pusing akibat mata kering dan lelah, Anda bisa menerapkan beberapa hal berikut:

  • Gunakan tetes mata khusus mata kering atau artificial tears yang dapat membantu melembapkan mata.
  • Hindari paparan udara kering atau berangin, dan istirahatkan mata.
  • Mengatur frekuensi penggunaan gadget dan memastikan jarak mata ke layar antara 30-40 cm.
  • Gunakan kacamata anti radiasi atau pelindung mata jika harus bekerja dalam waktu lama dan sering di depan laptop.
  • Rutin menerapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik).

6. Anemia  

Kekurangan zat besi atau vitamin B12 bisa menyebabkan anemia, yang berdampak pada berkurangnya pasokan oksigen ke organ tubuh, termasuk otak. 

Kekurangan oksigen ini bisa menyebabkan pusing dan mata berkunang-kunang, terutama saat beraktivitas berat atau bergerak tiba-tiba.

Untuk mengatasi anemia, pastikan Anda mengonsumsi nutrisi yang seimbang dan kata akan zat besi, seperti daging merah, ikan berlemak, sayuran berdaun hijau, bayam, kacang-kacangan, atau suplemen zat besi sesuai anjuran dokter. 

Ini bahkan sangat dianjurkan bagi wanita yang berada pada periode menstruasi dan rentan terhadap anemia.

Bagus lagi kalau Anda juga mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin A, C, dan E, serta mineral (magnesium dan potasium), dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah pusing.

7. Miopia, Hipermetropia, Presbiopia, dan Astigmatisme

Miopia, hipermetropia, presbiopia, dan astigmatisme merupakan gangguan penglihatan yang membuat Anda akan mengalami penglihatan kabur, berkunang-kunang, dan kepala pusing. 

Pemeriksaan di dokter spesialis mata akan membantu Anda memastikan jenis penyakit mata yang Anda derita, sekaligus solusi untuk mengatasinya. 

Misalnya dengan penggunaan lensa kontak, kacamata, maupun melakukan operasi untuk mengoreksi kelainan refraksi mata.

8. Retina Rusak (Degenerasi Makula)

Degenerasi makula adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada bagian tengah retina (makula) yang berfungsi untuk penglihatan tajam. 

Kerusakan pada makula dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang disertai mata berkunang-kunang maupun sakit kepala.

Solusi:

  • Segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
  • Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti wortel, bayam, dan buah beri untuk mendukung kesehatan retina.
  • Konsumsi suplemen, seperti vitamin C, E, dan beta-karoten dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ini. 
  • Konsultasikan ke dokter untuk penanganan lanjutan.

9. Amblyopia (Mata Malas)

Penyebab amblyopia atau mata malas biasanya karena satu mata tidak berkembang dengan baik sehingga menyebabkan penglihatan buram dan pusing pada satu sisi.

Untuk mengatasinya, Anda memerlukan terapi mata, seperti menutup mata yang kuat agar mata malas bekerja lebih baik. 

Namun penanganan terbaik tetap harus berdasarkan saran dokter. Itulah sebabnya, Anda perlu memeriksakan mata Anda terlebih dahulu.

10. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah kecil di retina. Kerusakan ini akan membuat Anda sering merasa pusing, mata berkunang-kunang atau penglihatan kabur.

Solusi yang bisa Anda ambil untuk mengatasinya, antara lain mengontrol kadar gula darah dengan diet yang tepat dan pengobatan diabetes yang teratur. 

Cara berikutnya yang perlu dilakukan dalam kondisi tertentu, bisa jadi Anda membutuhkan perawatan laser atau injeksi obat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada retina.

11. Vertigo (Gangguan Keseimbangan)

Vertigo adalah gangguan keseimbangan yang dapat disertai dengan gejala pusing dan penglihatan kabur atau mata berkunang-kunang. 

Anda perlu melakukan latihan keseimbangan yang direkomendasikan oleh ahli fisioterapi untuk mengatasi masalah mata kunang-kunang dan kepala pusing. Bisa juga mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter untuk mengurangi gejala vertigo.

12. Kerusakan Saraf Optik

Kerusakan saraf optik bisa terjadi akibat cedera atau penyakit lain, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan yang termasuk mata berkunang-kunang.

Solusi

  • Segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
  • Jika kerusakan terjadi akibat kondisi medis tertentu, dokter akan merekomendasikan perawatan berdasarkan kondisi tersebut untuk mengurangi gejala.

13. Gangguan Sirkulasi Darah

Gangguan aliran darah ke otak, seperti pada kasus tekanan darah rendah atau masalah jantung, dapat menyebabkan pusing dan mata berkunang-kunang.

Solusi:

  • Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari stres.
  • Menghindari perubahan posisi tubuh yang cepat, terutama saat bangun tidur atau berdiri dari posisi duduk.

Mata berkunang-kunang dan kepala pusing bisa disebabkan berbagai faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan secara umum, termasuk adanya gangguan penglihatan. 

Meskipun beberapa penyebabnya sederhana dan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, ada juga kondisi medis yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut. 

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan gejala dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Ciri-Ciri Mata Minus 0,5 yang Sering Terlewatkan & Faktor Penyebabnya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Apakah Anda sering merasa penglihatan sedikit kabur saat melihat objek yang jauh, seperti papan pengumuman di kelas, sulit membaca tulisan saat nonton bioskop ketika duduk di kursi belakang, sering sakit kepala, atau kesulitan membaca papan rambu di jalan ketika berkendara? Kalau jawaban Anda iya, mungkin Anda mengalami ciri-ciri mata minus 0,5.

Memang ya pertanda dan ciri-ciri mata minus ini sangat ringan sehingga banyak orang yang mengabaikannya. 

Padahal, mengenali gejala sejak dini bisa membantu Anda mengambil langkah untuk mengatasinya sesegera mungkin. Tujuannya, agar angka 0.5 tidak berubah menjadi lebih besar atau malah sampai kena mata silinder.

Kondisi Mata Minus 0,5

Sebelum membaca penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri mata minus 0.5, ada baiknya Anda paham dulu kondisi yang akan Anda rasakan ketika mengalami mata minus 0,5. 

Secara sederhana, mata minus atau miopia adalah kondisi di mana Anda kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas.

Kondisi ini bisa Anda alami karena cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan sedikit di depan retina. 

Itu sebabnya, ketika mengalami mata minus 0,5, Anda akan lebih sering memicingkan mata untuk bisa melihat objek yang jauh dengan jelas. Karena sudah bisa terlihat, maka Anda menganggap kondisi mata Anda baik-baik saja.

Tetapi kalau Anda terus membiarkan kondisi mata Anda tetap minus 0,5 tanpa ada penanganan yang tepat, maka lama kelamaan kondisi akan menjadi lebih parah dan akhirnya kesulitan melihat jarak jauh jadi semakin intens.

Ciri-Ciri Mata Minus 0,5 yang Sering Terlewatkan

Menurut penelitian dari Mayo Clinic, miopia termasuk mata minus 0,5 sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat berkembang hingga usia 20-an. 

Bahkan, sekitar 30% hingga 40% populasi dunia mengalami miopia dalam berbagai tingkat keparahan.

Beberapa ciri-ciri mata minus 0,5 yang sering kali terabaikan, padahal seharusnya Anda waspadai, antara lain:

1. Penglihatan Kabur Saat Melihat Jauh

Ciri pertama dan yang paling umum mata minus 0.5, Anda jadi sering kesulitan saat melihat objek pada jarak jauh. 

Contohnya: 

  • Saat melihat ke arah papan tulis di sekolah atau kantor.
  • Butuh usaha keras membaca tulisan pada layar proyektor atau ketika sedang menonton bioskop.
  • Pandangan jadi tidak jelas ketika menonton televisi dari jarak jauh. 

Kesulitan ini akan semakin meningkat dan diikuti dengan penglihatan yang kabur kalau Anda melihatnya sembari bergerak. 

Misalnya saat Anda harus membaca tulisan pada papan penunjuk jalan atau melihat ke arah rambu lalu lintas ketika sedang berkendara. 

Kemunculan penglihatan yang kabur saat melihat jauh ini tidak secara langsung dan serta merta. Kadang terjadinya sangat perlahan sehingga Anda nyaris tidak menyadarinya. 

2. Sering Merasakan Sakit Kepala

Jika Anda merasa sakit kepala setelah melakukan aktivitas yang memerlukan fokus mata, seperti membaca buku, menatap layar ponsel terlalu lama, menonton televisi, atau saat mengemudi, bisa jadi Anda mengalami mata minus 0,5.

Kondisi tersebut terjadi karena otot mata terpaksa bekerja lebih keras sehingga mengalami kelelahan. Akibatnya, ketegangan mata meningkat karena harus fokus agar bisa melihat dengan jelas. Inilah yang kemudian memunculkan sakit kepala.

3. Sering Memicingkan Mata

Apakah Anda sering memicingkan mata saat melihat sesuatu yang jauh? Kebiasaan ini terjadi karena tubuh secara alami mencoba membantu mata fokus pada objek yang jauh, meskipun tidak sepenuhnya berhasil.

Memicingkan mata memang membuat fokus penglihatan sedikit lebih tajam karena mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Tetapi hal ini bisa menyebabkan ketegangan otot mata jika dilakukan terlalu sering.

4. Menurunnya Kemampuan Melihat Detail

Kondisi mata minus yang ringan, seperti 0,5, bisa mempengaruhi kemampuan melihat detail pada objek jauh. 

Pada anak-anak, Anda akan sering menemukan anak salah menyalin tulisan yang ia baca di papan tulis, misalnya. 

Sementara untuk orang dewasa, contoh kasusnya bisa Anda lihat ketika menonton film di bioskop dan Anda sulit melihat detail atau membaca tulisan di layar.

5. Kesulitan Melihat di Malam Hari

Mata minus 0,5 juga bisa membuat Anda kesulitan melihat pada malam hari atau dalam kondisi pencahayaan rendah. 

Misalnya, Anda mungkin merasa lampu mobil yang jauh atau rambu-rambu jalan terlihat kabur.

Bisa juga ketika berada di tempat yang gelap, penglihatan Anda akan terasa lebih kabur dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami mata minus.

6. Mata Cepat Lelah & Kering

Seringkali, mata yang mengalami gangguan seperti minus 0,5 merasa lebih cepat lelah dibandingkan mata yang sehat. Kondisi ini muncul karena otot mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan pandangan.

Jika Anda merasa mata Anda cepat lelah atau kering setelah melihat layar komputer atau ponsel, itu bisa menjadi tanda mata Anda memerlukan perhatian dan perlu diperiksakan segera ke dokter mata.

7. Ciri-ciri Mata Minus 0,5 Lainnya

Selain ciri-ciri di atas, masih ada ciri lain dari mata minus 0,5 yang perlu Anda perhatikan karena bisa jadi ini pertanda kalau penglihatan Anda mengalami gangguan dan butuh tindakan tertentu untuk mengatasinya. Beberapa ciri yang dimaksud, seperti:

  • Sering memiringkan kepala atau memusatkan perhatian pada suatu titik hanya agar bisa melihat dengan jelas.
  • Mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya, terutama di bawah sinar matahari terang atau di ruangan dengan cahaya yang sangat terang.
  • Walaupun jarang terjadi pada kondisi mata minus ringan, beberapa orang mungkin merasa ada sedikit gangguan dalam keseimbangan atau koordinasi, terutama saat memindahkan pandangan antara objek yang dekat dan jauh.
  • Jadi lebih susah membaca tulisan kecil di buku, di menu restoran atau di layar ponsel.
  • Beberapa orang dengan minus 0,5 dapat merasakan penglihatan yang sedikit bergelombang, terutama saat melihat objek dengan detail yang sangat kecil.
  • Harus mengedipkan mata secara berulang-ulang agar pandangan menjadi lebih jelas.

Faktor Penyebab & Kenapa Mata Minus 0,5 Bisa Terjadi?

Mata minus 0,5 sering terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk bola mata atau cara lensa mata memfokuskan cahaya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Faktor Genetik

Menurut penelitian dari Mayo Clinic, faktor genetik adalah salah satu penyebab utama miopia. Jadi kalau salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki mata minus, besar kemungkinan anak-anak mereka akan mengalami hal yang sama.

2. Pola Hidup dan Kebiasaan

Masih dari hasil penelitian yang ditayangkan di situs Mayo Clinic, ada pula penjelasan bahwa miopia cenderung berkembang pada usia muda dan semakin memburuk seiring bertambahnya usia. 

Bahkan, perubahan gaya hidup, seperti lebih banyak waktu yang dihabiskan di dalam ruangan, juga dapat berkontribusi pada perkembangan miopia

Gaya hidup yang dimaksudkan di sini adalah kebiasaan melihat layar ponsel, komputer, atau televisi dalam waktu lama tanpa jeda.

Mata yang terlalu fokus pada objek dekat dalam waktu lama dapat menyebabkan kelainan refraksi seperti miopia. Studi yang dipublikasikan National Eye Center menyebutkan kebiasaan seperti ini dapat mempercepat perkembangan mata minus.

3. Kurangnya Paparan Cahaya Alami

Kurangnya waktu di luar ruangan dan terkena cahaya matahari alami juga dapat memengaruhi perkembangan mata minus, terutama pada anak-anak dan remaja. 

Menghabiskan waktu lebih banyak di luar ruangan dapat membantu memperlambat perkembangan miopia pada usia dini.

Mengenali ciri-ciri mata minus 0,5 dan faktor penyebabnya, seperti yang sudah Anda baca di artikel ini, seharusnya memberi gambaran jelas apa yang bisa Anda lakukan sebagai bentuk pencegahan. 

Bagaimanapun, mata merupakan indera penting yang harus dirawat kesehatannya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari akibat kelalaian yang bisa jadi sudah Anda sadari. Yuk, luangkan waktu dan jadwalkan pemeriksaan mata secara teratur.

11 Penyebab Mata Tiba-tiba Buram dan Penanganan yang Tepat

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata tiba-tiba buram tandanya apa? Mungkin pertanyaan ini yang terlintas dalam pikiran Anda saat mendapati mata Anda mendadak kabur dan penglihatan jadi tak jelas.

Penyebab mata tiba-tiba buram ada banyak faktor, mulai dari mata lelah, iritasi, kelainan refraksi mata, hingga terjadi retina lepas yang butuh penanganan segera.

11 Penyebab Mata Tiba-tiba Buram yang Wajib Anda Waspadai

Mata tiba-tiba buram atau penglihatan kabur secara mendadak bisa dialami oleh siapa saja dan ini merupakan gangguan umum. Meski begitu, Anda tetap perlu mencari tahu penyebabnya. Nah, berikut beberapa penyebab mata buram mendadak yang umum terjadi:

1. Digital Eye Strain

Digital eye strain adalah kelelahan mata akibat mata terpapar cahaya biru dari gadget secara berlebihan.

Gejala gangguan penglihatan yang satu ini menurut American Optometric Association, antara lain mata tiba-tiba buram, sakit kepala, hingga mata kering.

2. Dry Eye Syndrome

Sindrom mata kering juga menjadi salah satu penyebab paling sering timbulnya mata buram secara tiba-tiba.

Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya produksi air mata karena bekerja di ruangan ber-AC, jarang berkedip, dan memiliki kebiasaan menggosok mata.

3. Gangguan Refraksi Mata

Pada artikel lain di situs web IEC Eye Care, Anda pasti sudah pernah membaca tentang gangguan mata miopia (rabun jauh), astigmatisme (mata silinder), hipermetropi (rabun dekat), dan mata tua atau presbiopi.

Keempat gangguan refraksi mata itu karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik sehingga bayangan benda yang Anda lihat jadi buram.

4. Migrain

Menurut situs alodokter, mata tiba-tiba buram bisa menjadi salah satu gejala migrain yang mengakibatkan Anda kehilangan sebagian atau seluruh penglihatan selama beberapa waktu.

5. Katarak

Katarak adalah gangguan mata yang disebabkan karena lensa mata menjadi keruh sehingga penglihatan pun menjadi buram.

Hal ini terjadi akibat pertambahan usia yang membuat protein di lensa mata rusak sehingga menghalangi cahaya masuk ke mata. Umumnya, katarak dialami oleh orang berusia lanjut.

6. Transient Ischemic Attack (TIA) atau Stroke

Ketika mengalami stroke, maka penderitanya juga akan mengalami penglihatan buram secara mendadak. Lalu diikuti dengan gejala lain, seperti:

  • Wajah turun sebelah.
  • Kesulitan berbicara atau artikulasi tidak jelas.
  • Kelemahan pada satu sisi tubuh.
  • Pusing dan kehilangan keseimbangan.
  • Sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas.

Maka saat mengalami mata tiba-tiba buram, kemudian muncul beberapa gejala di atas, sebaiknya Anda segera mencari pertolongan medis. Karena kalau sampai terlambat bisa sangat berbahaya bagi keselamatan Anda.

7. Retina Lepas

Pelepasan retina, atau yang istilah medisnya ablasio retina, merupakan kondisi darurat medis di mana gejala awalnya mata tiba-tiba buram.

Penyebab retina lepas bisa karena pembuluh darah retina yang rusak (retinopati), akibat cidera atau mata mengalami trauma, bisa juga karena faktor genetik.

8. Keratitis

Keratitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan transparan di permukaan mata (retina) akibat infeksi bakteri, jamur, virus, atau karena cidera.

Selain menyebabkan penglihatan yang buram mendadak, Anda juga dapat mengalami rasa nyeri, mata merah, dan muncul sensasi seperti ada benda asing di dalam mata.

9. Penyakit Mata Glaukoma

Penyakit mata glaukoma terjadi akibat adanya kerusakan pada saraf optik yang menyebabkan tekanan pada mata meningkat. 

Inilah yang kemudian dapat membuat Anda mengalami mata tiba-tiba buram disertai dengan nyeri mata hebat, penglihatan seperti berkabut, atau disertai mual dan muntah (dalam kondisi yang parah).

Jika mengalami semua gejala di atas, sebaiknya jangan abai ya, mengingat keterlambatan penanganan berisiko kerusakan saraf optik yang bisa membuat Anda kehilangan penglihatan.

10. Diabetes & Hipertensi

Ada banyak penyakit yang gejala awalnya berupa penglihatan yang buram secara mendadak. Menurut American Academy of Ophthalmology, penderita diabetes umumnya mengalami retinopati diabetik di mana kadar gula yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan retina.

Jika retinopati diabetik tidak ditangani dengan baik dan akhirnya berubah menjadi edema makula, maka Anda bisa mengalami mata tiba-tiba buram. Hal yang sama juga akan terjadi kalau tekanan darah Anda terlalu tinggi, misalnya lebih dari 130/90 mmHg.

11. Infeksi Mata dan Peradangan

Infeksi dan peradangan pada mata dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan tepat. 

Misalnya pada kasus Endoftalmitis, yaitu infeksi serius pada bola mata di mana peradangan bisa dengan cepat menyebab. Gejala awalnya biasanya adalah penglihatan yang buram secara tiba-tiba. 

Beberapa infeksi dan peradangan lainnya yang juga bisa jadi penyebab mata tiba-tiba buram, seperti uveitis, degenerasi makula, neuritis optik, hingga konjungtivitis.

Faktor Risiko dan Pencetus

Memahami faktor risiko dan pemicu penglihatan buram mendadak sangat penting untuk pencegahan dan penanganan dini. 

Mengidentifikasi faktor risiko dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk pencegahan sekaligus penanganan yang tepat. 

Nah beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan mata tiba-tiba buram, antara lain:

  • Usia lanjut
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Diabetes dan hipertensi
  • Trauma kepala atau mata
  • Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kurang aktivitas fisik

Penanganan dan Pengobatan Mata Tiba-tiba Buram

Strategi penanganan mata tiba-tiba buram sangat bergantung pada penyebab dan penegakan diagnosis oleh dokter mata. 

Maka ada baiknya Anda langsung memeriksakan diri ke dokter jika penglihatan Anda buram secara mendadak, baik yang diikuti dengan gejala lain maupun yang tak bergejala.

Jika penyebab mata buram karena infeksi, mata dokter akan memberikan obat antibiotik, obat antivirus, steroid untuk mengurangi peradangan, atau pemberian obat tetes mata khusus. Pengobatan tentu saja berdasarkan kondisi dan penyebabnya ya. 

Sementara untuk kasus darurat medis yang membutuhkan penanganan khusus sesegera mungkin, misalnya:

  • Operasi segera untuk retina terlepas.
  • Trombolisis untuk stroke iskemik.
  • Obat penurun tekanan mata untuk glaukoma.
  • Antibiotik intravitreal untuk endoftalmitis.

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Maka mengenali penyebab mata tiba-tiba buram, kemudian melakukan antisipasi untuk mencegahnya, jauh lebih baik. 

Bagus lagi kalau Anda rutin melakukan pemeriksaan mata. Cara ini lebih mampu mendeteksi potensi masalah yang bisa terjadi pada mata, sebelum masalah itu benar-benar terjadi.

Yuk, lakukan pemeriksaan mata rutin di IEC Eye Care dan cegah mata tiba-tiba buram sebelum benar-benar terjadi.

Ingin Mata Tajam dan Sehat? Konsumsi 9 Vitamin untuk Mata dari Buah & Sayuran Ini!

21+ Vitamin untuk Mata Tak Cuma Vitamin A. Ini Daftar Lengkapnya!

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Kalau ingin punya mata yang tajam dan sehat, Anda tak harus mengonsumsi suplemen atau vitamin yang beredar di pasaran. 

Karena sebenarnya, banyak buah dan sayuran mengandung vitamin untuk mata yang bisa Anda dapatkan dengan mudah. 

Pertanyaannya sekarang, buah dan sayuran apa saja yang harus Anda konsumsi rutin demi mendapatkan mata yang sehat? Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel IEC Eye Care kali ini. 

9 Vitamin dari Buah dan Sayuran yang Bikin Mata Sehat

1. Betakaroten & Vitamin A

Betakaroten adalah pigmen tumbuhan yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A. Vitamin A memiliki banyak manfaat penting untuk kesehatan mata, seperti:

  • Membentuk pigmen retina yang membantu penglihatan dalam cahaya rendah.
  • Menjaga kornea tetap sehat dan mencegah mata kering.
  • Melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mata kering, rabun senja, hingga kebutaan permanen. Anda dapat memenuhi kebutuhan ini dengan mengonsumsi wortel, ubi jalar, paprika merah, bayam, dan sayuran berdaun hijau lainnya.

2. Vitamin C

Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi. Vitamin ini juga penting untuk:

  • Mencegah perkembangan katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).
  • Menjaga kesehatan pembuluh darah di retina.
  • Membantu mencegah mata kering.

Buah dan sayuran kaya vitamin C meliputi jeruk, stroberi, kiwi, paprika, brokoli, dan tomat.

3. Vitamin E

Vitamin E adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel mata dari stres oksidatif. Manfaat lainnya:

  • Melindungi asam lemak penting pada mata.
  • Mencegah degenerasi makula dan katarak.

Anda bisa mendapatkan vitamin E dari almond, biji bunga matahari, bayam, dan alpukat.

4. Lutein dan Zeaxanthin

Lutein dan Zeaxanthin adalah antioksidan yang terdapat pada makula dan retina. Keduanya berfungsi untuk:

  • Melindungi mata dari sinar biru berbahaya.
  • Mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.

Anda dapat menemukannya dalam bayam, kangkung, jagung, paprika kuning, dan kuning telur.

5. Riboflavin (Vitamin B2)

Riboflavin membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan mencegah mata lelah.

  • Sumber riboflavin meliputi susu, yogurt, telur, almond, dan jamur.

6. Omega-3

Omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda yang penting untuk kesehatan retina. Manfaatnya meliputi:

  • Membantu produksi cairan mata untuk mencegah mata kering.
  • Melindungi retina dari degenerasi dan peradangan.

Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden, serta biji chia dan kenari adalah sumber Omega-3.

7. Vitamin B Kompleks (B1, B6, dan B12)

Vitamin B kompleks mendukung fungsi saraf dan pembuluh darah mata. Manfaat utama:

  • Vitamin B1 (tiamin): Mengurangi risiko glaukoma.
  • Vitamin B6: Mencegah inflamasi pada pembuluh darah mata.
  • Vitamin B12: Mendukung pembentukan sel darah merah yang penting untuk aliran darah ke mata.

Anda dapat menemukan vitamin ini dalam kacang-kacangan, daging tanpa lemak, pisang, dan ikan.

8. Vitamin D

Vitamin D tidak hanya untuk tulang, tetapi juga penting untuk mata. Manfaatnya:

  • Mencegah peradangan dan mata kering.
  • Melindungi dari risiko penyakit autoimun yang memengaruhi penglihatan.

Berjemur di pagi hari selama 10-15 menit serta mengonsumsi salmon dan produk susu yang diperkaya vitamin D adalah cara terbaik untuk mencukupi kebutuhan ini.

9. Zinc

Zinc adalah mineral yang membantu membawa vitamin A dari hati ke retina untuk membentuk melanin, pigmen pelindung mata dari sinar UV.

  • Sumber Zinc termasuk tiram, daging merah, kacang-kacangan, dan biji labu.

Dari penjelasan dalam artikel di atas, harusnya tidak ada lagi dong ya alasan untuk tidak menjaga kesehatan mata dengan baik. Mengingat semua buah dan sayuran yang menjadi sumber vitamin untuk mata ternyata mudah didapatkan dan harganya pun masih terjangkau. Yuk, mulai hari ini, lebih perhatian lagi pada kebutuhan mata Anda akan berbagai nutrisi penting. Jangan lupa, lakukan pemeriksaan mata rutin untuk deteksi dini gangguan mata ya.

Penyebab Radang Kelopak Mata, Ciri, Gejala, dan Kapan Harus Ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Banyak orang yang menganggap radang kelopak mata adalah masalah sepele yang nanti akan sembuh sendiri asalkan diberi obat tetes mata. Namun bagi yang mengalaminya, radang ini bisa jadi mimpi buruk tak berkesudahan lho.
Bayangkan saja saat Anda mengalami radang kelopak mata, maka Anda akan mengalami rasa gatal yang tak tertahankan terjadi di satu mata atau kedua mata Anda. Ditambah lagi harus merasakan seperti ada benda asing yang mengganggu di kelopak mata. Pastinya akan sangat tidak nyaman, kan?
Artikel IEC Eye Care kali ini akan membahas secara lengkap mengenai radang kelopak mata, mulai jenis, penyebab, faktor risiko, hingga penanganan radang kelopak mata yang efektif. Simak langsung ya.

Apa Itu Radang Kelopak Mata?

Istilah medis untuk radang kelopak mata adalah blepharitis. Jadi, blepharitis atau radang kelopak mata adalah peradangan yang terjadi pada kelopak mata.
Kondisi ini ditandai dengan kelopak mata yang merah, bengkak, dan gatal akibat kelenjar minyak di tepi kelopak mata tersumbat, menyebabkan iritasi dan pembengkakan.
Meskipun tidak menular dan jarang mengancam penglihatan, radang pada kelopak mata bisa sangat mengganggu dan sulit diobati. Kondisi ini cenderung berulang dan membutuhkan perawatan rutin jangka panjang.

Jenis-jenis Radang Kelopak Mata

Terdapat dua jenis utama radang kelopak mata berdasarkan lokasi peradangan:

  1. Blepharitis anterior: Terjadi pada bagian luar kelopak mata, di area pertumbuhan bulu mata. Ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, atau penumpukan kotoran berminyak di pangkal bulu mata.
  2. Blepharitis posterior: Terjadi pada bagian dalam kelopak mata, disebabkan oleh disfungsi kelenjar meibom yang terletak di bawah kelopak mata.

Seseorang dapat mengalami salah satu jenis atau keduanya sekaligus. Penyebab dan penanganan untuk kedua jenis ini umumnya serupa.

Penyebab Radang Kelopak Mata

Penyebab pasti blepharitis belum diketahui sepenuhnya. Namun, beberapa faktor yang berperan dalam menyebabkan terjadinya blepharitis, seperti:

  • Disfungsi kelenjar minyak, yaitu kondisi ketika kelenjar meibom tidak berfungsi normal sehingga menyebabkan penumpukan minyak.
  • Pertumbuhan bakteri berlebih, seperti Staphylococcus yang hidup di kulit kelopak mata tetapi berkembang biak berlebihan.
  • Demodex, tungau mikroskopis yang hidup di folikel bulu mata, dapat memicu peradangan jika jumlahnya berlebihan.
  • Kondisi kulit, seperti dermatitis seboroik (ketombe), eksim, atau psoriasis.
  • Reaksi alergi terhadap produk perawatan mata atau lensa kontak.
  • Rosacea, kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan dan pembuluh darah terlihat di wajah.
  • Disfungsi kelenjar air mata yang memicu iritasi.
  • Infeksi virus, seperti herpes simpleks atau varicella zoster.

Ciri & Gejala Radang Kelopak Mata

Ciri dan gejala radang kelopak mata untuk tiap-tiap orang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Hal ini bergantung pada kondisi orang yang mengalaminya, seperti faktor usia, pengguna lensa kontak, penggunaan makeup, kondisi kulit berminyak, atau riwayat ketombe.
Lingkungan sekitar juga dapat menjadi faktor risiko, seperti lingkungan berdebu dan berangin. Kondisi lain meliputi riwayat mata kering, penderita eksim, menjalani kemoterapi, perubahan hormonal, atau menopause.

Beberapa gejala umum radang kelopak mata, antara lain:

  • Kelopak mata merah dan bengkak.
  • Rasa gatal atau terbakar di mata dan kelopak mata.
  • Kerak atau ketombe di pangkal bulu mata.
  • Kelopak mata terasa lengket saat bangun tidur.
  • Mata kering atau berair berlebihan.
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Sensasi benda asing di mata.
  • Penglihatan kabur.
  • Kehilangan bulu mata.
  • Pertumbuhan bulu mata ke arah yang salah.
  • Kelopak mata terasa berminyak.
  • Pembuluh darah di kelopak mata terlihat jelas.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika semua gejala di atas Anda alami dan kondisi semakin memburuk dari waktu ke waktu, maka segera periksakan diri ke dokter mata.
Beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai, seperti timbul rasa nyeri pada mata, perubahan penglihatan, atau demam. Pemeriksaan dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi.

Radang kelopak mata memang bukan kondisi yang mengancam jiwa, tetapi gejalanya bisa sangat mengganggu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika mengalami gejala yang berkelanjutan.

11 Pantangan Setelah Lasik Mata: Ini yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Lasik mata aman. Inilah yang banyak diulas dan pastinya Anda sudah tahu, kan? Hanya saja, tetap ada aturan dan pantangan yang tidak boleh Anda lakukan setelah Lasik mata agar proses pemulihan dan hasil operasinya juga lebih optimal.

Prosedur Laser-Assisted In Situ Keratomileusis atau yang dikenal dengan sebutan Lasik mata adalah prosedur bedah mata yang paling populer dan aman untuk mengoreksi berbagai masalah penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. 

Hal ini karena dalam prosedur Lasik mata, dokter akan melakukan perbaikan bentuk kornea menggunakan laser sehingga memungkinkan Anda bisa melihat dengan jelas tanpa harus menggunakan kacamata dan lensa kontak. 

Ini bisa dikatakan kalau prosedur operasi Lasik mata menjadi solusi yang bisa membuat Anda terbebas dari keharusan menggunakan lensa kontak atau kacamata.

Memang, proses dan prosedur yang akan Anda lewati itu aman, prosesnya juga hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit untuk kedua mata, dan tingkat keberhasilannya tinggi.

Namun berhasil tidaknya operasi dan bagaimana hasil akhirnya tetap dipengaruhi dengan perawatan dan proses pemulihan pasca operasi. Termasuk bisa tidaknya Anda menghindari semua pantangan setelah Lasik mata.

11 Hal & Pantangan yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Lasik Mata

1. Tidak Boleh Mengemudi

Pantangan setelah Lasik mata yang pertama dan paling sering dokter ingatkan adalah Anda tidak boleh mengemudi mobil atau kendaraan bermotor lainnya sesaat setelah selesai operasi Lasik mata. 

Setelah menjalani prosedur LASIK, mata Anda belum sepenuhnya stabil dan masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri antara 24-48 jam. 

Penglihatan bisa menjadi kabur atau berbayang dalam beberapa jam hingga hari pertama setelah operasi, dan mungkin belum benar-benar pulih dari efek anestesi.

Itulah sebabnya, banyak dokter yang menyarankan agar Anda membawa teman, saudara, anggota keluarga lain, untuk menemani Anda selama menjalani operasi dan setelahnya bisa menemani Anda pulang tanpa harus mengemudi sendiri.

Bahkan ada pula dokter yang memberi saran agar Anda baru boleh mengemudi setelah melakukan pemeriksaan selanjutnya dan dokter sudah menyatakan kalau kondisi mata Anda sudah cukup baik untuk kembali berkendara. 

Hal ini supaya Anda terhindar dari risiko kecelakaan, mengingat mata belum benar-benar pulih, terutama kalau harus mengemudi di malam hari.

2. Hindari Menyentuh atau Menggosok Mata

Setelah Lasik, penting bagi Anda untuk menahan diri agar tidak menyentuh, menggosok, atau mengucek mata, terutama dalam minggu pertama pasca operasi. 

Mengapa? Karena tindakan ini dapat menggeser flap kornea yang telah dibentuk selama operasi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.

Hal ini dijelaskan pula dalam literatur yang tayang di situs FDA.org, yang menyebutkan kalau Anda sampai menggosok mata karena rasa gatal atau penglihatan yang buram, ini bisa menggeser atau merusak flap dan akibatnya, Anda harus memerlukan perawatan lanjutan untuk memperbaiki kembali posisi flap.

Jadi meskipun mata akan terasa sangat gatal atau tidak nyaman, hindari menggosok mata ya. Lebih baik gunakan saja obat tetes mata yang pastinya sudah diresepkan oleh dokter.

3. Menggunakan Kosmetik di Area Mata

Selama minggu pertama setelah LASIK, hindari menggunakan kosmetik di sekitar area mata, seperti maskara, eyeliner, eyeshadow, dan lainnya. 

Partikel dari kosmetik tersebut berisiko masuk ke dalam mata dan menyebabkan iritasi atau infeksi. Beberapa dokter bahkan menyarankan agar Anda tidak menggunakan kosmetik mata selama 2 minggu pertama untuk memastikan tidak ada risiko kontaminasi. 

4. Tidak Menggunakan Sampo dan Sabun Wajah

Ini bukan berarti Anda tidak boleh mandi sama atau mencuci wajah sama sekali ya. Hanya saja pada pantangan setelah Lasik mata yang satu ini maksudnya agar Anda berhati-hati agar sampo maupun sabun tidak sampai masuk ke mata.

Hal ini karena di dalam produk sampo dan sabun pastinya ada kandungan kimia yang bisa menyebabkan iritasi pada mata yang masih dalam proses pemulihan pasca operasi Lasik. 

Alih-alih langsung menyiram wajah dengan air dan menyabuninya seperti biasa, lebih baik Anda membersihkan wajah menggunakan kain atau handuk basah dulu saja untuk sementara waktu ya.

5. Olahraga Berat

Rutin berolahraga memang bagus untuk kesehatan Anda secara umumnya. Tetapi karena Anda baru saja operasi Lasik mata, maka kebiasaan Anda melakukan olahraga berat, sebaiknya dihindari dulu selama kurang lebih 1 bulan setelah operasi Lasik mata.

Beberapa jenis olahraga yang masuk dalam kategori berat, seperti gym, angkat beban, lari, olahraga yang mengharuskan full contact body

Semua aktivitas tersebut berpotensi meningkatkan tekanan pada mata, bisa merusak flap yang telah dibentuk, dan akhirnya mengganggu proses penyembuhan pasca operasi. 

Ditambah lagi ada potensi iritasi akibat keringat yang masuk ke mata, termasuk Anda menyentuh mata dengan tangan untuk menghapus keringat.

Kalaupun Anda tetap ingin berolahraga, maka untuk sementara lakukan olahraga ringan dulu, seperti jalan santai atau yoga, sehingga tidak membahayakan mata yang sedang berproses untuk sembuh.

6. Terlalu Lama Berada di Depan Layar

Setelah LASIK, Anda mungkin akan merasakan mata lebih cepat lelah saat melihat layar komputer, ponsel, atau TV. Mata yang masih dalam masa pemulihan bisa lebih rentan terhadap paparan cahaya biru dari layar. 

Ini memang menjadi tantangan besar, terutama kalau Anda memang lebih banyak bekerja di depan layar. 

Solusinya, terapkan aturan 20-20-20 untuk membantu mengurangi ketegangan mata, atur jarak mata dengan layar, dan atur juga kecerahan layar sesuai dengan pencahayaan ruangan kerja Anda.

7. Terpapar Sinar UV

Setelah Lasik, mata Anda akan lebih sensitif terhadap cahaya, terutama sinar UV dari matahari. Paparan langsung sinar matahari bisa memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. 

Maka alangkah baiknya selalu menggunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV saat berada di luar ruangan, bahkan di hari yang mendung, untuk melindungi mata Anda.

8. Berenang

Berenang di kolam renang, pantai, atau bahkan jacuzzi adalah aktivitas yang harus Anda hindari dan menjadi pantangan setelah Lasik mata yang wajib Anda lakukan, setidaknya selama 1 bulan.

Air kolam renang, laut, bahkan bak mandi pribadi, bisa saja mengandung bakteri yang dapat memicu infeksi dan iritasi pada mata yang belum sepenuhnya pulih. 

Jika Anda harus berenang juga dan tidak bisa tidak, pastikan menggunakan kacamata renang yang benar-benar kedap air.

9. Naik Pesawat

Meskipun tidak ada larangan ketat untuk naik pesawat setelah operasi Lasik mata, beberapa orang mungkin merasa mata mereka menjadi lebih kering di dalam kabin pesawat yang bertekanan rendah. 

Selain itu, tetap ada potensi terjadi tekanan pada bola mata selama Anda berada di kabin pesawat. Itulah sebabnya, cukup banyak dokter yang menyarankan agar Anda menunda perjalanan udara selama beberapa hari pertama setelah prosedur untuk memastikan mata Anda stabil. 

Lalu selama perjalanan, lebih baik bawa juga obat tetes mata untuk menjaga kelembapan mata selama penerbangan.

Mengikuti pantangan setelah Lasik mata seperti tidak mengemudi, menghindari paparan sinar UV, dan menjaga mata dari iritasi menjadi upaya yang baik agar mata Anda cepat pulih dan Anda pun bisa segera menikmati penglihatan yang lebih baik tanpa kacamata atau lensa kontak.

Selain itu, pastikan jaga kelembapan mata dengan menggunakan tetes mata yang direkomendasikan dokter serta membatasi aktivitas yang dapat menyebabkan ketegangan mata ya.