9 Cara Mengobati Sakit Mata dengan Cepat

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Sakit mata adalah kondisi umum yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, baik karena infeksi, iritasi, maupun kelelahan. Penting untuk mengetahui cara yang tepat mengobati sakit mata agar kondisinya tidak memburuk dan dapat segera pulih.

Apa Penyebab Sakit Mata?

Penyebab sakit mata sangat beragam, seperti konjungtivitis, infeksi bakteri, iritasi debu atau polusi, mata kering dan kelelahan, paparan serbuk bunga atau bulu hewan dan lainnya. Jika tidak disertai gejala lain, penanganannya relatif lebih mudah dan bisa dilakukan di rumah, berikut caranya!

9 Cara Mengobati Sakit Mata dengan Cepat dan Efektif

1. Konsumsi Makanan Anti-inflamasi

Cara mengobati sakit mata juga bisa dilakukan dari dalam dengan konsumsi makanan yang bersifat anti peradangan. 

Memasukkan kunyit, jahe, dan omega-3 ke dalam menu harian akan membantu tubuh melawan inflamasi pada mata dari dalam.

2. Pastikan Kelembapan Udara Terjaga dengan Humidifier

Udara kering dalam ruangan ber-AC tidak hanya berdampak pada kulit, tetapi turut memengaruhi kondisi mata. 

Sementara itu, keluhan mata kering bisa memicu timbulnya sakit mata karena infeksi yang mengganggu penglihatan. Maka penting untuk memastikan kelembapan ruangan terjaga, salah satunya dengan memasang humidifier.

3. Gunakan Masker Mata Hangat

Anda bisa menggunakan masker mata hangat untuk bantu mengurangi ketegangan yang terjadi pada mata lelah. 

Tak hanya sampai di situ, cara ini dapat membuka kelenjar minyak di kelopak mata, mencegah peradangan kelopak mata blefaritis dan menjaga kelembapan mata.

4. Istirahatkan Mata dengan Latihan Palming

Latihan palming adalah teknik relaksasi yang bisa dilakukan dengan menutup mata menggunakan telapak tangan selama beberapa menit sambil bernapas dalam-dalam. 

Ini membantu meredakan ketegangan pada otot mata. Anda bisa melakukannya ketika sudah terlalu lama menatap layar gadget atau kegiatan lain yang menuntut fokus visual.

5. Hindari Konsumsi Kafein Berlebihan

Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, Anda perlu memenuhi kebutuhan asupan cairan tubuh. Selain itu hindari terlalu banyak mengkonsumsi kafein karena dapat memicu hidrasi, termasuk pada  area mata.

6. Lakukan Latihan Mata 20-20-20 dengan Variasi Gerakan

Kelelahan mata bisa dipicu oleh mata yang terus menerus menatap satu titik. Untuk mengatasinya, Anda bisa merutinkan latihan mata 20-20-20 yang ditambah gerakan tertentu.

Jadi, selain melihat objek sejauh 20 kaki setelah 20 menit menatap layar yang dilakukan selama 20 detik, Anda bisa menambahkan gerakan memutar bola mata searah dan berlawanan jarum jam untuk meningkatkan aliran darah ke mata. 

Jangan kaget bila setelah melakukan gerakan ini, mata Anda yang sebelumnya letih berangsur pulih.

7. Gunakan Obat Tetes Mata Sesuai Kebutuhan

Obat tetes mata kerap dijadikan andalan untuk mengatasi keluhan sakit mata. Apalagi obat satu ini bisa didapat bebas. Namun, gunakan obat tetes mata sesuai dengan penyebab sakit mata ya. Pakai obat tetes mata yang memberi kelembapan untuk keluhan mata kering. 

Teteskan obat sakit mata antibiotik jika infeksi yang dialami mata disebabkan oleh infeksi bakteri. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu karena penggunaan antibiotik harus menggunakan resep dokter.

8. Kurangi Aktivitas yang Membebani Mata

Ada banyak cara mencegah mata iritasi, antara lain membatasi waktu di depan layar gadget, menggunakan kacamata pelindung saat keluar rumah, dan beristirahatlah dengan cukup. Memejamkan mata beberapa menit bisa membuat mata Anda kembali rileks.

9. Minum Air Putih yang Cukup

Tidak hanya berbahaya bagi tubuh, faktanya dehidrasi juga dapat memperburuk kekeringan pada mata. Selain makanan bergizi yang bersifat antiinflamasi, penting untuk memastikan asupan cairan terpenuhi.

Lakukan Pemeriksaan Mata Rutin

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Melakukan pemeriksaan mata penting untuk dilakukan secara rutin karena bisa mencegah komplikasi yang muncul dari berbagai penyakit mata yang mungkin saja tidak terdeteksi sejak awal.

Itulah beberapa kiat mengatasi keluhan mata, namun jika sakit mata yang Anda alami disertai dengan gejala tertentu yang mengkhawatirkan, segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Adapun gejala tersebut, seperti:

  • Sakit mata disertai nyeri hebat atau penglihatan buram.
  • Tidak ada perbaikan setelah menggunakan pengobatan rumahan selama 2-3 hari.

Keluhan ringan seputar mata sebenarnya bisa diatasi dengan cara cepat sembuhkan sakit mata di atas. Namun jika sakit mata belum juga pulih atau disertai gejala menyakitkan lain, jangan tunda untuk memeriksakannya.

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Mata Saat Musim Penghujan?

mata minus

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Gaya hidup modern menyebabkan banyak orang terpapar gadget dan lingkungan yang penuh polusi. Sementara itu, musim penghujan memungkinkan pertumbuhan bakteri dan virus dengan pesat. 

Sayangnya sebagai salah satu organ vital, kesehatan mata kerap diabaikan. Padahal ada banyak langkah sederhana untuk menjaganya tetap sehat lho!

Mengapa Menjaga Kesehatan Mata Itu Penting?

Mata memiliki serabut saraf yang menghubungkannya dengan otak yang membuat seseorang dapat melihat objek secara jelas. 

Begitu vital fungsi mata membuat kesehatannya harus diperhatikan. Faktanya ada banyak gangguan penglihatan, seperti iritasi mata, konjungtivitis dan lainnya yang dapat dicegah asal tahu caranya.

9 Cara Menjaga Kesehatan Mata di Musim Penghujan

1. Gunakan Kacamata Pelindung di Luar Ruangan

Langkah pertama adalah melindungi mata dari paparan partikel berbahaya yang bisa menyebabkan infeksi. Menggunakan kacamata akan menjaga mata apalagi memasuki musim hujan dan di area dengan tingkat polusi tinggi, banyak debu dan partikel berbahaya yang bisa masuk ke mata.

Selain itu, air hujan yang tercemar dapat mengandung bakteri atau bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu fungsi penglihatan. Jangan lupa membersihkan kacamata yang Anda gunakan secara rutin agar bakteri dan jamur tidak berkembang biak dan pindah ke mata.

2. Hindari Kontak dengan Air Hujan pada Mata

Air hujan, terutama di daerah banjir banyak terkontaminasi bakteri dan virus yang bisa membahayakan mata. 

Segera bilas dengan air bersih jika mata terkena air hujan guna mencegah infeksi. Jika muncul keluhan, tak ada salahnya menggunakan obat tetes mata sebagai pertolongan pertama.

3. Cuci Tangan dengan Benar Sebelum Menyentuh Mata

Faktanya, jumlah orang yang sakit konjungtivitis mengalami kenaikan ketika memasuki musim hujan. Penting untuk memastikan tangan selalu bersih sebelum menyentuh atau mengucek mata. 

Apalagi jika Anda sedang berada di tempat umum, secara tidak sengaja mungkin tangan Anda menyentuh fasilitas publik yang belum tentu higienis. 

Sebagai alternatif, Anda bisa membawa hand sanitizer sebagai pertolongan pertama ketika berada dalam situasi darurat.

4. Jaga Kebersihan Handuk dan Kain Lap Wajah

Musim hujan membawa udara lembap dengan intensitas sinar matahari yang rendah. Hal ini membuat bakteri dan jamur berkembang biak lebih cepat. 

Sebagai langkah pencegahan infeksi mata, gunakan handuk bersih yang sering dicuci untuk menyeka wajah. Memisahkan handuk badan dengan handuk wajah merupakan langkah efektif menjaga kebiasaan baik untuk mata.

5. Hindari Berbagi Peralatan Pribadi

Salah satu penyebab penularan penyakit mata adalah penggunaan peralatan pribadi secara bersama-sama. Maka untuk menghindari hal tersebut, jangan gunakan makeup mata, handuk, atau kacamata bergantian dengan orang lain.

6. Pastikan Ventilasi Udara di Rumah Baik

Musim hujan sering menyebabkan ruangan menjadi lembab yang membuat perkembangan jamur begitu cepat. 

Jamur yang menempel di dinding yang mengenai mata cukup berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit mata, seperti mata merah, iritasi dan lainnya. Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara lancar.

7. Konsumsi Makanan yang Tingkatkan Imunitas Mata

Tidak hanya melakukan pencegahan dari luar, Anda juga perlu menjaga mata tetap sehat dengan memerhatikan nutrisi. 

Caranya dengan menambahkan makanan kaya akan zinc, vitamin C, dan antioksidan, seperti jeruk, kiwi, atau paprika. Sistem imun yang kuat membuat mata tidak gampang terjangkit infeksi.

8. Hindari Menggunakan Lensa Kontak Saat Banjir atau Hujan

Memasuki musim hujan, orang cenderung mengurangi asupan cairan. Padahal, cairan sangat diperlukan untuk menjaga kelembapan mata. Sementara, penggunaan lensa kontak dapat menjadikan mata kering. 

Selain itu, lensa kontak juga dapat menjebak partikel kecil, bakteri, atau bahan kimia dari air hujan yang meningkatkan risiko iritasi dan infeksi. Sebaiknya tunda penggunaan lensa kontak terlebih saat terjadi banjir dan hujan.

9. Rutin Periksa Mata ke Dokter

Rutin memeriksakan kesehatan mata dapat mendeteksi masalah mata sejak dini, mengingat tidak semua penyakit mata langsung menampakkan gejala awal. 

Misalkan saja glaukoma kronik yang tidak menunjukkan kerusakan saraf namun tiba-tiba membuat kemampuan melihat berkurang. 

Minimal satu kali dalam setahun lakukan pemeriksaan mata ya. Ketika penyakit terdeteksi sejak awal, langkah pengobatannya pun bisa lebih mudah.

Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari

Ada banyak gangguan penglihatan yang sebenarnya tidak terlalu parah namun bisa menjadi komplikasi serius. Ini lho daftar kebiasaan tidak baik yang harus Anda hindari agar kesehatan mata terjaga, misalnya:

  • Hindari menggunakan lensa kontak terlalu lama tanpa pelembab. Selain itu, pastikan cairan pelembap mata dalam kondisi optimal agar tidak menyebabkan masalah mata.
  • Membaca sambil tiduran atau dalam posisi yang salah menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Mengabaikan gejala seperti mata merah, gatal, atau pandangan kabur. Beberapa penyakit mata memang bisa sembuh dengan sendirinya dengan syarat tidak disertai gejala lain. Jika perawatan rumahan sudah Anda lakukan, namun keluhan belum juga hilang, tak ada salahnya membawa ke dokter.
  • Melihat layar gadget dalam waktu lama tanpa mengistirahatkan mata.
  • Tidak memerhatikan tanggal kadaluarsa dan instruksi penggunaan obat tetes mata bisa berakibat fatal.

Nah, ayo peduli dan jaga kesehatan mata sebagai investasi jangka panjang dengan menerapkan tips menjaga kesehatan mata tapi konsisten demi kualitas hidup terjaga.

Mata Merah Tapi Tidak Sakit dan Gatal Kenapa Ya? Cek di Sini!

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Banyak orang pernah mengalami keluhan mata merah tanpa sakit dan gatal. Penyebabnya beragam, mulai dari kurang tidur, mata kering, kemasukan benda asing dan lainnya. Cari tahu penjelasan lengkapnya melalui artikel di bawah ini!

Penyebab Umum Mata Merah

Mata merah ditandai dengan munculnya warna merah berupa guratan halus pembuluh darah atau bercak yang muncul di sklera alias bagian mata yang berwarna putih. 

Beberapa penyebab mengapa mata bisa menjadi merah antara lain partikel debu yang masuk ke dalam mata, terlalu lama melihat layar hingga penyakit autoimun.

7 Penyebab Mata Merah Tapi Tidak Sakit dan Gatal

Mata merah tanpa rasa sakit dan bukan mata gatal mungkin membuat Anda bingung. Biasanya kondisi ini disebabkan karena:

1. Computer Vision Syndrome (Eyestrain)

Layar gadget memancarkan blue light yang bisa membuat mata kering dan sakit. Apalagi kedipan mata berkurang selama Anda fokus melihat layar. Selain membatasi penggunaan gadget, Anda juga perlu mengistirahatkan mata secara berkala. 

Caranya, setelah 20 menit mata fokus pada layar, gunakan mata untuk melihat jarak sejauh 20 kaki selama 20 detik.

Jangan lupa letakkan perangkat pada jarak aman dan posisi yang nyaman. Jika Anda menggunakan handphone dengan layar mungil, Anda bisa meletakkannya sejauh 1 kaki. 

Saat menggunakan laptop, taruh pada jarak 2 kaki. Sementara ketika Anda menyaksikan televisi, duduklah dengan jarak 10 kaki.

2. Mata Kering

Secara normal mata akan berkedip untuk membersihkan area mata dan melumasinya agar tidak kering. Sementara, beberapa kegiatan memaksa Anda tetap fokus menggunakan mata sehingga lupa berkedip. Lambat laun, kondisi ini akan menyebabkan iritasi dan kemerahan.

Sementara itu, faktor lain yang membuat mata kering adalah bertambahnya usia yang mengakibatkan produksi lubricant mata menurun.

3. Kurang Tidur

Tubuh membutuhkan istirahat untuk memperbaiki sel-selnya dari kerusakan. Sementara kurang tidur bisa menyebabkan mata merah karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan perbaikan menyeluruh. Selain itu, kurang tidur bisa memengaruhi asupan oksigen ke mata. Akibat kurangnya pasokan oksigen, membuat pembuluh di sekitar mata melebar sehingga terlihat merah.

4. Kemasukan Benda Asing

Benda asing yang masuk ke dalam mata bisa menyebabkan merah karena terjadi gesekan sehingga menimbulkan iritasi. Ketika iritasi terjadi, pembuluh darah di mata melebar dengan tujuan untuk memulihkan area tersebut.

Mata merah akibat kemasukan benda asing tidak selalu menimbulkan rasa sakit, tergantung seberapa dalam penetrasi dan ukuran benda yang masuk. Selain itu, angin kencang yang menerpa mata, kemasukan binatang kecil juga bisa menjadikan mata merah tapi tidak sakit dan gatal.

5. Polusi Lingkungan

Berada di lingkungan dengan kualitas udara buruk bisa membuat mata Anda menjadi merah meski tidak selalu disertai rasa sakit. Pasalnya polusi membawa polutan yang mengiritasi organ mata. Maka, hindari paparan asap rokok, asap kendaraan untuk menjaga mata agar sehat.

6. Infeksi Mata

Infeksi mata atau konjungtivitis menyebabkan mata merah karena mata kemasukan allergen yang mengiritasi lapisan pelindung mata (konjungtiva). Pembuluh darah yang melebar akibat iritasi inilah yang menyebabkan mata berwarna merah.

7. Penyakit Autoimun

Mata merah dapat disebabkan oleh penyakit auto imun seperti arthritis rheumatoid atau lupus. Pasalnya penyakit lupus akan membuat seluruh bagian tubuh mengalami peradangan, termasuk organ mata.

Cara Mengatasi Mata Merah yang Tak Diikuti Gejala Lain

Kondisi mata merah meski tidak menimbulkan rasa sakit mungkin mengganggu penampilan Anda. Nah, inilah cara mengatasi mata merah tanpa gejala lain yang dapat Anda coba:

  • Jika mata merah yang Anda alami diakibatkan oleh benda asing yang masuk, Anda bisa membasuh mata dengan air jernih untuk mengeluarkannya. Setelah benda asing hilang, biasanya warna merah akan berangsur menghilang.
  • Anda dilarang menyentuh daerah mata berulang kali karena bisa memperparah kondisi. Mata adalah area yang sensitif, jika kain yang Anda gunakan tidak cukup lembut maka bisa membuat mata tidak hanya merah tetapi juga sakit. Hindari pula mengucek mata menggunakan tangan karena tangan yang kotor bisa menjadi media penularan yang meningkatkan risiko.
  • Gunakan obat tetes mata steril sesuai dengan keluhan. Bila mata merah Anda disebabkan oleh mata kering karena terlalu lama bekerja di depan komputer, pilih obat mata yang bisa memberi kelembapan yang dibutuhkan. Sementara jika mata merah disebabkan oleh binatang kecil atau benda asing lain, Anda perlu menggunakan obat yang berbeda.
  • Kompres lembut dengan air dingin untuk meredakan kemerahan dan melembapkan area mata. Fyi, mengompres mata lebih baik daripada menyentuh langsung dengan tangan.
  • Istirahatkan mata dengan tidur atau melihat tumbuhan berwarna hijau. Cara ini dipercaya mampu menyegarkan mata yang lelah.
  • Gunakan pelindung mata agar kondisi mata merah tidak semakin parah.

Banyak orang mengabaikan mata merah tanpa sakit dan gatal karena dianggap tidak berbahaya, padahal bila dibiarkan tanpa mencari tahu penyebabnya bisa berujung pada kondisi yang lebih serius. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter mata guna mencegah sakit yang lebih parah.

Pentingnya Screen Time untuk Cegah Sakit Mata pada Anak Karena HP

Pentingnya Screen Time untuk Cegah Sakit Mata pada Anak Karena HP

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Saat ini banyak orang tua yang memberikan handphone pada anak dengan dalih agar mereka anteng sehingga orang tua bisa melakukan hal lain. Kebiasaan ini tidak bisa dianggap sepele karena penggunaan gadget pada anak usia dini bisa menyebabkan berbagai ancaman sakit.

Jenis Sakit Mata Pada Anak Karena HP

Penggunaan gadget yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai sakit mata pada anak karena HP, termasuk risiko terkena efek radiasi yang cukup berbahaya. Berikut penjelasan lengkap mengenai dampaknya.

1. Anak Sulit Fokus

Anak bisa mengalami kesulitan fokus melihat karena penggunaan HP memaksa mata mereka menatap jarak dekat dalam waktu yang lama. 

Hal ini menyebabkan lensa mata menjadi kaku atau kurang fleksibel ketika dipakai berpindah melihat objek dari jarak dekat ke jarak jauh. Kondisi ini memang bisa pulih, namun kebiasaan melihat HP dari jarak dekat bisa memengaruhi penglihatan anak dalam jangka panjang.

2. Mengalami Rabun Jauh

Anak juga lebih rentan mengalami rabun jauh karena bola mata menjadi lebih lentur atau memanjang. 

Selain itu, aktivitas menonton gadget yang biasanya dilakukan di dalam ruangan bisa mempengaruhi perkembangan anak karena kurang terpapar sinar matahari.

3. Mata Kering

Mata kering bisa dipicu oleh penggunaan gadget dalam waktu lama karena biasanya perhatian anak terlalu fokus pada layar, sehingga membuat mereka jarang berkedip. Padahal lapisan air mata yang jernih menjadi salah satu penentu pandangan yang jernih lho. 

Selain itu, ukuran dan kecerahan layar HP yang sebenarnya diperuntukkan bagi orang dewasa sangat tidak sesuai bila dipakai  anak-anak. Layar HP yang silau bisa membuat penglihatan tidak nyaman dan menyebabkan mata kering dan tegang.

4. Mata Merah dan Iritasi

Penggunaan HP pada anak memicu mata merah dan iritasi. Penyebabnya sendiri beragam, mulai dari mata pegal karena terus menatap layar, produksi air mata berkurang karena pandangan terlalu fokus hingga kebiasaan mengucek mata yang tidak disadari anak.

5. Intensitas Kedipan Mata Meningkat

Terlalu sering mengedipkan mata menjadi salah satu tanda bahwa anak mengalami iritasi dan rasa tidak nyaman pada mata. Jika Anda mendapati anak terlalu sering berkedip, penting untuk melakukan evaluasi mengenai kebiasaan anak menonton gadget. 

6. Anak Sering Mengeluh Sakit Kepala

Jika anak sering mengeluh sakit kepala, Anda patut curiga dan disarankan untuk membawanya ke dokter. Jika keluhan sakit kepala ada di belakang mata dan bagian dahi, penyebabnya bisa jadi karena penggunaan HP yang berlebihan.

7. Mengalami Kesulitan Membaca

Pemberian HP pada anak tanpa batasan waktu juga bisa memengaruhi kenyamanan membacanya. Jika mendapati anak sering mengernyitkan dahi, menggeser jarak buku menjadi lebih dekat atau lebih jauh, Anda perlu membawa anak ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Aturan Screen Time untuk Anak Menurut WHO

Melihat dampak penggunaan HP pada anak yang cukup membahayakan, organisasi Kesehatan dunia WHO telah mengeluarkan aturan terkait screen time anak, yaitu:

  • Pemberian gadget pada bayi di bawah 1 tahun sangat tidak dianjurkan karena memiliki dampak serius terhadap perkembangan fisik maupun mentalnya. Tidak hanya kesehatan mata anak yang bisa terpengaruh, anak juga memiliki risiko mengalami keterlambatan bicara dan tantrum saat tidak melihat HP. 
  • Penggunaan handphone pada anak berusia 1-2 tahun diperbolehkan, asal dalam durasi terbatas tidak boleh lebih dari 1 jam dalam satu hari. Selama menonton HP, ajak anak memberi jeda sejenak agar mata mereka tidak lelah. 
  • Terapkan aturan 20-20-20 ketika menggunakan gadget. Caranya setelah 20 menit melihat ponsel, istirahatkan mata selama 20 detik dengan melihat jarak 20 inch (jarak mata melihat sesuatu dengan rileks). Dengan aturan ini, mata anak bisa terhindar dari rasa pegal. Anda bisa menggunakan timer agar tidak terlewat. 
  • Dari pada menggunakan layar dalam ukuran kecil yang melelahkan mata, Anda bisa memberikan layar gadget yang lebih besar. Ingat, letakkan gadget dengan jarak yang direkomendasikan, yaitu beri jarak satu kaki ketika anak melihat HP, beri  jarak sebanyak dua kaki saat menonton laptop dan berikan jarak sebanyak 10 kaki ketika anak menyaksikan televisi. Jangan taruh gadget dalam posisi yang nyaman. 
  • Sesuaikan pengaturan cahaya gadget dengan ruangan. Gadget tidak boleh terlalu terang atau terlalu gelap karena sama-sama akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata.
  • Gunakan obat tetes mata untuk menjaga kelembapan mata anak agar tidak kering karena berkurangnya intensitas kedipan. 
  • Hentikan penggunaan handphone jika mata anak mengalami keluhan. Sebaiknya alihkan anak pada kegiatan lain di luar screen time.
  • Hindari menidurkan anak dengan bantuan handphone. Selain itu, sebaiknya jauhkan handphone dari posisi tidur. Bagaimana pun, handphone memancarkan radiasi yang lambat laun bisa memengaruhi kesehatan. Selain itu, blue light yang dihasilkan gadget juga bisa mengganggu siklus tidur anak. 

Pemberian gadget pada anak tidak selalu buruk karena orang tua bisa memilihkan tayangan edukatif. Namun, penggunaannya harus mematuhi aturan screen time agar tidak menyebabkan sakit mata karena HP. 

9 Penyebab Mata Gatal dan Merah yang Umum Terjadi

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Lima dari sepuluh orang ternyata pernah mengalami mata merah dan gatal. Keluhan ini memiliki penyebab yang beragam, mulai dari alergi,  peradangan hingga penyakit yang patut diwaspadai. Baca artikel berikut untuk penjelasan selengkapnya!

1. Mata Merah dan Gatal Karena Alergi

Alergi disebabkan oleh debu, bulu hewan, serbuk sari dan sebagainya yang mengenai mata. Di saat yang bersamaan, tubuh akan membuat sistem imun memproduksi histamin sehingga mengalami peradangan. Peradangan inilah yang menyebabkan mata merah dan menimbulkan sensasi gatal.

Mata merah dan gatal akibat alergi biasanya dialami oleh mereka yang tinggal di negara subtropis ketika pergantian musim. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata, alergi biasanya memicu produksi air mata yang bertujuan untuk membersihkan alergen.

2. Infeksi Virus atau Bakteri

Ada berbagai infeksi virus dan bakteri yang memicu sakit mata, salah satunya konjungtivitis. Konjungtiva yang merupakan lapisan tipis yang menyelimuti bola mata dan kelopak mata bagian dalam mengalami peradangan sehingga membuat mata tampak merah, gatal dan berair.

3. Iritasi Mata

Mata yang teriritasi biasanya terasa perih dan merah. Iritasi mata umumnya disebabkan oleh asap kendaraan, asap rokok, parfum yang mengenai mata. 

Anda juga perlu berhati-hati ketika menggunakan produk perawatan kulit. Pasalnya beberapa komposisinya bisa menimbulkan iritasi bila mengenai mata.

4. Herpes Zoster di Mata

Merupakan herpes yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster yang menyebabkan sakit cacar air. Penyakit herpes zoster yang terjadi di mata bisa menyebabkan peradangan saraf mata yang bila tidak ditangani bisa menyebabkan kebutaan.

5. Karena Menggunakan Lensa Kontak yang Kotor

Penggunaan lensa kontak yang kotor bisa menjadi pemicu mata gatal dan merah karena merupakan sarang bakteri. 

Terlebih jika Anda memakainya dalam waktu yang lama, tidak dilepas ketika tidur dan memasangnya tanpa memperhatikan kehigienisan tangan.

6. Eyestrain

Mata yang digunakan untuk menatap layar gadget dalam durasi panjang tanpa jeda bisa terasa pegal dan menjadi kering. 

Selain itu, gadget juga memancarkan sinar biru yang berbahaya karena menyebabkan computer vision syndrome (CVS). 

Sindrom tersebut membuat mata Anda tegang. Apalagi jika terlalu asyik menonton kerap membuat seseorang jarang berkedip.

7. Blefaritis

Keluhan sakit mata blefaritis menyerang kelopak mata sehingga membuatnya bengkak, urat mata berwarna merah, gatal dan kadang-kadang berair. 

Blefaritis juga membuat mata mengeluarkan kotoran yang kering dan berminyak. Penyakit mata ini disebabkan oleh infeksi bakteri maupun ketidakseimbangan produksi minyak alami di sekitar mata.

8. Glaukoma

Glaukoma terjadi ketika tekanan di dalam mata meningkat yang menyebabkan pembuluh darah di sekitar mata melebar sehingga memicu rasa sakit dan kemerahan. 

Tekanan yang disebabkan glaukoma bisa menyebabkan kerusakan saraf optik yang berujung pada kebutaan.

9. Iritasi Udara & Cedera Mata

Udara yang kotor bisa menjadi pemicu mata merah dan gatal lho. Contohnya udara kotor akibat polusi, asap rokok hingga partikel parfum yang beterbangan dan mengenai mata.

Cedera mata seperti benturan, goresan atau luka bisa membuat mata merah dan mengalami peradangan. Sementara itu, gatal dan bercak merah timbul sebagai Upaya tubuh memperbaiki diri.

Tips Mengatasi Mata Merah dan Gatal yang Bisa Dilakukan

Faktor penyebab mata merah dan gatal yang beragam membutuhkan penanganan dan perawatan yang tepat. Berikut cara mengatasi keluhan pada mata yang bisa Anda terapkan:

  • Mengompres mata dengan air dingin akan membantu mengurangi rasa gatal
  • Bersihkan mata secara rutin agar tidak menjadi sarang bakteri.
  • Gunakan obat tetes mata.
  • Hentikan penggunaan lensa kontak sementara waktu jika mata terasa gatal dan sakit.

Tak kalah penting, Anda bisa mencegah mata merah dan gatal dengan cara berikut:

  • Gunakan kaca mata untuk melindungi mata dari paparan debu, hewan kecil yang biasanya muncul menjelang petang dan partikel lain yang bisa membuat mata merah, gatal dan sakit.
  • Pakai kacamata renang untuk melindungi mata dari air kaporit dan zat penyebab iritasi yang ada dalam air kolam.
  • Bagi pengguna lensa kontak, pastikan untuk menjaga kebersihannya dengan menyimpan dan mengganti secara rutin. Jangan lupa cuci tangan dengan air sabun saat mengaplikasikannya.
  • Jangan mengucek atau menggosok mata yang terasa sakit karena ini bisa menyebabkan infeksi lebih parah.
  • Gunakan obat tetes mata steril maupun air mata buatan untuk menjaga kelembapan mata dan mencegahnya menjadi kering.
  • Batasi penggunaan gadget. Jika pekerjaan menuntut Anda menatap layar dalam jangka waktu lama, jangan lupa istirahatkan mata secara teratur. Apalagi jika mata sudah terasa pegal, Anda bisa gunakan untuk tidur sejenak.
  • Terapkan aturan 20-20-20, setelah 20 menit menatap layar, gunakan mata untuk melihat jarak 20 meter sekitar 20 detik.
  • Kurangi memakai riasan mata. Anda perlu hati-hati jika mengaplikasikan produk perawatan agar tidak masuk ke dalam mata.

Meskipun keluhan mata merah dan gatal adalah hal yang lumrah terjadi, Anda perlu melakukan pencegahan untuk menghindari komplikasi yang bisa berakibat fatal. Penting untuk memeriksakan kesehatan mata secara rutin agar saat muncul keluhan bisa segera diatasi.

Ada Benjolan di Kelopak Mata, Apa Penyebab dan Apakah Berbahaya?

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Ketika menemukan ada benjolan di kelopak mata, banyak orang yang langsung beranggapan kalau benjolan itu adalah bintitan, kemudian menganggapnya sepele karena nanti bisa sembuh sendiri.

Padahal, tidak setiap benjolan di kelopak mata itu pasti bintitan lho. Bisa jadi malah pertanda adanya penyakit lain yang butuh penanganan khusus. Oleh karena itu, penting mengenali berbagai jenis benjolan di kelopak mata, gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.

Ini Jenis Benjolan yang Umum Terjadi dan Penyebabnya

Jadi ketika menemukan ada benjolan di kelopak mata, jangan buru-buru menganggap benjolan tersebut adalah bintitan. 

Lebih baik kenali dulu jenis benjolannya melalui gejala yang Anda rasakan. Setelahnya, baru ambil langkah cepat untuk menanganinya.

Nah, beberapa jenis benjolan yang umum terjadi di kelopak mata, antara lain:

1. Bintitan (Hordeolum)

Hordeolum atau bintitan adalah salah satu jenis benjolan yang paling umum muncul di kelopak mata. Terjadinya bintitan karena kelenjar minyak atau folikel rambut di tepi kelopak mata tersumbat dan terinfeksi bakteri Staphylococcus aureus.

Saat menemukan ada benjolan di kelopak mata dan disertai dengan rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan terutama di bagian tepi kelopak mata, dan kadang-kadang berisi nanah.

2. Chalazion

Chalazion adalah benjolan kecil atau kista yang muncul akibat penyumbatan kelenjar meibom, yaitu kelenjar yang menghasilkan minyak untuk melumasi mata. 

Tidak seperti bintitan, chalazion biasanya tidak nyeri, tetapi bisa bertambah besar dan mengganggu penglihatan jika tidak diobati. 

Posisi tumbuhnya benjolan jenis ini pada bagian dalam kelopak mata, dan lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis seboroik atau rosacea. Sering pula terjadi pada orang yang memiliki riwayat blefaritis kronis atau kulit berminyak.

Umumnya, chalazion bisa hilang sendiri, terutama kalau Anda melakukan perawatan mandiri di rumah, seperti melakukan kompres atau menjaga kebersihan di area sekitar mata yang sakit.

Namun dalam kondisi yang lebih parah, Anda perlu datang ke dokter untuk mendapatkan tindakan medis yang tepat.

3. Blefaritis

Blefaritis adalah infeksi dan peradangan kronis yang terjadi pada kelopak mata. Penyebabnya bisa karena kurang menjaga kebersihan mata, atau kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis seboroik.

Kenali Gejala yang Menyertai Kemunculan Benjolan di Kelopak Mata

Setiap jenis benjolan yang muncul di kelopak mata memiliki gejala yang berbeda, tergantung penyebabnya. Namun, secara umum, Anda mungkin akan mengalami:

  • Pembengkakan pada area munculnya benjolan.
  • Rasa tidak nyaman, nyeri, terutama pada benjolan jenis bintitan.
  • Kemerahan di sekitar benjolan.
  • Keluar cairan, seperti nanah atau sekresi lainnya.
  • Rasa gatal atau kelopak mata terasa berat. 

Jika Anda merasa penglihatan terganggu, benjolan bertambah besar dengan cepat, atau disertai demam, segera konsultasikan ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah Ada Benjolan di Kelopak Mata Berbahaya?

Sebagian besar benjolan di kelopak mata, seperti bintitan dan chalazion, tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu. Namun, beberapa kondisi memerlukan perhatian medis, seperti:

  • Tidak kunjung sembuh setelah 4 minggu.  
  • Benjolan yang keras dan tidak nyeri, yang bisa menjadi tanda tumor jinak atau ganas.  
  • Disertai gangguan penglihatan atau nyeri hebat.
  • Benjolan membesar dengan cepat.  
  • Ada rasa nyeri hebat atau keluhan lain seperti demam.  
  • Penglihatan terganggu atau ada gejala yang tidak biasa.  

Jika ada satu atau lebih kondisi di atas yang Anda rasakan, jangan tunda lagi untuk memeriksakan diri ke dokter mata. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi menyebar ke jaringan lain di sekitar mata.

Cara Mengatasi Benjolan di Kelopak Mata

1. Kompres Hangat

Ketika menemukan ada benjolan di kelopak mata, maka langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah melakukan kompres hangat. 

Mengompres area yang terkena dengan kain hangat selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari dapat membantu melancarkan aliran minyak yang tersumbat

2. Hindari Memencet Benjolan & Sering Menyentuh 

Memencet benjolan akan memperburuk infeksi dan menyebabkan penyebaran bakteri ke area lain. Selain itu, hindari juga sering-sering menyentuh benjolan, apalagi dengan tangan yang kotor. 

3. Jaga Kebersihan Mata

Hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor. Pastikan juga untuk membersihkan makeup sebelum tidur. 

Kalau memungkinkan, sebaiknya tidak menggunakan kosmetik di area yang sedang mengalami benjolan.

4. Gunakan Obat Tetes atau Salep Antibiotik

Jika benjolan disebabkan infeksi, Anda membutuhkan obat tetes mata khusus atau salep antibiotik untuk membantu penyembuhan. 

Untuk mendapatkan kedua obat tersebut, tentunya Anda harus memeriksakan mata Anda terlebih dahulu ke dokter mata.

5. Prosedur Medis

Jika benjolan tidak hilang dalam beberapa minggu, Anda perlu mengunjungi dokter untuk mendapatkan tindakan medis, seperti mengeluarkan isi benjolan atau merekomendasikan operasi minor. 

Atau, dokter juga bisa melakukan prosedur drainase atau memberikan suntikan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, terutama untuk kasus kalazion atau jenis benjolan di kelopak mata lainnya yang tidak kunjung sembuh

Menemukan ada benjolan di kelopak mata? Jangan langsung panik. Kenali dulu jenis benjolannya dari penyebab dan gejalanya. Kemudian langsung menerapkan cara mengatasi benjolan di kelopak mata yang sudah Anda baca di artikel ini. Meski begitu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasa ada hal yang tidak normal.

9 Penyebab di Mata Ada Bayangan Hitam dan Kapan Harus ke Dokter

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Selama ini, sakit mata yang paling umum dan paling sering terjadi adalah mata merah. Tetapi tahukah Anda kalau sakit mata ada juga lho yang ditanda dengan kemunculan bayangan hitam di mata.

Mungkin saat mendapati mata seperti ada bayangan hitam, apalagi bayangan hitamnya bergerak-gerak seperti melayang-layang di dalam mata, akan menimbulkan rasa takut dan panik.

Selanjutnya, Anda mungkin akan bertanya-tanya, apa sih yang membuat di mata bisa ada bayangan hitam? Apakah ini berbahaya? Nah, untuk menemukan jawabannya, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Mengapa di Mata Seperti Ada Bayangan Hitam?

Untuk menjawab pertanyaan kenapa di mata seperti ada bayangan hitam, mari ingat-ingat dulu anatomi mata. Jadi, mata memiliki rongga yang berisi cairan bening yang dikenal dengan nama vitreous

Fungsi cairan ini untuk mempertahankan bentuk mata, menyediakan nutrisi untuk kornea dan lensa, juga untuk menjaga tekanan mata.

Dalam kondisi tertentu, di dalam cairan itu bisa terjadi endapan, yang kemudian mengambang dan seolah ada benda melayang di depan mata. Endapan ini akan terus bergerak mengikuti arah gerak mata. 

Inilah yang membuat Anda merasa seakan ada bayangan hitam di dalam mata Anda, dan dalam dunia medis dikenal sebagai eye floaters.

Eye floaters bukanlah suatu hal yang berbahaya karena biasanya bisa hilang dengan sendirinya, terutama kalau posisi endapannya bergeser ke tempat yang tidak masuk dalam lapang pandang.

Tetapi di sisi lain, ketika menemukan di mata seperti ada bayangan hitam, lebih baik Anda tetap waspada, mengingat kemunculan bayangan hitam bisa juga karena pertanda atau gejala adanya masalah lain. Lanjutkan membaca beberapa penyebab lain ada bayangan hitam di mata.

9 Penyebab Munculnya Bayangan Hitam di Mata

1. Floaters (Kekeruhan di Vitreous Humor)

Floaters atau eye floater adalah kekeruhan yang berupa endapan di vitreous humor. Ini terjadi akibat serpihan kecil di vitreous humor (cairan seperti gel di dalam mata) menghalangi cahaya masuk ke retina. 

Floaters sering muncul akibat penuaan alami. Menurut American Academy of Ophthalmology, cukup banyak orang berusia di atas 40 tahun mengalami floaters yang akan hilang dengan sendirinya. Namun seiring dengan bertambahnya usia, kemunculan floaters juga bisa jadi lebih sering.

Hal yang perlu Anda waspadai kalau kemunculan bayangan hitam disertai dengan kilatan cahaya atau kehilangan penglihatan perifer.

Artinya, Anda mengalami pelepasan posterior vitreous atau terlepasnya vitreous dari retina (dikenal pula dengan nama ablasi retina, yaitu retina terlepas dari lapisan pendukungnya). Kondisi ini sangat serius dan harus mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.

2. Retina Robek

Hampir sama dengan kasus retinal detachment, ablasi retina, atau retina terlepas, maka retina yang mengalami robek biasanya memunculkan bayangan hitam disertai dengan kilatan cahaya dan penglihatan seperti ada tirai gelap. 

Anda harus sesegera mungkin mencari bantuan medis kalau mengalaminya. Sebab menurut National Eye Institute (NEI), kasus retina yang terlepas maupun robek membutuhkan penanganan cepat untuk mencegah kebutaan.

3. Retinopati Diabetes

Bagi penderita diabetes, retinopati diabetes bisa menyebabkan munculnya bayangan hitam akibat kerusakan pembuluh darah di retina. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat bahwa 1 dari 3 penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi ini.

4. Uveitis

Uveitis adalah peradangan pada lapisan tengah mata (uvea). Uveitis biasanya disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, atau cedera/trauma. 

Gejalanya meliputi mata seperti ada bayangan hitam disertai rasa nyeri dan penglihatan kabur. Selain itu, mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya dan tampak kemerahan.

5. Degenerasi Makula

Penyakit ini sering dialami oleh lansia dan menyebabkan penglihatan pusat terganggu. Pada tahap awal, penderita mungkin melihat bayangan hitam di area tengah pandangan mereka.

6. Glaukoma

Tekanan tinggi di dalam mata akibat glaukoma dapat merusak saraf optik. Gejalanya bisa berupa kehilangan penglihatan perifer yang perlahan disertai bayangan hitam.

7. Perdarahan di Mata atau Cedera Mata

Perdarahan akibat trauma atau cedera fisik pada mata dapat menyebabkan kerusakan di bagian retina dan vitreous. Misalnya, mata terkena pukulan, terbentur, dan semacamnya. 

Inilah yang kemudian akan memicu munculnya bintik hitam atau di mata seperti ada bayangan hitam yang melayang atau bergerak-gerak mengikuti gerakan mata.

8. Infeksi atau Kondisi Medis Lainnya  

Infeksi mata, seperti toksoplasmosis atau kondisi seperti diabetes retinopati, bisa memicu floaters. Diabetes retinopati, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina, menghasilkan bayangan hitam di penglihatan Anda.

Kapan Harus ke Dokter?  

Tidak semua bayangan hitam membutuhkan perhatian medis. Namun, Anda perlu waspada jika gejala yang muncul seperti berikut:  

  • Bayangan hitam tiba-tiba muncul banyak dalam waktu singkat dan berupa serpihan dalam jumlah banyak.  
  • Kemunculan bayangan hitam disertai kilatan cahaya atau kehilangan penglihatan.  
  • Terjadi setelah cedera pada mata.  
  • Ada gejala lain seperti nyeri, kemerahan, atau pembengkakan.  

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan segera ke rumah sakit atau klinik mata terdekat supaya dokter dapat melakukan pemeriksaan mendalam, seperti dilated eye exam.

Pemeriksaan ini membantu dokter melihat kondisi retina dan vitreous Anda secara detail untuk tahu penyebab pasti kenapa semua gejala di atas Anda alami.

Bayangan hitam di mata memang bisa terasa mengganggu, tetapi tidak selalu berbahaya. Kenali dulu gejalanya dan kapan harus mendapatkan bantuan medis. Hal pasti dan perlu Anda ingat adalah jangan abai dengan tanda atau kondisi yang tidak biasa. Mata adalah investasi jangka panjang yang memungkinkan Anda melakukan banyak hal.

Panduan Lengkap 13 Bagian dan Fungsi Mata: Cara Mata Anda Melihat Dunia

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Mata adalah salah satu indera terpenting yang dimiliki oleh tubuh manusia. Tanpa mata, Anda akan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari dan menikmati indahnya dunia. 

Namun sayangnya lebih dari 2,2 miliar orang di dunia, menurut World Health Organization (WHO), mengalami gangguan penglihatan, dan setidaknya setengahnya bisa dicegah jika dilakukan perawatan sejak dini.

Di saat yang sama, Cleveland Clinic merilis hasil penelitian yang menunjukkan ada 75% orang di dunia mengalami masalah penglihatan, dan mereka tidak tahu adanya masalah tersebut sampai semuanya sudah terlambat. Ini sungguh disayangkan ya. 

Maka pada artikel ini, mari kenali bagian dan fungsi mata supaya Anda paham cara mata melihat dunia, dan akhirnya tergerak untuk mulai lebih menghargai keberadaan mata dan mulai menjaga kesehatannya. 

13 Bagian dan Fungsi Mata yang Bantu Anda Melihat Dunia

Mata terdiri dari berbagai bagian yang bekerja dalam harmoni untuk memfokuskan cahaya dan mengubahnya menjadi informasi visual yang bisa dipahami otak. 

Setiap bagian memiliki fungsi yang sangat spesifik dan tak tergantikan. Berikut panduan lengkap mengenai 13 bagian mata yang harus Anda ketahui.

1. Kornea

Kornea adalah lapisan bening yang berada di bagian depan mata, tidak memiliki pembuluh darah, dan mendapatkan oksigen langsung dari udara. Keberadaan kornea sangat penting karena berfungsi:

  • Garda terdepan yang melindungi mata dari debu,kotoran,  mikroorganisme, partikel asing, hingga kuman, agar tidak sampai masuk ke mata.
  • Bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata dan meneruskannya ke retina.
  • Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

Sebagian besar penglihatan yang Anda miliki saat ini bergantung pada sehat tidaknya kornea mata lho.

2. Pupil Mata

Pupil adalah lubang di tengah iris yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya terang, pupil mengecil, sementara saat Anda berada dalam kondisi gelap, pupil melebar. 

Bisa diibaratkan, pupil adalah gerbang cahaya yang bisa merespons cahaya dalam waktu kurang dari 0,2 detik. 

Ukurannya juga dapat berubah sesuai intensitas cahaya, sekaligus berfungsi melindungi retina dari kerusakan akibat cahaya yang terlalu terang.

3. Iris

Iris adalah bagian mata yang memberi warna pada mata Anda, seperti hitam, cokelat, hijau, biru, dan sebagainya. Di dalam iris terdapat otot-otot yang berfungsi untuk mengontrol ukuran pupil.

Ketika Anda berada di tempat terang, iris mengecilkan pupil untuk mengurangi cahaya yang masuk. 

Sementara ketika berada di tempat gelap, iris membuat pupil membesar sehingga Anda bisa tetap melihat meski dengan sedikit cahaya.

Menurut penelitian National Eye Institute, kemampuan iris menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke mata bertujuan untuk membantu pupil melindungi retina dari kerusakan.

4. Lensa Mata

Lensa adalah struktur transparan di belakang iris yang memiliki fleksibilitas untuk berubah bentuk (memiliki daya akomodasi). 

Inilah yang membuat Anda bisa melihat benda baik yang jauh maupun dekat. Fungsi lensa mata untuk memfokuskan cahaya ke retina, sesuai dengan jarak objek yang Anda lihat.

5. Retina

Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang berisi jutaan sel fotoreseptor (sel batang dan kerucut) dan disebut rod dan cone

Cara kerja retina seperti kamera canggih di mana sel-sel fotoreseptor memproses cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal untuk dikirim ke otak melalui saraf optik.

Menurut Cleveland Clinic, retina memainkan peran penting dalam mendeteksi warna dan cahaya, yang membuat Anda dapat melihat dalam kondisi terang dan gelap.  

Sementara hasil penelitian bagian dan fungsi mata yang dirilis National Eye Institute menyebutkan bahwa retina memiliki lebih dari 120 juta sel batang yang membantu melihat dalam cahaya redup, dan sekitar 6 juta sel kerucut yang memungkinkan Anda melihat warna. 

6. Sklera

Sklera adalah bagian putih mata yang keras dan melindungi struktur serta bagian dalam mata dari kerusakan fisik. Bisa dikatakan, sklera merupakan kerangka mata yang bertugas menjaga bentuk mata tetap bulat. 

Selain itu, sklera juga menjadi tempat melekatnya otot-otot mata yang membantu Anda menggerakkan bola mata. 

7. Konjungtiva

Konjungtiva adalah lapisan tipis yang melapisi bagian depan mata dan kelopak mata bagian dalam. Fungsi utama konjungtiva melindungi mata dari infeksi dan iritasi. 

Jika konjungtiva terinfeksi, Anda bisa mengalami kondisi yang dikenal dengan nama konjungtivitis atau mata merah.

8. Saraf Optik

Saraf optik membawa sinyal dari retina ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar. Saraf ini memainkan peran penting dalam memastikan Anda bisa melihat dengan jelas.

Lebih dari 1 juta serat saraf terlibat dalam proses ini, menunjukkan betapa kompleksnya sistem visual manusia. Bahkan hasil penelitian dari Medical Eye Center menunjukkan kalau mata manusia memiliki kemampuan menyaring lebih dari 35.000 informasi visual setiap jamnya.

9. Humor Vitreous & Humor Aqueous

Humor vitreous adalah cairan seperti gel yang mengisi ruang di dalam bola mata, membantu mempertahankan bentuk mata, dan memungkinkan cahaya bergerak dengan bebas menuju retina. 

Sementara humor aqueous juga berupa cairan yang mengisi ruang antara kornea dan lensa. serta bertugas menjaga tekanan mata dan menyediakan nutrisi untuk kornea dan lensa. 

10. Saraf Optik

Saraf optik adalah “kabel” yang membawa sinyal dari retina ke otak untuk diterjemahkan menjadi gambar yang Anda lihat.   

11. Kelenjar Lakrimal: Penghasil Air Mata

Kelenjar lakrimal berfungsi untuk memproduksi air mata yang menjaga kelembapan mata. Air mata juga berfungsi untuk melumasi mata, membersihkan debu, dan melindungi mata dari infeksi.

12. Makula 

Makula adalah bagian kecil di retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail, seperti saat Anda membaca atau mengenali wajah.

13. Fovea

Fovea terletak di tengah makula dan merupakan area dengan konsentrasi tertinggi sel kerucut, memungkinkan penglihatan yang sangat tajam.  

14. Otot Mata

Otot mata terdiri dari enam otot yang memungkinkan mata bergerak ke segala arah. 

Otot-otot ini bekerja dengan sangat cepat agar mata bisa mengikuti objek yang bergerak dan menjaga fokus pada objek yang ingin Anda lihat.

15. Kelopak Mata dan Bulu Mata 

Keduanya melindungi mata dari debu, kotoran, dan cahaya berlebihan. Kelopak mata juga membantu menjaga kelembapan dengan menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata.  

16. Koroid

Choroid atau koroid adalah lapisan yang kaya akan pembuluh darah, terletak di antara retina dan sklera. 

Fungsi utama koroid, menyediakan oksigen dan nutrisi untuk retina. Selain itu, koroid juga menyerap cahaya yang berlebihan untuk mencegah pantulan cahaya kembali ke mata.

17. Ciliary Body

Ciliary body adalah struktur yang mengelilingi lensa dan bertanggung jawab untuk mengatur bentuk lensa. 

Dengan mengubah bentuk lensa, ciliary body memungkinkan mata fokus pada objek dengan jarak yang berbeda.

Apakah bagian dan fungsi mata hanya ada 17 poin seperti yang sudah dijelaskan di atas? Tentunya tidak. Anda masih bisa melakukan eksplorasi pengetahuan lebih banyak dengan terus mengikuti artikel-artikel yang IEC Eye Care sediakan.

Cara Mengobati Sakit Mata yang Efektif agar Cepat Sembuh Berdasarkan Jenis Sakit Matanya

Panduan Aman Memilih Obat Tetes Mata untuk Masalah Sehari-hari

Artikel direview oleh dr Yessica Wilanda, SpM

Sering yang terjadi, orang yang sedang mengalami sakit mata mengambil cara cepat mengobati sakit matanya dengan obat tetes mata. 

Padahal ada banyak jenis sakit mata yang cara mengobatinya berbeda-beda. Misalnya jenis sakit mata konjungtivitis jelas pengobatannya berbeda dengan blefaritis atau kalazion.

Jika Anda sedang mencari cara mengobati sakit mata yang efektif dan bikin sakitnya cepat sembuh, artikel ini memberikan panduan lengkap pengobatan sakit mata berdasarkan jenis sakit matanya. Yuk, langsung baca artikel di bawah ini.

Tips Efektif dan Cara Mengobati Sakit Mata Berdasarkan Jenis Penyakitnya

1. Konjungtivitis (Mata Merah)  

Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata bagian dalam. Penyebab penyakit yang satu ini bisa karena infeksi virus, bakteri, atau alergi.  

Beberapa gejala yang akan Anda rasanya, antara lain mata merah, gatal, ada sensasi terbakar di mata, serta keluar cairan lengket dari mata saat Anda bangun tidur di pagi hari.

Cara mengobati sakit mata jenis konjungtivitis, yaitu:

  • Jika konjungtivitis terjadi karena bakteri, Anda bisa melakukan kompres hangat atau kompres dingin.
  • Lepaskan lensa kontak dan jangan digunakan dulu untuk sementara waktu kalau pemicu mata merah akibat penggunaan lensa kontak.
  • Hindari alergen pemicu alergi dan gunakan tetes mata antihistamin jika penyebab konjungtivitis yang Anda alami karena alergi.

Menurut CDC, konjungtivitis karena virus biasanya sembuh dalam 1-2 minggu tanpa pengobatan khusus, namun konjungtivitis bakteri sering memerlukan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

2. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering disebabkan oleh bakteri atau disfungsi kelenjar minyak dan bisa menyebabkan mata terasa kering, gatal, dan berkerak.

Menurut Cleveland Clinic, blefaritis adalah salah satu penyebab utama mata kering yang dialami oleh 37% pasien dengan keluhan iritasi mata. 

Gejalanya berupa kelopak mata merah dan bengkak, gatal, mata terasa seperti berpasir, dan ada kerak di sekitar bulu mata.

Untuk mengobati blefaritis, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

  • Bersihkan kelopak mata dengan kapas atau kain lembut yang dicelupkan ke larutan air hangat dan sampo bayi tanpa pewangi.
  • Tempelkan kompres hangat selama 5–10 menit untuk melunakkan kerak dan membuka kelenjar minyak yang tersumbat.
  • Jika jenis sakit mata ini tak kunjung sembuh, bahkan infeksinya cukup parah, lebih baik periksa ke dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan salep antibiotik atau obat tetes mata steroid untuk mengurangi peradangan. 

3. Kalazion

Kalazion adalah benjolan kecil yang terbentuk akibat penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata. Berbeda dengan bintitan, kalazion tidak menimbulkan rasa nyeri. 

Biasanya, ciri-ciri sakit mata jenis kalazion ini ditandai dengan munculnya benjolan keras di kelopak mata yang tidak disertai rasa sakit ketika disentuh. Selain itu, kelopak mata juga terlihat bengkak.

Mengobati sakit mata jenis kalazion bisa dengan cara:

  • Lakukan kompres hangat 3–4 kali sehari selama 10 menit untuk membantu membuka kelenjar minyak yang tersumbat, melunakkan benjolan, dan mempercepat proses penyembuhan.
  • Setelah proses mengompres selesai, lakukan pijatan lembut di area sekitar kalazion. Gunakan ujung jari tangan yang bersih dan lakukan gerakan melingkar.
  • Hindari memencet kalazion karena bisa memperburuk infeksi atau menyebabkan jaringan parut.       

Menurut situs American Academy of Ophthalmology, sebagian besar jenis sakit mata seperti kalazion ini bisa sembuh sendiri. 

Tetapi jika tidak membaik dalam beberapa minggu, segera periksa saja ke dokter untuk mendapatkan suntikan steroid atau tindakan medis untuk mengangkat kalazion.

4. Hordeolum (Bintitan)

Hampir semua orang pernah mengalami bintitan. Begitu juga Anda, kan? Hordeolum atau bintitan adalah infeksi akut pada folikel bulu mata atau kelenjar minyak di kelopak mata, yang memicu munculnya benjolan disertai rasa nyeri. 

Saat mengalami bintitan, Anda akan merasakan sensasi seperti ada sesuatu di mata, benjolan berwarna merah dan terasa sakit, serta mata yang terus berair. 

Memang rasanya sangat tidak menyenangkan, namun jangan coba-coba memencet benjolan tersebut ya karena bisa memperburuk kondisinya, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Lebih baik lakukan beberapa hal berikut untuk mengobati sakit mata jenis bintitan ini:

  • Lakukan kompres hangat selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari, untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat pemulihan.      
  • Jaga kebersihan dan hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor.
  • Selama bintitan, sebaiknya Anda tidak menggunakan kosmetik di area mata yang sedang mengalami peradangan tersebut.

Umumnya, bintitan bisa sembuh dengan sendirinya asalkan Anda melakukan langkah-langkah di atas dan memastikan area di sekitar mata yang sakit terjaga kebersihannya. 

Namun jika benjolan tidak kunjung sembuh dalam 2  minggu, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

5. Keratitis

Sakit mata keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan infeksi, cedera, atau penggunaan lensa kontak yang terlalu lama dan tidak higienis. Keratitis menyebabkan mata merah, mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya, bahkan bisa menyebabkan penglihatan buram.

Penanganan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keratitis adalah menghentikan penggunaan lensa kontak untuk sementara waktu sampai mata sudah benar-benar sembuh. 

Lalu karena terjadinya pada kornea mata dan bisa menyebabkan komplikasi, maka untuk pengobatannya harus sesuai dengan rekomendasi yang diberikan dokter mata. 

Biasanya, dokter akan meresepkan obat berdasarkan penyebabnya. Jika karena infeksi bakteri, maka Anda akan mendapatkan obat tetes mata antibiotik. 

Sementara kalau penyebabnya karena virus, misalnya pada keratitis herpes, maka dokter akan meresepkan obat antivirus.

Setiap jenis sakit mata membutuhkan cara pengobatan yang berbeda agar bisa cepat sembuh. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mempercepat pemulihan dan pencegahan komplikasi yang tidak diinginkan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika kondisi mata tidak membaik setelah beberapa hari perawatan mandiri. 

Minus Mata Paling Tinggi, Dampaknya Bagi Mata, dan Cara Mencegahnya

mata minus

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Rekor dunia untuk minus mata paling tinggi dipegang oleh Jan Miskovic, orang Slovakia, yang memiliki derajat miopia miliknya mencapai -108 diopter di usianya yang mendekati 60 tahun. 

Ini benar-benar rekor luar biasa yang kisahnya dipublikasikan di situs FluoreScence ODCommunity.

Meskipun ada bukti yang jelas mengenai orang dengan minus mata paling tinggi, dan tetap bisa beraktivitas, bukan berarti mata minus akan aman-aman saja kalau dibiarkan.

Karena tanpa pengobatan, tingkat keparahan miopia bisa semakin parah yang diiringi dengan gangguan penglihatan lainnya.

Kondisi Minus Mata Paling Tinggi

Di awal artikel ini, Anda sudah tahu kalau di muka bumi ini ada satu orang yang minus matanya mencapai -108 diopter, yaitu Jan Miskovic. Namun pada umumnya, seseorang dianggap memiliki mata minus tinggi jika kelainan refraksi mencapai -6,00 dioptri atau lebih. 

Sementara pada kasus ekstrem, minus mata bisa melampaui -15,00 dioptri, meskipun jarang ditemukan. Itulah sebabnya, kejadian yang dialami Jan Miskovic termasuk keajaiban lho.

Minus mana yang sangat tinggi dikenal dengan istilah high myopia atau miopi ekstrem. Penyebabnya bisa karena bola mata yang terlalu panjang atau lengkung kornea yang terlalu curam. 

Bentuk bola mata tersebut akhirnya mengakibatkan cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus pada retina, melainkan di depan retina. Hal ini membuat pandangan jauh menjadi buram, dan penglihatan sehari-hari pun sangat terganggu.  

Jika masih ada yang bertanya, “Berapa minus mata paling tinggi?” Jawabannya mesti melihat lagi kisah Jan Miskovic, yaitu tidak ada batas absolut untuk angka tertinggi minus mata.

Namun kalau Anda menerima resep kacamata atau hasil pemeriksaan mata yang menunjukkan angka -30 dioptri, angka ini sudah termasuk kasus yang ekstrem dan sudah sepatutnya membuat Anda waspada.

Alasannya karena penderita mata minus yang tinggi biasanya mengalami gangguan penglihatan yang sangat parah, dampak yang lumayan mengganggu dari mata minus tinggi, dan membutuhkan alat bantu, seperti kacamata atau lensa kontak khusus, untuk melihat.

Dampak Minus Mata Paling Tinggi

Minus mata tinggi bukan hanya tentang kesulitan melihat jarak jauh. Kondisi ini juga berpotensi menimbulkan komplikasi serius, seperti:  

1. Risiko Gangguan Mata Lainnya

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh National Eye Institute (NEI), penderita minus mata paling tinggi lebih rentan terhadap kondisi, seperti ablasi retina, katarak, hingga glaukoma, yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani. Hal ini terjadi karena tekanan pada bola mata yang terus menerus membuat retina lebih tipis dan rentan pecah.

2. Ablasi Retina

Salah satu komplikasi serius akibat mata minus tinggi tanpa penanganan yang tepat adalah ablasi retina, yaitu kondisi ketika retina terlepas dari dinding belakang mata. 

Ablasi retina dapat menyebabkan penglihatan terganggu dan bahkan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.  

3. Glaukoma dan Katarak

Banyak hasil penelitian yang menunjukkan kalau penderita miopi ekstrem berisiko lebih besar mengalami glaukoma (peningkatan tekanan pada mata) dan katarak lebih dini.     

4. Degenerasi Makula Miopik

Pada kasus kronis, Anda bisa saja mengalami yang namanya degenerasi makula, yaitu kerusakan pada bagian retina yang bertugas memberikan penglihatan sentral yang tajam.

5. Gangguan Kualitas Hidup

Selain dampak medis, minus mata tinggi juga memengaruhi kualitas hidup. Misalnya, penderita kesulitan melakukan aktivitas fisik tertentu atau memerlukan perhatian khusus saat memilih pekerjaan.

Cara Mencegah Minus Mata Semakin Tinggi

Sama seperti penyakit lainnya, ada yang namanya faktor risiko pada kasus minus mata paling tinggi. Beberapa faktor risiko yang perlu Anda cermati, antara lain ada tidaknya faktor keturunan di mana orang tua yang memiliki miopia akan membuat anak mereka rentan menderita miopia juga.

Selain itu, aktivitas visual dekat yang terus menerus dilakukan dan anak-anak yang jarang beraktivitas di luar rumah beresiko besar mengalami minus mata tinggi.

Kalau satu maupun beberapa faktor risiko di atas juga Anda atau anggota keluarga Anda miliki, alangkah baiknya melakukan pencegahan dengan cara:

1. Perbanyak Aktivitas Luar Ruangan

Sinar matahari itu penting lho, tak cuma untuk kesehatan tubuh, namun juga bagus untuk menjaga kesehatan mata. 

Apalagi sudah banyak penelitian yang menemukan fakta kalau anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami peningkatan minus mata. Paparan cahaya alami membantu memperlambat perpanjangan bola mata.  

2. Kurangi Paparan Layar

Terlalu lama menatap layar gadget bisa memperburuk kondisi mata. Andaipun Anda tak bisa benar-benar mengurangi penggunaan gadget karena sekolah atau bekerja. 

Sebaiknya terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, alihkan pandangan sejauh 20 kaki selama 20 detik, untuk memberi mata waktu beristirahat.  

3. Rutin Periksa Mata

Pemeriksaan mata secara berkala membantu mendeteksi tanda-tanda miopi ekstrem lebih dini. Dokter juga bisa merekomendasikan penggunaan lensa ortokeratologi atau metode terapi khusus lainnya.  

4. Gunakan Alat Bantu Penglihatan yang Tepat

Jika Anda didiagnosa menderita miopia atau hipermetropi, walaupun masih dalam kondisi ringan, segera lakukan antisipasi seperti menggunakan kacamata.

Memilih kacamata atau lensa kontak yang sesuai adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan mata. 

Karena kalau Anda menggunakan lensa yang tidak sesuai dengan kondisi mata, maka bisa mempercepat penurunan penglihatan.  

5. Pertimbangkan Prosedur Bedah  

Bagi penderita miopi ekstrem, prosedur seperti LASIK, PRK, atau pemasangan lensa intraokular bisa menjadi solusi permanen. Meski efektif, prosedur ini memerlukan evaluasi ketat untuk memastikan keamanannya. 

Selain itu, era teknologi canggih seperti sekarang juga sudah banyak menghadirkan berbagai inovasi teknologi terkait kesehatan mata. Salah satunya ada Implantable Collamer Lens (ICL), yaitu lensa yang ditanam di mata untuk mengoreksi penglihatan tanpa mengubah struktur kornea. Solusi ini cocok untuk Anda yang tidak memenuhi syarat untuk LASIK.  

Jika refraksi mata masih dalam kondisi ringan dan Anda tidak menginginkan prosedur bedah, coba pilih saja terapi orthokeratology. 

Terapi ini menggunakan lensa khusus yang wajib Anda gunakan saat tidur untuk memperbaiki lengkungan kornea, dan bisa memberikan penglihatan jernih tanpa kacamata di siang hari.