Baru Operasi Katarak? Ini Pantangan yang Tidak Boleh Anda Lakukan

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Operasi katarak adalah tindakan yang umum dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Agar proses penyembuhan bisa berjalan optimal, Anda perlu memperhatikan hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak. Berikut poin penting yang perlu Anda ingat.

1. Mengucek / Menggosok Mata

Pasca operasi katarak, pasien biasanya merasakan beberapa keluhan, di antaranya mata terasa berpasir dan gatal. Secara reflek, manusia biasa menggosok atau mengucek mata yang terasa tidak nyaman. 

Namun, Anda perlu menghindarinya karena tindakan ini bisa menimbulkan iritasi yang memperlambat proses penyembuhan pasca operasi. 

Beri obat tetes mata yang telah diresepkan dokter untuk menghindari perkembangan bakteri yang dapat memicu rasa gatal dan alergi.

Namun jika rasa gatal tak tertahankan, Anda bisa meredakannya dengan bantuan kompres air dingin  di area dekat mata. Alasan lain menggosok mata tidak boleh dilakukan karena tangan Anda bisa membawa kuman tanpa disadari. 

Dalam kondisi normal, sebenarnya sudah ada banyak bakteri yang ada di dalam mata. Inilah yang menjadi alasan dokter menyuntikkan antibiotik ke dalam mata atau memberi obat tetes mata yaitu untuk meminimalkan jumlah bakteri yang ada. Maka, pasca operasi katarak, Anda harus ekstra menjaga agar mata tetap steril.

2. Menekan Mata

Menekan mata bisa membuat posisi lensa bergeser. Hal tersebut bisa menyebabkan pandangan menjadi kabur, berbayang dan lainnya. 

Dalam beberapa kasus, menekan mata bisa menyebabkan lensa buatan terlepas yang membuat tindakan operasi harus dijadwalkan ulang. Jangan lakukan kegiatan yang berpotensi memberi tekanan pada mata untuk menghindari berbagai komplikasi pasca operasi katarak.

3. Melakukan Olahraga

Setelah operasi katarak, pasien harus menjaga mata agar tidak terkena air. Beberapa olahraga seperti renang memiliki potensi membuat air masuk ke dalam mata. 

Selain itu, olahraga juga membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat yang bisa menetes dan masuk ke mata. Hindari kegiatan ini hingga dokter Anda memberi ijin. Namun jangan khawatir, Anda masih diperbolehkan untuk olahraga ringan.

4. Melakukan Aktivitas yang Membuat Posisi Kepala Menunduk

Menunduk menyebabkan tekanan pada bagian mata yang bisa memperlambat proses penyembuhan. Sebaiknya, Anda meminta bantuan keluarga untuk melakukan aktivitas yang mengharuskan menunduk terlalu lama.

5. Batuk Terlalu Keras

Batuk yang terlalu keras bisa memberi tekanan pada bola mata sehingga berpotensi membuat lensa buatan bergeser. 

Pastikan Anda menjalani operasi katarak dalam kondisi fit, termasuk tidak sedang batuk. Namun, jika batuk menyerang pasca operasi, konsultasikan pada dokter. Dokter biasanya akan memberi obat yang dapat menekan refleks batuk.

6. Pantangan Makanan Setelah Operasi Katarak

Sebenarnya tidak ada pantangan khusus mengenai makanan pasca operasi katarak. Namun, beberapa makanan mungkin memengaruhi kondisi tubuh, misalkan saja kekurangan asupan serat bisa menyebabkan sembelit. 

Penuhi asupan serat agar Anda tidak perlu mengejan ketika buang air besar. Selain itu, menghindari makanan yang terlalu pedas perlu Anda lakukan karena biasanya membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat.

7. Hal Lainnya yang Perlu Diperhatikan Setelah Operasi Katarak 

Selain beberapa poin di atas, Anda juga perlu memperhatikan perawatan setelah operasi katarak berikut:

  • Boleh mandi dan keramas, namun Anda harus menjaga area mata agar terhindar dari cipratan sabun, sampo dan air.
  • Selalu jaga kebersihan tangan, termasuk saat meneteskan obat mata yang sudah diresepkan dokter.
  • Kontrol mata secara rutin sesuai arahan dokter.
  • Jika pasca operasi katarak kondisi mata justru semakin merah, gatal atau penglihatan tiba-tiba buram, segera konsultasikan ke dokter.
  • Pasca operasi katarak, pasien tidak boleh mengangkat beban lebih dari 5 kilogram, tidak boleh merokok, tidak boleh menggosok-gosok mata yang bisa mempengaruhi posisi lensa dan kebersihan mata, tidak boleh bersin terlalu keras hingga 3 minggu setelahnya.
  • Ganti pembalut mata pada h+2 operasi dengan kasa steril untuk menjaga mata tetap bersih. Lakukan hal ini hingga dokter menyatakan Anda tidak perlu menggunakan kassa steril lagi.
  • Jaga agar mata tidak terkena benturan dan pukulan.
  • Tidak boleh melakukan hubungan suami istri setidaknya selama 3 minggu setelah operasi katarak.
  • Tidur miring berlawanan arah dengan mata yang dioperasi. Hindari tidur tengkurap atau posisi lain yang memberi tekanan pada bola mata.
  • Selalu gunakan alat pelindung mata, termasuk ketika Anda sedang tidur untuk menjaga mata dari debu, kotoran dan gerakan menggosok mata yang mungkin tidak Anda sadari. 
  • Bersihkan mata secara rutin untuk menghindari iritasi maupun komplikasi yang memperlama proses penyembuhan.
  • Tidak boleh menggunakan produk riasan di sekitar mata selama beberapa waktu. Termasuk riasan yang terbuat dari bahan alami sekalipun.
  • Tidak boleh mengemudikan kendaraan sementara waktu karena berkendara menuntut penglihatan yang jernih dan fokus mata yang tinggi. 
  • Menggunakan gadget paling lama 3 jam dalam sehari. Terlalu lama menatap layar gadget bisa membuat mata lelah.

Aktivitas yang menjadi pantangan setelah operasi katarak menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Pasalnya seberapa disiplin Anda merawat dan menjaga mata pasca operasi akan menentukan seberapa cepat penglihatan Anda kembali jernih.

Kenali Yuk Ciri-ciri Mata Katarak Sebelum Terlambat

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Katarak merupakan penyakit yang menyebabkan lensa mata keruh akibat penumpukan protein. Hal tersebut bisa menimbulkan berbagai keluhan seputar penglihatan. 

Jika diabaikan, katarak bisa semakin parah dan menyebabkan kebutaan lho. Kenali yuk ciri-ciri yang biasa ditemukan pada penderita katarak agar bisa melakukan pencegahan.

1. Mata Buram & Penglihatan Tidak Jelas

Penderita katarak memiliki penglihatan tidak jelas dan mata buram seperti tertutup awan. Awalnya kondisi ini mungkin tidak begitu mengganggu karena mata yang sedikit buram, namun bila tidak segera ditangani bisa semakin parah. 

Selain itu, katarak yang dibiarkan karena hanya terjadi pada satu mata, kelamaan bisa membuat kedua mata mengalami hal yang sama.

Tanda awal katarak yang belum Anda sadari bisa memengaruhi berbagai aktivitas, seperti membutuhkan jarak lebih dekat untuk melihat sesuatu, kesulitan membaca tulisan kecil dan kegiatan yang membutuhkan jarak dekat lainnya. 

Katarak biasanya dialami oleh mereka yang berusia lanjut, meski tidak menutup kemungkinan dialami oleh mereka yang berusia lebih muda.

2. Silau Saat Melihat Cahaya

Ada berbagai jenis katarak, antara lain katarak subcapsular posterior, katarak nuklir dan katarak kortikal. Pada katarak subcapsular posterior, katarak jenis ini dimulai dari belakang lensa sehingga bisa menghalangi jalur cahaya yang masuk. 

Kondisi yang menyebabkan mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, seperti cahaya lampu yang mendekat, cahaya matahari yang terlalu silau dan lainnya. Tak sedikit penderita yang mengalami rasa tidak nyaman akibat hal ini.

3. Sulit Membedakan Warna

Penderita katarak juga mengalami kesulitan untuk membedakan warna. Hal ini disebabkan karena kondisi lensa yang keruh menghalangi cahaya masuk ke retina. 

Adapun retina adalah bagian mata yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi warna. Letaknya di belakang mata dan sensitif terhadap cahaya. Tak sedikit pasien katarak yang mengeluhkan hal ini.

4. Sulit Melihat Objek Dekat

Lensa mata bagian tengah memiliki tanggung jawab terhadap penglihatan jarak dekat. Sementara itu, penderita katarak umumnya mengalami pengeruhan lensa yang dimulai di bagian tengah. 

Oleh sebab itu, penderita katarak biasanya mengalami kesulitan ketika melihat benda yang berjarak dekat.

Jika Anda merasa kesulitan membaca dalam jarak normal, selalu mendekat saat menyaksikan acara televisi sekaligus memiliki faktor risiko katarak, Anda bisa memeriksakan kondisi kesehatan mata ke dokter terdekat.

5. Mengalami Efek Halo

Efek halo memang bisa jadi adalah respon khas mata atau disebabkan oleh penggunaan kacamata dan lensa kontak. Namun menjadi berbeda jika dibarengi dengan keluhan seputar penglihatan yang menjadi ciri penderita katarak. Pasalnya melihat lingkaran di sekitar cahaya merupakan ciri paling khas pada penderita katarak.

6. Penglihatan Berbayang

Keluhan berikutnya yang kerap dialami oleh penderita katarak yaitu penglihatan berbayang. Penyebabnya karena lensa yang keruh menghalangi cahaya masuk mengenai retina. 

Penglihatan berbayang bisa membahayakan penderita misalkan saja ketika mengendarai kendaraan. Jangan tunggu semakin parah, segera kunjungi dokter jika Anda merasakan keluhan tersebut.

7. Penglihatan Ganda

Penderita katarak juga mengalami penglihatan ganda atau diplopia pada benda tunggal. Keluhan ini memang bisa menjadi ciri penyakit lain, seperti tumor otak, stroke, pembengkakan kornea, namun katarak adalah salah satu penyebab paling umum yang ditandai dengan munculnya penglihatan ganda.

Pada mata penderita katarak, lensa yang keruh membelah cahaya yang masuk sehingga menyebabkan terjadinya penglihatan ganda.

8. Butuh Lebih Banyak Cahaya Saat Membaca

Katarak menyebabkan pandangan menjadi buram dan mempengaruhi lensa mata. Lambat laun, pandangan mata bisa semakin kabur dan tidak fokus. 

Kondisi ini menuntut penderita membutuhkan cahaya yang lebih banyak saat membaca buku atau aktivitas lainnya karena pandangan yang terhalang. Tak heran jika katarak menyebabkan penderitanya mengalami penurunan penglihatan di malam hari.

9. Lebih Sering Ganti Kacamata

Jika Anda lebih sering mengganti kacamata dengan ukuran yang semakin meningkat, Anda patut curiga akan kemungkinan menderita katarak. Konsultasikan pada dokter untuk mengetahui kondisi penglihatan Anda secara pasti.

10. Ketajaman Visual Menurun

Lensa mata mengandung protein dan air. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggumpalan protein yang dipengaruhi oleh pertambahan usia akan menumpuk dan berubah menjadi warna kekuning maupun kecoklatan.

Akibatnya semua cahaya yang masuk berubah menjadi warna kuning. Hal ini tentu memengaruhi penglihatan sehingga menyebabkan ketajaman visual menurun. 

Tak sedikit lho penderita katarak yang kesulitan mengenali wajah orang lain atau kerap menabrak sesuatu.

11. Warna Mata Berubah Putih atau Abu-abu

Ciri seseorang menderita katarak berikutnya bisa terlihat dari hasil foto pada bagian mata yang berwarna putih atau abu-abu. Penyebabnya karena lensa mata yang keruh memantulkan cahaya flash kamera.

Katarak merupakan penyakit mata dengan keluhan awal yang jarang disadari dan bila dibiarkan bisa semakin parah. Jika Anda menemukan salah satu ciri di atas, segera lakukan pemeriksaan dokter. 

Kini dunia medis semakin canggih, katarak bisa disembuhkan dengan tindakan operasi, seperti Extracapsular Cataract Extraction (ECCE), Small Incision Cataract Surgery (SICS), maupun phacoemulsification, sehingga Anda tak perlu takut.

Lama Operasi Katarak & Prosedur yang Wajib Anda Tahu

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Banyak penderita mata katarak yang ingin melakukan operasi, namun mereka masih ragu terhadap prosedur operasi katarak berapa lama. Anda tak perlu cemas, karena durasi operasi katarak tergolong singkat. Baca yuk artikel di bawah ini untuk mendapat penjelasan lengkapnya!

Operasi Katarak Berapa Lama?

Prosedur operasi katarak umumnya berlangsung selama 15-30 menit, menyesuaikan dengan kompleksitas kasus pasien. Durasi yang singkat membuat penderita katarak bisa langsung pulang begitu tindakan selesai.

Prosedur Operasi Katarak yang Anda Lalui

Dalam operasi katarak, dokter akan mengganti lensa yang keruh dengan lensa intraokular (IOL). Lensa IOL merupakan lensa buatan yang bersifat permanen yang akan menggantikan fungsi lensa alami. Dokter akan melakukan beberapa tindakan, yang dimulai dari pemberian obat tetes mata, menyuntikkan anestesi lokal kemudian masuk pada tindakan operasi.

1. Pemberian Obat Tetes Mata

Sebelum menjalankan prosedur operasi katarak, dokter biasanya melakukan USG pada mata  untuk memperkirakan bentuk dan ukuran lensa buatan yang akan dipakai untuk menggantikan lensa yang terkena katarak. Dalam hal ini lensa dibedakan menjadi 3 yaitu lensa monofokal, multifocal dan torik.

Lensa monofokal untuk penglihatan fokus jarak jauh. Lensa multifokal dipakai untuk mengatasi ketergantungan pada kacamata.

Selanjutnya dokter akan menggunakan alat khusus untuk menghancurkan lensa mata pasien yang sudah keruh. Kemudian mata akan diberi obat tetes khusus yang berguna untuk memperbesar pupil agar mempermudah prosedur selanjutnya.

2. Anestesi Lokal

Pemberian anestesi lokal akan dilakukan setelah pupil mata melebar. Bagi pasien yang cemas, dokter biasanya memberikan obat penenang.

Jika pasien mengalami katarak pada kedua mata, maka operasi dilakukan pada salah satu mata terlebih dahulu. Bergantian dengan sisi lain dalam jeda kurang lebih 8 minggu atau ketika kondisi mata sebelumnya sudah membaik.

3. Tindakan

Setelah pupil mata melebar, prosedur operasi akan dilakukan. Selama prosedur, pasien dalam keadaan sadar dengan kondisi mata terbuka. Setelah operasi selesai, dokter akan memberikan alat pelindung yang akan menjaga mata dari kotoran.

Adapun jenis tindakan operasi katarak ada 4 macam, yaitu:

  • Fakoemulsifikasi.
  • Dengan bantuan laser. 
  • Ekstrakapsular. 
  • Intrakapsular. 

Pada operasi katarak fakoemulsifikasi, penghancuran lensa yang keruh dilakukan dengan alat yang dimasukkan setelah dokter menyayat tepi kornea. 

Alat ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang bisa menghancurkan lensa. Lensa yang hancur akan dikeluarkan lewat alat lain untuk digantikan dengan lensa buatan.

Selanjutnya operasi yang menggunakan sinar laser, baik saat membuat sayatan maupun untuk menghancurkan lensa dan menggantinya.

Pada kasus katarak yang lebih berat, lensa tidak bisa diganti menggunakan dua teknik sebelumnya. Maka, dokter akan memakai tindakan ekstrakapsular, yaitu pengangkatan semua lensa mata yang hanya menyisakan kapsul belakang yang nantinya akan menjadi tempat untuk memasang lensa buatan.

Terakhir yaitu teknik intracapsular dimana akan mengangkat seluruh bagian lensa beserta kapsulnya. Pada teknik ini, pemasangan lensa akan dilakukan di tempat yang sama dengan lensa asli maupun diletakkan di posisi lain menyesuaikan kondisi pasien.

Tingkat Keamanan dan Risiko Operasi Katarak

Usai menjalani operasi katarak, pasien mungkin akan mengalami rasa tidak nyaman di area mata. Hal ini merupakan kondisi yang wajar. Anda hanya perlu mematuhi aturan dari dokter dan melakukan kontrol sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Penglihatan pasien yang melakukan operasi katarak umumnya membaik dalam beberapa hari pasca operasi. Namun kondisi bisa berlangsung lama, terutama jika pasien memiliki penyakit lain misalnya diabetes dan darah tinggi. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan konsultasi guna mengetahui waktu yang tepat melaksanakan prosedur operasi katarak.

Setiap tindakan operasi biasanya memiliki risiko, tak terkecuali pada operasi katarak. Beberapa risiko yang mungkin akan dihadapi oleh pasien operasi katarak antara lain infeksi, peradangan, perdarahan, dislokasi lensa buatan, glaucoma, kelopak mata terkulai, ablasi retina, katarak sekunder hingga kehilangan penglihatan.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena operasi ini tergolong aman dan mayoritas efek samping tersebut umumnya bisa diatasi. Selain itu, operasi katarak tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan. Kecanggihan teknologi juga mendukung keberhasilan operasi katarak.

Terkadang, operasi katarak gagal karena ada kondisi lain yang mendasari, misalnya pasien glaukoma dan degenerasi macula. Maka, penting untuk mengobati terlebih dahulu keluhan tersebut sebelum menjalankan prosedur operasi katarak.

Sebelum melakukan prosedur operasi, sebaiknya pasien mengatakan kepada dokter mengenai penyakit yang diidap, obat yang dikonsumsi dan puasa sehari sebelum operasi.

Risiko yang lebih besar justru bisa terjadi jika penderita katarak tidak melakukan operasi. Ada banyak aktivitas yang terpengaruh oleh penglihatan. Beberapa risiko tersebut misalnya kecelakaan akibat penglihatan yang buram, kesulitan membaca, penglihatan yang terbatas pada malam hari, hingga risiko kehilangan penglihatan ketika katarak sudah terlanjur parah.

Katarak merupakan penyakit yang bisa sembuh dengan jalan satu-satunya melalui operasi. Katarak yang dibiarkan bisa merugikan pasien. Sementara itu, penggunaan obat-obatan maupun obat tetes mata pada pasien katarak hanya memperlambat keparahan dan bukan menyembuhkannya. Maka, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara rutin untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.