Skip to content

Kenali Dulu Resiko dan Efek Samping Lasik Sebelum Memutuskan Operasi Lasik

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Operasi Lasik atau Laser-Assisted in Situ Keratomileusis telah menjadi pilihan populer bagi siapa pun yang ingin mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Apakah termasuk Anda salah satunya?

Jika iya, pastikan Anda memahami dulu apa saja resiko Lasik mata sebelum memutuskan memilih operasi Lasik ya. Sebab yang namanya operasi tetap memiliki resiko, bisa resiko kecil, bisa juga besar.

Nah, artikel kali ini akan mengulas secara detail mengenai berbagai resiko Lasik mata yang umum terjadi. Yuk, langsung baca saja artikelnya.

Memahami Prosedur Lasik

Lasik adalah jenis bedah refraktif yang menggunakan laser untuk memperbaiki masalah penglihatan seperti miopia (rabun jauh), hiperopia (rabun dekat), dan astigmatisme

Prosedur ini melibatkan pembuatan flap tipis pada kornea menggunakan microkeratome atau laser femtosecond, kemudian menggunakan laser excimer untuk membentuk ulang jaringan kornea di bawahnya. 

Tujuannya untuk mengubah dan memfokuskan kembali cahaya tepat di retina mata, sehingga meningkatkan kejernihan penglihatan.

Resiko Lasik Mata yang Umum Terjadi 

Meskipun operasi Lasik mata sudah dianggap aman dengan tingkat komplikasi kurang dari 1%, tetap saja Anda perlu memahami dengan baik berbagai efek samping yang mungkin terjadi. Berikut beberapa resiko Lasik mata yang perlu Anda tahu:

1. Undercorrection atau Overcorrection

Resiko Lasik mata yang pertama dan paling sering terjadi adalah undercorrection atau overcorrection

Efek samping ini terjadi ketika laser yang digunakan dalam operasi menghilangkan terlalu sedikit atau terlalu banyak jaringan kornea. 

Akibatnya koreksi mata yang dilakukan tidak sempurna, dan perlu koreksi lanjutan beberapa waktu kemudian.

2. Masalah Flap

Ketika Anda melakukan operasi Lasik, dokter akan melakukan pembuatan flap atau lapisan tipis di kornea. Tindakan ini bertujuan agar dokter dapat mengakses dan mengubah bentuk kornea di bawahnya dengan laser. 

Setelah selesai, flap akan dikembalikan ke tempat semula dan menjadi penutup alami untuk mempercepat proses penyembuhan. Sayangnya, sebaik apa pun dokter bedah mata bekerja, tetap ada potensi terjadi masalah flap, seperti:

  • Resiko infeksi tetap bisa terjadi jika ada bakteri yang masuk ke area flap yang terbuka dalam proses pembuatan atau saat dokter melipat flap. Gejalanya berupa penglihatan buram, mata merah, atau bisa juga membuat Anda merasa nyeri.
  • Efek samping Lasik mata berikutnya, Anda bisa saja mengalami pertumbuhan sel abnormal yang dikenal dengan nama epithelial ingrowth. Komplikasi ini terjadi ketika sel-sel epitel dari permukaan kornea mulai tumbuh di bawah flap, sehingga menyebabkan distorsi pada penglihatan, iritasi, atau memerlukan prosedur tambahan untuk mengangkat sel yang tidak normal.
  • Terakhir, dislokasi flap adalah flap yang bergeser dari posisi seharusnya. Dislokasi flap dapat menyebabkan penglihatan kabur, rasa tidak nyaman, bahkan membutuhkan pembedahan ulang jika pergeserannya signifikan.  

3. Dry Eye Syndrome

Dry Eye Syndrome atau sindrom mata kering menjadi resiko operasi Lasik mata berikutnya yang wajib Anda sadari, terutama kalau Anda punya riwayat mata kering.

Penyebabnya karena proses Lasik bisa saja mengganggu saraf di kornea yang mengatur produksi air mata, sehingga mengakibatkan produksi air mata berkurang dan mata jadi terasa kering pasca operasi Lasik.

Dari banyak kasus yang terjadi, efek samping mata kering setelah operasi Lasik mata hanya terjadi sementara dan akan membaik dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah Anda menjalani prosedur operasi.

Namun tetap ada juga pasien Lasik yang mengeluhkan gejala mata kering untuk waktu yang lama. Biasanya, dokter mata akan merekomendasikan penggunaan obat tetes mata yang bisa membantu melembapkan mata. 

4. Aberasi Visual

Aberasi visual adalah resiko Lasik mata lainnya yang bisa saja Anda alami setelah menjalani prosedur Lasik. 

Penyebab aberasi visual ini karena perubahan bentuk kornea yang dilakukan dalam prosedur LASIK, yang mengubah cara cahaya masuk dan difokuskan di mata.

Beberapa aberasi visual yang umum terjadi, sekaligus menyebabkan distorsi penglihatan, seperti silau (glare), efek halo, mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya, atau malah jadi sulit membedakan warna tertentu.

Glare atau silau adalah peningkatan sensitivitas mata terhadap cahaya, yang bisa membuat cahaya terang terasa lebih menyilaukan daripada sebelumnya. Silau ini akan semakin Anda rasakan ketika malam hari saat kondisi cahaya minimal. Ini bisa berbahaya kalau Anda sering mengendarai kendaraan bermotor sendirian.

Sementara efek halo yaitu kondisi di mana muncul lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya, seperti lampu jalan atau lampu lalu lintas. 

Dalam kondisi mata normal, bisa saja Anda mengalami efek halo sesekali. Nah, setelah operasi Lasik, efek halo ini akan menjadi lebih sering Anda alami. 

Selain mengalami silau yang berlebihan dan efek halo, resiko Lasik mata yang juga bisa Anda alami yaitu sensitivitas kontras. Pengertian sensitivitas kontras adalah kemampuan membedakan antara objek dengan warna atau tingkat kecerahan yang berbeda. 

Penurunan sensitivitas kontras membuat Anda jadi sulit melihat detail objek atau warna dari objek dalam cahaya redup atau dalam situasi dengan sedikit perbedaan warna. 

Meskipun ketiga efek tersebut bisa membaik seiring waktu, tetap ada potensi pasien pasca Lasik mengalaminya dalam jangka panjang sehingga diperlukan operasi koreksi untuk memperbaiki masalah ini.

5. Ectasia Kornea

Ectasia kornea adalah komplikasi langka, namun serius yang dapat terjadi setelah prosedur LASIK. Meskipun termasuk kasus langka dan jarang terjadi tetap perlu ada waspadai dan jadi pertimbangan sebelum mengambil keputusan menjalani prosedur Lasik mata. 

Saat Anda mengalami ectasia, kornea mata akan menonjol ke luar (ekstasi) dalam bentuk yang tidak normal, menyerupai kondisi medis yang disebut keratoconus.

Penyebabnya bisa karena kornea mata yang terlalu tipis atau struktur kornea tidak cukup kuat, sementara proses operasi Lasik mata melibatkan pengangkatan sebagian jaringan kornea.

Karena ectasia kornea adalah kondisi yang serius, sebagian besar klinik akan melakukan pemeriksaan ketat untuk mengevaluasi ketebalan dan kekuatan kornea. Terutama kalau kornea mata Anda tipis dan memiliki riwayat keluarga dengan keratoconus. Berkonsultasilah dengan dokter mata terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan ya.

Efek Samping dan Resiko Lasik Mata Lainnya

Selain risiko-risiko di atas, ada beberapa efek samping yang bersifat sementara dan seringkali dialami pasien Lasik mata, antara lain:

  • Ada rasa tidak nyaman di area mata atau bisa juga mengalami nyeri ringan. Biasanya, dokter akan meresepkan anti nyeri untuk mengatasi resiko Lasik mata ini.
  • Penglihatan mengalami fluktuasi, seperti kadang jelas, lalu di lain waktu mengalami pandangan yang buram. Efek samping ini bisa terjadi dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah operasi Lasik.
  • Kesulitan melihat dalam kondisi cahaya redup atau malam hari selama periode penyembuhan.
  • Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya adalah efek samping umum yang biasanya mereda seiring waktu.
  • Mata merah atau muncul bercak merah pada bagian putih mata selama beberapa minggu setelah operasi.

Siapa yang Cocok Menjalani Operasi Lasik?

Salah satu faktor kunci dalam meminimalkan resiko Lasik mata adalah memastikan kecocokan pasien dengan prosedur Lasik yang akan dijalani.

Dr. William Waldrop dari UT Southwestern Medical Center menekankan pentingnya pemeriksaan yang spesifik untuk setiap pasien. Pemeriksaan tersebut meliputi mengukur kondisi kornea dan bola mata hingga menyesuaikan perawatan dengan kondisi tersebut.

Kalau ingin menjalani operasi Lasik yang aman dan minim resiko, pastikan Anda memenuhi syarat berikut:

  • Usia minimal 18 tahun (idealnya di atas 21 tahun).
  • Resep mata yang stabil selama setidaknya satu tahun.
  • Kornea cukup tebal dan sehat.
  • Tidak memiliki kondisi mata tertentu, seperti mata kering parah atau keratokonus.
  • Memiliki harapan yang realistis tentang hasil operasi

Lasik telah terbukti menjadi prosedur yang efektif untuk memperbaiki penglihatan bagi banyak orang, dengan tingkat kepuasan pasien yang tinggi. Namun, seperti semua prosedur medis, ada risiko dan efek samping potensial yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. 

Oleh karena itu, alangkah baiknya Anda melakukan evaluasi, pemeriksaan, dan konsultasi yang detail dengan dokter mata yang berpengalaman. Dengan cara ini, efek samping dan resiko Lasik mata bisa diminimalisir.