Ingin Mata Tajam dan Sehat? Konsumsi 9 Vitamin untuk Mata dari Buah & Sayuran Ini!

21+ Vitamin untuk Mata Tak Cuma Vitamin A. Ini Daftar Lengkapnya!

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Kalau ingin punya mata yang tajam dan sehat, Anda tak harus mengonsumsi suplemen atau vitamin yang beredar di pasaran. 

Karena sebenarnya, banyak buah dan sayuran mengandung vitamin untuk mata yang bisa Anda dapatkan dengan mudah. 

Pertanyaannya sekarang, buah dan sayuran apa saja yang harus Anda konsumsi rutin demi mendapatkan mata yang sehat? Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel IEC Eye Care kali ini. 

9 Vitamin dari Buah dan Sayuran yang Bikin Mata Sehat

1. Betakaroten & Vitamin A

Betakaroten adalah pigmen tumbuhan yang diubah oleh tubuh menjadi vitamin A. Vitamin A memiliki banyak manfaat penting untuk kesehatan mata, seperti:

  • Membentuk pigmen retina yang membantu penglihatan dalam cahaya rendah.
  • Menjaga kornea tetap sehat dan mencegah mata kering.
  • Melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan mata kering, rabun senja, hingga kebutaan permanen. Anda dapat memenuhi kebutuhan ini dengan mengonsumsi wortel, ubi jalar, paprika merah, bayam, dan sayuran berdaun hijau lainnya.

2. Vitamin C

Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang melindungi mata dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi. Vitamin ini juga penting untuk:

  • Mencegah perkembangan katarak dan degenerasi makula terkait usia (AMD).
  • Menjaga kesehatan pembuluh darah di retina.
  • Membantu mencegah mata kering.

Buah dan sayuran kaya vitamin C meliputi jeruk, stroberi, kiwi, paprika, brokoli, dan tomat.

3. Vitamin E

Vitamin E adalah antioksidan kuat yang melindungi sel-sel mata dari stres oksidatif. Manfaat lainnya:

  • Melindungi asam lemak penting pada mata.
  • Mencegah degenerasi makula dan katarak.

Anda bisa mendapatkan vitamin E dari almond, biji bunga matahari, bayam, dan alpukat.

4. Lutein dan Zeaxanthin

Lutein dan Zeaxanthin adalah antioksidan yang terdapat pada makula dan retina. Keduanya berfungsi untuk:

  • Melindungi mata dari sinar biru berbahaya.
  • Mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.

Anda dapat menemukannya dalam bayam, kangkung, jagung, paprika kuning, dan kuning telur.

5. Riboflavin (Vitamin B2)

Riboflavin membantu melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas dan mencegah mata lelah.

  • Sumber riboflavin meliputi susu, yogurt, telur, almond, dan jamur.

6. Omega-3

Omega-3 adalah lemak tak jenuh ganda yang penting untuk kesehatan retina. Manfaatnya meliputi:

  • Membantu produksi cairan mata untuk mencegah mata kering.
  • Melindungi retina dari degenerasi dan peradangan.

Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden, serta biji chia dan kenari adalah sumber Omega-3.

7. Vitamin B Kompleks (B1, B6, dan B12)

Vitamin B kompleks mendukung fungsi saraf dan pembuluh darah mata. Manfaat utama:

  • Vitamin B1 (tiamin): Mengurangi risiko glaukoma.
  • Vitamin B6: Mencegah inflamasi pada pembuluh darah mata.
  • Vitamin B12: Mendukung pembentukan sel darah merah yang penting untuk aliran darah ke mata.

Anda dapat menemukan vitamin ini dalam kacang-kacangan, daging tanpa lemak, pisang, dan ikan.

8. Vitamin D

Vitamin D tidak hanya untuk tulang, tetapi juga penting untuk mata. Manfaatnya:

  • Mencegah peradangan dan mata kering.
  • Melindungi dari risiko penyakit autoimun yang memengaruhi penglihatan.

Berjemur di pagi hari selama 10-15 menit serta mengonsumsi salmon dan produk susu yang diperkaya vitamin D adalah cara terbaik untuk mencukupi kebutuhan ini.

9. Zinc

Zinc adalah mineral yang membantu membawa vitamin A dari hati ke retina untuk membentuk melanin, pigmen pelindung mata dari sinar UV.

  • Sumber Zinc termasuk tiram, daging merah, kacang-kacangan, dan biji labu.

Dari penjelasan dalam artikel di atas, harusnya tidak ada lagi dong ya alasan untuk tidak menjaga kesehatan mata dengan baik. Mengingat semua buah dan sayuran yang menjadi sumber vitamin untuk mata ternyata mudah didapatkan dan harganya pun masih terjangkau. Yuk, mulai hari ini, lebih perhatian lagi pada kebutuhan mata Anda akan berbagai nutrisi penting. Jangan lupa, lakukan pemeriksaan mata rutin untuk deteksi dini gangguan mata ya.

Penyebab Radang Kelopak Mata, Ciri, Gejala, dan Kapan Harus Ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Banyak orang yang menganggap radang kelopak mata adalah masalah sepele yang nanti akan sembuh sendiri asalkan diberi obat tetes mata. Namun bagi yang mengalaminya, radang ini bisa jadi mimpi buruk tak berkesudahan lho.
Bayangkan saja saat Anda mengalami radang kelopak mata, maka Anda akan mengalami rasa gatal yang tak tertahankan terjadi di satu mata atau kedua mata Anda. Ditambah lagi harus merasakan seperti ada benda asing yang mengganggu di kelopak mata. Pastinya akan sangat tidak nyaman, kan?
Artikel IEC Eye Care kali ini akan membahas secara lengkap mengenai radang kelopak mata, mulai jenis, penyebab, faktor risiko, hingga penanganan radang kelopak mata yang efektif. Simak langsung ya.

Apa Itu Radang Kelopak Mata?

Istilah medis untuk radang kelopak mata adalah blepharitis. Jadi, blepharitis atau radang kelopak mata adalah peradangan yang terjadi pada kelopak mata.
Kondisi ini ditandai dengan kelopak mata yang merah, bengkak, dan gatal akibat kelenjar minyak di tepi kelopak mata tersumbat, menyebabkan iritasi dan pembengkakan.
Meskipun tidak menular dan jarang mengancam penglihatan, radang pada kelopak mata bisa sangat mengganggu dan sulit diobati. Kondisi ini cenderung berulang dan membutuhkan perawatan rutin jangka panjang.

Jenis-jenis Radang Kelopak Mata

Terdapat dua jenis utama radang kelopak mata berdasarkan lokasi peradangan:

  1. Blepharitis anterior: Terjadi pada bagian luar kelopak mata, di area pertumbuhan bulu mata. Ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, atau penumpukan kotoran berminyak di pangkal bulu mata.
  2. Blepharitis posterior: Terjadi pada bagian dalam kelopak mata, disebabkan oleh disfungsi kelenjar meibom yang terletak di bawah kelopak mata.

Seseorang dapat mengalami salah satu jenis atau keduanya sekaligus. Penyebab dan penanganan untuk kedua jenis ini umumnya serupa.

Penyebab Radang Kelopak Mata

Penyebab pasti blepharitis belum diketahui sepenuhnya. Namun, beberapa faktor yang berperan dalam menyebabkan terjadinya blepharitis, seperti:

  • Disfungsi kelenjar minyak, yaitu kondisi ketika kelenjar meibom tidak berfungsi normal sehingga menyebabkan penumpukan minyak.
  • Pertumbuhan bakteri berlebih, seperti Staphylococcus yang hidup di kulit kelopak mata tetapi berkembang biak berlebihan.
  • Demodex, tungau mikroskopis yang hidup di folikel bulu mata, dapat memicu peradangan jika jumlahnya berlebihan.
  • Kondisi kulit, seperti dermatitis seboroik (ketombe), eksim, atau psoriasis.
  • Reaksi alergi terhadap produk perawatan mata atau lensa kontak.
  • Rosacea, kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan dan pembuluh darah terlihat di wajah.
  • Disfungsi kelenjar air mata yang memicu iritasi.
  • Infeksi virus, seperti herpes simpleks atau varicella zoster.

Ciri & Gejala Radang Kelopak Mata

Ciri dan gejala radang kelopak mata untuk tiap-tiap orang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Hal ini bergantung pada kondisi orang yang mengalaminya, seperti faktor usia, pengguna lensa kontak, penggunaan makeup, kondisi kulit berminyak, atau riwayat ketombe.
Lingkungan sekitar juga dapat menjadi faktor risiko, seperti lingkungan berdebu dan berangin. Kondisi lain meliputi riwayat mata kering, penderita eksim, menjalani kemoterapi, perubahan hormonal, atau menopause.

Beberapa gejala umum radang kelopak mata, antara lain:

  • Kelopak mata merah dan bengkak.
  • Rasa gatal atau terbakar di mata dan kelopak mata.
  • Kerak atau ketombe di pangkal bulu mata.
  • Kelopak mata terasa lengket saat bangun tidur.
  • Mata kering atau berair berlebihan.
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Sensasi benda asing di mata.
  • Penglihatan kabur.
  • Kehilangan bulu mata.
  • Pertumbuhan bulu mata ke arah yang salah.
  • Kelopak mata terasa berminyak.
  • Pembuluh darah di kelopak mata terlihat jelas.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika semua gejala di atas Anda alami dan kondisi semakin memburuk dari waktu ke waktu, maka segera periksakan diri ke dokter mata.
Beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai, seperti timbul rasa nyeri pada mata, perubahan penglihatan, atau demam. Pemeriksaan dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi.

Radang kelopak mata memang bukan kondisi yang mengancam jiwa, tetapi gejalanya bisa sangat mengganggu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika mengalami gejala yang berkelanjutan.

11 Pantangan Setelah Lasik Mata: Ini yang Boleh & Tidak Boleh Dilakukan

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Lasik mata aman. Inilah yang banyak diulas dan pastinya Anda sudah tahu, kan? Hanya saja, tetap ada aturan dan pantangan yang tidak boleh Anda lakukan setelah Lasik mata agar proses pemulihan dan hasil operasinya juga lebih optimal.

Prosedur Laser-Assisted In Situ Keratomileusis atau yang dikenal dengan sebutan Lasik mata adalah prosedur bedah mata yang paling populer dan aman untuk mengoreksi berbagai masalah penglihatan, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme. 

Hal ini karena dalam prosedur Lasik mata, dokter akan melakukan perbaikan bentuk kornea menggunakan laser sehingga memungkinkan Anda bisa melihat dengan jelas tanpa harus menggunakan kacamata dan lensa kontak. 

Ini bisa dikatakan kalau prosedur operasi Lasik mata menjadi solusi yang bisa membuat Anda terbebas dari keharusan menggunakan lensa kontak atau kacamata.

Memang, proses dan prosedur yang akan Anda lewati itu aman, prosesnya juga hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit untuk kedua mata, dan tingkat keberhasilannya tinggi.

Namun berhasil tidaknya operasi dan bagaimana hasil akhirnya tetap dipengaruhi dengan perawatan dan proses pemulihan pasca operasi. Termasuk bisa tidaknya Anda menghindari semua pantangan setelah Lasik mata.

11 Hal & Pantangan yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Lasik Mata

1. Tidak Boleh Mengemudi

Pantangan setelah Lasik mata yang pertama dan paling sering dokter ingatkan adalah Anda tidak boleh mengemudi mobil atau kendaraan bermotor lainnya sesaat setelah selesai operasi Lasik mata. 

Setelah menjalani prosedur LASIK, mata Anda belum sepenuhnya stabil dan masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri antara 24-48 jam. 

Penglihatan bisa menjadi kabur atau berbayang dalam beberapa jam hingga hari pertama setelah operasi, dan mungkin belum benar-benar pulih dari efek anestesi.

Itulah sebabnya, banyak dokter yang menyarankan agar Anda membawa teman, saudara, anggota keluarga lain, untuk menemani Anda selama menjalani operasi dan setelahnya bisa menemani Anda pulang tanpa harus mengemudi sendiri.

Bahkan ada pula dokter yang memberi saran agar Anda baru boleh mengemudi setelah melakukan pemeriksaan selanjutnya dan dokter sudah menyatakan kalau kondisi mata Anda sudah cukup baik untuk kembali berkendara. 

Hal ini supaya Anda terhindar dari risiko kecelakaan, mengingat mata belum benar-benar pulih, terutama kalau harus mengemudi di malam hari.

2. Hindari Menyentuh atau Menggosok Mata

Setelah Lasik, penting bagi Anda untuk menahan diri agar tidak menyentuh, menggosok, atau mengucek mata, terutama dalam minggu pertama pasca operasi. 

Mengapa? Karena tindakan ini dapat menggeser flap kornea yang telah dibentuk selama operasi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.

Hal ini dijelaskan pula dalam literatur yang tayang di situs FDA.org, yang menyebutkan kalau Anda sampai menggosok mata karena rasa gatal atau penglihatan yang buram, ini bisa menggeser atau merusak flap dan akibatnya, Anda harus memerlukan perawatan lanjutan untuk memperbaiki kembali posisi flap.

Jadi meskipun mata akan terasa sangat gatal atau tidak nyaman, hindari menggosok mata ya. Lebih baik gunakan saja obat tetes mata yang pastinya sudah diresepkan oleh dokter.

3. Menggunakan Kosmetik di Area Mata

Selama minggu pertama setelah LASIK, hindari menggunakan kosmetik di sekitar area mata, seperti maskara, eyeliner, eyeshadow, dan lainnya. 

Partikel dari kosmetik tersebut berisiko masuk ke dalam mata dan menyebabkan iritasi atau infeksi. Beberapa dokter bahkan menyarankan agar Anda tidak menggunakan kosmetik mata selama 2 minggu pertama untuk memastikan tidak ada risiko kontaminasi. 

4. Tidak Menggunakan Sampo dan Sabun Wajah

Ini bukan berarti Anda tidak boleh mandi sama atau mencuci wajah sama sekali ya. Hanya saja pada pantangan setelah Lasik mata yang satu ini maksudnya agar Anda berhati-hati agar sampo maupun sabun tidak sampai masuk ke mata.

Hal ini karena di dalam produk sampo dan sabun pastinya ada kandungan kimia yang bisa menyebabkan iritasi pada mata yang masih dalam proses pemulihan pasca operasi Lasik. 

Alih-alih langsung menyiram wajah dengan air dan menyabuninya seperti biasa, lebih baik Anda membersihkan wajah menggunakan kain atau handuk basah dulu saja untuk sementara waktu ya.

5. Olahraga Berat

Rutin berolahraga memang bagus untuk kesehatan Anda secara umumnya. Tetapi karena Anda baru saja operasi Lasik mata, maka kebiasaan Anda melakukan olahraga berat, sebaiknya dihindari dulu selama kurang lebih 1 bulan setelah operasi Lasik mata.

Beberapa jenis olahraga yang masuk dalam kategori berat, seperti gym, angkat beban, lari, olahraga yang mengharuskan full contact body

Semua aktivitas tersebut berpotensi meningkatkan tekanan pada mata, bisa merusak flap yang telah dibentuk, dan akhirnya mengganggu proses penyembuhan pasca operasi. 

Ditambah lagi ada potensi iritasi akibat keringat yang masuk ke mata, termasuk Anda menyentuh mata dengan tangan untuk menghapus keringat.

Kalaupun Anda tetap ingin berolahraga, maka untuk sementara lakukan olahraga ringan dulu, seperti jalan santai atau yoga, sehingga tidak membahayakan mata yang sedang berproses untuk sembuh.

6. Terlalu Lama Berada di Depan Layar

Setelah LASIK, Anda mungkin akan merasakan mata lebih cepat lelah saat melihat layar komputer, ponsel, atau TV. Mata yang masih dalam masa pemulihan bisa lebih rentan terhadap paparan cahaya biru dari layar. 

Ini memang menjadi tantangan besar, terutama kalau Anda memang lebih banyak bekerja di depan layar. 

Solusinya, terapkan aturan 20-20-20 untuk membantu mengurangi ketegangan mata, atur jarak mata dengan layar, dan atur juga kecerahan layar sesuai dengan pencahayaan ruangan kerja Anda.

7. Terpapar Sinar UV

Setelah Lasik, mata Anda akan lebih sensitif terhadap cahaya, terutama sinar UV dari matahari. Paparan langsung sinar matahari bisa memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko komplikasi. 

Maka alangkah baiknya selalu menggunakan kacamata hitam yang memiliki perlindungan UV saat berada di luar ruangan, bahkan di hari yang mendung, untuk melindungi mata Anda.

8. Berenang

Berenang di kolam renang, pantai, atau bahkan jacuzzi adalah aktivitas yang harus Anda hindari dan menjadi pantangan setelah Lasik mata yang wajib Anda lakukan, setidaknya selama 1 bulan.

Air kolam renang, laut, bahkan bak mandi pribadi, bisa saja mengandung bakteri yang dapat memicu infeksi dan iritasi pada mata yang belum sepenuhnya pulih. 

Jika Anda harus berenang juga dan tidak bisa tidak, pastikan menggunakan kacamata renang yang benar-benar kedap air.

9. Naik Pesawat

Meskipun tidak ada larangan ketat untuk naik pesawat setelah operasi Lasik mata, beberapa orang mungkin merasa mata mereka menjadi lebih kering di dalam kabin pesawat yang bertekanan rendah. 

Selain itu, tetap ada potensi terjadi tekanan pada bola mata selama Anda berada di kabin pesawat. Itulah sebabnya, cukup banyak dokter yang menyarankan agar Anda menunda perjalanan udara selama beberapa hari pertama setelah prosedur untuk memastikan mata Anda stabil. 

Lalu selama perjalanan, lebih baik bawa juga obat tetes mata untuk menjaga kelembapan mata selama penerbangan.

Mengikuti pantangan setelah Lasik mata seperti tidak mengemudi, menghindari paparan sinar UV, dan menjaga mata dari iritasi menjadi upaya yang baik agar mata Anda cepat pulih dan Anda pun bisa segera menikmati penglihatan yang lebih baik tanpa kacamata atau lensa kontak.

Selain itu, pastikan jaga kelembapan mata dengan menggunakan tetes mata yang direkomendasikan dokter serta membatasi aktivitas yang dapat menyebabkan ketegangan mata ya.

Mitos dan Fakta Medis Mata Kiri Kedutan yang Wajib Anda Tahu

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Ada banyak mitos dan fakta medis mata kiri kedutan yang beredar di masyarakat. Mungkin sebagian besar sudah ada tahu ya. Tapi pastinya ada juga yang belum Anda tahu, makanya Anda menemukan artikel ini. 

Mata kedutan memang fenomena yang umum terjadi dan seringnya menimbulkan rasa tidak nyaman. Tak hanya mengganggu penglihatan, tetapi mata yang terus berkedut bisa membuat Anda jadi sulit berkonsentrasi dalam belajar atau bekerja.

Untuk bisa mengatasi mata kiri kedutan dengan efektif, cari tahu secara lengkap mengenai mata kedutan di artikel IEC Eye Care ini, yuk.

Mitos Seputar Mata Kiri Kedutan

Walaupun sudah banyak literatur, referensi, hingga artikel yang beredar di internet menjelaskan tentang kenapa mata kiri bisa kedutan, tetap saja masih banyak orang yang percaya berbagai mitos berkaitan dengan mata kedutan.

Bahkan di setiap negara juga memiliki mitosnya sendiri-sendiri, seperti di Indonesia banyak yang menganggap kalau mata kiri kedutan berarti akan mendapatkan kabar baik.

Hal yang sama juga terjadi di China, yang menganggap mata kiri kedutan itu menandakan akan datang keberuntungan.

Tetapi berbeda dengan di India. Orang yang mengalami mata kiri kedutan dianggap akan mengalami hal-hal buruk dalam waktu dekat. Agar tak simpang siur, berikut beberapa mitos yang umum mengenai mata kedutan:

1. Kabar Buruk Akan Datang

Jika di atas tadi Anda mendapatkan informasi mengenai mata kiri kedutan sebagai pertanda baik, namun ternyata cukup banyak pula masyarakat di daerah tertentu di Indonesia yang menganggap sebagai pertanda buruk atau akan mendapat musibah.

Hal yang sama berlaku di dalam masyarakat Afrika. Mereka masih percaya kalau kelopak mata bawah sebelah kiri terus berkedut artinya orang tersebut akan menangis.

Sementara di Hawaii, ada mitos yang sangat kuat mengenai kedutan mata kiri berarti akan ada kematian di dalam keluarga. 

2. Kesialan, Hal Buruk, dan Tamu Tak Diundang

Di wilayah Karibia, masih ada kepercayaan tentang mata kiri kedutan sebagai pertanda ada orang lain yang sedang membicarakan Anda di belakang.

Lalu di wilayah tertentu di negara India, wanita yang mengalami kedutan di mata kirinya dipercayai akan segera mendapatkan kesialan. Tapi banyak pula dari negara lain yang beranggapan akan ada tamu yang tak diundang datang ke rumah Anda.

Percaya tidaknya mitos-mitos di atas tergantung Anda sendiri sebenarnya, bahkan coba saja perhatikan saat mengalami mata kedutan, mitos mana yang akhirnya terjadi. 

Di saat yang sama, ketika mengalami mata kedutan, ada baiknya Anda juga waspada dan segera mencari penyebab mengapa kedutan tersebut bisa terjadi.

Fakta Medis tentang Mata Kiri Kedutan

Untuk lebih mudah memahami berbagai fakta medis terkait mata kiri kedutan, pembahasan pada bagian ini akan dibagi menjadi penyebabnya, berbahaya atau tidak, durasi terjadinya, hingga tanda lain yang perlu diwaspadai. Yuk, lanjutkan membaca.

Nah, menurut Cleveland Clinic, mata kedutan umumnya disebabkan oleh beberapa faktor seperti:

1. Kelelahan atau Kurang Tidur

Di otak ada bahan kimia yang dikenal sebagai neurotransmitter. Fungsinya untuk mengirimkan informasi dari otak ke saraf yang mengontrol gerak pada tubuh Anda.

Ketika Anda mengalami kelelahan dan stres akibat banyak begadang atau kurang tidur, sudah tentu akan mempengaruhi cara kerja neurotransmitter

Inilah yang kemudian membuat otot di sekitar mata Anda berkedut dan akhirnya jadi mata kedutan.

2. Konsumsi Kafein Berlebihan

Ketika mengalami mood yang buruk, merasa kurang bersemangat, atau ketika tekanan deadline yang sangat tinggi, apa yang pertama Anda cari dalam kondisi ini?

Ya, kebanyakan orang akan mencari kopi. Dalam segelas kopi mengandung kafein yang bisa menjadi stimulan dan dipercaya bisa membuat otak berpikir lebih aktif.

Masalahnya, kalau Anda minum terlalu banyak minuman yang mengandung kafein, tentunya akan merangsang gerakan otot yang berakhir menjadi kedutan, termasuk kedutan pada mata kiri.

Dalam banyak kasus mata kiri kedutan, memang tidak ada yang benar-benar berbahaya. Bahkan dalam situs Cedar Sinai disebutkan mata kedutan tak perlu ada treatment khusus karena bisa berhenti sendiri. Apalagi kalau tidak ada gejala gangguan penglihatan lainnya yang mengikuti.

3. Kekurangan Vitamin

Pola makan yang buruk dan ketidakseimbangan nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi juga bisa menyebabkan gangguan otot dan saraf, termasuk yang berada di sekitar mata.

Selain itu, kekurangan asupan vitamin, seperti vitamin B kompleks, vitamin D, kalsium, dan magnesium, bisa menyebabkan otot tubuh yang melemah, atau sebaliknya terjadi kontraksi otot yang tak bisa Anda kendalikan.

4. Iritasi & Mata Kering

Terjadi iritasi pada mata, atau kondisi mata yang terlalu kering, bisa juga menjadi pemicu terjadinya mata kiri kedutan.

Umumnya, mata kering bisa Anda alami karena kebiasaan menatap layar ponsel atau laptop dalam waktu yang lama. 

Situasi ketika Anda menatap layar tanpa jeda tersebut membuat Anda tanpa sadar jadi jarang berkedip. Inilah yang kemudian membuat mata menjadi kering. 

Kalau dibiarkan dan tak segera diatasi, ya bisa memicu gangguan saraf dan otot di sekitar mata, dan akhirnya menyebabkan mata mengalami kedutan.

5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Ada orang-orang yang sedang menderita penyakit tertentu dan harus mengkonsumsi obat-obatan tertentu secara rutin, seperti obat golongan anti psikotik dan antiepileptic.

Mau tidak mau ketika mengonsumsi obat-obatan tersebut dan mengalami mata kedutan, baik di mata kiri maupun mata kanan, lebih baik berkonsultasi saja dengan dokternya.

Lebih praktis lagi kalau Anda menggunakan layanan treatment mata yang ada di IEC Eye Care. Konsultasi bisa Anda lakukan melalui email atau Whatsapp lho.

Mata kiri kedutan telah lama menjadi subjek berbagai mitos dan kepercayaan. Namun, dari sudut pandang medis, fenomena ini umumnya tidak berbahaya dan sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelelahan, stres, atau iritasi mata. 

Namun kalau mata kedutan berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mengganggu, lebih baik lakukan pemeriksaan ke dokter mata saja ya. Yuk, jaga selalu kesehatan mata Anda untuk hidup yang lebih berkualitas.

Panduan Aman Memilih Obat Tetes Mata untuk Masalah Sehari-hari

Panduan Aman Memilih Obat Tetes Mata untuk Masalah Sehari-hari

Artikel direview oleh dr Yessica Wilanda, SpM

Bayangkan mata Anda kering setelah seharian di depan layar komputer, atau tiba-tiba memerah karena iritasi, perih, dan gatal. Anda pasti mencari solusi cepat, bukan? Obat tetes mata adalah salah satu pilihan terbaik, tapi tahukah Anda bahwa jenisnya sangat beragam dan penggunaannya harus disesuaikan dengan kondisi mata?

Menurut American Academy of Ophthalmology, obat tetes mata yang tepat bisa meredakan gejala dengan cepat. Namun, tidak semua obat tetes cocok untuk semua kondisi. Mulai dari mata kering hingga infeksi, setiap masalah membutuhkan jenis obat yang berbeda.

Berikut ini adalah tetes mata yang dapat dijual bebas yang mungkin dapat membantu meredakan gejala yang Anda alami:

Artificial Tears (Air Mata Buatan / Pelumas Mata)

Obat tetes mata lubrikan (artificial tears) digunakan untuk mengatasi mata kering. Mata kering dapat menyebabkan gejala seperti gatal, perih, berair, hingga nyeri. Untuk setiap gejala pada mata, sangat aman jika kita menggunakan artificial tears terlebih dahulu sebelum memutuskan mencoba obat lain.

Berikut beberapa jenis tetes mata untuk mata kering yang sering digunakan:

Air mata buatan tanpa pengawet (lebih aman untuk penggunaan sering):

  • Cocok untuk mata sensitif atau penggunaan pascaoperasi mata.

Contoh produk:

  • Cendo Hyalub Monodose
  • Cendo Eye Fresh Monodose
  • Hylo-Comod

Air mata buatan dengan pengawet yang aman untuk mata (untuk penggunaan sesekali):

Contoh produk:

  • Insto Dry Eyes
  • Rohto Cool
  • Cendo Lyters

Dengan kandungan khusus (lebih kental):

  • Untuk mata kering yang lebih berat (seperti sindrom Sjögren).

Contoh:

  • Systane Ultra/Balance
  • Hialid

Gels atau salep mata (digunakan malam hari):

  • Memberikan pelumasan lebih tahan lama, biasanya digunakan sebelum tidur.

Contoh:

  • Cendo Oculenta Gel

Antihistamin atau Dekongestan

Obat tetes mata ini digunakan untuk mata merah yang sering disebabkan oleh alergi, debu, atau polusi. Gejala dari konjungtivitis alergi adalah mata merah, gatal, berair, kelopak mata bengkak, hingga keluar kotoran mata. Obat tetes mata dengan kandungan antihistamin atau dekongestan seperti Insto, Visine, atau Vasacon-A dapat membantu meredakan gejala ini. Produk ini aman digunakan dalam jangka pendek, namun jika gejala tidak membaik dalam tiga hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Antibiotik

Mata merah dan keluar kotoran mata yang banyak mungkin disebabkan oleh infeksi. Untuk masalah infeksi mata seperti konjungtivitis bakterial, obat tetes yang mengandung antibiotik dapat membantu. Namun, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Antibiotik tidak boleh digunakan sembarangan karena dapat menimbulkan resistensi bakteri atau efek samping serius.

Tips Aman Menggunakan Obat Tetes Mata

  • Selalu cuci tangan sebelum menggunakan obat.
  • Jangan biarkan ujung botol menyentuh mata untuk menghindari kontaminasi.
  • Ikuti petunjuk pada kemasan atau resep dokter dengan cermat.
  • Jika menggunakan lebih dari satu jenis obat, beri jeda 5-10 menit antar penggunaan.

Kesimpulan

Obat tetes mata bisa menjadi penyelamat saat mata Anda bermasalah, tetapi harus digunakan dengan bijak. Untuk gejala ringan seperti mata kering, mata merah, gatal, atau alergi, produk yang dijual bebas seperti air mata buatan dan antihistamin cukup efektif. Namun, untuk kondisi yang lebih serius seperti infeksi mata atau gejala yang tidak berkurang setelah pemberian obat tetes mata, selalu konsultasikan dengan dokter mata di IEC Eye Care untuk penanganan yang tepat. Ingat, kesehatan mata Anda adalah investasi jangka panjang.

Mengenal Anatomi dan Bagian-bagian Mata, Fungsinya, dan Cara Kerja Mata

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Bayangkan sebuah kamera canggih yang mampu menangkap jutaan warna, beradaptasi dengan berbagai tingkat cahaya, dan mentransmisikan gambar secara real time. 

Kini, bayangkan kamera tersebut hanya berukuran sekitar 2,5 cm dan bekerja tanpa henti selama lebih dari 80 tahun. Inilah keajaiban mata manusia, organ kecil namun luar biasa kompleks yang memungkinkan Anda menikmati indahnya dunia.

Penasaran tidak sih bagian-bagian mata dan fungsi tiap bagiannya tersebut seperti apa? Jika penasaran, langsung baca saja penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Bagian-bagian Mata Luar

1. Tulang Tulang Orbita

Tulang Orbita adalah rongga tulang yang melindungi dan mengelilingi bola mata. Struktur ini berbentuk seperti buah pir dan terbentuk dari beberapa tulang wajah. 

Tulang Orbita tidak hanya melindungi bola mata, tetapi juga berfungsi menampung otot-otot mata, saraf, pembuluh darah, dan kelenjar air mata.

2. Kelopak Mata

Kelopak mata berfungsi melindungi permukaan mata dari benda asing dan menyebarkan air mata secara merata di permukaan mata. Bagian dalam kelopak mata dilapisi selaput lendir yang disebut konjungtiva.

3. Bulu Mata

Bulu mata membantu melindungi mata dari debu dan partikel kecil lainnya. Selain itu, bulu mata juga berperan dalam estetika wajah.

4. Alis

Alis mata membantu mengalihkan keringat dan air dari mata, serta memberikan perlindungan tambahan dari sinar matahari dan benda asing.

Anatomi & Bagian Mata Dalam

1. Sklera

Sklera, atau yang lebih dikenal sebagai bagian putih mata, adalah lapisan luar yang keras dan berfungsi untuk melindungi struktur internal mata. 

Fungsi sklera untuk menutupi hampir seluruh permukaan bola mata dan memberikan bentuk serta struktur pada mata.

2. Kornea

Kornea adalah bagian depan mata yang transparan dan melengkung. Fungsi utama kornea, yaitu:

  • Melindungi bagian dalam mata seperti kaca depan mobil.
  • Memfokuskan cahaya yang masuk ke mata.
  • Membantu mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

Kornea juga berperan penting dalam proses penglihatan karena sekitar 70% dari kemampuan fokus mata berasal dari kornea.

3. Konjungtiva

Konjungtiva adalah selaput tipis dan transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan permukaan sklera. 

Fungsi utamanya adalah melindungi mata dari infeksi, membantu proses produksi air mata, dan memungkinkan pergerakan mata yang lancar

4. Iris

Iris adalah bagian berwarna mata yang terlihat di sekitar pupil. Fungsi utama iris untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengubah ukuran pupil.

Selain itu, iris juga sangat berguna dalam memberi warna pada mata. Kalau Anda lihat mata tiap orang yang Anda temui, maka Anda akan menemukan ada mata yang berwarna coklat, biru, hijau, hitam, atau hazel.

5. Pupil

Pupil adalah lubang hitam di tengah iris yang berfungsi sebagai jalan masuk cahaya ke dalam mata. Otot-otot di iris mengontrol ukuran pupil, memperbesar atau memperkecilnya sesuai dengan intensitas cahaya di lingkungan.

6. Lensa

Lensa mata adalah struktur transparan yang terletak di belakang iris. Fungsi utama lensa mata, antara lain:

  • Memfokuskan cahaya ke retina.
  • Membantu mata fokus pada objek dekat dan jauh melalui proses yang disebut akomodasi.

Lensa mata dapat berubah bentuk dengan bantuan otot siliaris. Bentuk lensa mata akan memipih untuk melihat objek jauh, sementara akan menjadi lebih tebal ketika perlu melihat objek dekat.

7. Vitreous Humor

Vitreous humor adalah cairan gel yang mengisi ruang antara lensa dan retina. Fungsinya meliputi:

  • Mempertahankan bentuk bola mata.
  • Membantu menjaga retina tetap menempel pada dinding belakang mata.
  • Menyerap goncangan untuk melindungi struktur internal mata.

8. Retina

Retina adalah lapisan tipis jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata. Fungsi utama retina adalah:

  • Menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik
  • Mengirim informasi visual ke otak melalui saraf optik

Retina terdiri dari dua jenis sel fotoreseptor:

  • Sel batang (rods), yang fungsinya bertanggung jawab untuk penglihatan pada cahaya redup dan penglihatan perifer
  • Sel kerucut (cones), bertanggung jawab untuk penglihatan warna dan detail

9. Makula

Makula adalah area kecil di retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral yang tajam. Fungsi utama makula, meliputi:

  • Memungkinkan penglihatan detail yang diperlukan untuk membaca, mengenali wajah, dan melihat warna.
  • Memberikan penglihatan tajam untuk aktivitas sehari-hari.

10. Saraf Optik

Saraf optik adalah bundel serat saraf yang menghubungkan retina dengan otak. Saraf optik ini memiliki peran penting dalam mengirim sinyal visual dari retina ke otak, serta memungkinkan otak untuk menginterpretasikan informasi visual.

Cara Kerja Mata

Ketika menemukan artikel ini, sesungguhnya Anda bisa jadi penasaran bagaimana cara kerja mata sehingga bisa memproses semua hal yang ada di sekitar, dan membantu Anda mengenali setiap benda dan peristiwa.

Nah berikut ini penjelasan lengkap mengenai proses dan cara kerja mata yang meliputi beberapa tahap:

1. Masuknya Cahaya

Cahaya memasuki mata melalui kornea, yang membelokkan cahaya ke arah pupil. Pupil, yang dikendalikan oleh iris, mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

2. Pemfokusan Cahaya

Setelah melewati pupil, cahaya melewati lensa. Lensa berubah bentuk untuk memfokuskan cahaya dengan tepat ke retina. Proses ini disebut akomodasi.

3. Konversi Cahaya menjadi Sinyal Listrik

Cahaya yang terfokus jatuh pada retina, di mana sel-sel fotoreseptor (batang dan kerucut) mengubah cahaya menjadi sinyal listrik.

4. Pengiriman Sinyal ke Otak

Sinyal listrik ini kemudian dikirim melalui saraf optik ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan.

5. Interpretasi oleh Otak

Otak menginterpretasikan sinyal-sinyal ini, menciptakan gambar visual yang kita persepsikan sebagai penglihatan.

Mata adalah organ yang luar biasa kompleks dan penting. Memahami anatomi, fungsi, dan cara kerja mata tidak hanya menarik dari segi ilmiah, tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan mata. 

Harapannya setelah Anda paham bagian-bagian mata itu apa saja, termasuk cara mata bekerja, Anda jadi lebih menghargai kemampuan mata yang begitu luar biasa, dan akhirnya rutin melakukan pemeriksaan mata demi menjaga kesehatannya.

9 Penyebab Mata Bintitan, Jenis, dan Cara Menghilangkannya

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Novita Eka Sukma Putri, SpM (K)

Mata bintitan, atau dalam istilah medis disebut hordeolum, adalah benjolan kecil yang muncul di kelopak mata akibat infeksi bakteri, biasanya Staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi pada kelenjar minyak di tepi kelopak mata, yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Meskipun biasanya tidak berbahaya, mata bintitan dapat memengaruhi penampilan, menurunkan kepercayaan diri, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, jenis, serta cara mengatasinya agar Anda dapat kembali beraktivitas dengan nyaman.

Jenis-Jenis Mata Bintitan

Mata bintitan terbagi menjadi dua jenis utama:

Hordeolum Eksternal

Terjadi di bagian luar kelopak mata, biasanya lebih mudah terlihat.

Hordeolum Internal

Terjadi di bagian dalam kelopak mata, seringkali lebih sulit dideteksi secara visual.

Selain itu, ada kondisi lain yang mirip dengan bintitan, yaitu kalazion. Kalazion adalah benjolan non-infeksi yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata.

Penyebab Mata Bintitan

Berikut adalah beberapa penyebab umum mata bintitan:

Infeksi Bakteri

Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus yang masuk ke kelenjar minyak atau folikel bulu mata.

Kebersihan Mata yang Kurang Baik

Menyentuh mata dengan tangan kotor atau tidak membersihkan make-up mata dapat meningkatkan risiko infeksi.

Make-up Mata yang Tidak Bersih

Menggunakan riasan yang sudah kedaluwarsa atau tidak membersihkan make-up sebelum tidur.

Blefaritis

Peradangan kronis di tepi kelopak mata yang dapat meningkatkan risiko mata bintitan.

Kelelahan atau Stres

Faktor ini dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

Kondisi Kulit Tertentu

Seperti rosacea atau dermatitis seboroik yang membuat kulit lebih mudah teriritasi atau terinfeksi.

Cara Menghilangkan Mata Bintitan

Untuk membantu pemulihan mata bintitan, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Kompres Hangat

Aplikasikan kompres hangat pada mata yang terkena selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari.

Menjaga Kebersihan

Bersihkan area mata secara lembut menggunakan air hangat dan sabun bayi. Hindari penggunaan make-up selama penyembuhan.

Antibiotik Topikal

Jika diperlukan, dokter mungkin meresepkan salep atau tetes mata antibiotik untuk melawan infeksi bakteri.

Hindari Memencet Benjolan

Jangan memencet atau memecahkan bintitan karena dapat menyebarkan infeksi.

Konsultasi dengan Dokter

Jika bintitan tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera temui dokter apabila:

Gejala tidak membaik setelah 1-2 minggu.

Bintitan sangat besar dan mengganggu penglihatan.

Terjadi demam atau gejala lain yang mengkhawatirkan.

Mata bintitan terjadi berulang kali.

Kesimpulan

Mata bintitan umumnya dapat sembuh sendiri dengan perawatan yang tepat. Namun, jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk mengunjungi klinik mata IEC Eye Care. Anda dapat membuat janji temu terlebih dahulu secara online untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Apakah Femto Lasik Sakit? Ini Penjelasan Lengkapnya

Bedah Refraktif - SILK

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Apakah Femto Lasik sakit? Prosedur Femto Lasik tidak menyebabkan rasa sakit karena Anda sudah mendapatkan anestesi topikal yang berbentuk tetes mata. 

Untuk mengetahui apa itu Femto Lasik, prosedurnya dan seperti apa yang akan dirasakan pasien selama proses Femto Lasik, Anda perlu membaca artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Femto LASIK?

Femto LASIK adalah versi terbaru dari prosedur LASIK konvensional. Prosedur ini menggunakan dua jenis laser, yaitu:

  1. Laser femtosecond untuk membuat flap tipis pada kornea
  2. Laser excimer untuk mereskulptur jaringan kornea di bawahnya

Penggunaan laser femtosecond jauh lebih baik dibandingkan LASIK konvensional yang menggunakan microkeratome (pisau bedah) untuk membuat flap kornea. Flap yang dibuat dengan laser femtosecond lebih presisi, tipis, dan stabil.

Apakah Prosedur Femto LASIK Menyakitkan?

Jawaban singkatnya adalah tidak. Femto LASIK dirancang sebagai prosedur yang nyaman dan relatif bebas rasa sakit bagi pasien. Berikut beberapa alasan mengapa Femto LASIK umumnya tidak menyakitkan:

1. Penggunaan Anestesi Lokal

Sebelum memulai prosedur Femto LASIK, dokter mata akan meneteskan tetes mata anestesi untuk menghilangkan rasa sakit pada permukaan mata.

Tetes mata ini sangat efektif dalam menghilangkan sensasi pada kornea dan konjungtiva, sehingga Anda tidak akan merasakan sakit selama prosedur berlangsung.

2. Prosedur Cepat

Prosedur Femto LASIK akan berlangsung sangat cepat. Biasanya hanya memakan waktu sekitar 10-20 detik untuk kedua mata. 

Waktu penggunaan laser sendiri umumnya hanya berlangsung beberapa detik per mata. Singkatnya durasi prosedur ini membantu meminimalkan ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan pasien.

3. Teknologi Laser Presisi Tinggi

Penggunaan laser femtosecond dan excimer yang dipandu komputer memungkinkan prosedur dilakukan dengan sangat presisi. 

Hal ini mengurangi trauma pada jaringan mata dan meminimalkan risiko komplikasi yang dapat menyebabkan rasa sakit pasca operasi.

4. Tidak Ada Sayatan

Berbeda dengan LASIK konvensional yang menggunakan pisau bedah, Femto LASIK sepenuhnya menggunakan laser untuk membuat flap kornea. Tidak adanya sayatan mekanis membantu mengurangi trauma dan rasa sakit.

5. Pemantauan Gerakan Mata

Sistem pelacakan mata atau eye tracking yang canggih memantau posisi mata lebih dari 1000 kali per detik selama prosedur. 

Ini memastikan laser tetap tepat sasaran bahkan jika ada sedikit pergerakan mata, sehingga mengurangi risiko komplikasi yang dapat menyebabkan rasa sakit.

Apa yang Dirasakan Pasien Selama Prosedur?

Anda pasti penasaran ya, apa sih yang akan Anda rasakan selama dokter menjalankan prosedur Femto LASIK di mata Anda? 

Untuk menjawab rasa penasaran ini, berikut beberapa sensasi yang akan Anda rasakan selama prosedur berlangsung:

1. Tekanan Ringan

Saat alat penahan mata (speculum) dipasang dan suction ring digunakan untuk menstabilkan mata, pasien mungkin merasakan sedikit tekanan. Namun, ini tidak menyakitkan.

2. Penglihatan Kabur

Selama prosedur, penglihatan pasien akan menjadi kabur atau gelap untuk sementara. Ini normal dan tidak menyebabkan rasa sakit.

3. Suara Laser

Pasien akan mendengar suara ticking dari laser saat bekerja. Meskipun ini mungkin terdengar menakutkan, suara tersebut tidak menimbulkan rasa sakit.

4. Bau Khas

Beberapa pasien melaporkan mencium bau seperti rambut terbakar selama prosedur. Ini disebabkan oleh laser excimer yang menghilangkan jaringan kornea, namun tidak menimbulkan rasa sakit.

Bagaimana dengan Rasa Sakit Pasca Operasi?

Rata-rata tindakan medis berupa operasi akan berakhir dengan rasa sakit begitu efek bius dari anestesi hilang. Bagaimana dengan pasca operasi Femto LASIK? Ini penjelasannya.

  • Beberapa jam setelah selesai menjalani prosedur Femto LASIK, Anda bisa jadi akan merasakan ada sesuatu di mata, seperti sensasi pasir di mata.
  • Air mata jadi lebih banyak keluar dari mata. Efek ini sama seperti saat mata Anda sedikit mengalami tertekan, pastinya akan membuat mata berair, kan?
  • Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya terang selama beberapa hari atau malah mengalami penglihatan yang kabur.
  • Mata terasa sangat kering.

Jangan panik jika mengalami berbagai gejala di atas karena biasanya dokter pun sudah meresepkan obat tetes mata untuk mengatasi hal tersebut.

Namun jika kondisi tidak nyaman terasa sangat mengganggu, boleh juga Anda berkonsultasi lagi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Selain itu, dokter mata juga akan membekali Anda dengan beberapa instruksi perawatan pasca operasi yang bisa Anda lakukan sendiri, seperti:

  • Penggunaan tetes mata antibiotik dan antiinflamasi untuk mencegah infeksi serta kemungkinan terjadi radang.
  • Tetes mata yang mengandung air mata buatan untuk mengatasi mata kering. 
  • Penggunaan kacamata pelindung ketika berada di luar ruangan untuk mencegah mata terpapar debu, dan mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata.
  • Untuk kondisi tertentu, dokter juga akan meresepkan obat pereda nyeri.

Kapan Pasien Dapat Kembali Beraktivitas Normal?

Salah satu keunggulan Femto LASIK adalah waktu pemulihan yang relatif cepat. Urutan waktunya dari selesainya operasi hingga boleh beraktivitas, kurang lebih sebagai berikut:

  • 4-6 jam setelah prosedur, ketidaknyamanan yang awalnya terasa sangat mengganggu, berangsur-angsur mulai berkurang.
  • 24 jam setelahnya, cukup banyak pasien yang sudah menjalani Femto LASIK memberikan pendapat kalau mereka sudah bisa melihat dengan baik, bisa kembali bekerja, bahkan sudah mulai mengemudi mobil sendiri.
  • Setelah satu minggu, penglihatan Anda menjadi lebih stabil dan aktivitas harian sudah bisa kembali normal, seperti sebelum Anda melakukan prosedur Femto LASIK.
  • Mata Anda sudah pulih sepenuhnya setelah 1 bulan (dengan catatan tidak ada indikasi medis lainnya yang muncul pasca operasi Lasik).

Hasil di atas adalah yang umum terjadi dan sudah banyak pasien Femto LASIK yang melaporkannya. Tetapi hasil untuk masing-masing orang bisa saja berbeda, tergantung banyak faktor.

Pada prinsipnya, pastikan Anda mengikuti semua instruksi dokter dan melakukan pemeriksaan pasca operasi secara rutin untuk memastikan proses penyembuhan berjalan optimal.

Penutup

Femto LASIK adalah prosedur bedah refraktif yang aman dan umumnya tidak menyakitkan. Meskipun beberapa pasien bisa jadi mengalami ketidaknyamanan ringan selama beberapa jam atau hari pertama setelah prosedur, tingkat rasa sakit yang dialami jauh lebih rendah dibandingkan dengan prosedur Lasik konvensional.

Jika Anda mempertimbangkan untuk menjalani Femto LASIK, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter mata berpengalaman untuk mengevaluasi apakah Anda adalah kandidat yang tepat untuk prosedur ini.

SILK Elita : Apa Itu, Benefit, Cara Kerja, dan Biayanya

Bedah Refraktif - SILK

Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)

Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kesehatan mata terus mengalami perkembangan, termasuk dalam hal operasi mata refraktif. 

Salah satu metode terbaru yang semakin populer adalah SILK Elita . Prosedur ini menawarkan solusi yang lebih canggih dan presisi untuk memperbaiki gangguan refraksi mata, seperti miopi, hipermetropi, dan astigmatisme.

Apakah Anda pernah mendengar tentang metode ini? Jika belum, artikel ini akan membahas lengkap mengenai apa itu SILK Elita , manfaatnya, cara kerjanya, serta biaya yang mungkin perlu Anda siapkan jika tertarik menjalani prosedur ini.

Apa Itu SILK Elita ?

SILK Elita  adalah teknologi tercanggih dan terbaru dalam operasi mata yang bertujuan memperbaiki masalah penglihatan, seperti miopi, hipermetropi, dan astigmatisme

Jika sebelumnya Anda sudah familiar dengan istilah Laser-Assisted in Situ Keratomileusis (LASIK), maka SILK Elita  adalah versi yang lebih canggih dengan beberapa keunggulan.

Istilah SILK Elita sendiri merujuk pada prosedur yang lebih lembut dan akurat dibandingkan dengan metode  biasa. Dalam banyak kasus, SILK Elita  menawarkan pemulihan yang lebih cepat, hasil yang lebih presisi, dan minim invasif.  

Teknologi ini juga memungkinkan dokter bedah untuk melakukan koreksi penglihatan tanpa perlu membuat flap pada kornea, yang sering kali menjadi bagian yang paling menakutkan dalam prosedur .

Apakah  SILK aman? Menurut data dari Centre for Sight, SILK Elita  memiliki akurasi yang tinggi dalam memperbaiki refraksi mata, dengan risiko komplikasi yang lebih rendah daripada metode  konvensional. 

Hal ini menjadikan SILK Elita  sebagai salah satu pilihan operasi mata yang aman dan nyaman bagi generasi muda, termasuk Gen Z, yang mengutamakan kepraktisan dan efisiensi.

Benefit dan Manfaat Operasi Mata SILK Elita 

Mengapa Anda harus mempertimbangkan operasi mata dengan metode SILK Elita  sebagai solusi untuk masalah penglihatan? Berikut beberapa manfaatnya:

1. Prosedur Minim Invasif

Jika dibandingkan dengan metode  tradisional, SILK Elita  menggunakan teknologi laser dengan low power high pulse sehingga hasil lebih presisi dan sangat akurat. 

Artinya, prosedur operasi mata yang satu ini tidak memerlukan sayatan besar, dan minim pemotongan jaringan mata. Tentunya prosedur seperti ini akan jauh lebih aman dan nyaman bagi Anda sebagai pasien.

2. Pemulihan Lebih Cepat

Keunggulan SILK Elita  dibandingkan prosedur operasi mata lainnya adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pasca operasi sangat singkat. 

Pasien umumnya bisa kembali ke aktivitas normal dalam waktu beberapa jam setelah operasi. Hal ini karena tidak ada luka besar pada kornea dalam recovery.

Sementara metode operasi mata lainnya, termasuk  konvensional, membutuhkan waktu lebih lama untuk pasien bisa langsung beraktivitas kembali, atau mendapatkan penglihatan yang lebih jernih.

3. Risiko Komplikasi Lebih Rendah

Salah satu kekhawatiran terbesar pasien ketika melakukan operasi mata adalah risiko komplikasi. SILK Elita  mengurangi kemungkinan komplikasi, seperti mata kering atau penglihatan berbayang, berkat teknik operasi flapless yang lebih presisi dan penggunaan laser low power high pulse.

Hal ini sejalan dengan hasil studi dari Eye7 Hospitals, yang menyatakan bahwa risiko infeksi setelah operasi SILK Elita  sangat rendah, kurang dari 0,1%, yang menjadikannya prosedur yang sangat aman.

4. Penglihatan Lebih Baik

Cukup banyak penelitian dan hasil studi yang menunjukkan SILK Elita  mampu memberikan hasil penglihatan yang lebih tajam dan lebih jelas dibandingkan metode lain. 

Bahkan survei yang dilakukan American Academy of Ophthalmology, menunjukkan ada sekitar 95% pasien yang menjalani SILK Elita  merasa puas dengan hasil yang mereka dapatkan setelah operasi.

5. Tingkat Kenyamanan Tinggi dan Penglihatan Lebih Tajam

Alasan lain banyak orang enggan melakukan operasi mata adalah rasa takut terhadap rasa sakit. Namun, SILK Elita  menawarkan pengalaman operasi yang sangat minim rasa sakit. 

Teknologi yang digunakan sangat halus dan akurat, sehingga pasien hampir tidak merasakan ketidaknyamanan selama prosedur.

Di saat yang sama, tingkat akurasi yang lebih tinggi dalam mengoreksi masalah refraksi ternyata memberi hasil dengan kualitas penglihatan yang menjadi lebih tajam. 

Hal ini dibuktikan dari data yang dirilis SILK Elita Vision, yaitu kurang lebih 98% pasien yang menjalani SILK Elita  melaporkan peningkatan penglihatan jadi lebih tajam dan tidak lagi bergantung pada alat bantu penglihatan, seperti kacamata maupun lensa kontak. 

Cara Kerja SILK Elita 

Proses operasi SILK Elita  cukup sederhana dan biasanya tidak memakan waktu lama. Berikut tahapan dan prosedur SILK Elita :

1. Persiapan Pasien di Tahap Awal 

Sebelum ada pernyataan operasi mata SILK Elita  bisa dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh.

Tujuannya untuk memastikan Anda adalah kandidat yang tepat dan memang bisa menjalani prosedur SILK Elita

Pemeriksaan mata pada tahap ini, meliputi ketebalan kornea, tes refraksi mata, dan kesehatan mata secara keseluruhan.

2. Proses Operasi SILK Elita 

Setelah semua tes selesai dan Anda dinyatakan cocok menjalani operasi SILK Elita , dokter akan menggunakan laser berteknologi tinggi untuk memperbaiki bentuk kornea. Proses ini laser ini hanya memerlukan waktu sekitar 10-15 detik saja. 

3. Pemulihan

Setelah operasi, Anda akan diberi petunjuk tentang perawatan pasca operasi. Biasanya, Anda dapat merasakan hasilnya dalam waktu 24 jam, meskipun beberapa pasien melaporkan pemulihan yang lebih cepat.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan American Academy of Ophthalmology pada tahun 2022, pasien yang menjalani operasi mata dengan metode SILK Elita  memiliki tingkat kepuasan hingga 95%, dengan 85% pasien melaporkan penglihatan mereka membaik dalam waktu kurang dari seminggu setelah operasi. 

Maka bisa dikatakan kalau SILK Elita  merupakan terobosan baru dalam operasi mata yang menawarkan banyak keuntungan, mulai dari prosedur yang minim invasif hingga pemulihan yang lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah. Bagi Anda yang memiliki masalah penglihatan dan ingin terbebas dari kacamata atau lensa kontak, SILK Elita  bisa menjadi solusi yang patut dipertimbangkan. Yuk, lakukan pemeriksaan dan konsultasi untuk bisa menjalani prosedur ini dengan menghubungi Kontak IEC Eye Care.

13 Penyebab Kelopak Mata Atas Bengkak dan Apa yang Harus Dilakukan?

Mata Bengkak pada Anak: Kapan Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Kelopak mata bengkak bisa terjadi pada siapa saja, termasuk Anda. Kondisi ini sering kali membuat tidak nyaman, mengganggu penampilan, bahkan dalam beberapa kasus dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. 

Terutama bagi Anda yang aktif di media sosial atau memiliki kegiatan yang padat, kelopak mata bengkak bisa mengganggu performa dan kepercayaan diri. Mari pahami secara lebih lengkap penyebab kelopak mata atas bengkak dan apa yang harus dilakukan jika kelopak mata bengkak.

Ini 13 Penyebab Kelopak Mata Atas Bengkak & Solusi untuk Mengatasinya

1. Alergi

Alergi adalah salah satu penyebab paling umum yang bisa membuat kelopak mata atas mengalami bengkak. 

Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat yang dianggap berbahaya (alergen) sehingga melepaskan histamin. 

Beberapa alergen penyebab alergi dan bisa membuat kelopak mata atas bengkak, antara lain serbuk sari, debu, bulu hewan, produk kecantikan, jenis makanan atau minuman tertentu, dan sebagainya. Gejala lainnya meliputi gatal, kemerahan, dan berair. 

Solusi yang bisa Anda lakukan:

  • Kompres mata dengan handuk dingin.
  • Hindari paparan alergen. 
  • Gunakan obat tetes mata antihistamin untuk membantu meredakan gejala.
  • Jika alergi Anda cukup parah, dokter mungkin akan meresepkan obat steroid.

2. Infeksi Mata (Konjungtivitis)

Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, lapisan tipis yang melapisi bagian depan mata. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau alergi. 

Salah satu gejala konjungtivitis adalah kelopak mata yang bengkak dan merah. Selain bengkak pada kelopak mata, biasanya akan diikuti dengan mata berair dan ada rasa nyeri pada mata.

Apa yang harus dilakukan jika kelopak mata bengkak akibat infeksi mata? 

Ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat berdasarkan penyebab infeksinya.

Di saat yang sama, jaga kebersihan mata dan hindari kontak langsung dengan orang lain untuk mencegah penyebaran infeksi.

3. Kalazion

Kalazion adalah kondisi ketika kelenjar meibom yang terletak di kelopak mata tersumbat dan menyebabkan muncul benjolan kecil di kelopak mata. 

Meskipun tidak menimbulkan rasa nyeri dan tidak terlalu berbahaya, tetap saja kelopak mata atas atau bawah bisa menjadi bengkak. Bahkan jika dibiarkan, bengkaknya bisa menjadi besar lho.

Hal penting yang perlu Anda lakukan ketika mengalami kalazion, antara lain:

  • Mengompres mata dengan air hangat selama 10-15 menit beberapa kali sehari untuk mengurangi pembengkakan.
  • Jika kalazion tidak kunjung sembuh, Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut, seperti suntikan kortikosteroid atau bahkan pembedahan kecil.

4. Bintitan (Hordeolum)

Bintitan adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata yang menyebabkan benjolan merah, terasa menyakitkan, dan membuat kelopak mata atas bengkak. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.

Solusi untuk mengatasi bintitan:

  • Kompres hangat selama 5-10 menit beberapa kali sehari untuk mengurangi pembengkakan. 
  • Hindari memencet bintitan karena dapat memperparah infeksi. 
  • Menggunakan salep khusus bintitan yang bisa dibeli di apotik.
  • Jika bintitan tidak sembuh dalam waktu 48 jam atau semakin parah, segera periksa mata Anda ke dokter mata.

5. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan pada tepi kelopak mata yang sering disebabkan oleh bakteri, kulit terlalu berminyak, masalah pada kelenjar minyak di area sekitar mata, atau kondisi kulit tertentu, seperti rosacea atau dermatitis seboroik. Blefaritis dapat menyebabkan kelopak mata atas bengkak, merah, dan terasa gatal.

Apa yang harus dilakukan jika kelopak mata bengkak karena blefaritis? Anda bisa membersihkan kelopak mata dengan air hangat dan sabun bayi yang lembut untuk membantu mengatasi blefaritis. 

Cara lain, coba berkonsultasi dan memeriksakan kondisi mata Anda ke dokter mata. Biasanya dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik untuk meredakan peradangan.

6. Cidera Mata

Benturan, pukulan, goresan, atau jenis trauma lainnya yang terjadi di area sekitar mata dapat menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata. 

Cidera ini bisa ringan atau berat, tergantung pada seberapa parah dampaknya. Selain pembengkakan, bisa juga muncul memar dan nyeri pada area yang terkena benturan.

Sebaiknya begitu mengalami cidera, langsung lakukan kompres dengan es yang dibungkus kain selama 15-20 menit untuk mengurangi pembengkakan. 

Hindari menekan atau menggosok area yang terluka. Jika gejala memburuk atau disertai perdarahan, segera konsultasikan ke dokter.

7. Gigitan Serangga

Gigitan serangga, seperti nyamuk, lebah, semut, dll, dapat menyebabkan reaksi peradangan yang membuat kelopak mata bengkak. Ini biasanya terjadi karena reaksi alergi lokal terhadap gigitan.

Anda bisa melakukan kompres dengan es pada area gigitan untuk mengurangi pembengkakan. Boleh juga mengoleskan minyak kayu putih pada titik gigitan yang menyebabkan gatal dan bengkak. Biasanya, bengkak karena gigitan serangga bisa sembuh dengan sendirinya.

8. Dermatitis Kontak

Dermatitis kontak adalah reaksi alergi atau iritasi pada kulit akibat kontak dengan zat tertentu, seperti produk kecantikan, yang dapat menyebabkan kelopak mata bengkak.

Jika bengkak pada kelopak mata terjadi akibat penggunaan krim atau zat tertentu, segera cuci bersih dengan air dan sabun bayi yang lembut untuk menghilangkan zat tersebut dari kelopak mata. Kemudian, Anda bisa menggunakan krim anti inflamasi atau krim kortikosteroid.

9. Retensi Cairan

Retensi cairan di dalam tubuh, misalnya akibat konsumsi garam berlebihan atau masalah ginjal, dapat menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata, terutama pada pagi hari.

Apa yang Harus Dilakukan saat kelopak mata bengkak akibat retensi cairan? Berikut beberapa cara mengatasinya:

  • Upayakan untuk mengurangi asupan garam.
  • Minum banyak air.
  • Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dapat membantu mengurangi retensi cairan. 
  • Jika Anda sering mengalami retensi cairan, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

10. Hipertiroidisme

Kondisi tiroid yang terlalu aktif, atau hipertiroidisme, dapat menyebabkan penumpukan jaringan lemak di belakang mata yang mendorong kelopak mata ke depan dan menyebabkan pembengkakan.

Solusinya, Anda perlu melakukan perawatan hipertiroidisme, pengobatan, atau terapi radioaktif untuk mengontrol kadar hormon tiroid. Dalam beberapa kasus, bisa pula dokter menyarankan untuk melakukan pembedahan.

11. Menangis Berlebihan

Menangis menyebabkan peningkatan aliran darah ke mata, yang bisa mengakibatkan pembengkakan kelopak mata. 

Hal ini sering disebabkan oleh akumulasi cairan di jaringan mata. Jika kelopak mata bengkak setelah Anda banyak menangis, langsung lakukan kompres mata dengan air dingin untuk mengurangi pembengkakan.

12. Trombosis Sinus Cavernosus

Kondisi langka ini terjadi ketika ada penggumpalan darah di sinus cavernosus, yaitu pembuluh darah besar di belakang mata. Gejalanya meliputi pembengkakan kelopak mata, sakit kepala, dan demam.

Tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kondisi pembengkakan mata akibat trombosis sinus cavernosus ini kecuali mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.  Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik dan antikoagulan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

13. Infeksi Herpes Simpleks

Virus herpes simpleks dapat menyerang mata dan menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata atas. Gejala lainnya termasuk lepuhan kecil, mata merah, dan berair.

Pengobatan antivirus direkomendasikan untuk mengatasi infeksi ini. Jangan menyentuh atau menggosok mata, dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran.

Kelopak mata bengkak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi medis ringan hingga yang lebih serius. Penting untuk mengenali penyebabnya agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat. Jika kelopak mata Anda bengkak dan tidak kunjung sembuh atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter mata.