Panduan Lengkap 13 Bagian dan Fungsi Mata: Cara Mata Anda Melihat Dunia

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Mata adalah salah satu indera terpenting yang dimiliki oleh tubuh manusia. Tanpa mata, Anda akan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari dan menikmati indahnya dunia. 

Namun sayangnya lebih dari 2,2 miliar orang di dunia, menurut World Health Organization (WHO), mengalami gangguan penglihatan, dan setidaknya setengahnya bisa dicegah jika dilakukan perawatan sejak dini.

Di saat yang sama, Cleveland Clinic merilis hasil penelitian yang menunjukkan ada 75% orang di dunia mengalami masalah penglihatan, dan mereka tidak tahu adanya masalah tersebut sampai semuanya sudah terlambat. Ini sungguh disayangkan ya. 

Maka pada artikel ini, mari kenali bagian dan fungsi mata supaya Anda paham cara mata melihat dunia, dan akhirnya tergerak untuk mulai lebih menghargai keberadaan mata dan mulai menjaga kesehatannya. 

13 Bagian dan Fungsi Mata yang Bantu Anda Melihat Dunia

Mata terdiri dari berbagai bagian yang bekerja dalam harmoni untuk memfokuskan cahaya dan mengubahnya menjadi informasi visual yang bisa dipahami otak. 

Setiap bagian memiliki fungsi yang sangat spesifik dan tak tergantikan. Berikut panduan lengkap mengenai 13 bagian mata yang harus Anda ketahui.

1. Kornea

Kornea adalah lapisan bening yang berada di bagian depan mata, tidak memiliki pembuluh darah, dan mendapatkan oksigen langsung dari udara. Keberadaan kornea sangat penting karena berfungsi:

  • Garda terdepan yang melindungi mata dari debu,kotoran,  mikroorganisme, partikel asing, hingga kuman, agar tidak sampai masuk ke mata.
  • Bertanggung jawab untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata dan meneruskannya ke retina.
  • Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

Sebagian besar penglihatan yang Anda miliki saat ini bergantung pada sehat tidaknya kornea mata lho.

2. Pupil Mata

Pupil adalah lubang di tengah iris yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya terang, pupil mengecil, sementara saat Anda berada dalam kondisi gelap, pupil melebar. 

Bisa diibaratkan, pupil adalah gerbang cahaya yang bisa merespons cahaya dalam waktu kurang dari 0,2 detik. 

Ukurannya juga dapat berubah sesuai intensitas cahaya, sekaligus berfungsi melindungi retina dari kerusakan akibat cahaya yang terlalu terang.

3. Iris

Iris adalah bagian mata yang memberi warna pada mata Anda, seperti hitam, cokelat, hijau, biru, dan sebagainya. Di dalam iris terdapat otot-otot yang berfungsi untuk mengontrol ukuran pupil.

Ketika Anda berada di tempat terang, iris mengecilkan pupil untuk mengurangi cahaya yang masuk. 

Sementara ketika berada di tempat gelap, iris membuat pupil membesar sehingga Anda bisa tetap melihat meski dengan sedikit cahaya.

Menurut penelitian National Eye Institute, kemampuan iris menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke mata bertujuan untuk membantu pupil melindungi retina dari kerusakan.

4. Lensa Mata

Lensa adalah struktur transparan di belakang iris yang memiliki fleksibilitas untuk berubah bentuk (memiliki daya akomodasi). 

Inilah yang membuat Anda bisa melihat benda baik yang jauh maupun dekat. Fungsi lensa mata untuk memfokuskan cahaya ke retina, sesuai dengan jarak objek yang Anda lihat.

5. Retina

Retina adalah lapisan tipis di belakang mata yang berisi jutaan sel fotoreseptor (sel batang dan kerucut) dan disebut rod dan cone

Cara kerja retina seperti kamera canggih di mana sel-sel fotoreseptor memproses cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal untuk dikirim ke otak melalui saraf optik.

Menurut Cleveland Clinic, retina memainkan peran penting dalam mendeteksi warna dan cahaya, yang membuat Anda dapat melihat dalam kondisi terang dan gelap.  

Sementara hasil penelitian bagian dan fungsi mata yang dirilis National Eye Institute menyebutkan bahwa retina memiliki lebih dari 120 juta sel batang yang membantu melihat dalam cahaya redup, dan sekitar 6 juta sel kerucut yang memungkinkan Anda melihat warna. 

6. Sklera

Sklera adalah bagian putih mata yang keras dan melindungi struktur serta bagian dalam mata dari kerusakan fisik. Bisa dikatakan, sklera merupakan kerangka mata yang bertugas menjaga bentuk mata tetap bulat. 

Selain itu, sklera juga menjadi tempat melekatnya otot-otot mata yang membantu Anda menggerakkan bola mata. 

7. Konjungtiva

Konjungtiva adalah lapisan tipis yang melapisi bagian depan mata dan kelopak mata bagian dalam. Fungsi utama konjungtiva melindungi mata dari infeksi dan iritasi. 

Jika konjungtiva terinfeksi, Anda bisa mengalami kondisi yang dikenal dengan nama konjungtivitis atau mata merah.

8. Saraf Optik

Saraf optik membawa sinyal dari retina ke otak untuk diproses dan diinterpretasikan sebagai gambar. Saraf ini memainkan peran penting dalam memastikan Anda bisa melihat dengan jelas.

Lebih dari 1 juta serat saraf terlibat dalam proses ini, menunjukkan betapa kompleksnya sistem visual manusia. Bahkan hasil penelitian dari Medical Eye Center menunjukkan kalau mata manusia memiliki kemampuan menyaring lebih dari 35.000 informasi visual setiap jamnya.

9. Humor Vitreous & Humor Aqueous

Humor vitreous adalah cairan seperti gel yang mengisi ruang di dalam bola mata, membantu mempertahankan bentuk mata, dan memungkinkan cahaya bergerak dengan bebas menuju retina. 

Sementara humor aqueous juga berupa cairan yang mengisi ruang antara kornea dan lensa. serta bertugas menjaga tekanan mata dan menyediakan nutrisi untuk kornea dan lensa. 

10. Saraf Optik

Saraf optik adalah “kabel” yang membawa sinyal dari retina ke otak untuk diterjemahkan menjadi gambar yang Anda lihat.   

11. Kelenjar Lakrimal: Penghasil Air Mata

Kelenjar lakrimal berfungsi untuk memproduksi air mata yang menjaga kelembapan mata. Air mata juga berfungsi untuk melumasi mata, membersihkan debu, dan melindungi mata dari infeksi.

12. Makula 

Makula adalah bagian kecil di retina yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail, seperti saat Anda membaca atau mengenali wajah.

13. Fovea

Fovea terletak di tengah makula dan merupakan area dengan konsentrasi tertinggi sel kerucut, memungkinkan penglihatan yang sangat tajam.  

14. Otot Mata

Otot mata terdiri dari enam otot yang memungkinkan mata bergerak ke segala arah. 

Otot-otot ini bekerja dengan sangat cepat agar mata bisa mengikuti objek yang bergerak dan menjaga fokus pada objek yang ingin Anda lihat.

15. Kelopak Mata dan Bulu Mata 

Keduanya melindungi mata dari debu, kotoran, dan cahaya berlebihan. Kelopak mata juga membantu menjaga kelembapan dengan menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata.  

16. Koroid

Choroid atau koroid adalah lapisan yang kaya akan pembuluh darah, terletak di antara retina dan sklera. 

Fungsi utama koroid, menyediakan oksigen dan nutrisi untuk retina. Selain itu, koroid juga menyerap cahaya yang berlebihan untuk mencegah pantulan cahaya kembali ke mata.

17. Ciliary Body

Ciliary body adalah struktur yang mengelilingi lensa dan bertanggung jawab untuk mengatur bentuk lensa. 

Dengan mengubah bentuk lensa, ciliary body memungkinkan mata fokus pada objek dengan jarak yang berbeda.

Apakah bagian dan fungsi mata hanya ada 17 poin seperti yang sudah dijelaskan di atas? Tentunya tidak. Anda masih bisa melakukan eksplorasi pengetahuan lebih banyak dengan terus mengikuti artikel-artikel yang IEC Eye Care sediakan.

Cara Mengobati Sakit Mata yang Efektif agar Cepat Sembuh Berdasarkan Jenis Sakit Matanya

Panduan Aman Memilih Obat Tetes Mata untuk Masalah Sehari-hari

Artikel direview oleh dr Yessica Wilanda, SpM

Sering yang terjadi, orang yang sedang mengalami sakit mata mengambil cara cepat mengobati sakit matanya dengan obat tetes mata. 

Padahal ada banyak jenis sakit mata yang cara mengobatinya berbeda-beda. Misalnya jenis sakit mata konjungtivitis jelas pengobatannya berbeda dengan blefaritis atau kalazion.

Jika Anda sedang mencari cara mengobati sakit mata yang efektif dan bikin sakitnya cepat sembuh, artikel ini memberikan panduan lengkap pengobatan sakit mata berdasarkan jenis sakit matanya. Yuk, langsung baca artikel di bawah ini.

Tips Efektif dan Cara Mengobati Sakit Mata Berdasarkan Jenis Penyakitnya

1. Konjungtivitis (Mata Merah)  

Konjungtivitis atau mata merah adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata bagian dalam. Penyebab penyakit yang satu ini bisa karena infeksi virus, bakteri, atau alergi.  

Beberapa gejala yang akan Anda rasanya, antara lain mata merah, gatal, ada sensasi terbakar di mata, serta keluar cairan lengket dari mata saat Anda bangun tidur di pagi hari.

Cara mengobati sakit mata jenis konjungtivitis, yaitu:

  • Jika konjungtivitis terjadi karena bakteri, Anda bisa melakukan kompres hangat atau kompres dingin.
  • Lepaskan lensa kontak dan jangan digunakan dulu untuk sementara waktu kalau pemicu mata merah akibat penggunaan lensa kontak.
  • Hindari alergen pemicu alergi dan gunakan tetes mata antihistamin jika penyebab konjungtivitis yang Anda alami karena alergi.

Menurut CDC, konjungtivitis karena virus biasanya sembuh dalam 1-2 minggu tanpa pengobatan khusus, namun konjungtivitis bakteri sering memerlukan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

2. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang sering disebabkan oleh bakteri atau disfungsi kelenjar minyak dan bisa menyebabkan mata terasa kering, gatal, dan berkerak.

Menurut Cleveland Clinic, blefaritis adalah salah satu penyebab utama mata kering yang dialami oleh 37% pasien dengan keluhan iritasi mata. 

Gejalanya berupa kelopak mata merah dan bengkak, gatal, mata terasa seperti berpasir, dan ada kerak di sekitar bulu mata.

Untuk mengobati blefaritis, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

  • Bersihkan kelopak mata dengan kapas atau kain lembut yang dicelupkan ke larutan air hangat dan sampo bayi tanpa pewangi.
  • Tempelkan kompres hangat selama 5–10 menit untuk melunakkan kerak dan membuka kelenjar minyak yang tersumbat.
  • Jika jenis sakit mata ini tak kunjung sembuh, bahkan infeksinya cukup parah, lebih baik periksa ke dokter. Umumnya, dokter akan meresepkan salep antibiotik atau obat tetes mata steroid untuk mengurangi peradangan. 

3. Kalazion

Kalazion adalah benjolan kecil yang terbentuk akibat penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata. Berbeda dengan bintitan, kalazion tidak menimbulkan rasa nyeri. 

Biasanya, ciri-ciri sakit mata jenis kalazion ini ditandai dengan munculnya benjolan keras di kelopak mata yang tidak disertai rasa sakit ketika disentuh. Selain itu, kelopak mata juga terlihat bengkak.

Mengobati sakit mata jenis kalazion bisa dengan cara:

  • Lakukan kompres hangat 3–4 kali sehari selama 10 menit untuk membantu membuka kelenjar minyak yang tersumbat, melunakkan benjolan, dan mempercepat proses penyembuhan.
  • Setelah proses mengompres selesai, lakukan pijatan lembut di area sekitar kalazion. Gunakan ujung jari tangan yang bersih dan lakukan gerakan melingkar.
  • Hindari memencet kalazion karena bisa memperburuk infeksi atau menyebabkan jaringan parut.       

Menurut situs American Academy of Ophthalmology, sebagian besar jenis sakit mata seperti kalazion ini bisa sembuh sendiri. 

Tetapi jika tidak membaik dalam beberapa minggu, segera periksa saja ke dokter untuk mendapatkan suntikan steroid atau tindakan medis untuk mengangkat kalazion.

4. Hordeolum (Bintitan)

Hampir semua orang pernah mengalami bintitan. Begitu juga Anda, kan? Hordeolum atau bintitan adalah infeksi akut pada folikel bulu mata atau kelenjar minyak di kelopak mata, yang memicu munculnya benjolan disertai rasa nyeri. 

Saat mengalami bintitan, Anda akan merasakan sensasi seperti ada sesuatu di mata, benjolan berwarna merah dan terasa sakit, serta mata yang terus berair. 

Memang rasanya sangat tidak menyenangkan, namun jangan coba-coba memencet benjolan tersebut ya karena bisa memperburuk kondisinya, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Lebih baik lakukan beberapa hal berikut untuk mengobati sakit mata jenis bintitan ini:

  • Lakukan kompres hangat selama 10-15 menit, 3-4 kali sehari, untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mempercepat pemulihan.      
  • Jaga kebersihan dan hindari menyentuh mata dengan tangan yang kotor.
  • Selama bintitan, sebaiknya Anda tidak menggunakan kosmetik di area mata yang sedang mengalami peradangan tersebut.

Umumnya, bintitan bisa sembuh dengan sendirinya asalkan Anda melakukan langkah-langkah di atas dan memastikan area di sekitar mata yang sakit terjaga kebersihannya. 

Namun jika benjolan tidak kunjung sembuh dalam 2  minggu, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

5. Keratitis

Sakit mata keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan infeksi, cedera, atau penggunaan lensa kontak yang terlalu lama dan tidak higienis. Keratitis menyebabkan mata merah, mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya, bahkan bisa menyebabkan penglihatan buram.

Penanganan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keratitis adalah menghentikan penggunaan lensa kontak untuk sementara waktu sampai mata sudah benar-benar sembuh. 

Lalu karena terjadinya pada kornea mata dan bisa menyebabkan komplikasi, maka untuk pengobatannya harus sesuai dengan rekomendasi yang diberikan dokter mata. 

Biasanya, dokter akan meresepkan obat berdasarkan penyebabnya. Jika karena infeksi bakteri, maka Anda akan mendapatkan obat tetes mata antibiotik. 

Sementara kalau penyebabnya karena virus, misalnya pada keratitis herpes, maka dokter akan meresepkan obat antivirus.

Setiap jenis sakit mata membutuhkan cara pengobatan yang berbeda agar bisa cepat sembuh. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mempercepat pemulihan dan pencegahan komplikasi yang tidak diinginkan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika kondisi mata tidak membaik setelah beberapa hari perawatan mandiri. 

Minus Mata Paling Tinggi, Dampaknya Bagi Mata, dan Cara Mencegahnya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Rekor dunia untuk minus mata paling tinggi dipegang oleh Jan Miskovic, orang Slovakia, yang memiliki derajat miopia miliknya mencapai -108 diopter di usianya yang mendekati 60 tahun. 

Ini benar-benar rekor luar biasa yang kisahnya dipublikasikan di situs FluoreScence ODCommunity.

Meskipun ada bukti yang jelas mengenai orang dengan minus mata paling tinggi, dan tetap bisa beraktivitas, bukan berarti mata minus akan aman-aman saja kalau dibiarkan.

Karena tanpa pengobatan, tingkat keparahan miopia bisa semakin parah yang diiringi dengan gangguan penglihatan lainnya.

Kondisi Minus Mata Paling Tinggi

Di awal artikel ini, Anda sudah tahu kalau di muka bumi ini ada satu orang yang minus matanya mencapai -108 diopter, yaitu Jan Miskovic. Namun pada umumnya, seseorang dianggap memiliki mata minus tinggi jika kelainan refraksi mencapai -6,00 dioptri atau lebih. 

Sementara pada kasus ekstrem, minus mata bisa melampaui -15,00 dioptri, meskipun jarang ditemukan. Itulah sebabnya, kejadian yang dialami Jan Miskovic termasuk keajaiban lho.

Minus mana yang sangat tinggi dikenal dengan istilah high myopia atau miopi ekstrem. Penyebabnya bisa karena bola mata yang terlalu panjang atau lengkung kornea yang terlalu curam. 

Bentuk bola mata tersebut akhirnya mengakibatkan cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus pada retina, melainkan di depan retina. Hal ini membuat pandangan jauh menjadi buram, dan penglihatan sehari-hari pun sangat terganggu.  

Jika masih ada yang bertanya, “Berapa minus mata paling tinggi?” Jawabannya mesti melihat lagi kisah Jan Miskovic, yaitu tidak ada batas absolut untuk angka tertinggi minus mata.

Namun kalau Anda menerima resep kacamata atau hasil pemeriksaan mata yang menunjukkan angka -30 dioptri, angka ini sudah termasuk kasus yang ekstrem dan sudah sepatutnya membuat Anda waspada.

Alasannya karena penderita mata minus yang tinggi biasanya mengalami gangguan penglihatan yang sangat parah, dampak yang lumayan mengganggu dari mata minus tinggi, dan membutuhkan alat bantu, seperti kacamata atau lensa kontak khusus, untuk melihat.

Dampak Minus Mata Paling Tinggi

Minus mata tinggi bukan hanya tentang kesulitan melihat jarak jauh. Kondisi ini juga berpotensi menimbulkan komplikasi serius, seperti:  

1. Risiko Gangguan Mata Lainnya

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh National Eye Institute (NEI), penderita minus mata paling tinggi lebih rentan terhadap kondisi, seperti ablasi retina, katarak, hingga glaukoma, yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak segera ditangani. Hal ini terjadi karena tekanan pada bola mata yang terus menerus membuat retina lebih tipis dan rentan pecah.

2. Ablasi Retina

Salah satu komplikasi serius akibat mata minus tinggi tanpa penanganan yang tepat adalah ablasi retina, yaitu kondisi ketika retina terlepas dari dinding belakang mata. 

Ablasi retina dapat menyebabkan penglihatan terganggu dan bahkan kebutaan permanen jika tidak segera ditangani.  

3. Glaukoma dan Katarak

Banyak hasil penelitian yang menunjukkan kalau penderita miopi ekstrem berisiko lebih besar mengalami glaukoma (peningkatan tekanan pada mata) dan katarak lebih dini.     

4. Degenerasi Makula Miopik

Pada kasus kronis, Anda bisa saja mengalami yang namanya degenerasi makula, yaitu kerusakan pada bagian retina yang bertugas memberikan penglihatan sentral yang tajam.

5. Gangguan Kualitas Hidup

Selain dampak medis, minus mata tinggi juga memengaruhi kualitas hidup. Misalnya, penderita kesulitan melakukan aktivitas fisik tertentu atau memerlukan perhatian khusus saat memilih pekerjaan.

Cara Mencegah Minus Mata Semakin Tinggi

Sama seperti penyakit lainnya, ada yang namanya faktor risiko pada kasus minus mata paling tinggi. Beberapa faktor risiko yang perlu Anda cermati, antara lain ada tidaknya faktor keturunan di mana orang tua yang memiliki miopia akan membuat anak mereka rentan menderita miopia juga.

Selain itu, aktivitas visual dekat yang terus menerus dilakukan dan anak-anak yang jarang beraktivitas di luar rumah beresiko besar mengalami minus mata tinggi.

Kalau satu maupun beberapa faktor risiko di atas juga Anda atau anggota keluarga Anda miliki, alangkah baiknya melakukan pencegahan dengan cara:

1. Perbanyak Aktivitas Luar Ruangan

Sinar matahari itu penting lho, tak cuma untuk kesehatan tubuh, namun juga bagus untuk menjaga kesehatan mata. 

Apalagi sudah banyak penelitian yang menemukan fakta kalau anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami peningkatan minus mata. Paparan cahaya alami membantu memperlambat perpanjangan bola mata.  

2. Kurangi Paparan Layar

Terlalu lama menatap layar gadget bisa memperburuk kondisi mata. Andaipun Anda tak bisa benar-benar mengurangi penggunaan gadget karena sekolah atau bekerja. 

Sebaiknya terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, alihkan pandangan sejauh 20 kaki selama 20 detik, untuk memberi mata waktu beristirahat.  

3. Rutin Periksa Mata

Pemeriksaan mata secara berkala membantu mendeteksi tanda-tanda miopi ekstrem lebih dini. Dokter juga bisa merekomendasikan penggunaan lensa ortokeratologi atau metode terapi khusus lainnya.  

4. Gunakan Alat Bantu Penglihatan yang Tepat

Jika Anda didiagnosa menderita miopia atau hipermetropi, walaupun masih dalam kondisi ringan, segera lakukan antisipasi seperti menggunakan kacamata.

Memilih kacamata atau lensa kontak yang sesuai adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan mata. 

Karena kalau Anda menggunakan lensa yang tidak sesuai dengan kondisi mata, maka bisa mempercepat penurunan penglihatan.  

5. Pertimbangkan Prosedur Bedah  

Bagi penderita miopi ekstrem, prosedur seperti LASIK, PRK, atau pemasangan lensa intraokular bisa menjadi solusi permanen. Meski efektif, prosedur ini memerlukan evaluasi ketat untuk memastikan keamanannya. 

Selain itu, era teknologi canggih seperti sekarang juga sudah banyak menghadirkan berbagai inovasi teknologi terkait kesehatan mata. Salah satunya ada Implantable Collamer Lens (ICL), yaitu lensa yang ditanam di mata untuk mengoreksi penglihatan tanpa mengubah struktur kornea. Solusi ini cocok untuk Anda yang tidak memenuhi syarat untuk LASIK.  

Jika refraksi mata masih dalam kondisi ringan dan Anda tidak menginginkan prosedur bedah, coba pilih saja terapi orthokeratology. 

Terapi ini menggunakan lensa khusus yang wajib Anda gunakan saat tidur untuk memperbaiki lengkungan kornea, dan bisa memberikan penglihatan jernih tanpa kacamata di siang hari. 

Arti Mata Minus 1.25 dan Penjelasan Lengkap Cara Baca Resep Kacamata

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pernahkah Anda merasa kesulitan melihat objek dari kejauhan, tetapi tetap nyaman membaca atau melihat layar dekat? Jika iya, Anda mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai mata minus atau miopia. Salah satu tingkat miopia yang sering ditemui adalah -1.25. 

Mata Minus 1.25 artinya ada membutuhkan lensa korektif dengan kekuatan -1.25 dioptri untuk membantu fokus mata saat melihat objek jauh. Semakin besar angka minus, semakin kuat koreksi yang dibutuhkan.

Pada resep kacamata, angka -1.25 biasanya diikuti dengan istilah, seperti OD (mata kanan) atau OS (mata kiri), yang menunjukkan mata mana yang membutuhkan koreksi tersebut.

Apakah Minus 1.25 Berbahaya?  

Mata minus (atau miopia) dengan angka -1.25 masih merupakan kondisi yang ringan. 

Anda mungkin hanya mengalami kesulitan membaca tulisan di papan tulis atau rambu jalan yang letaknya cukup jauh dari posisi Anda berada, tetapi masih bisa membaca atau melihat objek dekat dengan jelas.

Meski termasuk kategori ringan, tetap saja Anda harus waspada dan perlu mempertimbangkan penggunaan lensa koreksi, baik berupa kacamata maupun lensa kontak, untuk menghindari mata tegang dan kelelahan karena harus dipaksa fokus melihat objek jauh. 

Selain itu, tetap ada risiko terjadi peningkatan pada angka minusnya kalau Anda aktif menggunakan gadget untuk waktu yang lama dan terus menerus.

Apakah Minus 1.25 Perlu Kacamata atau Lensa Kontak?

Keputusan memakai kacamata tergantung pada tingkat kenyamanan Anda. Jika sering kesulitan melihat benda jauh atau merasa mata cepat lelah, kacamata dapat membantu.

Bahkan untuk miopia ringan, penggunaan kacamata dapat meningkatkan kualitas hidup, terutama saat mengemudi atau menonton layar besar.

Tips Membaca Resep Kacamata dengan Mudah

Resep kacamata sering kali berisi istilah dan angka yang mungkin tampak membingungkan bagi orang awam. 

Nah, kalau Anda juga baru saja menerima resep kacamata dan ingin tahu cara membacanya, pahami dulu kalau ada komponen penting dalam resep kacamata, yaitu OD dan OS, SPH (Sphere), CYL (Cylinder), AXIS, ADD (Addition), dan PD (Pupillary Distance).

1. OD dan OS

Oculus Dexter atau OD mengacu pada mata kanan. Sementara Oculus Sinister (OS) artinya mata kiri. Kadang, Anda juga akan menemukan istilah Oculus Uterque (OU) yang berarti kedua mata.

2. SPH (Sphere)

Angka yang diikuti dengan kode SPH atau sphere ini menunjukkan kekuatan lensa yang diperlukan untuk mengoreksi rabun jauh / miopia (minus) atau rabun dekat / hipermetropi (plus). Jika tertulis -1.25, itu berarti Anda memiliki miopia ringan.

3. CYL (Cylinder)

CYL menunjukkan kekuatan lensa untuk mengoreksi astigmatisme, yang terjadi ketika kornea memiliki bentuk yang tidak merata. Jika tidak ada astigmatisme, kolom CYL biasanya kosong atau diisi dengan “Plano” atau “0.00”.

4. AXIS

AXIS merupakan kode yang mengarah pada orientasi astigmatisme, dengan angka antara 0° hingga 180°. Ini menunjukkan arah di mana lensa astigmatisme harus ditempatkan.

5. ADD (Addition)

ADD menjadi kode ada tidaknya tambahan kekuatan lensa untuk membantu membaca atau melihat benda dekat, biasanya untuk pengguna kacamata bifokal atau progresif.

6. PD (Pupillary Distance)

Merupakan komponen di dalam resep kacamata yang menunjukkan jarak antara pusat kedua pupil, diukur dalam milimeter. Ini penting untuk memastikan lensa sejajar dengan pusat pupil Anda atau untuk memastikan pembuatan kacamata yang presisi.  

Ketika menerima resep kacamata perhatikan simbol positif dan negatif yang tertera karena menentukan jenis lensa koreksi yang Anda butuhkan, apakah minus (miopia) atau plus (hipermetropi). 

Jika ada istilah atau angka yang tidak Anda pahami, lebih baik langsung tanyakan saja artinya kepada dokter mata atau optometrist.

Contoh Resep Kacamata

Agar bisa lebih memahami cara membaca resep kacamata, berikut contoh resep kacamata dan cara membacanya:

  • OD: -2.50 SPH / -1.00 CYL x 180 – artinya mata kanan memiliki rabun jauh -2.50, astigmatisme -1.00 dengan axis 180°.
  • OS: -2.00 SPH / -0.50 CYL x 90 – artinya mata kiri memiliki rabun jauh -2.00, astigmatisme -0.50 dengan axis 90°.
  • ADD: +1.50 – berarti Anda membutuhkan tambahan kekuatan lensa untuk membaca adalah +1.50 di kedua mata.
  • PD: 63 mm – Jarak antara pupil kanan dan kiri adalah 63 mm.

Mata minus 1.25 mungkin bukan kondisi yang serius, tetapi tetap memerlukan perhatian untuk mencegah kondisi yang bertambah parah. Jika akhirnya dokter menyarankan untuk menggunakan kacamata, tidak ada salahnya Anda mengikuti saran ini. 

Kenapa Mata Terasa Mengganjal? Ini Penyebab dan Penjelasan Medisnya

Anda lagi mengobrol dengan teman dan mata Anda baik-baik saja untuk beberapa waktu. Namun tiba-tiba terasa ada sesuatu yang mengganjal di mata, membuat mata jadi terasa sangat gatal, bahkan mengeluarkan air mata. 

Tapi ketika menggosok mata, Anda tidak menemukan apa pun. Pernah mengalami kondisi seperti ini? Kenapa mata terasa mengganjal? 

Secara medis, ada banyak faktor yang bisa membuat Anda merasakan sensasi seperti ada yang mengganjal di mata. 

Beberapa di antaranya karena kelelahan mata, terjadi iritasi, mata kemasukan debu atau partikel asing, bulu mata masuk ke mata, sindrom mata kering, atau bisa juga karena ada cedera di kornea.

Di artikel IEC Eye Care kali ini, Anda bisa menemukan penjelasan mengenai penyebab di mata terasa ada yang mengganjal. Yuk, langsung simak sampai selesai.

11 Penyebab Munculnya Sensasi Seperti Ada Sesuatu Mengganjal di Mata

1. Kelelahan Mata (Eye Strain)

Digital eye strain atau kelelahan mata akibat penggunaan perangkat digital yang terus menerus dan dalam durasi yang lama bisa menjadi salah satu penyebab mata terasa ada yang mengganjal.

Gejala awal yang muncul sebelum sensasi itu muncul  umumnya berupa mata yang terasa kering, lelah, ketegangan otot mata, atau dalam beberapa kasus bagian putih mata akan berwarna kemerahan.

Untuk mengatasinya, coba istirahatkan mata atau dengan memejamkan mata sejenak. Bangun juga kebiasaan untuk menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit bekerja di depan layar, lihatlah benda sejauh 20 kaki selama 20 detik.

2. Mata Kemasukan Debu atau Partikel Asing

Sering yang terjadi, debu, serbuk sari, bahkan bulu mata, bisa saja masuk ke mata tanpa Anda sadari. Inilah yang kemudian memunculkan rasa seperti ada sesuatu yang mengganjal di mata. 

Hal ini sesuai dengan penjelasan di situs Healthline yang menyebutkan kalau partikel kecil yang masuk ke mata bisa saja menempel di kornea sehingga menyebabkan rasa mengganjal tersebut.

Untuk menghilangkannya, coba berkediplah beberapa kali atau gunakan tetes mata untuk membersihkannya. 

Jika sensasi tersebut tak kunjung hilang, bahkan lebih dari 1×24 jam, lebih baik periksa mata Anda ke dokter mata untuk memastikan tidak ada infeksi atau kerusakan pada mata.

3. Sindrom Mata Kering

Dalam artikel yang tayang di situs Very Well Health, disebutkan kalau banyak orang yang menderita sindrom mata kering sering merasa ada sesuatu di mata mereka. 

Penyebabnya, produksi air mata yang kurang membuat kelembapan mata ikut berkurang dan lapisan pelindung mata juga jadi lebih tipis. 

Inilah yang kemudian membuat Anda merasa seperti ada sesuatu di mata, bahkan kadang disertai rasa gatal.

4. Infeksi Mata

Menurut American Academy of Ophthalmology, begitu pula yang pernah diulas situs kesehatan Alodokter, menyebutkan kalau infeksi pada mata, seperti konjungtivitis (mata merah) atau blepharitis (peradangan pada kelopak mata), bisa menyebabkan sensasi mengganjal yang disertai dengan mata berair, gatal, atau merah.

Penyebab infeksi bisa karena bakteri, virus, reaksi alergi, atau bisa pula disebabkan jamur dari penggunaan lensa kontak yang kotor. 

Menangani peradangan pada mata seperti ini tidak bisa sembarangan. Anda butuh penanganan medis dari dokter spesialis mata. 

5. Iritasi Akibat Lensa Kontak

Bagi pengguna lensa kontak, memang lebih praktis menggunakan lensa kontak dibandingkan kacamata. 

Namun kalau penggunaannya salah dan terlama menggunakannya tanpa menjaga kebersihan, bisa menyebabkan iritasi pada mata.

Bahkan berdasarkan penjelasan yang ada di situs Medical News Today, lensa kontak yang tidak dibersihkan dengan baik dapat menimbulkan iritasi pada mata, bahkan menyebabkan luka mikro pada permukaan mata.

Nah, agar sensasi mengganjal tak Anda alami, coba rajin-rajinlah membersihkan lensa kontak dan menggantinya sesuai dengan rekomendasi dokter atau petunjuk pemakaian.

6. Alergi

Alergi terhadap debu, serbuk sari, atau bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan mata terasa mengganjal. 

Alergi menyebabkan mata menjadi gatal, merah, dan berair, yang sering kali disertai dengan sensasi ada yang mengganjal. 

Penggunaan antihistamin atau tetes mata khusus alergi dapat membantu meredakan gejala ini. Selain itu, usahakan untuk menghindari alergen pemicu alergi ya. 

Lalu kalau gejala ini terlalu sering Anda alami, lebih baik berkonsultasi saja dengan dokter untuk tahu penyebab alerginya dan mendapatkan solusi yang tepat.

7. Kosmetik Berbahan Kimia

Kosmetik atau produk perawatan mata yang tidak cocok bisa menyebabkan iritasi pada mata, seperti maskara atau eyeliner yang mengandung bahan kimia keras, misalnya. 

Ketika terjadi iritasi di mata, maka gejala yang akan Anda rasakan bisa seperti ada yang mengganjal di mata diikuti rasa gatal. 

Kemudian saat mau membeli dan menggunakan produk kosmetik, coba cek dulu kandungan bahannya dan pastikan kosmetik tersebut tidak menggunakan bahan kimia keras atau bahan berbahaya lainnya.

8. Sindrom Sjögren

Kondisi medis tertentu, seperti Sindrom Sjögren, memengaruhi kelenjar penghasil air mata, yang dapat menyebabkan mata terasa kering dan rasa mengganjal di mata. Penanganan sindrom ini sebaiknya sesuai rekomendasi dokter.

9. Gejala Glaukoma

Glaukoma adalah kondisi di mana tekanan di dalam mata meningkat, yang dapat merusak saraf optik. 

Meskipun glaukoma lebih sering dikaitkan dengan penurunan penglihatan, namun hasil survei yang dirilis situs Heartland Eye menemukan data tentang orang-orang yang akhirnya didiagnosis glaukoma, ternyata merasakan seperti ada sesuatu di mata mereka sebagai gejala awal.

Jadi kalau Anda merasakan sensasi tersebut disertai dengan gejala lain seperti kehilangan penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.  

10. Penyakit Autoimun atau Kondisi Sistemik Lainnya

Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan peradangan pada mata, yang memicu munculnya sensasi mengganjal. 

Mau tidak mau kalau Anda memang menderita penyakit autoimun atau kondisi sistemik, Anda harus mengelola penyakit tersebut dengan baik melalui pengobatan yang tepat dan konsultasi rutin dengan dokter.

11. Perubahan Hormon & Konsumsi Obat Tertentu

Perubahan hormon, terutama yang terjadi selama kehamilan atau menopause, bisa mempengaruhi produksi air mata. 

Wanita yang mengalami perubahan hormon seringkali mengeluhkan di matanya seperti ada sesuatu yang tak mau hilang, padahal tidak ada apa-apa. 

Kondisi mata mengganjal juga terjadi kalau Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat penurun tekanan darah atau obat anti depresi. 

Kedua jenis obat tersebut memiliki efek samping seperti bisa menyebabkan mata kering dan mengalami iritasi,

Apakah Anda sering merasa seakan ada sesuatu di mata, terutama setelah mulai menggunakan obat-obatan tertentu? Jika iya, bicarakan dengan dokter untuk mencari alternatif atau penyesuaian dosis.

Ada banyak penyebab yang dapat menjelaskan kenapa mata terasa mengganjal, mulai dari kondisi ringan, seperti kelelahan mata atau debu yang masuk ke mata, hingga masalah medis lebih serius, seperti glaukoma atau sindrom Sjögren

Mengidentifikasi penyebabnya sangat penting agar Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya.

7 Ciri-Ciri Mata Kering yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Terlambat

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Dry eye syndrome (DES) atau sindrom mata kering menurut National Library of Medicine merupakan gangguan penglihatan yang terjadi di permukaan mata akibat mata memproduksi air mata terlalu sedikit. 

Ada banyak penyebab yang bisa membuat mata Anda menjadi kering, mulai dari seringnya Anda berhadapan dengan layar ponsel atau perangkat elektronik lainnya hingga kurangnya perawatan kesehatan mata.

Padahal kondisi mata kering kalau dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, bisa memicu berbagai penyakit mata lainnya, yang akhirnya membuat masalah ini menjadi lebih sulit ditangani.

Kenapa Mata Bisa Kering?

Keberadaan air mata sangat penting untuk menjaga kelembapan mata, melindungi mata dari infeksi, hingga membuat penglihatan Anda menjadi lebih jelas. 

Sayangnya, faktor lingkungan maupun kebiasaan dari diri Anda sendiri membuat produksi air mata berkurang sehingga terjadilah sindrom mata kering, atau yang dikenal juga dengan istilah keratokonjungtivitis sicca (KCS).

Hasil penelitian dari American Academy of Ophthalmology menyebutkan faktor-faktor, seperti kebiasaan yang Anda lakukan sehari-hari, usia, hingga kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mata. Berikut detail yang perlu Anda tahu:

  • Kebiasaan untuk menatap layar ponsel, komputer, atau menonton televisi berlebihan membuat frekuensi mata berkedip jadi berkurang. Inilah yang membuat mata menjadi kering.
  • Udara kering, baik di dalam ruangan ber-AC maupun ruangan yang menggunakan pemanas, membuat penguapan air mata menjadi lebih cepat.
  • Data dari Cleveland Clinic menyebutkan kondisi mata kering lebih sering dialami oleh orang  yang sering bekerja di depan layar.
  • Seiring bertambah usia, produksi air mata memang bisa berkurang. Apalagi untuk wanita yang memasuki masa menopause. Otomatis dibutuhkan tindakan lain untuk membantu mata tetap lembap.
  • Beberapa penyakit, seperti diabetes, rheumatoid arthritis, atau masalah tiroid dapat mempengaruhi produksi air mata.

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada permukaan mata, bahkan menurunkan kualitas penglihatan Anda. 

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi ciri-ciri mata kering lebih dini agar dapat segera mengatasinya.

7 Ciri-ciri Mata Kering yang Perlu Anda Waspadai & Atasi Segera

1. Mata Sering terasa Gatal & Perih

Gatal dan perih adalah ciri pertama yang sering muncul pada mata kering, menurut American Academy of Ophthalmology

Hal ini terjadi karena produksi air mata berkurang, sehingga mata menjadi lebih rentan terhadap iritasi, debu, dan partikel asing lainnya.

Akibat berikutnya, mata pun jadi sering terasa gatal dan perih yang cukup mengganggu, terutama ketika Anda beraktivitas di depan layar gadget atau laptop untuk waktu yang lama.

2. Penglihatan Kabur

Dalam hasil penelitian lain yang dirilis di situs American Optometric Association disebutkan ada kurang lebih 63% orang yang bekerja di depan layar digital merasakan kabur sebagai efek mata kering.

Penglihatan yang kabur ini terjadi karena mata tidak cukup menghasilkan air mata yang membuat lapisan film air mata jadi tidak bisa melapisi permukaan mata secara merata.

Solusi sementara yang bisa Anda lakukan adalah berkedip lebih sering sehingga penglihatan menjadi jelas kembali. Meski begitu, tetap butuh tindakan yang tepat untuk lebih dulu mengatasi sindrom mata kering.

3. Mata Merah

Pada poin satu, Anda sudah tahu kalau mata yang kering membuat mata jadi lebih rentan terhadap iritasi. 

Nah, hasil studi yang dilakukan oleh National Eye Institute menyebutkan kalau permukaan mata yang iritasi akan menyebabkan peradangan, membuat pembuluh darah kecil di mata bisa membesar, dan akhirnya menyebabkan mata tampak kemerahan.

4. Mata Jadi Lebih Sensitif Terhadap Cahaya

Apakah mata Anda terasa silau saat terkena cahaya terang? Jika ya, bisa jadi ini tanda mata kering. Sensitivitas terhadap cahaya, atau yang dikenal dengan istilah fotofobia, terjadi karena lapisan pelindung mata yang menipis.

5. Sensasi Seperti Ada Sesuatu di Mata & Mata Berpasir

Salah satu tanda yang paling mengganggu dari mata kering adalah sensasi seperti ada pasir atau benda asing yang terjebak di dalam mata. 

Padahal, tidak ada apa-apa di dalamnya. Sensasi ini sering terjadi karena ketidakmampuan mata menghasilkan cukup air mata untuk menjaga kelembapan.

Mengenali ciri-ciri mata kering juga bisa Anda lakukan pada pagi hari sesaat setelah bangun tidur. Coba sentuh bagian pinggir mata dan rasakan. 

Jika Anda menemukan seakan banyak pasir di sekitar mata, sebaiknya langsung ambil tindakan preventif karena sudah bisa dipastikan hal tersebut merupakan pertanda mata kering.

6. Sakit Kepala dan Nyeri di Sekitar Mata

Ketika mata Anda kering, otot sekitar mata bisa menjadi tegang, sehingga membuat Anda sering mengalami sakit kepala, bahkan bisa disertai dengan rasa nyeri di sekitar mata. 

Rasa sakit akan semakin menjadi ketika Anda menggunakan mata Anda untuk fokus menatap sesuatu untuk waktu yang lama, misalnya bekerja di depan laptop atau membaca terlalu lama.

7. Sulit Menggunakan Lensa Kontak

Bagi Anda yang sehari-hari menggunakan lensa kontak, mata kering bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada mata atau bahkan memperburuk kondisi mata kering yang Anda rasakan.

Di saat yang sama, Anda juga jadi kesulitan memasang lensa kontak ke mata gara-gara permukaan mata yang kering membuat lensa kontak jadi tidak bisa langsung terpasang dengan baik.

Pertolongan Pertama untuk Mata Kering

Karena Anda sudah mengenali ciri-ciri mata kering dan bisa jadi memang mengalaminya, coba lakukan pertolongan pertama untuk mata kering di bawah ini:

  • Gunakan tetes mata artifisial bisa membantu menambah kelembapan di mata dan mengurangi ketidaknyamanan.
  • Kurangi menatap layar dan terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit, lihat objek yang berada 20 kaki jauhnya selama 20 detik.
  • Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di rumah atau di ruangan kerja.
  • Konsumsi makanan yang kaya akan omega-3, seperti ikan salmon dan kacang kenari, untuk meningkatkan produksi air mata secara alami.
  • Perbanyak minum air, setidaknya 8 gelas setiap hari untuk menghidrasi tubuh, termasuk mata.
  • Rutin memeriksakan mata ke dokter spesialis mata akan membantu Anda mengetahui kondisi mata lebih awal.

Jika pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari Anda banyak melibatkan penggunaan gawai, otomatis Anda perlu lebih memperhatikan kesehatan mata. 

Mengenali ciri-ciri mata kering yang sudah dijelaskan lengkap di artikel ini semoga bisa membantu Anda melakukan pencegahan dan lebih menjaga mata Anda agar tetap sehat.

Kantung Mata Mengganggu? Ini 7 Cara Efektif dan Cepat untuk Mengatasinya

Mata Sembab Tak Cuma Karena Menangis. Ini Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Kantung mata adalah kondisi di mana area bawah mata Anda terlihat bengkak, kadang disertai dengan perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap sehingga mengganggu penampilan.

Umumnya, kantung mata akan dialami orang-orang yang sering begadang, bekerja di depan layar dalam jangka waktu lama dan terus menerus, atau mengalami stres. 

Tidak hanya itu, kantung mata juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan tidur atau dehidrasi.

Karena memang mengganggu penampilan dan membuat wajah terlihat tidak segar, maka banyak yang mencari cara mengatasi kantung mata. 

Mulai dari menggunakan krim mata yang mengandung retinol, injeksi filler hyaluronic acid, pijatan lembut di mata, mengubah kebiasaan jam tidur, mengompres mata, dll. 

Penyebab Kantung Mata

Pada artikel lain di situs web IEC Eye Care ini sebenarnya sudah ada artikel yang menjelaskan tentang penyebab kantung mata bengkak. Anda bisa membacanya di artikel berjudul “Mengapa Kantung Mata Bengkak? Ini Lho Penyebabnya”

Namun tidak ada salahnya kita mengulang sedikit pembahasan penyebab kantung mata di sini sebagai pengingat. Jadi, ada banyak faktor yang memicu munculnya kantung mata.

Hasil penelitian yang dilakukan American Academy of Ophthalmology (AAO) menyebutkan kalau kantung mata umumnya disebabkan oleh akumulasi cairan di sekitar area mata yang tidak bisa diserap oleh jaringan tubuh. 

Hal ini lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia karena kelemahan otot dan kulit yang mulai kendur. 

Penyebab lain munculnya kantung mata menurut American Academy of Ophthalmology, antara lain:

  • Proses penuaan yang menyebabkan penurunan kolagen dan elastin dan membuat jaringan serta otot di sekitar mata kehilangan elastisitasnya.
  • Faktor genetik yang diwariskan orang tua atau keluarga dekat.
  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti banyak begadang atau karena sering tidur tidak nyenyak.
  • Kebiasaan buruk, seperti merokok, konsumsi alkohol, atau diet yang tidak sehat dapat memengaruhi kualitas kulit Anda, termasuk area sekitar mata. 
  • Mengalami dehidrasi.

7 Cara Mengatasi Kantung Mata dengan Cepat dan Efektif

Survey yang dilakukan Vogue menemukan sekitar 80% responden merasa tidak percaya diri akibat penampilan yang terganggu oleh kantung mata. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama seperti para responden yang mengikuti survei ini? 

Sebenarnya sudah ada banyak referensi yang mengulas tentang cara mengatasi kantung mata. Salah satu artikelnya juga bisa Anda baca di situs IEC Eye Care berjudul “Kantung Mata Tebal dan Hitam? Ini Cara Menghilangkan Kantung Mata yang Alami dan Permanen”. 

Jika di dalam artikel tersebut kebanyakan caranya alami, masih ada beberapa cara lagi yang bisa Anda terapkan untuk menghilangkan kantung mata dengan cepat dan efektif, di antaranya:

1. Krim Mata dengan Retinol

Saat ini sudah banyak produk perawatan kulit yang berfokus pada area mata. Nah, Anda bisa memilih dan menggunakan krim mata yang mengandung retinol, misalnya. 

Retinol bekerja dengan mempercepat regenerasi kulit dan meningkatkan produksi kolagen. Bahkan berdasarkan referensi dari situs Healthline, retinol memiliki banyak manfaat, seperti:

  • Membantu meningkatkan elastisitas kulit.
  • Mengurangi penumpukan cairan.
  • Membantu mengurangi tanda penuaan.
  • Dapat mengurangi pembengkakan di sekitar mata.
  • Retinol bagus juga untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat dan psoriasis.

Cara penggunaannya, cuci dulu wajah Anda dengan bersih. Lalu 30 menit kemudian, mulailah mengoleskan krim yang mengandung retinol ke kulit wajah, termasuk area di sekitar mata. Namun pastikan Anda tidak dalam kondisi hamil atau menyusui ya.

2. Gunakan Krim yang Mengandung Kafein

Selain krim yang mengandung retinol, Anda bisa juga memilih produk perawatan kulit wajah dan area sekitar mata yang mengandung kafein.

Menurut situs Johns Hopkins Medicine, kafein merupakan vasoconstrictor, yaitu bahan yang mampu menyempitkan pembuluh darah, sehingga dapat mengurangi pembengkakan di bawah mata.

3. Perawatan dengan Hyaluronic Acid

Hyaluronic acid adalah bahan yang sering digunakan dalam perawatan kulit karena kemampuannya dalam menghidrasi kulit, mengurangi produksi melanin di kulit, sehingga lebih mampu mengatasi kantung mata serta lingkaran hitam di bawah mata.

Tapi ingat, penggunaan produk yang mengandung hyaluronic acid sebaiknya hanya digunakan pada malam hari dan lebih baik di bawah pengawasan dokter kulit ya. 

Lalu selama penggunaan produk sebaiknya gunakan sunscreen dan hindari kulit dari paparan sinar matahari langsung.

4. Pijat Lembut Area Mata

Memijat area sekitar mata dengan lembut menggunakan jari atau alat khusus bisa membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi penumpukan cairan yang menyebabkan kantung mata.

Proses pemijatan ini bisa Anda lakukan sebelum mengaplikasikan krim perawatan mata yang Anda gunakan. 

Anda bisa menggunakan jari manis untuk melakukan pijatan ringan dari sudut dalam mata ke arah luar mata. Lakukan secara rutin setiap pagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

5. Tidur dengan Cara yang Benar

Survei dari Healthline menemukan fakta kalau ada sekitar 70% orang yang berusia di atas 50 tahun mengalami kantung mata sebagai bagian dari proses penuaan alami. 

Namun dalam survei yang sama juga menemukan kalau penyebab kantung mata pada orang yang lebih muda akibat kurang tidur atau stres.

Dengan kondisi ini, maka cara mengatasi kantung mata yang bisa Anda lakukan adalah menerapkan tidur yang benar. Nah, cara tidur yang benar itu, antara lain:

  • Hindari penggunaan gadget sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.
  • Atur jam tidur yang konsisten, dan usahakan tidur selama 7-8 jam setiap malam.
  • Atur posisi kepala lebih tinggi dari badan saat tidur untuk mengurangi penumpukan cairan yang jadi pemicu terjadinya kantung mata.
  • Pastikan suasana ruang tidur sejuk dan nyaman untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.

6. Kompres Dingin

Menurut Mayo Clinic, suhu dingin dapat membantu menyempitkan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan pembengkakan pada kulit yang sensitif di bawah mata. 

Ini adalah solusi cepat dan mudah yang bisa Anda coba di rumah untuk mengurangi kantung mata.   

Untuk melakukan kompres dingin dengan benar agar hasilnya efektif, ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Cuci muka dengan air dingin terlebih dahulu.
  • Ambil kain bersih, bisa handuk kecil atau sapu tangan.
  • Rendam dengan air dingin atau letakkan beberapa potongan es batu di dalam kain.
  • Letakkan kompres dingin tersebut di bawah mata selama 10-15 menit.

7. Lakukan Perawatan Medis

Jika merasa kantung mata yang Anda alami terlalu mengganggu penampilan, bahkan sudah melakukan perawatan di atas pun tidak kunjung membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan solusi yang tepat.

Anda bisa juga mempertimbangkan perawatan medis berdasarkan rekomendasi dokter untuk menghilangkan kantung mata, misalnya:

  • Filler treatment adalah prosedur non-bedah yang relatif cepat dan memiliki sedikit waktu pemulihan. Cara kerjanya, filler akan mengisi area di bawah mata yang cekung sehingga dapat mengatasi kantung mata.
  • Operasi menjadi solusi kalau kasus kantung mata Anda parah. Biasanya dokter akan menyarankan operasi kelopak mata atau prosedur blefaroplasti yang bertujuan untuk mengangkat kelebihan kulit dan lemak di sekitar mata.

Tetapi sekali lagi, alangkah baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis bedah kosmetik yang profesional sebelum memutuskan melakukan perawatan medis ya

Kantung mata memang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Untuk itu, Anda bisa menerapkan semua cara mengatasi kantung mata yang sudah diulas detail dengan lengkap di artikel ini. 

Faktor paling penting, coba lakukan perubahan gaya hidup, miliki waktu tidur yang cukup dan atur pola makan. Ini merupakan kunci untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus kesehatan mata. 

Jangan lupa, jadwalkan secara rutin untuk melakukan pemeriksaan mata supaya bisa mengidentifikasi kelainan mata sedini mungkin.

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing: Kenali Pemicu dan Cara Mengatasinya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata kunang-kunang dan kepala pusing adalah dua kondisi yang sering terjadi secara bersamaan dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Misalnya, saat Anda sedang bekerja atau berolahraga, bisa saja tiba-tiba Anda mengalami pandangan jadi kabur, mata berkunang-kunang, dan disertai rasa pusing.

Kondisi mata berkunang-kunang dan sakit kepala bisa jadi gejala kelelahan, stres, gangguan pada retina, indikasi adanya gangguan penglihatan, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, mata kunang-kunang juga bisa karena adanya gangguan aliran darah ke retina yang dipicu tekanan darah rendah, dehidrasi, atau ketidakseimbangan kadar gula darah.

Secara lengkap, baca artikel ini sampai selesai untuk tahu pemicu mata kunang-kunang dan kepala pusing serta cara mengatasinya dengan efektif dan aman.

Kondisi Mata Kunang-kunang Itu Seperti Apa?

Mata kunang-kunang atau sering disebut dengan phosphenes adalah fenomena visual berupa kilatan cahaya yang muncul tanpa adanya sumber cahaya eksternal. 

Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kelelahan mata hingga kondisi medis tertentu. Meskipun banyak orang menganggap kondisi ini wajar sehingga menyepelekannya, sebaiknya Anda tetap waspada. Sebab, gejala sesepele apapun bisa saja merupakan pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera mendapatkan penanganan khusus.

Penyebab Mata Kunang-kunang dan Kepala Pusing Beserta Solusi untuk Mengatasinya

1. Penurunan Tekanan Darah yang Terlalu Rendah

Menurut data dari World Health Organization (WHO), tekanan darah yang terlalu rendah atau hipotensi cenderung menyebabkan mata kunang-kunang dan pusing. 

Hal ini terjadi karena tekanan darah yang turun membuat aliran darah ke otak berkurang. Inilah yang kemudian menimbulkan rasa pusing dan pandangan mata Anda menjadi kabur atau berkunang-kunang.

Penurunan tekanan darah umumnya terjadi pada saat Anda bangun dari posisi duduk atau berbaring terlalu cepat. Bisa pula terjadi ketika Anda melakukan perubahan posisi secara cepat dan mendadak, misalnya ketika sedang melakukan gerakan olahraga tertentu.

Solusi

  • Jika rentan terhadap hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat perubahan posisi), maka Anda perlu melakukan gerakan tertentu secara perlahan. Cara ini membantu tubuh menyesuaikan aliran darah secara bertahap dan mengurangi pusing.
  • Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk mendeteksi dini adanya tekanan darah rendah, serta mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Dehidrasi  

Saat tubuh kekurangan cairan, volume darah dalam tubuh berkurang, yang berdampak pada aliran darah ke otak. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing serta mata kunang-kunang.

Penelitian yang pernah Mayo Clinic lakukan menunjukkan dehidrasi dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan peningkatan kelelahan, yang sering diikuti oleh gejala pusing.

Solusi:

  • Minum minimal 8 gelas air per hari untuk menjaga volume darah dan aliran ke otak.
  • Jika Anda banyak beraktivitas di bawah matahari atau sedang berolahraga, minumlah lebih banyak air.
  • Konsumsi makanan yang kaya air seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

3. Stress & Migrain

Migrain adalah kondisi neurologis yang dapat menyebabkan sakit kepala parah, disertai dengan gejala visual seperti mata kunang-kunang serta aura (gangguan penglihatan) berupa kilatan cahaya atau muncul bintik hitam pada mata.

Pemicunya sering kali karena stres, kurang tidur, atau faktor genetik. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi obat pereda migrain yang diresepkan dokter.

Selain itu, Anda perlu mengelola stres, menghindari pemicu migrain, dan memastikan waktu tidur Anda cukup setiap malam. 

National Sleep Foundation bahkan menyarankan agar orang dewasa mendapatkan 7-9 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan mata dan otak. 

4. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Ketika kadar gula darah turun drastis dan menjadi terlalu rendah, tubuh bisa merespon dengan gejala, seperti keringat dingin, pusing, dan penglihatan berkunang-kunang. 

Kondisi ini sering terjadi pada orang yang memiliki pola makan tidak teratur atau penderita diabetes yang tidak mengelola gula darah dengan baik.

Solusi:

  • Segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula saat menyadari gula darah Anda turun, seperti permen atau jus buah.
  • Pastikan selalu membawa camilan atau makanan ringan jika Anda memiliki risiko gula darah rendah.
  • Mengatur pola makan agar teratur, mengonsumsi makanan yang cukup karbohidrat, serta protein, bisa membantu menjaga kadar gula darah stabil.

5. Mata Kering & Kelelahan Mata

Penggunaan gadget, seperti smartphone, laptop, dan tablet, semakin meningkat di era digital. Paparan cahaya dari layar gadget yang berkepanjangan dan terus menerus menyebabkan mata kering dan kelelahan. 

Apalagi kalau Anda juga lebih sering berada di ruangan ber-AC atau sering membaca dalam ruangan dengan penerangan kurang. Semua aktivitas seperti ini pada akhirnya memicu mata kunang-kunang dan kepala pusing. 

Ketika kekeringan mata semakin meningkat akibat produksi air mata berkurang, maka bisa menyebabkan iritasi lho. 

Solusi untuk mengatasi mata kunang-kunang dan kepala pusing akibat mata kering dan lelah, Anda bisa menerapkan beberapa hal berikut:

  • Gunakan tetes mata khusus mata kering atau artificial tears yang dapat membantu melembapkan mata.
  • Hindari paparan udara kering atau berangin, dan istirahatkan mata.
  • Mengatur frekuensi penggunaan gadget dan memastikan jarak mata ke layar antara 30-40 cm.
  • Gunakan kacamata anti radiasi atau pelindung mata jika harus bekerja dalam waktu lama dan sering di depan laptop.
  • Rutin menerapkan aturan 20-20-20 (setiap 20 menit, lihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik).

6. Anemia  

Kekurangan zat besi atau vitamin B12 bisa menyebabkan anemia, yang berdampak pada berkurangnya pasokan oksigen ke organ tubuh, termasuk otak. 

Kekurangan oksigen ini bisa menyebabkan pusing dan mata berkunang-kunang, terutama saat beraktivitas berat atau bergerak tiba-tiba.

Untuk mengatasi anemia, pastikan Anda mengonsumsi nutrisi yang seimbang dan kata akan zat besi, seperti daging merah, ikan berlemak, sayuran berdaun hijau, bayam, kacang-kacangan, atau suplemen zat besi sesuai anjuran dokter. 

Ini bahkan sangat dianjurkan bagi wanita yang berada pada periode menstruasi dan rentan terhadap anemia.

Bagus lagi kalau Anda juga mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin A, C, dan E, serta mineral (magnesium dan potasium), dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah pusing.

7. Miopia, Hipermetropia, Presbiopia, dan Astigmatisme

Miopia, hipermetropia, presbiopia, dan astigmatisme merupakan gangguan penglihatan yang membuat Anda akan mengalami penglihatan kabur, berkunang-kunang, dan kepala pusing. 

Pemeriksaan di dokter spesialis mata akan membantu Anda memastikan jenis penyakit mata yang Anda derita, sekaligus solusi untuk mengatasinya. 

Misalnya dengan penggunaan lensa kontak, kacamata, maupun melakukan operasi untuk mengoreksi kelainan refraksi mata.

8. Retina Rusak (Degenerasi Makula)

Degenerasi makula adalah kondisi yang menyebabkan kerusakan pada bagian tengah retina (makula) yang berfungsi untuk penglihatan tajam. 

Kerusakan pada makula dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang disertai mata berkunang-kunang maupun sakit kepala.

Solusi:

  • Segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
  • Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti wortel, bayam, dan buah beri untuk mendukung kesehatan retina.
  • Konsumsi suplemen, seperti vitamin C, E, dan beta-karoten dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ini. 
  • Konsultasikan ke dokter untuk penanganan lanjutan.

9. Amblyopia (Mata Malas)

Penyebab amblyopia atau mata malas biasanya karena satu mata tidak berkembang dengan baik sehingga menyebabkan penglihatan buram dan pusing pada satu sisi.

Untuk mengatasinya, Anda memerlukan terapi mata, seperti menutup mata yang kuat agar mata malas bekerja lebih baik. 

Namun penanganan terbaik tetap harus berdasarkan saran dokter. Itulah sebabnya, Anda perlu memeriksakan mata Anda terlebih dahulu.

10. Retinopati Diabetik

Retinopati diabetik adalah komplikasi diabetes yang merusak pembuluh darah kecil di retina. Kerusakan ini akan membuat Anda sering merasa pusing, mata berkunang-kunang atau penglihatan kabur.

Solusi yang bisa Anda ambil untuk mengatasinya, antara lain mengontrol kadar gula darah dengan diet yang tepat dan pengobatan diabetes yang teratur. 

Cara berikutnya yang perlu dilakukan dalam kondisi tertentu, bisa jadi Anda membutuhkan perawatan laser atau injeksi obat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada retina.

11. Vertigo (Gangguan Keseimbangan)

Vertigo adalah gangguan keseimbangan yang dapat disertai dengan gejala pusing dan penglihatan kabur atau mata berkunang-kunang. 

Anda perlu melakukan latihan keseimbangan yang direkomendasikan oleh ahli fisioterapi untuk mengatasi masalah mata kunang-kunang dan kepala pusing. Bisa juga mengonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter untuk mengurangi gejala vertigo.

12. Kerusakan Saraf Optik

Kerusakan saraf optik bisa terjadi akibat cedera atau penyakit lain, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan yang termasuk mata berkunang-kunang.

Solusi

  • Segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan perawatan medis yang tepat.
  • Jika kerusakan terjadi akibat kondisi medis tertentu, dokter akan merekomendasikan perawatan berdasarkan kondisi tersebut untuk mengurangi gejala.

13. Gangguan Sirkulasi Darah

Gangguan aliran darah ke otak, seperti pada kasus tekanan darah rendah atau masalah jantung, dapat menyebabkan pusing dan mata berkunang-kunang.

Solusi:

  • Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan diet sehat, olahraga teratur, dan menghindari stres.
  • Menghindari perubahan posisi tubuh yang cepat, terutama saat bangun tidur atau berdiri dari posisi duduk.

Mata berkunang-kunang dan kepala pusing bisa disebabkan berbagai faktor yang berhubungan dengan masalah kesehatan secara umum, termasuk adanya gangguan penglihatan. 

Meskipun beberapa penyebabnya sederhana dan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, ada juga kondisi medis yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut. 

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk selalu memperhatikan gejala dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Ciri-Ciri Mata Minus 0,5 yang Sering Terlewatkan & Faktor Penyebabnya

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Apakah Anda sering merasa penglihatan sedikit kabur saat melihat objek yang jauh, seperti papan pengumuman di kelas, sulit membaca tulisan saat nonton bioskop ketika duduk di kursi belakang, sering sakit kepala, atau kesulitan membaca papan rambu di jalan ketika berkendara? Kalau jawaban Anda iya, mungkin Anda mengalami ciri-ciri mata minus 0,5.

Memang ya pertanda dan ciri-ciri mata minus ini sangat ringan sehingga banyak orang yang mengabaikannya. 

Padahal, mengenali gejala sejak dini bisa membantu Anda mengambil langkah untuk mengatasinya sesegera mungkin. Tujuannya, agar angka 0.5 tidak berubah menjadi lebih besar atau malah sampai kena mata silinder.

Kondisi Mata Minus 0,5

Sebelum membaca penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri mata minus 0.5, ada baiknya Anda paham dulu kondisi yang akan Anda rasakan ketika mengalami mata minus 0,5. 

Secara sederhana, mata minus atau miopia adalah kondisi di mana Anda kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas.

Kondisi ini bisa Anda alami karena cahaya yang masuk ke mata tidak jatuh tepat di retina, melainkan sedikit di depan retina. 

Itu sebabnya, ketika mengalami mata minus 0,5, Anda akan lebih sering memicingkan mata untuk bisa melihat objek yang jauh dengan jelas. Karena sudah bisa terlihat, maka Anda menganggap kondisi mata Anda baik-baik saja.

Tetapi kalau Anda terus membiarkan kondisi mata Anda tetap minus 0,5 tanpa ada penanganan yang tepat, maka lama kelamaan kondisi akan menjadi lebih parah dan akhirnya kesulitan melihat jarak jauh jadi semakin intens.

Ciri-Ciri Mata Minus 0,5 yang Sering Terlewatkan

Menurut penelitian dari Mayo Clinic, miopia termasuk mata minus 0,5 sering dimulai pada masa kanak-kanak dan dapat berkembang hingga usia 20-an. 

Bahkan, sekitar 30% hingga 40% populasi dunia mengalami miopia dalam berbagai tingkat keparahan.

Beberapa ciri-ciri mata minus 0,5 yang sering kali terabaikan, padahal seharusnya Anda waspadai, antara lain:

1. Penglihatan Kabur Saat Melihat Jauh

Ciri pertama dan yang paling umum mata minus 0.5, Anda jadi sering kesulitan saat melihat objek pada jarak jauh. 

Contohnya: 

  • Saat melihat ke arah papan tulis di sekolah atau kantor.
  • Butuh usaha keras membaca tulisan pada layar proyektor atau ketika sedang menonton bioskop.
  • Pandangan jadi tidak jelas ketika menonton televisi dari jarak jauh. 

Kesulitan ini akan semakin meningkat dan diikuti dengan penglihatan yang kabur kalau Anda melihatnya sembari bergerak. 

Misalnya saat Anda harus membaca tulisan pada papan penunjuk jalan atau melihat ke arah rambu lalu lintas ketika sedang berkendara. 

Kemunculan penglihatan yang kabur saat melihat jauh ini tidak secara langsung dan serta merta. Kadang terjadinya sangat perlahan sehingga Anda nyaris tidak menyadarinya. 

2. Sering Merasakan Sakit Kepala

Jika Anda merasa sakit kepala setelah melakukan aktivitas yang memerlukan fokus mata, seperti membaca buku, menatap layar ponsel terlalu lama, menonton televisi, atau saat mengemudi, bisa jadi Anda mengalami mata minus 0,5.

Kondisi tersebut terjadi karena otot mata terpaksa bekerja lebih keras sehingga mengalami kelelahan. Akibatnya, ketegangan mata meningkat karena harus fokus agar bisa melihat dengan jelas. Inilah yang kemudian memunculkan sakit kepala.

3. Sering Memicingkan Mata

Apakah Anda sering memicingkan mata saat melihat sesuatu yang jauh? Kebiasaan ini terjadi karena tubuh secara alami mencoba membantu mata fokus pada objek yang jauh, meskipun tidak sepenuhnya berhasil.

Memicingkan mata memang membuat fokus penglihatan sedikit lebih tajam karena mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Tetapi hal ini bisa menyebabkan ketegangan otot mata jika dilakukan terlalu sering.

4. Menurunnya Kemampuan Melihat Detail

Kondisi mata minus yang ringan, seperti 0,5, bisa mempengaruhi kemampuan melihat detail pada objek jauh. 

Pada anak-anak, Anda akan sering menemukan anak salah menyalin tulisan yang ia baca di papan tulis, misalnya. 

Sementara untuk orang dewasa, contoh kasusnya bisa Anda lihat ketika menonton film di bioskop dan Anda sulit melihat detail atau membaca tulisan di layar.

5. Kesulitan Melihat di Malam Hari

Mata minus 0,5 juga bisa membuat Anda kesulitan melihat pada malam hari atau dalam kondisi pencahayaan rendah. 

Misalnya, Anda mungkin merasa lampu mobil yang jauh atau rambu-rambu jalan terlihat kabur.

Bisa juga ketika berada di tempat yang gelap, penglihatan Anda akan terasa lebih kabur dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami mata minus.

6. Mata Cepat Lelah & Kering

Seringkali, mata yang mengalami gangguan seperti minus 0,5 merasa lebih cepat lelah dibandingkan mata yang sehat. Kondisi ini muncul karena otot mata harus bekerja lebih keras untuk memfokuskan pandangan.

Jika Anda merasa mata Anda cepat lelah atau kering setelah melihat layar komputer atau ponsel, itu bisa menjadi tanda mata Anda memerlukan perhatian dan perlu diperiksakan segera ke dokter mata.

7. Ciri-ciri Mata Minus 0,5 Lainnya

Selain ciri-ciri di atas, masih ada ciri lain dari mata minus 0,5 yang perlu Anda perhatikan karena bisa jadi ini pertanda kalau penglihatan Anda mengalami gangguan dan butuh tindakan tertentu untuk mengatasinya. Beberapa ciri yang dimaksud, seperti:

  • Sering memiringkan kepala atau memusatkan perhatian pada suatu titik hanya agar bisa melihat dengan jelas.
  • Mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya, terutama di bawah sinar matahari terang atau di ruangan dengan cahaya yang sangat terang.
  • Walaupun jarang terjadi pada kondisi mata minus ringan, beberapa orang mungkin merasa ada sedikit gangguan dalam keseimbangan atau koordinasi, terutama saat memindahkan pandangan antara objek yang dekat dan jauh.
  • Jadi lebih susah membaca tulisan kecil di buku, di menu restoran atau di layar ponsel.
  • Beberapa orang dengan minus 0,5 dapat merasakan penglihatan yang sedikit bergelombang, terutama saat melihat objek dengan detail yang sangat kecil.
  • Harus mengedipkan mata secara berulang-ulang agar pandangan menjadi lebih jelas.

Faktor Penyebab & Kenapa Mata Minus 0,5 Bisa Terjadi?

Mata minus 0,5 sering terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk bola mata atau cara lensa mata memfokuskan cahaya. Berikut beberapa di antaranya:

1. Faktor Genetik

Menurut penelitian dari Mayo Clinic, faktor genetik adalah salah satu penyebab utama miopia. Jadi kalau salah satu atau kedua orang tua Anda memiliki mata minus, besar kemungkinan anak-anak mereka akan mengalami hal yang sama.

2. Pola Hidup dan Kebiasaan

Masih dari hasil penelitian yang ditayangkan di situs Mayo Clinic, ada pula penjelasan bahwa miopia cenderung berkembang pada usia muda dan semakin memburuk seiring bertambahnya usia. 

Bahkan, perubahan gaya hidup, seperti lebih banyak waktu yang dihabiskan di dalam ruangan, juga dapat berkontribusi pada perkembangan miopia

Gaya hidup yang dimaksudkan di sini adalah kebiasaan melihat layar ponsel, komputer, atau televisi dalam waktu lama tanpa jeda.

Mata yang terlalu fokus pada objek dekat dalam waktu lama dapat menyebabkan kelainan refraksi seperti miopia. Studi yang dipublikasikan National Eye Center menyebutkan kebiasaan seperti ini dapat mempercepat perkembangan mata minus.

3. Kurangnya Paparan Cahaya Alami

Kurangnya waktu di luar ruangan dan terkena cahaya matahari alami juga dapat memengaruhi perkembangan mata minus, terutama pada anak-anak dan remaja. 

Menghabiskan waktu lebih banyak di luar ruangan dapat membantu memperlambat perkembangan miopia pada usia dini.

Mengenali ciri-ciri mata minus 0,5 dan faktor penyebabnya, seperti yang sudah Anda baca di artikel ini, seharusnya memberi gambaran jelas apa yang bisa Anda lakukan sebagai bentuk pencegahan. 

Bagaimanapun, mata merupakan indera penting yang harus dirawat kesehatannya. Jangan sampai menyesal di kemudian hari akibat kelalaian yang bisa jadi sudah Anda sadari. Yuk, luangkan waktu dan jadwalkan pemeriksaan mata secara teratur.

11 Penyebab Mata Tiba-tiba Buram dan Penanganan yang Tepat

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Mata tiba-tiba buram tandanya apa? Mungkin pertanyaan ini yang terlintas dalam pikiran Anda saat mendapati mata Anda mendadak kabur dan penglihatan jadi tak jelas.

Penyebab mata tiba-tiba buram ada banyak faktor, mulai dari mata lelah, iritasi, kelainan refraksi mata, hingga terjadi retina lepas yang butuh penanganan segera.

11 Penyebab Mata Tiba-tiba Buram yang Wajib Anda Waspadai

Mata tiba-tiba buram atau penglihatan kabur secara mendadak bisa dialami oleh siapa saja dan ini merupakan gangguan umum. Meski begitu, Anda tetap perlu mencari tahu penyebabnya. Nah, berikut beberapa penyebab mata buram mendadak yang umum terjadi:

1. Digital Eye Strain

Digital eye strain adalah kelelahan mata akibat mata terpapar cahaya biru dari gadget secara berlebihan.

Gejala gangguan penglihatan yang satu ini menurut American Optometric Association, antara lain mata tiba-tiba buram, sakit kepala, hingga mata kering.

2. Dry Eye Syndrome

Sindrom mata kering juga menjadi salah satu penyebab paling sering timbulnya mata buram secara tiba-tiba.

Kondisi ini terjadi akibat berkurangnya produksi air mata karena bekerja di ruangan ber-AC, jarang berkedip, dan memiliki kebiasaan menggosok mata.

3. Gangguan Refraksi Mata

Pada artikel lain di situs web IEC Eye Care, Anda pasti sudah pernah membaca tentang gangguan mata miopia (rabun jauh), astigmatisme (mata silinder), hipermetropi (rabun dekat), dan mata tua atau presbiopi.

Keempat gangguan refraksi mata itu karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan baik sehingga bayangan benda yang Anda lihat jadi buram.

4. Migrain

Menurut situs alodokter, mata tiba-tiba buram bisa menjadi salah satu gejala migrain yang mengakibatkan Anda kehilangan sebagian atau seluruh penglihatan selama beberapa waktu.

5. Katarak

Katarak adalah gangguan mata yang disebabkan karena lensa mata menjadi keruh sehingga penglihatan pun menjadi buram.

Hal ini terjadi akibat pertambahan usia yang membuat protein di lensa mata rusak sehingga menghalangi cahaya masuk ke mata. Umumnya, katarak dialami oleh orang berusia lanjut.

6. Transient Ischemic Attack (TIA) atau Stroke

Ketika mengalami stroke, maka penderitanya juga akan mengalami penglihatan buram secara mendadak. Lalu diikuti dengan gejala lain, seperti:

  • Wajah turun sebelah.
  • Kesulitan berbicara atau artikulasi tidak jelas.
  • Kelemahan pada satu sisi tubuh.
  • Pusing dan kehilangan keseimbangan.
  • Sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas.

Maka saat mengalami mata tiba-tiba buram, kemudian muncul beberapa gejala di atas, sebaiknya Anda segera mencari pertolongan medis. Karena kalau sampai terlambat bisa sangat berbahaya bagi keselamatan Anda.

7. Retina Lepas

Pelepasan retina, atau yang istilah medisnya ablasio retina, merupakan kondisi darurat medis di mana gejala awalnya mata tiba-tiba buram.

Penyebab retina lepas bisa karena pembuluh darah retina yang rusak (retinopati), akibat cidera atau mata mengalami trauma, bisa juga karena faktor genetik.

8. Keratitis

Keratitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan transparan di permukaan mata (retina) akibat infeksi bakteri, jamur, virus, atau karena cidera.

Selain menyebabkan penglihatan yang buram mendadak, Anda juga dapat mengalami rasa nyeri, mata merah, dan muncul sensasi seperti ada benda asing di dalam mata.

9. Penyakit Mata Glaukoma

Penyakit mata glaukoma terjadi akibat adanya kerusakan pada saraf optik yang menyebabkan tekanan pada mata meningkat. 

Inilah yang kemudian dapat membuat Anda mengalami mata tiba-tiba buram disertai dengan nyeri mata hebat, penglihatan seperti berkabut, atau disertai mual dan muntah (dalam kondisi yang parah).

Jika mengalami semua gejala di atas, sebaiknya jangan abai ya, mengingat keterlambatan penanganan berisiko kerusakan saraf optik yang bisa membuat Anda kehilangan penglihatan.

10. Diabetes & Hipertensi

Ada banyak penyakit yang gejala awalnya berupa penglihatan yang buram secara mendadak. Menurut American Academy of Ophthalmology, penderita diabetes umumnya mengalami retinopati diabetik di mana kadar gula yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan retina.

Jika retinopati diabetik tidak ditangani dengan baik dan akhirnya berubah menjadi edema makula, maka Anda bisa mengalami mata tiba-tiba buram. Hal yang sama juga akan terjadi kalau tekanan darah Anda terlalu tinggi, misalnya lebih dari 130/90 mmHg.

11. Infeksi Mata dan Peradangan

Infeksi dan peradangan pada mata dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan kerusakan permanen jika tidak ditangani dengan tepat. 

Misalnya pada kasus Endoftalmitis, yaitu infeksi serius pada bola mata di mana peradangan bisa dengan cepat menyebab. Gejala awalnya biasanya adalah penglihatan yang buram secara tiba-tiba. 

Beberapa infeksi dan peradangan lainnya yang juga bisa jadi penyebab mata tiba-tiba buram, seperti uveitis, degenerasi makula, neuritis optik, hingga konjungtivitis.

Faktor Risiko dan Pencetus

Memahami faktor risiko dan pemicu penglihatan buram mendadak sangat penting untuk pencegahan dan penanganan dini. 

Mengidentifikasi faktor risiko dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk pencegahan sekaligus penanganan yang tepat. 

Nah beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan mata tiba-tiba buram, antara lain:

  • Usia lanjut
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Diabetes dan hipertensi
  • Trauma kepala atau mata
  • Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kurang aktivitas fisik

Penanganan dan Pengobatan Mata Tiba-tiba Buram

Strategi penanganan mata tiba-tiba buram sangat bergantung pada penyebab dan penegakan diagnosis oleh dokter mata. 

Maka ada baiknya Anda langsung memeriksakan diri ke dokter jika penglihatan Anda buram secara mendadak, baik yang diikuti dengan gejala lain maupun yang tak bergejala.

Jika penyebab mata buram karena infeksi, mata dokter akan memberikan obat antibiotik, obat antivirus, steroid untuk mengurangi peradangan, atau pemberian obat tetes mata khusus. Pengobatan tentu saja berdasarkan kondisi dan penyebabnya ya. 

Sementara untuk kasus darurat medis yang membutuhkan penanganan khusus sesegera mungkin, misalnya:

  • Operasi segera untuk retina terlepas.
  • Trombolisis untuk stroke iskemik.
  • Obat penurun tekanan mata untuk glaukoma.
  • Antibiotik intravitreal untuk endoftalmitis.

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Maka mengenali penyebab mata tiba-tiba buram, kemudian melakukan antisipasi untuk mencegahnya, jauh lebih baik. 

Bagus lagi kalau Anda rutin melakukan pemeriksaan mata. Cara ini lebih mampu mendeteksi potensi masalah yang bisa terjadi pada mata, sebelum masalah itu benar-benar terjadi.

Yuk, lakukan pemeriksaan mata rutin di IEC Eye Care dan cegah mata tiba-tiba buram sebelum benar-benar terjadi.