Skip to content

Mitos atau Fakta: Apakah Minus Mata Bisa Berkurang?

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang, terutama mereka yang mengalami masalah penglihatan minus atau rabun jauh (myopia), “Apakah minus mata bisa berkurang?”

Ini pertanyaan yang wajar, mengingat penderita mata minus pasti ingin bisa lepas dari keharusan menggunakan kacamata atau lensa kontak yang membuat gerak jadi terbatas.

Sebelum membahas tentang jawaban mata minus bisa berkurang tidak, cari tahu dulu mengapa mata minus terjadi?

Ini Lho yang Membuat Terjadinya Mata Minus

Mata manusia memiliki mekanisme rumit untuk memastikan gambar yang Anda lihat tetap jelas. Namun berbagai faktor dapat mengganggu sistem ini sehingga menyebabkan mata minus. Beberapa faktor tersebut, di antaranya:

1. Perubahan Struktural Mata

Mata minus umumnya terjadi karena dua mekanisme utama. Pertama, mata terlalu panjang dari depan ke belakang (axial myopia) , bentuknya jadi seperti bola yang ditarik memanjang. 

Kedua, kornea atau lensa mata terlalu melengkung (refractive myopia), menyebabkan pembiasan cahaya yang tidak tepat. 

Kedua perubahan struktural ini bersifat permanen dan tidak bisa “dikembalikan” ke bentuk semula secara alami. Itulah sebabnya, ada koreksi mata dengan kacamata atau tindakan operasi untuk memperbaiki bentuknya.

2. Faktor Genetik dan Lingkungan

Penelitian menunjukkan bahwa mata minus dipengaruhi kombinasi faktor keturunan dan gaya hidup. Jika orang tua memiliki minus, anak memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa. 

Di saat yang sama, faktor lingkungan seperti waktu yang dihabiskan di dalam ruangan dan penggunaan gadget berlebihan juga berperan signifikan menyebabkan mata minus di mata Anda.

Mengapa Kadang Minus Terlihat Berkurang?

Ada beberapa situasi di mana seseorang merasa atau terlihat bahwa minus mata mereka berkurang, namun sebenarnya fenomena ini dapat dijelaskan secara ilmiah dan bukan berarti miopia benar-benar berkurang:

1. Ketidakakuratan dalam Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan mata sangat dipengaruhi oleh metode dan teknik yang digunakan. Misalnya, jika sebelumnya pemeriksaan dilakukan hanya menggunakan autorefractor tanpa pemeriksaan manual atau retinoskopi oleh dokter spesialis mata, hasilnya bisa sedikit bervariasi. Pemeriksaan manual cenderung lebih akurat karena mempertimbangkan respons individu selama tes.

2. Faktor Kondisi Mata Sementara

Kemampuan mata untuk fokus dapat berubah tergantung berbagai, faktor seperti kelelahan, waktu pengukuran, dan kondisi kesehatan umum. Ini bisa memengaruhi hasil pengukuran meski minus sebenarnya tidak berkurang. Kemampuan mata untuk fokus bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kelelahan Mata: Mata yang lelah karena paparan layar dalam waktu lama atau kurang tidur bisa menyebabkan pengukuran refraksi menjadi tidak konsisten.
  • Waktu Pemeriksaan: Kondisi mata di pagi hari setelah istirahat biasanya lebih stabil dibandingkan di malam hari setelah aktivitas panjang.
  • Kondisi Kesehatan Umum: Faktor seperti kadar gula darah tinggi, penggunaan obat-obatan tertentu, atau dehidrasi juga bisa mempengaruhi akurasi pengukuran.

3. Variasi Normal dalam Pengukuran Minus

Dalam dunia medis, variasi kecil dalam pengukuran miopia dianggap normal. Rentang perbedaan 0.25 hingga 0.50 dioptri dapat terjadi antara satu pemeriksaan dengan pemeriksaan lainnya. 

Perubahan kecil ini tidak selalu menunjukkan penurunan minus mata yang signifikan, melainkan bisa disebabkan oleh faktor teknis dan kondisi mata saat pemeriksaan.

Sebagai contoh, pemeriksaan dengan alat digital canggih dapat memberikan hasil berbeda dibandingkan pemeriksaan manual yang dilakukan secara langsung oleh dokter mata. 

Variasi antara dokter yang berbeda atau alat yang berbeda juga dapat menghasilkan angka yang sedikit bervariasi, meskipun kondisi mata pasien sebenarnya tetap sama.

Mitos-Mitos yang Perlu Diluruskan

Di dalam masyarakat, cukup banyak mitos-mitos yang beredar terkait mata minus bisa berkurang, mulai dari latihan mata tertentu, suplemen atau vitamin mata khusus, menekan dan memijat mata, serta praktek lainnya yang katanya bisa mengurangi mata minus.

Semua itu hanya mitos lho. Anda bahkan harus benar-benar waspada ketika ada penawaran terapi alternatif yang bisa mengurangi mata minus tanpa disertai bukti klinis yang jelas.

Selain itu, ada beberapa hal lagi yang juga perlu dipahami berkaitan dengan mata minus, seperti: 

  • Operasi LASIK memperbaiki penglihatan, tetapi tidak “menyembuhkan” minus.
  • Kacamata tidak membuat mata semakin minus
  • Minus pada anak-anak cenderung bertambah seiring pertumbuhan

Jadi, Apakah Minus Mata Bisa Berkurang?

Ibaratkan bola mata seperti balon yang sudah ditiup memanjang; meskipun udara dikeluarkan, bentuknya tidak bisa kembali ke kondisi normal seperti semula. 

Dengan demikian, minus mata tidak dapat berkurang secara alami. Tanpa intervensi medis yang khusus, seperti prosedur bedah atau perawatan tertentu, kondisi miopia umumnya cenderung stabil atau bahkan bertambah seiring waktu.

Jangan biarkan masalah penglihatan mengganggu kualitas hidup Anda! Konsultasikan kondisi mata dengan dokter spesialis mata untuk mendapatkan solusi yang paling sesuai. Ingat, setiap mata unik dan membutuhkan pendekatan yang personal.