Skip to content

Penyebab Mata Silinder dan Cara Mengatasinya

mata minus

Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM

Pernahkah Anda mengalami pandangan yang buram atau merasa seperti melihat dunia melalui kamera yang tidak fokus? Bisa jadi Anda mengalami kondisi mata silinder atau yang dalam istilah medis disebut astigmatisma. 

Cari tahu berbagai jenis mata silinder, penyebabnya, mengenali tanda-tanda awalnya, hingga cara mengatasi mata silinder di artikel IEC Eye Care kali ini.

Jenis-Jenis Mata Silinder

Seperti halnya setiap individu memiliki karakteristik unik, mata silinder juga hadir dalam berbagai variasi. Memahami jenis mata silinder sangat penting karena akan menentukan pendekatan pengobatan yang paling efektif. Dokter mata mengklasifikasikan kondisi ini berdasarkan bagian mata yang mengalami ketidakteraturan bentuk.

1. Astigmatisma Korneal

Astigmatisma korneal adalah jenis yang paling umum terjadi ketika kornea (bagian depan mata yang transparan) memiliki kelengkungan yang tidak merata. 

Untuk lebih mudah memahaminya, bayangkan saja permukaan bola yang bentuknya tidak bulat sempurna. Nah, ketidaksempurnaan kelengkungan kornea tersebut menyebabkan cahaya yang masuk terdistorsi sebelum mencapai retina.

2. Astigmatisma Lentikular

Berbeda dengan jenis pertama, kondisi ini terjadi pada lensa mata. Seperti lensa kamera yang tidak sempurna bentuknya, lensa mata mengalami distorsi yang mempengaruhi cara cahaya terfokus di retina. Jenis ini sering terjadi akibat trauma atau kondisi medis tertentu.

Mengapa Mata Silinder Bisa Terjadi?

1. Faktor Genetik dan Bawaan Lahir

Seperti warna mata atau bentuk wajah, mata silinder sering kali diturunkan dari orang tua ke anak. Bila dalam keluarga ada yang memiliki kondisi ini, kemungkinan Anda juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya.

2. Perubahan Struktur Mata

Perubahan pada kornea atau lensa mata dapat terjadi secara bertahap atau mendadak. Beberapa faktor yang mempengaruhi, meliputi:

  • Cedera pada mata.
  • Komplikasi pasca operasi mata.
  • Penyakit tertentu seperti keratokonus (penipisan kornea).
  • Perubahan alami seiring bertambahnya usia.

Mengenali Tanda-Tanda Mata Silinder

Tubuh selalu memberikan sinyal ketika sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dalam kasus mata silinder, tanda-tandanya mungkin hampir tak disadari sehingga banyak orang yang mengabaikannya.

Padahal, semakin dini Anda mengenali gejalanya, semakin bisa Anda mencegah kondisi memburuk atau kemungkinan terjadinya komplikasi.

Nah, beberapa tanda Anda mengalami mata silinder, antara lain:

1. Gangguan Penglihatan

Tidak seperti rabun jauh atau dekat yang hanya mempengaruhi penglihatan pada jarak tertentu, mata silinder dapat membuat penglihatan kabur pada semua jarak. 

Perumpamaannya seperti saat Anda melihat melalui kaca mobil yang berembun saat melaju di kondisi hujan, semua yang ada di depan Anda tampak tidak jelas.

2. Kelelahan Mata

Otak akan bekerja ekstra keras untuk mengkompensasi penglihatan yang tidak sempurna, sehingga Anda akan lebih sering mengalami beberapa gejala berikut:

  • Sakit kepala yang sering dan menetap, terutama di area dahi dan sekitar mata. 
  • Mata terasa berat dan lelah bahkan setelah aktivitas ringan. 
  • Sulit fokus saat membaca atau bekerja dengan layar digital, seolah-olah kata-kata di halaman atau layar menari-nari. 

3. Masalah Penglihatan Malam

Saat kondisi cahaya rendah, gejala mata silinder bisa menjadi lebih mengganggu. Anda mungkin akan melihat:

  • Lingkaran cahaya atau ‘halo’ muncul di sekitar sumber cahaya terang, seperti lampu jalanan atau lampu kendaraan. Efek ini bisa sangat mengganggu dan membuat kesulitan menilai jarak dan posisi objek di sekitar sumber cahaya.
  • Mengemudi malam hari menjadi tantangan tersendiri karena cahaya dari kendaraan lain tampak menyebar dan membentuk pola yang membingungkan. 
  • Sensitivitas berlebihan terhadap cahaya terang, bahkan cahaya normal terasa menyilaukan dan mengganggu. 

Cara Mengatasi Mata Silinder

Kabar baiknya adalah mata silinder bukanlah kondisi yang harus diterima begitu saja. Kemajuan teknologi dalam bidang oftalmologi telah menghadirkan berbagai solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup setiap individu. Dari solusi non-invasif hingga prosedur bedah modern, tersedia berbagai pilihan yang dapat membantu Anda bisa kembali melihat dunia dengan lebih jelas.

1. Kacamata Koreksi

Solusi paling umum dan tidak invasif untuk mata silinder adalah penggunaan kacamata korektif. Lensa khusus ini dirancang untuk mengkompensasi ketidakrataan kornea atau lensa mata, dan membantu memfokuskan cahaya dengan lebih baik ke retina.

2. Lensa Kontak

Untuk mengatasi mata silinder, Anda juga bisa memilih penggunaan lensa kontak. Tersedia dalam dua jenis, yaitu:

  • Lensa Kontak Lunak Torik: Dirancang khusus dengan kekuatan berbeda di meridian yang berbeda
  • Lensa Kontak RGP (Rigid Gas Permeable): Memberikan koreksi yang lebih presisi untuk kasus yang lebih berat

3. Bedah Refraktif

Untuk kasus yang lebih serius, beberapa pilihan bedah tersedia, di antaranya:

  • LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis)

Prosedur bedah modern yang menggunakan teknologi laser presisi tinggi untuk membentuk ulang kornea. Dokter membuat flap tipis pada kornea, menggunakan laser untuk menyesuaikan bentuknya, kemudian mengembalikan flap ke posisinya. Prosedur ini umumnya cepat dengan masa pemulihan yang relatif singkat.

  • PRK (Photorefractive Keratectomy)

Menjadi pilihan ideal bagi mereka yang memiliki kornea tipis atau tidak memenuhi syarat untuk LASIK. Prosedur ini menghilangkan lapisan luar kornea sebelum menggunakan laser untuk membentuk ulang jaringan di bawahnya. Meskipun masa pemulihan lebih lama, PRK dapat memberikan hasil yang sama baiknya dengan LASIK.

  • Operasi Katarak dengan Lensa Premium

Solusi 2 in 1 untuk pasien yang mengalami katarak dan mata silinder. Selama operasi, dokter tidak hanya mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa artifisial, tetapi juga menggunakan lensa khusus yang dirancang untuk mengoreksi astigmatisma. Ini memberikan manfaat ganda: penglihatan yang lebih jernih dan koreksi mata silinder dalam satu prosedur.

Tips Perawatan dan Pencegahan

Meskipun mata silinder sering kali bersifat genetik, ada berbagai langkah yang dapat Anda ambil untuk mencegah memburuknya kondisi dan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan. 

1. Pemeriksaan Rutin

Lakukan pemeriksaan mata secara teratur, terutama jika ada riwayat keluarga dengan mata silinder. Untuk anak-anak, pemeriksaan sejak dini sangat penting untuk mencegah masalah penglihatan di masa depan.

2. Perlindungan Mata

Lindungi mata dari cedera yang bisa memperparah kondisi mata silinder:

  • Gunakan kacamata pelindung khusus saat berolahraga, terutama untuk olahraga kontak atau yang berisiko tinggi terhadap cedera mata. Kacamata ini harus memenuhi standar keamanan dan terbuat dari material yang tahan benturan untuk memberikan perlindungan maksimal.
  • Hindari kebiasaan mengucek mata dengan keras, meskipun terasa gatal atau tidak nyaman. Mengucek mata secara berlebihan dapat merusak kornea dan memperburuk kondisi mata silinder. Sebagai gantinya, gunakan tetes mata yang direkomendasikan dokter untuk meredakan ketidaknyamanan.
  • Jaga kebersihan mata dengan membersihkan area sekitar mata secara teratur menggunakan pembersih mata yang lembut. Gunakan handuk bersih ntuk mengeringkan area mata, dan selalu cuci tangan sebelum menyentuh area mata untuk mencegah infeksi.

Sekarang seharusnya Anda sudah paham penyebab mata silinder, gejala awalnya, hingga cara mengatasi dan tips merawat kesehatan mata. Terapkan semua anjuran dalam artikel ini sesuai kondisi mata Anda dan segera konsultasikan dengan dokter mata terdekat  jika mengalami gejala atau tanda adanya masalah pada mata.