Skip to content

Penyebab Radang Kelopak Mata, Ciri, Gejala, dan Kapan Harus Ke Dokter?

Artikel direview oleh dr. Hadi Prakoso Wreksoatmodjo, SpM(K)

Banyak orang yang menganggap radang kelopak mata adalah masalah sepele yang nanti akan sembuh sendiri asalkan diberi obat tetes mata. Namun bagi yang mengalaminya, radang ini bisa jadi mimpi buruk tak berkesudahan lho.
Bayangkan saja saat Anda mengalami radang kelopak mata, maka Anda akan mengalami rasa gatal yang tak tertahankan terjadi di satu mata atau kedua mata Anda. Ditambah lagi harus merasakan seperti ada benda asing yang mengganggu di kelopak mata. Pastinya akan sangat tidak nyaman, kan?
Artikel IEC Eye Care kali ini akan membahas secara lengkap mengenai radang kelopak mata, mulai jenis, penyebab, faktor risiko, hingga penanganan radang kelopak mata yang efektif. Simak langsung ya.

Apa Itu Radang Kelopak Mata?

Istilah medis untuk radang kelopak mata adalah blepharitis. Jadi, blepharitis atau radang kelopak mata adalah peradangan yang terjadi pada kelopak mata.
Kondisi ini ditandai dengan kelopak mata yang merah, bengkak, dan gatal akibat kelenjar minyak di tepi kelopak mata tersumbat, menyebabkan iritasi dan pembengkakan.
Meskipun tidak menular dan jarang mengancam penglihatan, radang pada kelopak mata bisa sangat mengganggu dan sulit diobati. Kondisi ini cenderung berulang dan membutuhkan perawatan rutin jangka panjang.

Jenis-jenis Radang Kelopak Mata

Terdapat dua jenis utama radang kelopak mata berdasarkan lokasi peradangan:

  1. Blepharitis anterior: Terjadi pada bagian luar kelopak mata, di area pertumbuhan bulu mata. Ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, atau penumpukan kotoran berminyak di pangkal bulu mata.
  2. Blepharitis posterior: Terjadi pada bagian dalam kelopak mata, disebabkan oleh disfungsi kelenjar meibom yang terletak di bawah kelopak mata.

Seseorang dapat mengalami salah satu jenis atau keduanya sekaligus. Penyebab dan penanganan untuk kedua jenis ini umumnya serupa.

Penyebab Radang Kelopak Mata

Penyebab pasti blepharitis belum diketahui sepenuhnya. Namun, beberapa faktor yang berperan dalam menyebabkan terjadinya blepharitis, seperti:

  • Disfungsi kelenjar minyak, yaitu kondisi ketika kelenjar meibom tidak berfungsi normal sehingga menyebabkan penumpukan minyak.
  • Pertumbuhan bakteri berlebih, seperti Staphylococcus yang hidup di kulit kelopak mata tetapi berkembang biak berlebihan.
  • Demodex, tungau mikroskopis yang hidup di folikel bulu mata, dapat memicu peradangan jika jumlahnya berlebihan.
  • Kondisi kulit, seperti dermatitis seboroik (ketombe), eksim, atau psoriasis.
  • Reaksi alergi terhadap produk perawatan mata atau lensa kontak.
  • Rosacea, kondisi kulit yang menyebabkan kemerahan dan pembuluh darah terlihat di wajah.
  • Disfungsi kelenjar air mata yang memicu iritasi.
  • Infeksi virus, seperti herpes simpleks atau varicella zoster.

Ciri & Gejala Radang Kelopak Mata

Ciri dan gejala radang kelopak mata untuk tiap-tiap orang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Hal ini bergantung pada kondisi orang yang mengalaminya, seperti faktor usia, pengguna lensa kontak, penggunaan makeup, kondisi kulit berminyak, atau riwayat ketombe.
Lingkungan sekitar juga dapat menjadi faktor risiko, seperti lingkungan berdebu dan berangin. Kondisi lain meliputi riwayat mata kering, penderita eksim, menjalani kemoterapi, perubahan hormonal, atau menopause.

Beberapa gejala umum radang kelopak mata, antara lain:

  • Kelopak mata merah dan bengkak.
  • Rasa gatal atau terbakar di mata dan kelopak mata.
  • Kerak atau ketombe di pangkal bulu mata.
  • Kelopak mata terasa lengket saat bangun tidur.
  • Mata kering atau berair berlebihan.
  • Sensitif terhadap cahaya (fotofobia).
  • Sensasi benda asing di mata.
  • Penglihatan kabur.
  • Kehilangan bulu mata.
  • Pertumbuhan bulu mata ke arah yang salah.
  • Kelopak mata terasa berminyak.
  • Pembuluh darah di kelopak mata terlihat jelas.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika semua gejala di atas Anda alami dan kondisi semakin memburuk dari waktu ke waktu, maka segera periksakan diri ke dokter mata.
Beberapa kondisi yang perlu Anda waspadai, seperti timbul rasa nyeri pada mata, perubahan penglihatan, atau demam. Pemeriksaan dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi.

Radang kelopak mata memang bukan kondisi yang mengancam jiwa, tetapi gejalanya bisa sangat mengganggu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika mengalami gejala yang berkelanjutan.