Artikel direview oleh dr. Muhammad Edrial, SpM (K)
Operasi Lasik atau Laser-Assisted in Situ Keratomileusis adalah prosedur untuk memperbaiki kelainan refraksi mata seperti miopia, hiperopia, dan astigmatisme. Prosedur ini memungkinkan Anda untuk mengurangi ketergantungan pada kacamata dan lensa kontak. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, penting untuk memahami bahwa Lasik memiliki potensi risiko, meskipun sangat jarang terjadi.
Sebagai alternatif yang lebih modern, teknologi SILK (Smart IntraLase LASIK Keratomileusis) kini semakin direkomendasikan karena menggunakan sayatan yang lebih halus dan teknologi canggih untuk hasil yang lebih presisi. Sebelum memutuskan prosedur mana yang paling cocok, mari kita bahas lebih dalam tentang risiko Lasik dan mengapa SILK bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi Setelah Lasik
1. Mata Jadi Lebih Sensitif Terhadap Cahaya
Sensitivitas terhadap cahaya atau photophobia adalah salah satu efek samping yang kadang dilaporkan setelah operasi Lasik. Beberapa pasien mengalami silau lebih intens, terutama saat berkendara di malam hari atau terkena sinar matahari langsung. Namun, sensitivitas ini biasanya bersifat sementara dan membaik dalam beberapa minggu atau bulan.
2. Iritasi Ringan
Pasca operasi, iritasi ringan seperti sensasi pasir di mata, rasa gatal, atau mata berair dapat terjadi. Iritasi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari dan dapat dikurangi dengan penggunaan tetes mata yang diresepkan dokter.
3. Mata Kering
Gangguan sementara pada produksi air mata dapat menyebabkan mata kering setelah operasi. Mata kering umumnya dialami oleh sekitar 30-40% pasien dalam beberapa bulan pertama, namun dapat diatasi dengan tetes mata pelembap yang diresepkan dokter.
4. Efek Halo
Pasien kadang melihat lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya (efek halo), terutama di malam hari. Ini disebabkan oleh perubahan bentuk kornea dan biasanya berkurang seiring waktu.
5. Radang pada Mata
Radang ringan pada kornea dapat terjadi, namun dapat diatasi dengan obat tetes mata anti-inflamasi yang diresepkan dokter.
6. Pergeseran Flap
Flap kornea yang dibuat selama prosedur Lasik perlu tetap berada di tempatnya selama masa penyembuhan. Risiko ini dapat diminimalkan dengan menghindari aktivitas berat atau menggosok mata setelah operasi.
7. Hasil Operasi pada Tiap Orang Berbeda
Meskipun tingkat keberhasilan Lasik tinggi, tidak semua pasien mencapai penglihatan sempurna 20/20. Faktor seperti kondisi mata sebelum operasi dan respons tubuh terhadap penyembuhan memengaruhi hasil akhir.
8. Kemungkinan Enhancement
Beberapa pasien mungkin memerlukan prosedur tambahan untuk memperbaiki hasil yang belum optimal, terutama jika memiliki kelainan refraksi tinggi.
9. Astigmatisme
Dalam kasus yang jarang, astigmatisme dapat muncul atau bertambah setelah Lasik, terutama jika proses penyembuhan tidak sempurna.
10. Keratokonus
Meskipun sangat jarang, Lasik dapat memicu keratokonus pada pasien dengan kornea tipis atau riwayat keluarga kondisi ini.
11. Gangguan Penglihatan
Gangguan seperti penglihatan buram atau ganda dapat terjadi, namun umumnya membaik dalam beberapa minggu pasca operasi.
SILK: Alternatif dengan Teknologi Lebih Modern
Dibandingkan Lasik, SILK menawarkan keunggulan berupa sayatan lebih halus yang memungkinkan penyembuhan lebih cepat dan risiko lebih rendah. Teknologi ini juga lebih presisi sehingga hasilnya lebih optimal, terutama bagi pasien dengan kondisi kornea tertentu.
Kesimpulan
Operasi Lasik adalah pilihan yang efektif untuk mengoreksi penglihatan tanpa kacamata atau lensa kontak. Namun, dengan adanya teknologi SILK yang lebih modern, Anda memiliki opsi yang lebih aman dan nyaman. Sebelum memutuskan prosedur mana yang paling sesuai, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mata berpengalaman untuk menentukan pilihan terbaik bagi kondisi mata Anda.