Artikel direview oleh dr. Nelandriani Yudapratiwi, SpM
Operasi LASIK mata adalah solusi efektif yang bisa Anda ambil untuk mengoreksi penglihatan akibat mata silinder, rabun dekat atau karena rabun jauh.
Hasil dari operasi ini juga membantu membebaskan Anda dari keharusan menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Namun sebelum mengambil keputusan melakukan LASIK mata, cari tahu dulu yuk, jenis LASIK mata, prosedur yang harus Anda lalui, dan syarat untuk bisa melakukannya.
7 Jenis LASIK Mata yang Sudah Banyak Dilakukan & Prosedurnya
Ada 7 jenis LASIK mata yang umum direkomendasikan oleh dokter mata, baik di luar negeri maupun di Indonesia. Berikut jenis-jenis LASIK dan prosedurnya yang bisa jadi bahan pertimbangan Anda:
1. Elita SILK
Elita SILK adalah metode operasi LASIK dengan teknologi yang menawarkan pengalaman operasi LASIK mata yang lebih halus dan hasil penglihatan yang lebih memuaskan.
SILK™ adalah singkatan dari Smooth Incision Lenticular Keratomileusis, yang menggunakan teknologi laser femtosecond paling canggih dan presisi untuk menciptakan dan mengangkat lentikel dengan sangat halus, dan menggunakan mesin laser ELITA™.
Proses dimulai dengan dokter melakukan pembiusan terlebih dahulu. Kemudian dokter membuat lentikel menggunakan laser Elita. Lentikel adalah potongan kecil berbentuk cakram yang dibuat di kornea mata.
Dengan pembuatan lentikel, maka mata Anda akan dipersiapkan untuk pengangkatan lentikel tanpa perlu membuat flap besar seperti yang dilakukan dalam operasi LASIK konvensional.
Setelah pembentukan lentikel selesai, dokter akan mengangkatnya melalui sayatan mikroskopis yang sangat kecil dengan hati-hati dan presisi.
Pengangkatan lentikel bertujuan untuk membentuk ulang kornea mata serta mengoreksi kelainan refraksi, sehingga Anda akan mendapatkan penglihatan yang lebih tajam. Setelahnya, Anda tak perlu lagi menggunakan kacamata atau lensa kontak hanya demi bisa melihat dengan jernih dan nyaman.
Keuntungan operasi LASIK mata metode Elita SILK, antara lain:
● Selama proses operasi akan minimal rasa sakit.
● Proses penyembuhan lebih cepat dan lebih optimal.
● Hasil operasi meningkatkan kualitas penglihatan yang lebih baik.
Bahkan dari hasil wawancara yang sudah dilakukan kepada pasien yang pernah menjalani metode Elita SILK, yaitu:
● 89% pasien memiliki penglihatan 20/20 atau lebih baik dalam 1 hari.
● 96% pasien memiliki penglihatan 20/20 atau lebih baik dalam 3 hari.
Dari keseluruhan pasien, hampir 100% pasien menyatakan puas dengan hasil Elita SILK yang mereka dapatkan, sementara 98% orang puas dengan seberapa cepat penglihatan mereka membaik, dan 96% lainnya merekomendasikan SILK™ kepada teman.
Lalu apa bedanya dengan LASIK mata konvensional?
LASIK mata konvensional menggunakan microkeratome untuk membuat flap di kornea, yang kemudian diangkat untuk memungkinkan laser mengoreksi bentuk kornea.
Untuk diketahui, microkeratome adalah prosedur bedah mikro menggunakan pisau bedah yang sangat kecil, yang berguna untuk membuat lipatan atau lapisan tipis (flap) berukuran 83-200 mikrometer pada kornea.
Jadi, Elita SILK sudah menggunakan teknologi laser, sementara LASIK konvensional masih menggunakan pisau bedah yang sangat kecil
2. Bladeless LASIK (Femto-LASIK)
Bladeless LASIK atau Femto-LASIK adalah operasi pada mata menggunakan laser Femtosecond untuk membuat flap kornea, sehingga mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan penggunaan pisau bedah.
Prosedur operasi LASIK mata jenis Femto-LASIK yang akan Anda lalui, yaitu:
● Anestesi menggunakan tetes mata.
● Pembuatan flap pada permukaan kornea menggunakan Femtosecond laser.
● Teknologi ini menawarkan presisi yang tinggi sehingga memungkinkan pasien berpindah dengan nyaman dari mesin Femtosecond laser ke mesin excimer laser untuk tahap selanjutnya.
● Flap yang sudah dibuat akan dibuka perlahan sehingga jaringan kornea terlihat. Kemudian mesin excimer laser akan melakukan pengikisan lapisan kornea.
● Terakhir, flap dikembalikan ke posisi semula dan operasi pun selesai.
Jenis LASIK mata yang satu ini memiliki banyak keuntungan, seperti berkurangnya keluhan terkait sensitivitas mata atau mata kering layaknya efek samping PRK, lebih sedikit komplikasi terkait flap, dan pemulihan pasca operasi lebih cepat.
3. Wavefront-Guided LASIK
Tindakan operasi jenis Wavefront guided LASIK biasanya akan disesuaikan dengan karakteristik mata penderita.
Berdasarkan Stanford Medicine Health Care, tahapan proses untuk jenis LASIK mata yang satu ini kurang lebih sebagai berikut:
● Dokter bedah akan menggunakan mesin laser khusus berteknologi wavefront untuk mengukur mata dari depan ke belakang demi membuat gambar 3D dari mata Anda.
● Hasil pengukuran yang sudah berbentuk peta 3D dan disebut peta depan gelombang tersebut kemudian menjadi panduan untuk melakukan refraksi pada kornea mata.
Untuk diketahui, sistem VISX Wavescan merupakan laser pertama yang FDA AS setujui untuk pengobatan miopia dan astigmatisme (mata silinder).
Sistem ini terdiri dari laser Star S4 dan perangkat wavefront WaveScan. Biasanya teknologi ini akan sangat berguna untuk pengobatan gangguan penglihatan mata buram yang tidak terdeteksi menggunakan jenis pengobatan lainnya.
4. Topography-Guided LASIK
Metode LASIK mata jenis Topography-guided LASIK hampir mirip dengan jenis Wavefront-guided LASIK.
Prosesnya didahului dengan pemetaan kondisi kornea dalam bentuk tiga dimensi.
Umumnya, prosedur Topography-Guided LASIK cocok bagi penderita gangguan penglihatan dengan bentuk kornea yang tidak teratur atau yang pernah menjalani operasi mata sebelumnya.
5. ReLEx SMILE
Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction atau yang disingkat ReLEx SMILE adalah operasi LASIK mata yang prosesnya tanpa pembuatan flap, sehingga proses pemulihan setelah operasi jadi lebih cepat.
Saat menerapkan prosedur ini, dokter akan menggunakan teknologi terkini. Dimulai dengan mengeluarkan lenticule melalui sayatan kecil yang membuat struktur kornea mata tetap terjaga.
Jenis LASIK mata generasi ketiga seperti ReLEx SMILE memberi banyak keuntungan bagi pasien, seperti:
● Prosesnya hanya memakan waktu beberapa detik dan hampir tidak menimbulkan rasa sakit.
● Minim komplikasi karena tidak didahului proses pembuatan flap.
● Prosedur dilakukan dengan hanya menggunakan satu mesin, yaitu Visumax Femtosecond System, yang bisa melakukan pemotongan yang akurat dan dalam kecepatan tinggi.
● Tindakan jenis LASIK mata ini juga mengurangi risiko terjadinya mata kering pasca operasi.
6. Photorefractive Keratectomy (PRK)
Berdasarkan referensi dari WebMD, prosedur PRK hanya bisa diberlakukan untuk pasien gangguan penglihatan yang memiliki kornea sangat tipis, atau pada pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi.
Proses yang akan Anda lalui kalau memilih jenis LASIK mata PRK ini, yaitu:
● Dokter akan memberikan anestesi dalam bentuk tetes mata untuk mencegah timbulnya rasa sakit selama proses operasi.
● Kemudian mata ditetesi alkohol agar epitel bisa dilepaskan dengan mudah.
● Pengangkatan lapisan epitel menggunakan spatula tumpul.
● Tindakan koreksi untuk menyempurnakan bentuk kornea menggunakan mesin excimer laser.
● Prosedur terakhir adalah pemasangan bandage contact lens sampai epitel baru terbentuk kembali.
Kalau melihat tahapan proses operasinya, maka wajar pemulihan tindakan medis PRK ini lebih lama dibandingkan dengan jenis LASIK lainnya. Namun hasil akhirnya tetap sama baiknya, yaitu meningkatkan kualitas penglihatan menjadi lebih baik.
7. Epi-LASIK
Jika Anda mengalami masalah penglihatan, seperti rabun dekat, rabun jauh, atau mata silinder, dokter akan memberikan opsi tindakan medis untuk mengatasi masalah tersebut.
Namun kalau kondisi kornea mata sangat tipis dan Anda termasuk kategori pasien yang tidak cocok dengan jenis LASIK mata lainnya, maka metode Epi-LASIK bisa menjadi pilihan.
Epi-LASIK adalah prosedur yang mirip dengan Photorefractive Keratectomy atau PRK, di mana lapisan epitel dibuat, kemudian diangkat, sebelum laser digunakan untuk mengoreksi kornea.
Tahap prosedurnya kurang lebih seperti ini:
● Lapisan sel yang sangat tipis dipisahkan dulu dari kornea mata.
● Lalu bagian dalam kornea akan dibentuk kembali menggunakan mesin laser excimer.
● Tahap selanjutnya biasanya akan disesuaikan dengan kondisi pasien, apakah lapisan tipis akan dibiarkan atau diganti.
● Terakhir, Anda akan diminta menggunakan lensa kontak lunak untuk sementara waktu sampai lapisan epitel yang baru tumbuh kembali.
Selain 7 jenis LASIK mata yang sudah Anda baca di atas, masih banyak lagi jenis lain yang biasanya akan disarankan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan gangguan penglihatan yang Anda alami.
Setiap jenis LASIK memiliki prosedur yang berbeda-beda, namun secara umum memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kualitas penglihatan dan mengatasi masalah yang sebelumnya Anda rasakan.
Prosedur yang Harus Dilalui Sebelum LASIK Mata
Oh ya, sebelum memutuskan akan melakukan operasi mata, Anda juga perlu tahu lho tindakan pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum memutuskan jenis Lasik mata mana yang cocok untuk Anda. Pemeriksaannya, antara lain:
● Mencari tahu jenis gangguan refraksi mata yang Anda alami.
● Dokter melakukan pengukuran tekanan intraokular dan pemetaan kondisi kornea.
● Memeriksa produksi air mata dan ketebalan kornea.
● Penggunaan specular microscope, alat khusus untuk memeriksa sel endotel kornea dan ada tidaknya katarak.
● Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan mata secara fisik.
Nanti berdasarkan hasil seluruh rangkaian pemeriksaan di atas, dokter akan memutuskan untuk bisa tidaknya Anda melakukan prosedur tindakan LASIK.
Apa Syarat LASIK Mata?
Selain dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada syarat lain yang harus Anda penuhi untuk bisa melakukan operasi LASIK mata.
Hal ini karena tidak semua orang dengan kondisi tertentu yang bisa menjalani prosedur LASIK. Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa melakukan LASIK mata, antara lain:
● Pasien baru boleh mendapatkan tindakan LASIK mata jika sudah berusia di atas 18 tahun.
● Ada tidaknya penyakit mata lainnya, seperti miopia berat, glaukoma, atau degenerasi makula bisa mempengaruhi keberhasilan operasi LASIK.
● Pasien wanita tidak sedang hamil atau menyusui.
● Ketebalan kornea mata cukup untuk melakukan LASIK mata.
● Untuk penderita diabetes, dislipidemia, atau jenis penyakit lainnya yang bisa menyebabkan risiko tinggi, harus menjalani pemeriksaan lanjutan untuk menentukan bisa tidaknya melakukan LASIK mata.
● Pasien yang sering melakukan aktivitas olahraga berisiko tinggi terkena cedera mata.
● Kondisi kornea mata terlalu tipis, mengalami kelainan bawaan mata seperti distrofi kornea, atau keratokonus.
● Penderita gangguan autoimun dan rheumatoid arthritis.
● Jika memiliki sistem kekebalan tubuh rendah akibat konsumsi obat imunosupresif atau merupakan penderita HIV, maka tindakan LASIK mata sangat tidak direkomendasikanNah, sekarang Anda sudah tahu berbagai jenis LASIK mata yang umum dilakukan untuk pengobatan gangguan penglihatan mata, prosedur LASIK, dan syarat untuk bisa melakukan operasi LASIK mata. Jika masih ada pertanyaan atau ingin tahu cocok tidaknya Anda melakukan tindakan operasi ini, lebih baik cari tahu dulu di Refraktif Lasik IEC dan jika perlu langsung saja buat appointment ya.