Skip to content

Sakit Mata: Jenis, Penyebab, dan Sakit Mata yang Perlu Diwaspadai

Artikel direview oleh dr. Eko Firdianto Karim, SpM (K)

Mata adalah salah satu organ paling penting dalam tubuh manusia, karena membantu manusia beraktivitas dengan baik dan produktif. Sayangnya, kesehatan mata seringkali terabaikan sampai akhirnya terjadi keluhan yang lebih berat dan dan berpotensi membahayakan penglihatan. 

Ada banyak jenis sakit mata dengan beragam penyebab dan gejalanya, mulai dari iritasi ringan hingga infeksi serius. Bahkan ada juga jenis sakit mata yang perlu Anda waspadai serta butuh penanganan medis segera. 

Dalam artikel ini, Anda bisa mendapatkan informasi detail mengenai berbagai sakit mata, jenis sakit mata, penyebabnya, serta jenis sakit mata yang masuk kelompok berbahaya. Yuk, langsung simak artikel terbaru IEC Eye Care kali ini.

5 Jenis Sakit Mata yang Umum Terjadi dan Perlu Diwaspadai

1. Konjungtivitis (Mata Merah)

Konjungtivitis, atau dikenal dengan istilah “mata merah” adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu lapisan selaput tipis yang melapisi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata. 

Penyebab mata merah seringnya karena infeksi virus seperti adenovirus. Selain itu, bisa pula disebabkan bakteri atau reaksi alergi seperti debu, serbuk bunga, dan alergen pemicu alergi lainnya.

Bahkan menurut WebMD, konjungtivitis bisa juga disebabkan penggunaan lensa kontak yang tidak steril atau jarang dibersihkan. 

Selain itu, bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa bisa menyebabkan infeksi parah yang menyerang kornea mata, akibat penggunaan lensa kontak yang kotor.

Sementara berdasarkan referensi dari situs CDC disebutkan kalau konjungtivitis karena virus dan bakteri sangat menular lho, dan bisa menyebar dari satu orang ke orang lainnya.

Maka penting mengenali beberapa gejala atau tanda konjungtivitis, seperti:

  • Bagian putih mata berwarna kemerahan atau merah muda. Oleh sebab itu konjungtivitis dikenal pula dengan sebutan pink eyes.
  • Mata berair dan gatal sehingga pasien terus menggosok matanya.
  • Muncul rasa gatal atau sensasi seperti terbakar pada mata.
  • Terjadi pembengkakan pada kelopak mata.
  • Mata nyeri hingga buram.

2. Blefaritis

Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata. Bisa terjadi di satu mata, namun bisa pula mempengaruhi kedua mata di sepanjang tepi kelopak mata.

Penyebab blefaritis adalah terjadinya penyumbatan pada kelenjar minyak kecil di dekat pangkal bulu mata, karena bakteri atau kondisi kulit, seperti dermatitis seboroik atau rosacea. 

Bahkan kalau Anda membaca referensi dari situs MayoClinic, disebutkan kalau penderita blefaritis akan terbangun di pagi hari dengan kelopak mata yang lengket, menemukan bekas air mata yang mengering di sekitar mata, atau mata terasa seperti berpasir.

Beberapa gejala blefaritis, antara lain:

  • Kelopak mata merah dan gatal.
  • Sensasi seperti terbakar, mata terasa perih dan berpasir.
  • Rasa gatal yang terus menerus pada kelopak mata.
  • Bulu mata berkerak sehingga mata sulit terbuka saat bangun di pagi hari.
  • Mata jadi lebih sensitif terhadap cahaya.

Blefaritis memang jenis sakit mata yang tidak menular dan tidak berbahaya kalau Anda menanganinya dengan segera. Tetapi kalau tak ditangani dengan baik, kondisi mata Anda bisa saja jadi lebih buruk.

Untuk itu, kalau mengalami gejala blefaritis seperti yang telah disebutkan di atas, Anda bisa mengunjungi klinik mata terdekat, misalnya ke IEC Eye Care, sehingga bisa langsung berkonsultasi dengan dokter mata profesional.

3. Hordeolum (Bintitan)

Hordeolum, stye, atau bintitan adalah benjolan merah menyakitkan, yang biasanya muncul di tepi kelopak mata. Pada awal kemunculannya terlihat seperti jerawat dan memang terasa nyeri ketika disentuh.

Penyebab bintitan karena kelenjar penghasil minyak kecil di akar bulu mata atau kulit kelopak mata tersumbat dan terjadilah infeksi bakteri.

Meskipun biasanya bintitan hanya terjadi di satu mata, tak menutup kemungkinan bisa pula terjadi pada kedua kelopak mata secara bersamaan.

Dari situs Cleveland Clinic disebutkan kalau umumnya bintitan tidak menular, berlangsung selama kurang lebih satu hingga dua minggu, kemudian bisa sembuh sendiri. Pemberian obat tetes atau salep antibiotik dapat membantu mempercepat penyembuhan, oleh sebab itu ada baiknya jika timbul gejala seperti ini konsultasikan kepada dokter spesialis mata di IEC Eye Care.

4. Kalazion

Berdasarkan artikel dari American Academy of Ophthalmology, jenis sakit mata chalazion adalah benjolan bengkak pada kelopak mata yang tidak sakit. 

Perbedaan bintitan (stye) dengan kalazion, yaitu pada rasa nyeri yang menyertainya. Kalazion berkembang tanpa rasa nyeri dan penyebabnya karena ada penyumbatan kelenjar meibomian, yang merupakan kelenjar yang menghasilkan minyak pelumas untuk mata.

Jika dibiarkan dan tak segera ditangani, benjolan dapat membesar dan tidak responsif terhadap obat-obatan. Sering kali kalazion membutuhkan terapi insisi (pembedahan). Jika Anda mengalami gejala seperti ini, konsultasikanlah ke dokter spesialis mata di IEC Eye Care.

5. Keratitis

Sakit mata jenis keratitis adalah peradangan pada kornea, lapisan luar mata yang jernih. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus seperti herpes simplex, jamur, atau karena cedera pada mata.

Menurut WebMD, Anda yang mengenakan lensa kontak memiliki risiko lebih tinggi terkena keratitis atau ulkus (tukak) kornea. 

Terutama kalau Anda kurang menjaga kebersihan lensa kontak yang Anda gunakan, atau mengganti dan memasang lensa kontak dengan tangan yang kotor. 

Jika dijabarkan lebih lanjut berdasarkan referensi dari Healthline, berikut beberapa penyebab spesifik keratitis:

  • Bakteri jenis Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus menjadi penyebab umum keratitis karena bakteri. 
  • Jamur Aspergillus, Candida, atau Fusarium sering menyebabkan keratitis. Tak hanya dari lensa kontak, Anda juga bisa terpapar jamur saat berada di luar ruangan atau menyentuh media seperti tanah atau tanaman.
  • Virus herpes simplex menjadi penyebab keratitis berikutnya, yang berkembang dari sakit mata jenis konjungtivitis yang tidak ditangani dengan benar, kemudian menjadi keratitis.
  • Parasit bernama Acanthamoeba bisa juga menyebabkan keratitisterutama jika Anda senang berenang di danau, sungai, atau hiking di area hutan. Gunakan selalu pelindung mata saat di luar ruangan. 

Selain 5 jenis sakit mata yang sudah Anda baca di atas, sebenarnya masih banyak jenis sakit mata lainnya yang sering terjadi dan bisa dialami siapa saja. Namun yang namanya penyakit, baik ringan atau berat, sebaiknya Anda perlu tetap waspadai.

Contohnya saja seperti sakit mata keratitis, ini bisa terjadi dari yang awalnya hanya konjungtivitis atau mata merah, karena tak ditangani dengan baik, akhirnya menjadi keratitis.

Ingat, mata adalah organ vital yang memerlukan perawatan dan perhatian khusus. Kalau mata mengalami masalah dan membuat Anda tak lagi bisa melihat, tentu banyak hal jadi tak bisa Anda lakukan lagi.

Oleh karena itu, lebih baik kenali berbagai jenis sakit mata yang biasanya terjadi, lakukan pencegahan, dan kalau terlanjur terkena, segera konsultasikan ke dokter mata di IEC Eye Care agar dapat diatasi dan diobati dengan baik.

Pada akhirnya, pencegahan terbaik dan supaya terhindar dari sakit mata, alangkah baiknya Anda menjaga kebersihan, menghindari paparan berlebihan dari cahaya digital, menjaga kesehatan mata dengan baik, dan lakukan pemeriksaan mata rutin.