Artikel direview oleh dr Yessica Wilanda, SpM
Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang paling serius kalau tak ditangani segera dan menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di seluruh dunia.
Penyakit ini mempengaruhi kerja saraf optik dan dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan secara permanen lho.
Nah, supaya bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat, baca penjelasan lengkap mengenai jenis glaukoma, faktor risiko yang menyertainya, serta kemungkinan penyembuhan glaukoma.
8 Jenis Glaukoma yang Wajib Anda Tahu
Dari banyak referensi dan penelitian medis yang sudah dirilis ke publik, penyebab glaukoma itu bisa dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu glaukoma primer dan glaukoma sekunder.
Glaukoma primer adalah glaukoma yang penyebabnya masih belum diketahui secara pasti. Jenis glaukoma yang termasuk dalam kategori ini, yaitu:
- Primary Open Angle Glaucoma.
- Angle Closure Glaucoma.
- Congenital Glaucoma.
- Normal Tension Glaucoma.
Sementara pengertian glaukoma sekunder biasanya terjadi karena adanya penyakit atau kondisi kesehatan tertentu yang memicu terjadinya glaukoma.
Dari pengkategorian di atas, kemudian ditemukan beberapa jenis glaukoma. Tiap jenisnya memiliki gejala dan penyebab yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya:
1. Primary Open Angle Glaucoma
Primary open angle glaucoma atau glaukoma sudut terbuka primer adalah jenis glaukoma yang paling umum dan paling banyak penderitanya.
Berdasarkan referensi dari British Journal of Ophthalmology ada kurang lebih 44,7 juta orang di dunia yang mengidap glaukoma sudut terbuka pada tahun 2010, dan 4,5 juta di antaranya mengalami kebutaan akibat keterlambatan penanganan.
Penyebab pasti glaukoma sudut terbuka masih belum diketahui. Namun penderita akan mengalami penyumbatan saluran drainase di mata secara perlahan dan menyebabkan penumpukan cairan sehingga terjadi peningkatan tekanan intraokular.
Kenapa jumlah angka kebutaan akibat jenis glaukoma ini sangat tinggi? Karena tidak ada tanda dan gejala yang jelas sehingga penderita tidak sadar kalau sudah terkena glaukoma.
2. Angle Closure Glaucoma
Angle closure glaucoma atau glaukoma sudut tertutup sering disebut juga sebagai glaukoma sudut sempit atau serangan akut glaukoma.
Glaukoma jenis ini terjadi akibat tepi luar iris atau bagian mata yang berwarna menghalangi cairan mengalir keluar dari mata.
Akibatnya, saluran drainase tersumbat, cairan akan menumpuk di mata dengan cepat, dan berakibat peningkatan tekanan pada mata meningkat secara tiba-tiba.
Biasanya gejala yang akan Anda rasakan kalau mengalami jenis glaukoma ini, antara lain:
- Mata merah dan terasa nyeri atau sakit yang intens.
- Penglihatan kabur.
- Melihat halo di sekitar sumber cahaya
- Dalam kondisi parah bisa menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.
- Sakit kepala hebat.
Semua gejala di atas menunjukkan keadaan darurat medis sehingga Anda harus sesegera mungkin mengunjungi dokter atau pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan. Jangan dibiarkan ya karena bisa menyebabkan kebutaan lho.
3. Congenital Glaucoma
Congenital glaucoma atau glaukoma kongenital adalah jenis glaukoma yang jarang terjadi dan biasanya didiagnosis pada bayi dan anak-anak.
Jadi dalam artikel yang diulas di situs Hello Sehat disebutkan sebanyak 1 dari 10.000 kelahiran bayi ada yang memiliki ketidaksempurnaan mata di mana cairan mata tidak bisa dikeluarkan dari mata dengan baik sehingga terjadi peningkatan tekanan pada bola mata.
Kalau terjadi pada anak, Anda bisa menemukan beberapa tanda yang perlu Anda waspadai, seperti:
- Ukuran mata terlihat lebih besar dari ukuran normal dan lebih mudah berair.
- Mata anak lebih sensitif terhadap cahaya.
- Ada bercak noda yang terlihat keruh di mata.
Kalau melihat tanda tersebut sebaiknya langsung berkonsultasi dengan dokter mata supaya bisa mendapatkan penanganan dan perawatan medis.
4. Normal Tension Glaucoma
Selama ini banyak anggapan kalau glaukoma terjadi pada orang yang bola matanya mengalami tekanan tinggi. Padahal faktanya bisa juga dialami oleh orang dengan tekanan mata normal lho. Inilah yang disebut glaukoma tekanan normal.
Penyebab terjadinya normal tension glaucoma atau glaukoma tekanan normal sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun penderita penyakit mata yang satu ini banyak dialami oleh:
- Orang yang pernah mengalami masalah pada jantung, seperti detak jantung terlalu cepat atau tidak teratur.
- Keturunan Jepang atau di dalam keluarga ada riwayat penyakit glaukoma tekanan normal.
- Penderita tekanan darah rendah.
Glaukoma tekanan normal menyebabkan kerusakan saraf optik meskipun tekanan bola mata normal.
Kerusakan tersebut akibat saraf optik mata yang terlalu sensitif, atau akibat kurangnya aliran darah yang menuju ke saraf optik.
Sama seperti kebanyakan jenis glaukoma lain, tidak ada gejala yang terdeteksi di awal. Namun Anda bisa mengalami kehilangan penghilangan sebagian, yang kalau tak ditangani segera akan mengakibatkan kebutaan total.
Berikutnya kita akan membahas mengenai glaukoma sekunder.
Secondary glaucoma atau glaukoma sekunder adalah glaukoma yang disebabkan oleh kondisi medis lain yang mempengaruhi tekanan intraokular, seperti peradangan mata dan trauma.
Selain itu, jenis glaukoma ini juga bisa disebabkan karena adanya penyakit tertentu, seperti tumor, diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskuler lainnya. Bahkan bisa disebabkan karena penggunaan obat steroid dalam jangka panjang.
Jenis glaukoma ini dapat menyerang siapa saja dan memerlukan perawatan yang ditujukan untuk kondisi yang mendasarinya.
5. Neovascular Glaucoma
Neovascular glaucoma atau glaukoma neovaskular disebabkan oleh adanya pembuluh darah baru yang menutupi saluran drainase di mata sehingga cairan mata tidak bisa keluar.
Akibatnya terjadi penumpukan cairan di mata dan meningkatkan tekanan bola mata. Umumnya jenis glaukoma ini terjadi pada penderita diabetes, hipertensi, atau penyakit kardiovaskular lainnya.
Penanganan yang perlu dilakukan harus terlebih dahulu menangani penyakit penyerta yang menjadi pemicu terjadinya glaukoma. Itulah sebabnya jenis glaukoma ini termasuk jenis yang sulit diobati.
6. Pigmentary Glaucoma
Penyebab pigmentary glaucoma atau glaukoma pigmentasi adalah pigmen dari iris mata yang mengelupas atau terlepas dari iris sehingga menghalangi cairan keluar dari mata.
Itulah sebabnya jenis glaukoma ini juga dikenal dengan nama medis pigment dispersion syndrome.
Risiko paling tinggi terjadinya glaukoma jenis ini kebanyakan pada penderita rabun jauh. Gejalanya seperti penglihatan buram atau melihat lingkaran berwarna pelangi saat melihat ke arah lampu atau ketika sedang berolahraga.
7. Pseudoexfoliation Glaucoma
Pseudoexfoliation glaucoma atau glaukoma pseudoeksfoliasi adalah jenis glaukoma sudut terbuka yang terjadi pada beberapa orang dengan sindrom pseudoeksfoliasi.
Dalam penelitian yang dirilis National Eye Institute menjelaskan kalau penyebabnya karena adanya material ekstra terlepas dari bagian mata dan menghalangi cairan mata keluar dari mata.
Jenis glaukoma ini umumnya berkembang lebih cepat dan peningkatan tekanan pun jadi lebih tinggi, dan bisa berbahaya kalau dibiarkan.
Antisipasinya, Anda perlu mengenali riwayat keluarga dan ada tidaknya keluarga yang menderita jenis glaukoma ini. Jika ada, Anda harus rutin memeriksakan mata ya.
8. Uveitic Glaucoma
Uveitic glaucoma atau glaukoma uveitis adalah jenis glaukoma yang disebabkan oleh inflamasi di mata, bisa berupa iritasi dan bengkak pada mata.
Penyebab glaukoma uveitis adalah reaksi inflamasi dan perlekatan di bagian tengah mata sehingga memblokir cairan untuk keluar dari bola mata.
Faktor Risiko Glaukoma
Faktor risiko yang bisa membuat Anda terkena glaukoma adalah:
- Usia yang bertambah
- Ada anggota keluarga yang menderita glaukoma.
- Menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, atau dalam kondisi medis tertentu.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid juga dapat meningkatkan risiko.
- Orang keturunan Afrika, Hispanik, dan Asia memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma sudut terbuka primer dibandingkan dengan ras lainnya.
- Trauma mata, seperti cidera pada mata baik karena kecelakaan atau prosedur medis
Apakah Glaukoma Bisa Disembuhkan?
Saat ini, glaukoma tidak dapat disembuhkan, tetapi Anda dapat melakukan pencegahan atau melakukan perawatan yang tepat untuk menghindari dampak yang lebih buruk.
Tujuan melakukan perawatan sesuai yang disarankan secara medis adalah mengurangi tekanan intraokular guna mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik dan mempertahankan penglihatan.
Nah, beberapa metode pengobatan yang umum meliputi:
- Penggunaan obat tetes mata untuk mengurangi produksi cairan mata atau meningkatkan alirannya, sehingga mengurangi tekanan intraokular.
- Prosedur laser, seperti trabekuloplasti atau iridotomi untuk membantu meningkatkan aliran cairan keluar dari mata atau menciptakan saluran drainase baru. Prosedur ini biasanya digunakan jika obat tetes mata tidak cukup efektif.
- Operasi konvensional, seperti trabekulektomi, perlu dilakukan dalam kondisi tertentu untuk menciptakan saluran drainase baru agar cairan mata bisa keluar.
- Pemasangan implan drainase untuk membantu mengalirkan cairan keluar dari mata dan mengurangi tekanan intraokular.
Setelah mengetahui jenis glaukoma