Skip to content

Ini Lho yang Bikin Kelopak Mata Kedutan dari Sisi Medis dan Mitos yang Jangan Dipercaya

Kantung Mata Bengkak

Artikel direview oleh dr Yessica Wilanda, SpM

Anda pasti pernah mengalami kelopak mata kedutan, kan? Kedutan yang terjadi sebentar, kemudian hilang dengan sendirinya, sering dikaitkan dengan pertanda buruk, akan datang kesialan, atau malah dianggap membawa keberuntungan. Pemaknaan ini tergantung konteks yang menuliskan referensinya.

Tetapi tahukah Anda kalau kelopak mata kedutan itu ada penjelasan medis yang lebih rasional, relevan, dan bisa jadi perlu Anda waspadai kalau menyangkut adanya gejala penyakit tertentu.

Nah, agar Anda tak “tersesat” dengan informasi atau mitos yang belum tentu benar, lebih baik baca dulu penjelasannya di artikel ini.

Mitos Kedutan Mata yang Jangan Dipercaya

Sebelum membahas lebih lengkap mengenai arti kelopak mata kedutan, Anda perlu tahu dulu beragam mitos yang berkaitan dengan kedutan pada mata. 

Jadi kalau mata kanan berkedut dianggap akan datang keberuntungan, maka terjadi kedutan di mata kiri memiliki makna pertanda buruk, seperti akan mengalami kesialan, mendapat kabar buruk, akan menangis, dan masih banyak lagi.

Kepercayaan akan berbagai mitos berkaitan dengan kedutan mata sudah berlangsung selama berabad-abad. 

Bahkan hasil survei yang pernah dirilis website kesehatan Alodokter menunjukkan kalau ada 65% masyarakat Indonesia percaya mitos terkait kedutan di mata meski sebenarnya tidak ada bukti ilmiah dan tidak bisa dibuktikan juga kebenarannya.

Alih-alih memperbaiki berbagai mitos, alangkah baiknya Anda mulai lebih perhatian untuk mencari sumber tepercaya dan menjadi lebih aware ketika kedutan terjadi untuk mencari penyebabnya, bukan artinya. 

Jadi apa sih penyebab kedutan kelopak mata? Lanjutkan membaca alasan medis kenapa mata bisa kedutan, yuk.

Kedutan kelopak mata: Apa Penyebabnya?

Kedutan pada kelopak mata, dikenal dalam dunia medis sebagai miokimia, yaitu terjadinya kontraksi otot yang tidak disengaja di sekitar kelopak mata. Meski seringkali bersifat sementara dan tidak berbahaya.

Seperti yang diungkapkan situs American Academy of Ophthalmology, ada sekitar 50-70% orang di seluruh dunia pernah mengalami kedutan mata dalam hidup mereka, baik yang terjadi pada kelopak mata maupun mata kanan atas. 

Sebagian besar kasus mata kedutan tidak memerlukan pengobatan khusus. Tetapi kalau kedutan berlangsung dalam waktu lama dan merupakan gejala suatu penyakit, maka Anda perlu mengambil tindakan untuk memeriksakan diri.

Berikut beberapa penyebab kedutan kelopak mata, baik yang umum maupun karena gejala penyakit:

1. Penyebab Umum Kedutan kelopak mata

Beberapa kondisi eksternal yang sering Anda alami atau akibat dari kebiasaan buruk harian yang secara berulang Anda lakukan, menjadi penyebab paling sering yang bisa membuat mata mengalami kedutan. 

Misalnya kebiasaan begadang dan kurang tidur akan membuat otot mata menjadi tegang karena dipaksa “melek” untuk waktu lama, ini lah yang kemudian menyebabkan muncul kedutan di mata.

Lalu ditambah dengan kondisi stres akibat bekerja terus menerus, kondisi mata akan menjadi semakin buruk. 

Ini sejalan dengan literatur yang diterbitkan National Institutes of Health yang menemukan fakta kalau stres dan kurang tidur adalah faktor pemicu utama terjadinya kedutan mata yang tidak dapat dihindari dengan pola hidup yang sehat.

Jika dirangkum secara lengkap, ini beberapa penyebab kedutan kelopak mata secara umum:

  • Stres, gangguan kecemasan, suka begadang, dan kurang tidur.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi kafein atau memiliki kebiasaan konsumsi alkohol.
  • Mata mengalami iritasi atau mata kering yang tidak langsung ditangani dengan baik.
  • Kekurangan asupan nutrisi seperti potasium dan magnesium yang berfungsi menjaga fungsi otot.
  • Ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh.
  • Terjadi peradangan pada mata, yang bisa disebabkan oleh alergi, penggunaan lensa kontak, atau penyakit mata lainnya.

2. Penyebab kelopak mata Kedutan Karena Gejala Penyakit

Selain penyebab umum, ada juga kedutan pada kelopak mata karena adanya penyakit lain di dalam tubuh. 

Maksudnya, sebelum penyakit tersebut benar-benar terjadi, maka gejala awal yang muncul terjadi kedutan di mata, baik mata kiri maupun kanan. 

Nah, beberapa penyakit yang gejala awalnya adalah mata kedutan, antara lain:

  • Bell’s palsy adalah suatu kondisi medis yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot-otot di satu sisi wajah. Kondisi ini terjadi akibat peradangan atau kerusakan pada saraf wajah (saraf kranial ketujuh) yang mengontrol otot-otot wajah.
  • Dystonia adalah gangguan gerakan yang menyebabkan kontraksi otot tidak terkendali, termasuk di area wajah dan mata.
  • Tortikolis spasmodik adalah gangguan medis yang menyebabkan otot leher mengalami kontraksi tidak normal, yang bisa mempengaruhi otot wajah dan mata.
  • Sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat, yang bisa mempengaruhi saraf di sekitar mata.
  • Sindrom tourette (Tourette Syndrome) adalah gangguan neuropsikiatri yang ditandai dengan tics, yaitu gerakan atau suara yang tiba-tiba, cepat, berulang, dan tidak disengaja. Tics dapat berupa tics motorik (gerakan tubuh) atau tics vokal (suara) dan biasanya mulai muncul pada masa kanak-kanak, sering kali antara usia 5 hingga 10 tahun.   
  • Penyakit parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi gerakan, termasuk menyebabkan kedutan mata.
  • Blefarospasme adalah kondisi neurologis yang menyebabkan kontraksi atau kejang otot kelopak mata secara tidak sadar, berulang, serta mempengaruhi hanya satu bagian tubuh.
  • Glaukoma kongenital adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan tekanan pada saraf mata dan memicu kedutan. Kenali berbagai jenis glaukoma di sini.
  • Myasthenia gravis adalah gangguan neuromuskular yang menyebabkan kelemahan otot, termasuk otot di sekitar mata.

Kedutan kelopak mata mungkin terdengar sepele, tetapi bisa saja menandakan sesuatu yang lebih dari sekadar mitos. Dari sisi medis, kedutan ini biasanya disebabkan oleh stres, kurang tidur, konsumsi kafein, atau bisa juga karena gejala awal suatu penyakit. 

Jadi, lebih baik mengatasi penyebab yang jelas ketimbang mempercayai mitos yang belum terbukti. Jaga kesehatan mata Anda dengan pola hidup yang sehat dan konsultasikan ke dokter jika keluhan berlanjut. Langsung klik IEC Eye Care ya untuk berkonsultasi.